Friday, May 07, 2010

Merekam hasil pantauan Internet Camera Server TRENDnet TV-IP422


Selama ini hasil pemantauan menggunakan IP Camera belum disimpan. Untuk itu telah dilakukan uji coba untuk pengaktifannya. Menu yang dicoba untuk diaktifkan adalah Event Server dan Event Config. Pada menu Event Server, saya memilih sub menu FTP. Sub menu Email atau sub menu Network Storage untuk sementara tidak dipilih. Pada sub menu FTP, diisikan parameter sbb :
  1. Host Address : 202.46.x.xx
  2. Port Number : 21
  3. User Name : trendnet
  4. Password : rahasia
  5. Directory Path : serpong
  6. Passive Mode : Enable
  7. FTP Upload With : Pre-event 3 secs Post-event 2 secs
Pada menu Event Config, pilih sub menu General dan sub menu Motion Detect Trigger. Sub menu lainnya yaitu Schedule Profile, Schedule Trigger dan GPIO Trigger diabaikan saja. Pada sub menu General, isikan parameter sbb :
  1. Filename Prefix : workshop
  2. Recording Interval : 20 sec
  3. GPIO Trigger Out Interval : 20 sec
Pada sub menu Motion Detect Trigger, isikan parameter sbb :
  1. Enable : yes
  2. Schedule Profile : always
  3. Action : FTP Upload
Setelah beberapa saat, dilakukan pengecekan di FTP Server, ternyata tidak ada file di maksud. Ada kesalahan dimana? Apakah ada parameter yang terlewat untuk diisi? Apakah harus mendedikasikan sebuah PC untuk sekedar menjadi motion detect trigger? Uji coba akan dilanjutkan esok hari, itupun jika tidak ada rapat.

Thursday, May 06, 2010

Recovery SD Card Digital Camera

Pada dasarnya recovery bisa dilakukan oleh berbagai perangkat lunak, seperti Recover My Files v3.22, OnTrack, MediaRescue Pro Version 4.2(Build 154). Namun setelah dicoba-coba, hanya MediaRescue Pro yang sesuai dengan harapan. Hasil recovery-nya bisa langsung disimpan dalam folder tertentu sesuai keinginan. Jenis file yang bisa diselamatkan adalah Video (3GP, AVI, MOV, MP4, MPEG, RM, WM), Image (BMP, CDR, CRW, DCR, DWG, GIF, ICO, JPEG, MRW, PNG, PSD, PSP, RAF, TIFF, TTF, WMF, XF), Audio (AIF, AU, AVR, DSS, M3U, MIDI, MP3, OGG, RIFF, VOC, WAV, WMA).

Karena yang diselamatkan adalah SD Card dari kamera digital Canon EOS 450D, MediaRescue Pro langsung mengarahkan atau mencontreng ke jenis file JPEG. Namun jika merasa ada jenis file lain, silahkan contreng jenis file tersebut.

RecoverMyFiles pada dasarnya bisa untuk menyelamatkan jenis file Graphics (psd, dwg, dxf, bmp, crw, cdr, eps, emf, fon, raf, gif, shp, gue, gmp, jp2, jpg, jpeg, lwo, lws, pcx, scr, psp, max, png, ppm, pgm, pbm, qxd, swf, sdr, sdt, tif, tiff, epx, nef, wmf, xar), Documents (max, adp, pmd, p65, ppj, zdp, ctw, shw, d2s, ftw, paf, ff7, hlp, htm, html, shtml, phtml, php, jtd, ...), Archives, Multimedia, Email, Databases and Financials. Meskipun begitu banyak jenis file yang bisa diselamatkan, RecoverMyFiles hanya berhasil menyelamatkan 1 file JPG saja. Bandingkan dengan MediaRescue Pro yang mampu menyelematkan 1271 file JPG dari SD Card yang berukuran 4GB. Tampaknya RecoverMyFiles hanya mampu menyelamatkan file yang masih baru banget terhapusnya.

Setup menghasilkan file MediaRescuePro.exe yang berukuran 1.699kB. Overwrite file ini dengan file MediaRescuePro.exe lainnya yang memiliki ukuran 564kB. 

