Friday, September 10, 2010

Distro Warnet Zencafe 2.2

Komunitas Zenwalk, pada 12 Juli 2010 lalu, telah mengumumkan ketersediaan rilis dari Zencafe 2.2, distro berbasis Zenwalk yang dirancang untuk digunakan oleh kafe Internet atauwarnet. Zencafe 2.2 dibuat berbasiskan Zenwalk 6.4, dan telah dilengkapi Kernel Linux 2.6.33.4, dan sejumlah paket populer yang terdapat di Linux, seperti Mozilla Firefox 3.6.6 dan Pidgin 2.7.1.
Untuk para pengguna setia Yahoo! Messenger yang ingin menggunakan webcam, Zencafe juga telah menyertakan aplikasi GYachE Improved instant messenger yang menawarkan dukungan webcam untuk mendukung protokol Yahoo! Messenger. Dari keterangan rilis yang diberikan, versi Zencafe berbasis Zenwalk 6.4 dan menggunakan kernel 2.6.33.4. Zencafe ditujukan untuk desktop warnet, yang telah diubah pada beberapa bagian sehingga mudah untuk dioperasikan, bahkan oleh pengguna yang tidak memiliki latar belakang teknis. Termasuk perangkat lunak untuk auto recovery seperti Deep Freeze dan Mahawa sebagai paket billing Internet. Bagi pengguna yang ingin mencoba distro ini, dapat menemukan file iso Zencafe 2.2 dalam ekstra DVD InfoLINUX edisi 09/2010.

Sumber : Majalah Bulanan InfoLINUX edisi 09/2010

Sejuta Repositori di GitHub

Para pengembang GitHub mengumumkan kalau layanan repositori mereka telah mencapai sebuah tonggak utama, dimana layanan mereka telah mencapai sejuta proyek Git repositori pada minggu akhir di bulan Juli 2010. Menurut Scott Chacon, GitHub VP of Research and Development, sekitar 60% proyek merupakan repositori penuh, dan 40% sisanya hanya berupa ringkasan atau potongan kode.
Layanan ini mulai diluncurkan pada bulan Februari 2008, dimana GitHub menjadi layanan penyimpanan source code berbasis web yang digunakan oleh Linus Torvalds sebagai Git version control system (VCS). Setelah beberapa tahun, layanan Git menjadi semakin berkembang dan semakin populer. Pada September 2009, GitHub memindahkan lokasi server milik mereka dari Engine Yard ke Rackspace, untuk menyesuaikan dengan laju pertumbuhan pengguna.

GitHub memperoleh pemasukan dari pengguna individu atau perusahaan yang menginginkan repositori secara pribadi. Untuk proyek open source, tidak perlu membayar untuk menggunakan layanan ini. Mereka akan mendapatkan akses ke repositori pengguna umum dan kemampuan untuk berkolaborasi.

Sumber : Majalah Bulanan InfoLINUX edisi 09/2010

Migrasi Proyek Open Source Adobe ke SourceForge

Perusahaan besar yang berada di balik kesuksesan Adobe Photoshop, yakni Adobe, mengumumkan kalau mereka telah bermitra dengan SourceForge untuk memperluas solusi open source yang mereka tawarkan. Dengan ini, para pengembang dapat memiliki fleksibilitas yang lebih dengan proyek terkait. Pada dasarnya, semua standar dan aplikasi berbasis open source yang dibuat oleh Adobe, akan ditempatkan dan dikelola di SourceForge melalui platform situs pengembangan SourceForge yang baru.
Adobe telah membuat klasifikasi kelompok dari semua proyek berbasis open source miliknya, hosting untuk source code, spesifikasi dan kontribusi kepada organisasi pembuat standardisasi, di bawah bendera Open@Adobe. Situs baru untuk mengelola proyek open source milik Adobe ini, kini berlokasi di url http://sourceforge.net/adobe.

Dave McAllister, Direktur Open Source dan Standar di Adobe, menuliskan dalam sebuah posting blog di http://blogs.adobe.com, kalau pada 14 Juli 2010, Adobe telah menjalin kemitraan dengan SourceForge, dan juga mengumumkan pembukaan situs Open@Adobe, sebagai lokasi baru di SourceForge untuk para pengembang yang ingin turut berkontribusi. Dave juga menambahkan, pihaknya telah menghabiskan banyak waktu untuk melihat berbagai solusi yang ada. Untuk terlibat di open source, berarti suatu proyek harus menjadi terbuka untuk dapat dilihat pengguna sebanyak mungkin.

Bagi Adobe, bersifat terbuka memiliki arti untuk turut terlibat dalam banyak aspek teknologi, standar, spesifikasi, komunitas, konten, dan source code. Solusi yang diberikan oleh Adobe memasukkan semua elemen ini. Jadi singkatnya, Adobe ingin melakukan lebih dari sekedar memberi akses ke source code.