Tuesday, May 04, 2010

Instruksi Kerja Pengelolaan LAN di Wisma Cipanas

Untuk mengantisipasi gagal operasi (malfunction) sistem LAN (Local Area Network) di Cipanas, perlu ada sedikit panduan untuk melakukan diagnostik awal. Dan diagnostik awal ini bisa dilakukan oleh seorang awam sekalipun. Diagnostik ini meliputi perangkat wired dan wireless. Perangkat wired meliputi modem ADSL dan Fast Ethernet Switch. Perangkat wireless meliputi Access Point di 2 titik. Selain perangkat, diagnostik juga bisa dilakukan terhadap perkabelan, konektor RJ45, arrester, kabel power, adaptor, kabel ekstensi power.

Beberapa hal yang perlu diyakinkan (make sure) sebelum melakukan pengecekan hardware dan software adalah :
  1. Apakah pembayaran sempat terlambat? Tanyakan ke pengelola Wisma
  2. Apakah langganan bulanan sudah dilunasi? Cek ke Telkom Sindanglaya, Cianjur di Nomor Telpon ............ atau secara online di situs ..........
  3. Apakah jalur Speedy untuk No. Speedy : xxxxx dalam keadaan normal?
Pengecekan lanjutan :
  1. Cek LED Modem ADSL TP-LINK TD-8817. Ada 5 LED, yaitu USB, LAN, ADSL, Internet dan Power. Modem ADSL ada di Ruang Musholla.
  2. Cek LED Fast Ethernet Switch 3Com 3CFSU08. Perhatikan LED yang ada koneksi LAN-nya saja. Switch terletak di Ruang Musholla, bersebelahan dengan modem ADSL.
  3. Cek LED Wireless Access Point yang ada di Ruang Aula dan Ruang Wisma A.

Beberapa hal yang juga perlu diperhatikan :
  1. Peralatan yang dibutuhkan untuk pengecekan lebih lanjut : Crimptool RJ45, LAN Tester, UTP Cable Tester, Multimeter, Handy Talky, Toolkit, Modular RJ45, Laptop, WD-40.
  2. Pada beberapa kasus, perlu juga membawa bor, kabel rol, switch cadangan, WAP cadangan, RJ45, kabel UTP.
  3. Utility yang digunakan : ping dan traceroute. Ping dilakukan secara berjenjang, dari PC ke WAP, lalu PC ke modem, dan PC ke Internet.
  4. Untuk konfigurasi modem ADSL dan Access Point, perlu account tertentu. Tanyakan kepada Administrator.

Monday, May 03, 2010

Instruksi-instruksi Kerja terkait dengan Bidang Sistem dan Jaringan Komputer

Bidang Sistem dan Jaringan Komputer terdiri dari 3 Sub Bidang yang saling terkait, yaitu Sub Bidang Komunikasi Data, Sub Bidang Pengelolaan Website dan Multimedia dan Sub Bidang Sistem Komputer. Beberapa instruksi kerja (IK) yang terkait dengan Sistem dan Jaringan Komputer antara lain :
  1. Membuat account email.
  2. Menambah anggota milis
  3. Menambah kuota email
  4. Merubah waktu di Server
  5. Setting Virtual Host
  6. Cek keluhan client
  7. Setting sub domain
  8. Setting Personal Website
  9. Setting Proxy di Mikrotik
  10. Panduan awal instalasi Mikrotik
  11. Instalasi Nagios
  12. Konfigurasi IP Phone Briker Tel
  13. Setting Wireless Access Point Linksys WRT350N
  14. Menguji DNS Server
  15. Setting FTP Server
  16. Trouble shooting Nagios
  17. Sistem peringatan dini berbasis email

Yang belum :
  1. Pengecekan Wireless Access Point, server, router, VLAN, keamanan jaringan, bandwidth, lalu-lintas data
  2. Memasukkan berita, running text, video, artikel iptek nuklir, polling, berita nuklir, FAQ, ANSN Newsletter ke situs BATAN
  3. Pembuatan account website satker : SSH, FTP, SQL

Sunday, May 02, 2010

1800-1811, Jawa di bawah kekuasaan Perancis

Pada suatu masa, Jawa pernah berada di bawah kekuasaan Pemerintah Perancis. Masa itu adalah antara tahun 1808 - 1811, yaitu saat Hindia Timur di bawah kekuasaan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels. Meskipun Daendels orang Belanda, namun sebenarnya ia adalah Jenderal Tentara Revolusioner Perancis sejak tahun 1795. Sebelum dikirim oleh Raja Belanda Louis (Lodewijk) Napoleon, adik Kaisar Perancis Napoleon Bonaparte, Daendels adalah tuan tanah di Veluwe. Daendels dikirim ke Jawa untuk menyelamatkannya dari serangan Inggris.

Dengan semangat revolusi Perancis liberte, egalite, fraternite (kebebasan, persamaan, persaudaraan), Maarschalk Herman Willem Daendels tiba di Anyer, Banten, pada 5 Januari 1808. Pada tanggal 14 Januari 1808, ia menggantikan posisi Gubernur Jenderal Albertus Henricus Wiese sebagai pimpinan tertinggi di Hindia Belanda.

Perjalanan Daendels dari Eropa menuju Jawa cukup sulit. Karena semua lautan sudah dikuasai armada Kerajaan Inggris, Daendels harus kucing-kucingan. Pergi ke Pelabuhan Bordeaux, laut sudah diblokade Inggris. Jalur alternatif melewati Lisabon di Portugal pun terhadang blokade laut Inggris. Daendels harus menyamar dan memalsukan identitas agar dapat meloloskan diri.

Akhirnya Daendels meninggalkan Portugal dan tiba di Maroko. Di Maroko, Daendels sempat dirampok bajak laut sehingga kehilangan semua dokumen. Untuk mencari kapal ke Asia, Daendels harus meloloskan diri ke Kepulauan Kanari di lepas pantai barat Afrika - kini wilayah Spanyol. Di Pulau Kanari inilah Daendels berhasil menyewa kapal Virginia. Kapal Amerika inilah yang kemudian mengantarkannya menyelinap ke Pulau Jawa. Butuh waktu 10 bulan untuk perjalanan dari Eropa ke Jawa, yaitu sejak 18 Pebruari 1807 hingga 5 Januari 1808.

Perilaku Daendels yang terlalu keras, otoriter, kejam, yang jelas-jelas berlawanan dengan semboyan Revolusi Perancis yang dibangga-banggakannya, terdengar juga ke Negeri Belanda. Lawan-lawan politik Daendels menuduh Daendels terlalu mencari keuntungan sendiri, "terlalu kasar menusukkan pisau ke dalam luka", dan sering mengambil tindakan-tindakan keras, dan ebrtindak sangat kejam dalam melaksanakan rencana-rencana pembuatan jalan dan benteng.

Daendels pun harus meninggalkan segala proyeknya yang belum selesai di Jawa. Daendels dipanggil pulang ke negerinya dan diterima kembali sebagai Jenderal Divisi dalam Tentara Besar Kaisar Napoleon di Paris. Setelah kekaisaran Perancis jatuh, Daendels dikirim Raja Belanda sebagai Gubernur di Gold Coast, Afrika dan meninggal di sana pada tahun 1818.

Keberhasilan Daendels selama di Jawa adalah pembangunan Jalan Raya Pos (Grote Postweg) antara Anyer dan Panarukan sepanjang kurang-lebih 1000 km yang memakan ribuan korban jiwa. Ide ini diinspirasi oleh Jalan Raya Pos yang dibangun Imperium Romawi yang dikenal dengan nama Curcus Publicus (lembaga perposan waktu itu). Kekaisaran Romawi membangun jalan-jalan raya yang menghubungkan Roma dengan kota-kota jajahannya yang meliputi hampir seluruh Eropa Barat.

Gubernur Jenderal Hindia Belanda semasa kekuasaan Napoleon :
  1. Pieter Gerardus van Overstraten (1 Januari 1800 - 22 Agustus 1801)
  2. Johannes Siberg (22 Agustus 1801 - 1805)
  3. Albertus Hendricus Wiese (1805 - 4 Januari 1808)
  4. Herman Willem Daendels (5 Januari 1808 - 15 Mei 1811)
  5. Jan Willem Janssens (11 November 1810 - 18 September 1811)

Sumber :
Ekspedisi Anjer-Panaroekan, Laporan Jurnalistik Kompas, 200 Tahun Anjer-Panaroekan, Jalan (untuk) Perubahan. Jakarta 2008.