Sumber : Majalah Bulanan InfoLINUX edisi 09/2010

Kolaborasi GNOME & LiMo

Yayasan GNOME dan Yayasan LiMo, sebuah konsorsium industri yang berdedikasi membuat sistem operasi berbasis Linux untuk perangkat mobile, telah membuat pengumuman kalau mereka telah menjalin kemitraan yang memiliki tujuan pada "kerja sama erat pada inovasi open source".
Stormy Peters, GNOME Foundation Executive Director, mengatakan kalau pihaknya sangat senang dapat bekerja sama dengan mitra komersial seperti yayasan LiMo, untuk memastikan bahwa teknologi GNOME Mobile dapat tersedia pada perangkat mobile dan dapat terhubung dengan perangkat yang menggunakan platform LiMo. Bagian terpenting dari platform LiMo, termasuk produk dan layanan yang dibuat oleh pengembang GNOME, yakni proyek GNOME Mobile, termasuk Glib, GTK+, D-Bus, GStreamer, dan BlueZ.

Yayasan LiMo akan bergabung dengan Dewan Penasihat Yayasan GNOME, sedangkan Yayasan GNOME akan menjadi Penghubung Rekan Industri Yayasan LiMo. Morgan Gillis, Direktur Eksekutif Yayasan LiMo, mengatakan kalau kerja sama antara LiMo dan GNOME akan menyediakan dukungan penting bagi komitmen yang telah dibuat.

Sumber : Majalah Bulanan InfoLINUX edisi 09/2010

Kaltura 2.0 CE

Kaltura, perusahaan pembuat platform video online berbasis open source, telah mengumumkan rilis dari Kaltura 2.0 Community Edition (CE). Kaltura mendukung banyak format video, termasuk Adobe Flash, Microsoft Silverlight, HTML 5 video, dan dapat terintegrasi secara mudah dengan beragam aplikasi Content Management System (CMS), seperti Drupal, Joomla, Wordpress, Alfresco, dan Moodle.
Kaltura CE mempermudah pengguna untuk memanajemeni video, menerbitkan video, membuat sindikasi dan monetisasi, serta menyediakan kerangka kerja yang kuat untuk mengelola aplikasi rich-media, dan mengembangkan beragam alur pekerjaan online untuk video. Perangkat lunak ini juga sangat cocok ditempatkan pada server lokal atau server berbasis komputasi awan. Kaltura CE 2.0 memiliki fitur yang meliputi kemampuan analisis, optimasi mesin pencari dan peningkatan akses. Kaltura Management Console juga telah menyertakan sebuah editor video online dan konsol admin tingkat enterprise yang mendukung beberapa pengguna dan fungsi pengawasan. Kaltura 2.0 CE dapat di-download dari url http://www.kaltura.org/downloads, dan memiliki lisensi AGPLv3.

Sumber : Majalah Bulanan InfoLINUX edisi 09/2010

Red Hat dan Cisco Integrasikan Teknologi Virtualisasi

Red Hat, penyedia solusi open source terkemuka di dunia, dan Cisco, pemimpin industri jaringan dunia, memperkuat kolaborasi mereka dalam menyediakan solusi virtualisasi dengan mengintegrasikan teknologi Cisco Virtual Network Link (VN-Link) dan Red Hat Enterprise Virtualization. Dengan ini, para pelanggan Red Hat dan Cisco akan mendapatkan peluang untuk mencapai performa yang lebih baik, visibilitas dan kontrol jaringan yang jauh lebih baik, serta mengurangi total biaya kepemilikan dalam pemanfaatan virtualisasi data center.
Integrasi Cisco Unified Computing System Virtual Interface Card dengan Kernel-based Virtual Machine (KVM) hypervisor yang terdapat pada Red Hat Enterprise Virtualization bertujuan untuk membuat domain jaringan dan virtualisasi semakin menyatu sehingga dapat mempermudah pemanfaatan data center. Integrasi ini menciptakan infrastruktur jaringan secara logikal yang akan memberikan visibilitas, kontrol, dan konsistensi jaringan untuk virtualisasi, tanpa harus mengorbankan kinerja.

Brian Stevens, Chief Technology Office dan Vice President Engineering Red Hat, menjelaskan dengan integrasi antara Cisco Unified Computing System dan Red Hat Enterprise Virtualization, Red Hat menawarkan peningkatan kinerja virtualisasi kepada para pelanggan. Dari pihak Cisco, Ed Bugnion, Chief Technology Officer, Server Access and Virtualization Cisco, mengatakan dengan kombinasi antara Cisco Unified Computing System dan Red Hat Enterprise Virtualization, perusahaan dapat memanfaatkan inovasi dari Cisco yang didukung oleh komunitas open source, sehingga menghasilkan lingkungan infrastruktur virtual yang yang terbuka dan terintegrasi.