Lihat juga :
Daftar Penguasa Hindia Belanda

Saturday, May 01, 2010

Michael S. Sunggiardi : Indonesia Butuh Konten

Akhir Maret 2010, jumlah pemakai Facebook di Indonesia mencapai 20.803.540 orang. Cukup mencengangkan, Indonesia menduduki tempat ke-3, di bawah Amerika dan Inggris dalam jumlah pemakai Facebook, berdasarkan situs http://www.facebakers.com, yang rajin mengumpulkan data tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Facebook.
Memang jumlahnya masih kurang dari 10% populasi Indonesia, tetapi sudah bisa unjuk gigi di dunia internasional, dan sudah dapat membuktikan bahwa konten di jaringan Internet sangat penting untuk majunya sebuah negara. Meningkatnya jumlah pengguna Facebook ini diikuti oleh naiknya bisnis dot com, yaitu naiknya biaya iklan online yang saat ini sudah mencapai puluhan juta rupiah per hari tayang. Angka yang menarik inilah yang saat ini diperebutkan oleh portal-portal populer yang mengetengahkan berita dan ulasan, serta forum-forum tentang kejadian-kejadian di Indonesia dan manca negara.

Keberhasilan ini sebetulnya masih belum dapat dibanggakan oleh kita semua karena peningkatan pemanfaatan Internet yang hebat di Indonesia ini hanya berupa perlengkapan komunikasi dasar dari sistem jaringan komputer berbentuk peranti jejaring sosial (social networking), yaitu menghubungkan satu pengguna dengan ribuan atau jutaan pengguna lain secara daring (online). Konten yang betul-betul produk Indonesia saat ini, baru portal berita dan ulasan tentang masalah sosial, ekonomi dan politik, yang saat ini dijadikan sebagai bisnis utama.

Pengguna Internet yang berasal dari masyarakat umum saat ini sekitar 20 juta dapat memenuhi paling tidak sepertiga populasi pengguna Internet. Target pemakai dengan jumlah populasi yang besar dan terus berkembang serta berkelanjutan adalah anak-anak usia sekolah. Diperkirakan sekitar 50 juta anak usia sekolah saat ini dapat menjadi target untuk pemanfaatan Internet dengan konten pendidikan.

Konten pendidikan sebetulnya sudah lumayan banyak, namun tidak teratur dan tidak adanya penekanan dari sekolah untuk pemanfaatkannya secara intensif. Kebanyakan konten masih dalam bentuk animasi untuk satu pengguna. Banyak produsen aplikasi masih bingung untuk menemukan cara masuk ke dunia dot com yang terbuka, dan punya risiko tinggi untuk digandakan dengan mudah.

Konten bisnis juga merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan pemanfaatan Internet. Konten bisnis adalah portal bisnis yang digunakan untuk berkomunikasi business to business (B2B), business to government (B2G), business to customer (B2C), dan customer to customer (C2C) yang sudah dimulai sejak 2004 yang lalu. Portal C2C yang sedang marak penggunanya, misalnya forum jual beli, juga dapat meningkatkan pemanfaatan Internet secara terus menerus.

Sementara portal government to customer (G2C) sebetulnya harus dirangsang agar lebih banyak pemakaiannya, dalam bentuk pemindahkan semua transaksi kertas menjadi transaksi elektronik berbasis web, misalnya memperpanjang KTP, SIM atau surat-surat lain. Peluang G2C ini sangat besar dan betul-betul merupakan killer application untuk 220 juta lebih manusia Indonesia.

Sumber : Majalah InfoLinux 05/2010

Budi Rahardjo : Ujian Online

Baru-baru ini, saya mencoba melakukan ujian secara online di kelas saya. Ujian tersedia di server yang dipasangi program Moodle. Program ini memiliki fitur quiz, yang kemudian saya manfaatkan untuk ujian. Terdapat beberapa kejadian menarik saat ujian online ini berlangsung. Berikut ini sedikit pengalaman saya.
Meskipun sebenarnya ujian ini dapat diakses dari mana saja, mahasiswa saya minta untuk hadir di satu tempat. Dikarenakan jumlah mahasiswa saya cukup banyak (lebih dari 100 orang) clan sulit menemukan ruang dengan komputer yang cukup banyak maka mereka dipecah ke tiga ruangan komputer.