Sumber : Majalah Bulanan InfoLINUX edisi 09/2010

Zend Cluster Manager

Zend Technologies, kontributor utama untuk pengembangan PHP, telah mengumumkan ketersediaan rilis Zend Server Cluster Manager. Paket aplikasi ini dapat memperluas fungsi Zend Server dalam pengembangan berbasis bahasa PHP yang memiliki skala besar.
Menurut keterangan dari pihak Zend, Zend Server Cluster Manager mempermudah para penguna dalam kemudahan melakukan monitoring dan melakukan manajemen beberapa aplikasi Zend Server, untuk memastikan ketersediaan yang tinggi dari aplikasi, dan meningkatkan skalabilitas aplikasi.

Zend Server Cluster Manager juga dilengkapi dengan fitur untuk sesi cluster, monitor dan manajemen konfigurasi yang terpusat, dan administrasi konsol berbasis konfigurasi web.

Eldad Maniv, Zend VP of Product and Marketing, menjelaskan kalau Zend Server Cluster Manager merespons kebutuhan yang dibutuhkan oleh banyak pengguna, yang ingin menjalankan pengembangan aplikasi PHP skala besar untuk pengguna rumahan atau proyek berbasis PHP lainnya, seperti Drupal, Magento, Joomla!, dan SugarCRM. Zend Server Cluster Manager, sudah dapat di-download dari url: http://www.zend.com/en/products/server-cluster-manager/.

Sumber : Majalah Bulanan InfoLINUX edisi 08/2010

Distro Hemat Energi

Pengembang wattOS telah mengumumkan rilis terbaru distro mereka, yakni wattOS R2. Dari penjelasan yang terdapat pada situsnya, wattOS berfokus pada penggunaan daya listrik yang rendah, dan dapat dioperasikan pada spesifikasi hardware yang rendah. Untuk memenuhi persyaratan ini, wattOS menggunakan desktop yang berbasiskan pada Openbox dan LXDE.
Rilis terbaru dari wattOS R2 berbasiskan pada Ubuntu 10.04 LTS "Lucid Lynx" dan telah menyertakan fitur manajemen daya listrik, yang bertujuan untuk membantu para pengguna untuk dapat lebih menghemat penggunaan daya listrik dalam kegiatan berkomputerisasi seharihari. Menurut penjelasan yang diberikan, update terbaru dari wattOS juga memiliki waktu boot dan proses instalasi yang lebih cepat, kecepatan aplikasi secara keseluruhan juga lebih meningkat. Sejumlah perubahan lain yang terdapat pada wattOS R2, di antaranya penggantian aplikasi pemutar musik dari Exaile menjadi Rhythmbox, dan penambahan aplikasi FSpot. Jika ingin menikmati desktop wattOS R2, Anda dapat menemukan file iso distro wattOS R2 pada ekstra DVD InfoLINUX edisi 08/2010.

Sumber : Majalah Bulanan InfoLINUX edisi 08/2010

91 Persen SuperComputer Top-500 Gunakan Linux

Keandalan Linux sudah teruji di berbagai macam jenis hardware. Khusus untuk SuperComputer, pada awal Juni 2010, Top500 kembali memperbarui daftar rangking dari 500 SuperComputer tercepat dunia. Dari daftar Top500 SuperComputer, tercatat sebanyak 455 atau 91 persen SuperComputer yang beroperasi menggunakan sistem operasi menggunakan kernel Linux.
Jauh di belakang Linux, sebagai nomor dua terhitung sistem operasi UNIX dari semua jenis yang mengantongi porsi 4.4 persen, sisanya adalah gabungan dari aneka sistem operasi lainnya yang digunakan oleh 3.4 persen SuperComputer terdaftar di Top500. Sistem operasi besutan Microsoft (Windows) masih sempat digandrungi 5 SuperComputer dengan kuota 1 persen dan mampu bercokol di posisi nomor 4.

Seperti ajang Formula 1, para insinyur ahli komputer saling berkompetisi dalam menciptakan komputer tercepat dunia. Jawara komputer tercepat dunia kali ini masih tetap disandang oleh SuperComputer berbasis Linux: Cray Jaguar, yang terpasang di Oak Ridge National Laboratory dengan kinerja maksimal sebesar 1759 TFlops. Posisi nomor dua adalah pendatang baru Cina dengan sistem Nebulae kinerja Computing Power sebesar 1271 TFlops.

Andaikan yang diukur adalah Peak Power maka posisi menjadi terbalik, dimana Nebulae dari Cina dengan 2984,3 TFlops memecahkan rekor dunia sebagai nomor satu, sedangkan Jaguar dengan 2331 TFlops tergeser ke posisi nomor dua. Posisi ketiga diduduki oleh Roadrunner dari DOE/NNSA/LANL di Los Alamos, yang sebelumnya terdaftar sebagai nomor dua dengan kinerja maksimal sebesar 1042 TFlops dan peakpower sebesar 1375 TFlops.