Alasan untuk menghadirkan mereka secara fisik di satu tempat adalah daftar hadir kami masih konvensional, yaitu menggunakan tanda tangan di atas kertas. Selain itu, saya belum terlalu yakin dengan keandalan dari ujian online ini, baik dari kemampuan server maupun ketersediaan jaringan. Terkumpulnya peserta ujian di satu tempat, me,yakinkan saya bahwa akses (jaringan) mereka sama clan memudahkan untuk memberikan instruksi, menjawab pertanyaan, clan menangani masalah. Di kemudian hari, harapan saya mereka bisa melakukan ujian dari mana saja, selama mereka bisa mengakses server.

Betul saja, salah satu masalah yang kami temui adalah server tidak sanggup menangani beban peserta pada saat bersamaan. Waduh! Web server, yang juga digunakan untuk layanan lain, ternyata sempat jatuh terkapar beberapa kali. Demikian pula, ternyata jembatan antara web server dengan database sempat bermasalah. Masalah ini bisa dipecahkan dengan menyediakan sumber daya komputasi yang lebih besar.

Ketika server sedang jatuh maka mahasiswa hanya bisa menunggu. Lagi-lagi, untungnya mereka berada pada tempat yang sama sehingga bisa saya berikan instruksi secara manual, dan mereka tidak menjadi tegang (stress). Namun, ujian yang seharusnya bisa diselesaikan dalam waktu 30 menit, menjadi lebih dari satu jam. Ini perlu diperhatikan. Harus ada waktu cadangan bila ada hat-hal yang tidak diinginkan, seperti server
susah diakses.

Setelah aplikasi bangkit lagi maka mahasiswa bisa melanjutkan ujiannya. Namun, sayangnya sebagian besar harus mengulang lagi. Nah, fitur quiz dapat diset agar mahasiswa bisa mengambil tes beberapa kali. Untungnya, saya konfigurasi agar mereka diperkenankan untuk mengulang ujian tersebut. Namun, ternyata ketika mengulang, mereka bisa tahu jawaban mana yang salah sehingga mereka bisa memperbaiki jawaban mereka. Di kemudian hari, jika sistem sudah sangat andal maka ujian bisa dibatasi untuk diambil sekali saja.

Satu masalah lain adalah bagaimana menghindari kecurangan seperti kerja sama (atau malah menggunakan joki) dan menyontek. Keberadaan mahasiswa pada satu tempat bisa menghindari joki. Saya masih belum tahu bagaimana caranya menghindari hal ini, apabila mahasiswa bebas melakukannya dari mana saja.

Moodle memiliki fatur pengacakan soal dan jawaban. Sistem bisa memilih 40 soal dari ratusan soal di bank soal. Untuk setiap soal pilihan berganda, jawaban bisa diacak urutannya. Hal ini disertai dengan batasan waktu agar dapat mengurangi kerja aama. Ujian yang saya lakukan kemarin belum melakukan hal ini. Toh, mahasiswa ternyata menikmati ujian sendiri-sendiri. Ternyata, hal ini tidak terlalu masalah.

Sumber : Majalah InfoLinux 05/2010

I Made Wiryana : Apa Jadinya eGov tanpa OSS?

Mendengar judul di atas, tentu orang banyak yang menjawab, "Ah, program open source atau proprietary, kan sekedar alat bantu. Gunakan saja sesuai dengan situasi yang ada." Tentu saja untuk penggunaan pribadi atau perusahaan, tidak menjadi masalah. Namun, bila melibatkan kalangan pemerintah, misalnya untuk eGovernment maka pertimbangannya menjadi tidak mudah lagi.
Untuk pemanfaatan di lingkungan pemerintahan, mau tidak mau pertimbangan pemberian informasi kepada publik haruslah menjadi pertimbangan utama. Sebagai contoh, sistem eVoting dan eProcurement atau Single Identificaton System menuntut persyaratan bahwa sistem-sistem tersebut harus dipercaya oleh pengguna. Artinya, pengguna mempercayai sistem tidak melakukan kecurangan. Atau bila ada kecurangan yang disebabkan pihak internal, maka dapat dilakukan pendeteksian ataupun penjejakan. Seorang system administrator atau pemilik sistem tidak dapat secara semena-mena mengganti data yang telah dimasukkan. Tentu saja bila ada pertanyaan atau keraguan tentang akuntabilitas sistem maka kebutuhan source code tak dapat dihindarkan. Keberadaan source code ini bisa dalam bentuk perjanjian khusus ataupun karena memang perangkat lunak tersebut bersifat open source.

Sistem tanpa source code sangat rentan terhadap ketidakpercayaan berbagai pihak. Sebab proses melakukan audit perangkat lunak tersebut sangatlah sulit sehingga pengujian yang dapat dilakukan hanyalah bersifat black box testing. Sistem hanya dapat diuji dengan masukan dan keluaran saja, dan tentu saja pengujian seperti ini memiliki keterbatasan. Pengujian ini selalu menyisakan pertanyaan tentang proses apa yang sesungguhnya terjadi di sistem.

Berbeda dengan sistem yang memiliki source code maka pengujian oleh pihak bukan pembuat dapat dilakukan, baik dengan metodologi black box testing maupun white box testing. Sistem diuji bukan saja terhadap hasil masukan berapa dan berapa hasil keluarannya, tapi juga pada proses yang dilakukan, dan hasil-hasil sementara yang dihasilkan.

Pada beberapa negara, keberadaan source code untuk perangkat lunak yang bersifat kritis dan untuk kepentingan publik ini selalu menjadi persyaratan. Tentu saja, persyaratan ini jauh lebih mudah dipenuhi oleh perangkat lunak open source daripada perangkat lunak proprietary. Pada perangkat proprietary, dibutuhkan perjanjian khusus dengan harga yang lebih tinggi dari harga biasa. Untuk kondisi Indonesia, belum tentu vendor proprietary bersedia melakukan hal tersebut.

Selain syarat open source, sistem seperti eProcurement yang bersifat nasional, tentu diharapkan dapat dimanfaatkan oleh sistem lain secara mudah. Untuk itu, persyaratan interoperabilitas dan preservasi data tidak dapat dihindarkan. Dengan interoperabilitas maka di masa depan akan terhindar sistem informasi yang seperti pulau-pulau terpisah karena tidak bisa saling berbicara. Kedua syarat ini menjadikan data dapat dibaca oleh siapapun dan oleh perangkat lunak apapun, walau tidak dari vendor yang sama.

Sumber : Majalah InfoLinux 05/2010

Fitur Baru di Vyatta 6.0

Pada 31 Maret 2010, Vyatta telah merilis versi terakhir dari sistem operasi Linux router/firewall miliknya, yakni Vyatta 6.0. Versi ini sudah siap digunakan oleh para ahli jaringan dan dunia usaha yang mencari sumber terbuka alternatif untuk kebutuhannya. Fitur terbesar yang disertakan pada rilis ini adalah Remote Access API barn, yang memungkinkan pengembang untuk menciptakan perangkat untuk mengontrol router atau memasukan fungsi dalam aplikasi yang sudah ada.
Dengan Vyatta 6.0, perusahaan juga memperkenalkan sistem tiering yang baru. Sistem operasi dasar akan dirilis sebagai Vyatta Core, dan akan tersedia secara gratis sebagai proyek open source. Bagi para pelanggan yang memilih Subscription Edition akan mendapatkan dukungan komersial, tambahan lebih banyak tool (termasuk API Remote Access), dan tambahan sejumlah fitur eksklusif yang lain.

Pelanggan Vyatta Plus aka n mendapatkan lebih banyak fitur, termasuk VyattaGuard Web Filtering. Pemilihan model oper-core yang dipilih oleh Vyatta, diklaim dapat mempercepat proses update ke semua pengguna Vyatta dalam waktu yang bersamaan.