Sumber : Majalah Bulanan InfoLINUX edisi 08/2010

Membase 1.6.0 Beta 1

NorthScale, perusahaan web infrastruktur yang belum lama beroperasi, bersama dengan Zynga, perusahaan game sosial, dan NHN, perusahaan pembuat game dan search engine dari Korea Selatan, telah merilis Membase, database open source baru untuk NoSQL. Membase dirancang untuk aplikasi-aplikasi web dan dibuat berdasarkan memcached, yakni sistem cache yang tersimpan dalam memory.
Membase menambahkan kemampuan berbasis disk-memcached, bersama dengan manajemen penyimpanan hirarki, replikasi data, dan dukungan penyimpanan yang aman. NorthScale, yang didirikan oleh para pengembang proyek memcached, telah mengumumkan kalau versi beta dari versi enterprise komersial dari versi Membase Server juga telah tersedia, yang tergabung dengan layanan komersial server Memcached yang telah ada.

NorthScale menjelaskan kalau mereka ingin menciptakan solusi manajemen data elastis dengan latency rendah, cepat dan sederhana, mudah dikelola, memiliki throughput, dan rekonfigurasi cluster yang dinamis. Proyek ini juga bersifat open source, dan berlokasi di situs membase.org. Pada situs ini, pengembang dapat menemukan informasi dimana memperoleh versi source dan binari untuk kode Membase 1.6.0 Beta 1.

Sumber : Majalah Bulanan InfoLINUX edisi 08/2010

Google Android 2.2

Tim pengembang Google Android telah mengumumkan ketersediaan rilis dari source code Google Android 2.2 yang memiliki kode nama "Froyo". Froyo merupakan rilis ketujuh dari rilis Google Android 1.0, dan merupakan versi update terkini untuk sistem operasi Google mobile. Dibandingkan dengan Google Android 2.1, rilis terbaru ini telah menyertakan sejumlah perubahan, peningkatan, dan penyertaan fitur terbaru.
Pada Google Android 2.2 telah disertakan sejumlah API dan layanan terbaru, seperti fungsi API baru untuk melakukan proses back up dan restore data, dan sebuah compiler JIT Dalvik baru yang dapat meningkatkan kinerja kode CPU secara keseluruhan hingga mencapai dua hingga lima kali dibandingkan dengan Android 2.1. Android 2.2 ini juga menyertakan dukungan untuk kalangan enterprise, seperti sinkronisasi kalendar dan pencarian otomatis account Exchange, serta fitur penghapusan daftar alamat yang dapat dilakukan secara remote. Informasi lebih lanjut seputar Android 2.2 dapat ditemukan pada url http://developer.android.com/sdk/android-2.2.html.

Sumber : Majalah Bulanan InfoLINUX edisi 08/2010

Dua Kunci Sukses Grameen Bank

Kisah sukses penggunaan aplikasi open source di dunia bisnis terus berlanjut. Lanjutan kisah sukses kali ini datang dari salah satu lembaga keuangan mikro yang terdapat di Bangladesh, yakni Grameen Bank. Selidik punya selidik, ternyata kesuksesan tersebut mampu diraih lembaga keuangan ini lantaran dua faktor utama, yakni wanita dan open source.
Seperti dikutip oleh detikINET usai workshop "Microfinance Business & Information Technology" yang digelar Sharing Vision di Royal Plaza, Singapura, Muhammad Shahjahan, General Manager dan Chief Financial Officer Grameen Bank, menuturkan kalau hampir 97% dari nasabah Grameen Bank yang totalnya berjumlah 25 juta nasabah adalah kaum hawa. Menurut Shahjahan, kaum wanita itu berorientasi pada keluarga dan nilai-nilai kebaikan. Kaum wanita biasanya lebih mempertimbangkan keluarga dan anak-anaknya sebelum bertindak.

Shahjahan juga menambahkan kalau wanita bertindak lebih bertanggung jawab dan lebih jujur karena sifatnya yang sangat memperhatikan keluarga. Berdasarkan pengalaman Grameen Bank, nasabah wanita mereka juga sangat taat mematuhi cicilan kredit. Oleh karenanya, dari total pinjaman tingkat pengembaliannya mencapai 97,11%. Rasio kredit macet kurang dari 3%.

Lebih lanjut, Shahjahan menambahkan kalau rahasia kesuksesan Grameen Bank adalah penerapan teknologi informasi berbasis open source. Bangladesh bukan negara kaya. Setengah penduduknya adalah rakyat miskin. Karenanya untuk infrastruktur TI, Grameen Bank menggunakan infrastruktur semurah-murahnya. Penggunaan aplikasi open source merupakan pilihan terbaik untuk Grameen Bank. Salah satu aplikasi berbasis open source yang menjadi andalan Grameen Bank adalah MIFOS ( Microfinance Opensource).