Sumber : Majalah InfoLinux 05/2010

Solusi Komputasi Awan Berbasis Ubuntu Enterprise Cloud dan DELL

Canonical merupakan sedikit dari pemain baru dipasar server Linux, namun telah memffiki kemajuan besar. Hal ini berkat pendekatan yang lebih, dimana Canonical menawarkan Ubuntu Server secara free. Ha1 ini sangat berbeda dengan solusi server dari Red Hat atau SUSE. Hal lain yang menjadi pembeda adalah solusi cloud computing bernama Ubuntu Enterprise Cloud. Canonical juga mengumumkan kemenangan pihaknya di pasar, bekerja sama dengan Dell.
Mark Murphy, Global Alliance Director Canonical, mengumumkan kalau Dell telah menawarkan sejumlah blueprint hasil konfigurasi yang telah dioptimalkan untuk kasus berbeda, dan menggunakan skala. Blueprint ini akan mencakup hardware PowerEdge-C, software UEC, dan layanan dukungan yang menyeluruh. Tim Dell memiliki kemampuan dan pengalaman yang cukup kuat di bidang ini, dan dapat memberikan panduan rinci seputar solusi blueprint, yang biasa terdapat di pengembangan bertaraf enterprise.

Ubuntu Enterprise Cloud juga bekerja sama dengan produk proprietary dari Microsoft dan VMware, yang juga didukung oleh Dell. Canonical mengatakan kalau ini merupakan kali pertama vendor hardware ternama menawarkan solusi komputasi awan berbasis open source.

Nantinya, Dell akan menawarkan sistem berbasis Ubuntu 10.04 LTS, dan pelanggan akan mendapatkan produk komputasi awan yang kompatibel dengan API Amazon EC2 (Elastic Cloud Computing) dan S3 (Simple Storage Service). Untuk memastikan hal ini berjalan dengan baik, pihak Canonical telah bekerja sama dengan para insinyur Dell selama enam bulan terakhir, untuk memastikan 100% kompabilitas antara server Dell PowerEdge-C dan Ubuntu Enterprise Cloud.

Sumber : Majalah InfoLinux 05/2010

Rilis OpenSSL 1.0.0

Setelah melewati beberapa tahun tahap pengembangan, dan mengeluarkan beberapa versi beta, pada 29 Maret 2010, pengembang OpenSSL telah merilis OpenSSL 1.0.0. Kode sumber dari OpenSSL 1.0.0, kini sudah dapat di-download dari url http://www.opc:nssl.org/source/. Versi OpenSSL 1.0.0 ini telah menyertakan sejumlah fitur baru dan sejumlah peningkatan, termasuk dukungan untuk Whirpol, algoritma hash bebas untuk algoritma SHA-1 dan MD5.
Dukungan untuk kriptografi kunci publik berbasis kurva clips juga telah ditambahkan. Tim pengembang juga telah memasukkan GOST, standar kriptografi Rusia ke OpenSSL. Proses query sertifikasi yang telah di blokir melalui Certificate Revocation Lists (CRLs) dan Online Certificate Status protocol (OCSP), juga telah ditingkatkan. Penjelasan lengkap dari semua perubahan dan fitur baru yang terdapat pada OpenSSL 1.0.0, dapat dilihat pada file change log yang terdapat dalam paket tarball sumber kodenya.

Dalam file log yang terdapat dalam paket tarball, diinformasikan sejumlah hal yang akan ditingkatkan pada versi 1.1.0. Informasi lebih lanjut mengenai OpenSSL, dapat dilihat pada situsnya yang berlokasi di www.openssl.org.

Sumber : Majalah InfoLinux 05/2010

SliTaz GNU/Linux 3.0

SliTaz, distro Linux Live CD/USB yang hemat memory dan memiliki ukuran file yang kecil, telah merilis versi terbarunya, yakni S1iTaz GNU/Linux 3.0. SliTaz GNU/ Linux 3.0 telah dilengkapi dengan paket X Server terbaru, yakni X.Org 7.4, dan browser Midori yang berbasiskan Webkit. SliTaz 3.0 juga telah dilengkapi dengan Linux Kernel 2.6.3 0.6, dan sejumlah tambahan aplikasi lainnya.
Dalam pengumuman resminya, tim SliTaz yang diwakili oleh Christophe Lincoln, menyatakan kebanggaannya dapat merilis S1iTaz GNU/Linux 3.0. Versi terbaru dari S1iTaz ini diklaim lebih mudah, lebih cepat, dapat dikustomisasi, lebih powerful, namun memiliki ukuran yang lebih kecil. Versi 3.0 ini sendiri baru dapat dirilis, setelah melalui satu tahun masa pengembangan.