Sumber : Majalah Bulanan InfoLINUX edisi 08/2010

Tuesday, September 07, 2010

Hapus Nomor Ekstensi di IP PBX Briker Box

Untuk menghapus nomor ekstensi, anda harus login terlebih dahulu ke server IPPBX Briker Box menggunakan web browser, misal Mozilla Firefox. Setelah memasukkan username dan password-nya, anda akan dihadapkan pada menu Briker 1.2 "Kilat". Langkah selanjutnya adalah :
  1. Pilih menu IPPBX Administration lalu pilih menu di sebelah kiri "Extensions".
  2. Pilih nomor ekstensi pada menu sebelah kanan, misal Ujicoba2 <62102>
  3. Pilih link Delete Extension 62102. Link ini berada di bawah tulisan "Extension: 62102"
  4. Klik menu "Apply Configuration Changes". Menunya berwarna oranye.
  5. Klik "Continue with reload", tunggu sampai tulisan "Please wait, reloading" hilang.
  6. Selesai

Mengatasi SIP Phone yang berbasis DHCP

Kebetulan sistem IP PBX yang diimplementasikan berbasis IP Static. Sementara SIP Phone sudah terlanjur dikonfigurasi untuk IP Dynamic (mungkin Factory default nya begitu). Untuk mengubah SIP Phone dari IP Dynamic ke IP Static tidak bisa dilakukan secara langsung dari keypad pesawatnya. Pengubahan harus dilakukan melalui bantuan PC. Dan PC tersebut harus menjalankan service dhcpd. Di IGOS Nusantara 2009 atau Fedora 11, instalasi DHCP cukup sederhana. Ikuti langkah-langkah di bawah ini.

Instalasi dhcpd :

[msmunir@svec ~]$ su -
Password:
[root@svec ~]# yum install dhcp


Setelah diinstalasi, jalankan dhcpd dengan cara sbb :

[root@svec ~]# /etc/rc.d/init.d/dhcpd start
Memulai dhcpd: [GAGAL]
[root@svec ~]#


Coba lihat file konfigurasi dhcpd.conf :

[root@svec ~]# more /etc/dhcp/dhcpd.conf
#
# DHCP Server Configuration file.
# see /usr/share/doc/dhcp*/dhcpd.conf.sample
# see 'man 5 dhcpd.conf'
#
[root@svec ~]#


Lihat isi contoh file konfigurasi :

[root@svec ~]# more /usr/share/doc/dhcp-4.1.0p1/dhcpd.conf.sample
# dhcpd.conf
#
# Sample configuration file for ISC dhcpd
#

# option definitions common to all supported networks...
option domain-name "example.org";
option domain-name-servers ns1.example.org, ns2.example.org;

default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;

# Use this to enble / disable dynamic dns updates globally.
#ddns-update-style none;

# If this DHCP server is the official DHCP server for the local
# network, the authoritative directive should be uncommented.
#authoritative;

# Use this to send dhcp log messages to a different log file (you also
# have to hack syslog.conf to complete the redirection).
log-facility local7;

# No service will be given on this subnet, but declaring it helps the
# DHCP server to understand the network topology.

subnet 10.152.187.0 netmask 255.255.255.0 {
}

# This is a very basic subnet declaration.

subnet 10.254.239.0 netmask 255.255.255.224 {
range 10.254.239.10 10.254.239.20;
option routers rtr-239-0-1.example.org, rtr-239-0-2.example.org;
}

# This declaration allows BOOTP clients to get dynamic addresses,
# which we don't really recommend.

subnet 10.254.239.32 netmask 255.255.255.224 {
range dynamic-bootp 10.254.239.40 10.254.239.60;
option broadcast-address 10.254.239.31;
option routers rtr-239-32-1.example.org;
}

# A slightly different configuration for an internal subnet.
subnet 10.5.5.0 netmask 255.255.255.224 {
range 10.5.5.26 10.5.5.30;
option domain-name-servers ns1.internal.example.org;
option domain-name "internal.example.org";
option routers 10.5.5.1;
option broadcast-address 10.5.5.31;
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
}

# Hosts which require special configuration options can be listed in
# host statements. If no address is specified, the address will be
# allocated dynamically (if possible), but the host-specific information
# will still come from the host declaration.

host passacaglia {
hardware ethernet 0:0:c0:5d:bd:95;
filename "vmunix.passacaglia";
server-name "toccata.fugue.com";
}