Desktop inti dari SliTaz 3.0 dilengkapi dengan X.Org 7.4, Openbox, komponen LXDE, dan sejumlah aplikasi buatan sendiri. Meski berukuran kecil, distro ini sudah dapat digunakan untuk berselancar di dunia maya, mendengarkan musik, dan memanajemeni file gambar. Jika paket yang dikemas masih terasa kurang, S1iTaz juga menyertakan lebih dari 900 paket aplikasi yang dapat ditambahkan. Distro ini juga dapat diinstalasikan ke USB flash drive dengan tazusbbox.

Sumber : Majalah InfoLinux 05/2010

WordPress untuk Android

Pada tanggal 31 Maret 2010, pengembang WordPress telah mengumumkan ketersediaan rilis WordPress 1.1 yang ditujukan untuk platform Android. Dengan ini, para pengguna Android dapat melakukan proses pengiriman dan pengeditan blog mereka dari perangkat mobile berbasis Android, dengan menggunakan aplikasi WordPress. Update poin pertama dari Word Press untuk Android ini telah menyertakan sejumlah perubahan, dan sejumlah fitur terkini.
Rilis terbaru ini telah menyertakan sejumlah peningkatan fitur untuk user interface, termasuk perubahan untuk halaman, tampilan komentar,memiliki kemampuan untuk mengambil file gambar, dan manambahkan ke entri blog secara langsung dari perangkat Android.

Sejumlah update lain, di antaranya pilihan moderasi untuk menaruh komentar, dan pilihan untuk memilih berbagai macam kategori sekaligus saat menambah atau mengedit posting. Update terbaru ini juga sudah menyertakan sejumlah lokalisasi bahasa, seperti Jerman, Perancis, Finlandia, Indonesia, dan Slovakia. Pengguna yang tertarik untuk berkontribusi, dipersilakan untuk mengunjungi portal developer WordPress untuk Android di url http://dev.android.wordpress.org.

Sumber : Majalah InfoLinux 05/2010

Novell Tolak Tawaran Akuisisi Senilai US$2 Miliar

Novell, Inc. telahmemberiketerangan bahwa pihaknya menolak tawaran pengambilalihan dari Elliott Associates LP, dengan alasan tawaran tersebut di bawah nilai perusahaan. Novell, Inc. mengatakan bahwa pihaknya telah melihat alternatif lain untuk "meningkatkan nilai pemegang saham", termasuk mencari pembeli potensial lainnya. Elliot Associates telah menawarkan diri untuk membeli Novell, Inc. dan menghargai perusahaan tersebut senilai US$2 miliar.
Dalam siaran pers yang diberikan, Novell, Inc. mengumumkan bahwa dewan telah mengambil kesimpulan, setelah mempertimbangkan dengan cermat, termasuk review proposal dengan keuangan independen, dan penasihat hukumnya bahwa proposal dari Elliott Associates LP untuk mengakuisisi Novell, Inc. untuk US$ 5,75 per saham tidak memadai, dan berada di bawah nilai waralaba perusahaan dan prospek pertumbuhan.

Novell, Inc. perusahaan yang membuat SUSE Linux Enterprise dan sejumlah proyek open source lainnya, telah melihat adanya pertumbuhan pada beberapa tahun terakhir. Hal ini yang masih membuat sejumlah penghasilan yang cukup besar dari produk sukses terdahulu, seperti Novell Netware. Selain itu, Novell, Inc. juga telah membuat sejumlah akuisisi dalam beberapa tahun terakhir, termasuk mengakuisisi proyek SUSE Linux. Namun, sejumlah hasil akuisisi ini kurang memberikan hasil yang menggembirakan. Meski menawarkan sejumlah fungsi populer yang menarik, namun hasilnya masih berada di belakang Red Hat.

Elliott Associates sudah memiliki 8,5 persen saham dari perusahaan Novell, Inc., dan telah menawarkan untuk membayar US$ 5,75 per saham yang akan menambahkan sedikitnya di bawah US$1 miliar dalam bentuk tunai. Saham Novell memiliki harga US$4,75 per saham pada 2 Maret 2010, tetapi sejak itu memburuk, dan dipertahankan pada tingkat yang lebih tinggi. Saat ini, saham Novell berkisar pada angka US$ 5,64 per saham.

Sumber : Majalah InfoLinux 05/2010