# Fixed IP addresses can also be specified for hosts. These addresses
# should not also be listed as being available for dynamic assignment.
# Hosts for which fixed IP addresses have been specified can boot using
# BOOTP or DHCP. Hosts for which no fixed address is specified can only
# be booted with DHCP, unless there is an address range on the subnet
# to which a BOOTP client is connected which has the dynamic-bootp flag
# set.
host fantasia {
hardware ethernet 08:00:07:26:c0:a5;
fixed-address fantasia.fugue.com;
}

# You can declare a class of clients and then do address allocation
# based on that. The example below shows a case where all clients
# in a certain class get addresses on the 10.17.224/24 subnet, and all
# other clients get addresses on the 10.0.29/24 subnet.

class "foo" {
match if substring (option vendor-class-identifier, 0, 4) = "SUNW";
}

shared-network 224-29 {
subnet 10.17.224.0 netmask 255.255.255.0 {
option routers rtr-224.example.org;
}
subnet 10.0.29.0 netmask 255.255.255.0 {
option routers rtr-29.example.org;
}
pool {
allow members of "foo";
range 10.17.224.10 10.17.224.250;
}
pool {
deny members of "foo";
range 10.0.29.10 10.0.29.230;
}
}
[root@svec ~]#


Salin file /usr/share/doc/dhcp-4.1.0p1/dhcpd.conf.sample ke /etc/dhcp/dhcpd.conf. Sebelumnya backup file /etc/dhcp/dhcpd.conf menjadi /etc/dhcp/dhcpd.conf.asli.

Setelah itu file dhcpd.conf di-edit secukupnya, sehingga menjadi sbb :

[root@svec dhcp]# more /etc/dhcp/dhcpd.conf
# dhcpd.conf
#
# Sample configuration file for ISC dhcpd
#

# option definitions common to all supported networks...
option domain-name "serpong.batan.go.id";
option domain-name-servers 192.168.2.81;

default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;

# Use this to enble / disable dynamic dns updates globally.
ddns-update-style none;

# If this DHCP server is the official DHCP server for the local
# network, the authoritative directive should be uncommented.
#authoritative;

# Use this to send dhcp log messages to a different log file (you also
# have to hack syslog.conf to complete the redirection).
log-facility local7;

# No service will be given on this subnet, but declaring it helps the
# DHCP server to understand the network topology.

subnet 10.152.187.0 netmask 255.255.255.0 {
}

# This is a very basic subnet declaration.

subnet 10.254.239.0 netmask 255.255.255.224 {
range 10.254.239.10 10.254.239.20;
option routers rtr-239-0-1.example.org, rtr-239-0-2.example.org;
}

# This declaration allows BOOTP clients to get dynamic addresses,
# which we don't really recommend.

subnet 192.168.2.0 netmask 255.255.255.0 {
option routers 192.168.2.1;
option subnet-mask 255.255.255.0;
range dynamic-bootp 192.168.2.100 192.168.2.110;
}


# A slightly different configuration for an internal subnet.
subnet 10.5.5.0 netmask 255.255.255.224 {
range 10.5.5.26 10.5.5.30;
option domain-name-servers ns1.internal.example.org;
option domain-name "internal.example.org";
option routers 10.5.5.1;
option broadcast-address 10.5.5.31;
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
}

# Hosts which require special configuration options can be listed in
# host statements. If no address is specified, the address will be
# allocated dynamically (if possible), but the host-specific information
# will still come from the host declaration.

host passacaglia {
hardware ethernet 0:0:c0:5d:bd:95;
filename "vmunix.passacaglia";
server-name "toccata.fugue.com";
}

# Fixed IP addresses can also be specified for hosts. These addresses
# should not also be listed as being available for dynamic assignment.
# Hosts for which fixed IP addresses have been specified can boot using
# BOOTP or DHCP. Hosts for which no fixed address is specified can only
# be booted with DHCP, unless there is an address range on the subnet
# to which a BOOTP client is connected which has the dynamic-bootp flag
# set.
host fantasia {
hardware ethernet 08:00:07:26:c0:a5;
fixed-address fantasia.fugue.com;
}

# You can declare a class of clients and then do address allocation
# based on that. The example below shows a case where all clients
# in a certain class get addresses on the 10.17.224/24 subnet, and all
# other clients get addresses on the 10.0.29/24 subnet.

class "foo" {
match if substring (option vendor-class-identifier, 0, 4) = "SUNW";
}

shared-network 224-29 {
subnet 10.17.224.0 netmask 255.255.255.0 {
option routers rtr-224.example.org;
}
subnet 10.0.29.0 netmask 255.255.255.0 {
option routers rtr-29.example.org;
}
pool {
allow members of "foo";
range 10.17.224.10 10.17.224.250;
}
pool {
deny members of "foo";
range 10.0.29.10 10.0.29.230;
}
}
[root@svec dhcp]#


Sekarang coba di-restart DHCP :

[root@svec ~]# /etc/rc.d/init.d/dhcpd restart
Mematikan dhcpd: [ OK ]
Memulai dhcpd: [ OK ]
[root@svec ~]#


Cek IP yang didapat oleh SIP Phone :

[root@svec ~]# nmap -sP 192.168.2.0/24

Starting Nmap 5.00 ( http://nmap.org ) at 2010-09-07 11:23 WIT
Host 192.168.2.1 is up (0.00056s latency).
MAC Address: 00:0C:42:52:A2:99 (Routerboard.com)
Host 192.168.2.31 is up (0.00056s latency).
MAC Address: 00:14:D1:F0:6B:99 (Trendware International)
Host 192.168.2.81 is up.
Host 192.168.2.86 is up (0.0025s latency).
MAC Address: 00:0D:19:03:41:D0 (Robe Show Lighting)
Host 192.168.2.100 is up (0.017s latency).
MAC Address: 00:0D:19:03:40:30 (Robe Show Lighting)
Host 192.168.2.101 is up (0.031s latency).
MAC Address: 00:02:FD:D5:58:C0 (Cisco Systems)
Nmap done: 256 IP addresses (6 hosts up) scanned in 5.68 seconds
[root@svec ~]#


Perhatikan baris :
Host 192.168.2.100 is up (0.017s latency).
MAC Address: 00:0D:19:03:40:30 (Robe Show Lighting)

Tampaknya SIP Phone mendapat IP 192.168.2.100

Sekarang SIP Phone bisa dipanggil menggunakan web browser deh.

Anti Spam Secara Manual

Mungkin suatu saat, mail server anda melambat. Bisa jadi karena adanya spam yang terus mengalir tak terbendung. Padahal anda sudah menjalankan anti spam. Hal ini bisa saja terjadi bila spam yang barusan masuk memiliki pola yang cukup berbeda. Sehingga si anti spam mengalami kesulitan untuk menangkal atau membloknya. Kalau sudah demikian maka perlu melakukan penangkalan spam secara manual.
Langkah pertama sebelum menangkal spam adalah memeriksa jumlah antrian email yang masuk ke mail server. Setelah tahu jumlah antrian email tidak seperti lazimnya, lalu perhatikan pola email yang masuk secara manual. Misal kata apa yang umum digunakan. Dengan modal pola kata-kata inilah kita baru bisa menangkal email yang dapat dianggap spam. Tanpa diketahui pola katanya, sulit rasanya bisa menangkal email yang dianggap spam.

Melihat antrian email :

[root@serpong4] /var/spool/postfix/active # ls | wc -l
3
[root@serpong4] /var/spool/postfix/active #


Kalau antrian email cuma 3 seperti terlihat di atas, mail server masih pada posisi aman. Kalau antrian email sudah mencapai ribuan, anda patut curiga. Dan dari pengalaman, kalau sudah seperti ini, cenderung spam.

Setelah mencoba membuka beberapa email dengan text editor atau perintah baris more, carilah pola katanya. Misal pola kata yang digunakan dibegaian besar spam adalah "super", maka cek ada berapa email yang mengandung kata tersebut. Melihat email yang mengandung pola kata "super"

[root@serpong4] /var/spool/postfix/active # grep -i -e "super" * | wc -l
1
[root@serpong4] /var/spool/postfix/active #


Keterangan :
-i = ignore case
-e = pattern

Silahkan ganti pola kata "super" dengan pola kata yang dapat dianggap sebagai spam. Misal kata "viagra" atau lainnya. Bisa juga pola kata diganti dengan alamat pengirim, misal "202.42.32.206"

Menghapus antrain email dengan pola kata tertentu (belum dicoba, nanti kalo ada spam lagi)
# for foo in 'grep -l -i -c "watch" *'; do rm -v $foo; done

Memindahkan email yang mengandung kata "super" (belum dicoba, nanti kalo ada spam lagi)
# for foo in 'grep -l -i -c "super" *'; do mv -v $foo /vol2/file_spam_active/; done



Monday, September 06, 2010

Ganti SIP Phone Yang Rusak Hangup

Kebetulan SIP Phone dengan merek Briker Tel mengalami kerusakan. Kerusakannya adalah adanya pesan "PLEASE HANGUP" pada layar. SIP Phone ini memiliki No. SIP : 62085 dengan IP Address : 192.168.11.85/24. Selanjutnya saya sebut saja SIP_Phone1. Untuk mempercepat perbaikan, prosedur yang ditempuh adalah mengganti dengan SIP Phone lain yang tidak terpakai namun masih berfungsi baik. Namun sayangnya SIP Phone ini sudah pernah di setting, yaitu dengan No. SIP : 62090 dan IP Address : 192.168.11.240/24. Selanjutnya saya sebut saja SIP_Phone2.

Langkah-langkah selanjutnya yang dilakukan adalah :
  1. Siapkan sebuah PC untuk men-setting ulang SIP_Phone2. IP Address dari PC ini harus dalam satu subnet dengan IP Address SIP_Phone2.
  2. Dengan menggunakan web browser (Mozilla Firefox 3.6.8), akseslah SIP_Phone2 dengan alamat http://192.168.11.240/
  3. Masukkan username = admin dan password = admin
  4. Masuk ke menu Network --> WAN Config. Pada kelompokk Static Mode Setting, ubah IP Address dari 192.168.11.240 menjadi 192.168.11.85. Karena kebetulan isian Gateway dan lain-lain masih sesuai, maka tidak ada pengubahan lain selain IP Address. Jangan lupa klik "Apply".
  5. Dengan web browser, login lagi ke SIP_Phone2 dengan alamat yang baru yaitu http://192.168.11.85/
  6. Masukkan username = admin dan password = admin
  7. Masuk ke menu VOIP --> SIP Config. Ubah isian Register Server Addr dari 192.168.2.2 ke 202.46.3.xx. Ubah isian Register Username dari 62090 ke 62085. Ubah isian Register Password ke 62085. Ubah isian Phone Number dari 62090 ke 62085. Isi Domain Realm dengan 202.46.2.222. Jangan lupa klik "Apply".
  8. Masuk ke menu Config Manage --> Save Config. Klik "Save".
  9. Masuk ke menu System Manage --> Logout&Reboot. Klik "Reboot".
  10. Selesai.

Sunday, September 05, 2010

Ganti modem ADSL Speedy

Saat di Yogya, dapat laporan dari rumah kalau Internet tidak bisa digunakan. Untuk itu perlu dilakukan tes : 1. Bagaimana kondisi jalur? 2. Bagaimana modemnya?. Sebenarnya ada satu pertanyaan lagi, yaitu "Apakah sudah dibayar tagihannya?" Namun karena tagihan tidak pernah menunggak, pertanyaan ketiga diabaikan saja. Kondisi jalur bisa ditanyakan langsung ke Telkom 147. Untuk itu jangan lupa mengetahui nomor Speedy yang 12 digit. Kondisi modem dapat diketahui dengan melihat kondisi modemnya itu sendiri dan kondisi adaptor 12 VDC nya. Dari beberapa pertanyaan ini, ternyata yang bermasalah adalah modem ADSL. Tak ada jalan lain selain membeli modem baru.

Membeli modem ADSL baru ternyata tidak mudah, karena banyak merek dan tipe yang ditawarkan. Karena selama ini saya menggunakan 3 macam perangkat untuk memanfaatkan Speedy, perlu dicari satu perangkat namun bisa menggantikan ketiga perangkat ini. Ternyata perangkat tersebut adalah TP-Link tipe TD-W8101G 54Mbps Wireless ADSL2+ Modem Router. Harga yang ditawarkan oleh toko Alnect Janti adalah Rp 259.000,-. Setelah dibeli dan iseng-iseng saya lihat, lho koq ternyata jumlah port Ethernet-nya cuma 1 port, padahal yang dibutuhkan adlah 4 port. Tampaknya perlu segera ditukar dengan jenis lain, yaitu TP-Link tipe TD-W8901G 54M Wireless ADSL2+ Modem Router seharga Rp 289.000,-. Toh hanya dengan menambah Rp 30.000,- tidak perlu lagi menggunakan switch.

Kemudian saya kembali ke penjualnya, dan ternyata tidak bisa ditukar begitu saja meski belum genap sejam. Barang lama dikurangi dulu harganya sebanyak 10% dari harga beli. Sebenarnya saya tidak melihat tulisan terkait dengan aturan tersebut. Tapi gak apalah, meskipun saya perlu menambah Rp 30rb + Rp 26rb = Rp 56.000,- untuk dapat mengganti dengan sebuah modem ADSL lain yang sesuai dengan keinginan. Namun keinginan untuk beli kamera saku Nikon Coolpix L22 jadi diurungkan.

Setelah sampai di rumah, modem ADSL dipasang. Meski sudah mengikuti petunjuk di manualnya, koneksi ke Internet tidak kunjung tersambung. Baru esok harinya mencoba menghubungi 147. Dengan dipandu oleh operator 147 langkah demi langkah, akhirnya modem ADSL bisa berfungsi. Rupanya ada kesalahan yang saya lakukan yaitu saat mengiri username, nilai VPI dan nilai VCI. Username tidak lengkap, kurang @telkom.net. Saya hanya mengisinya dengan nomor Speedy yang 12 digit. VPI menggunakan nilai default dari TP-Link yaitu 1, dan nilai VCI = 32. Padahal menurut operator 147, isian yang benar untuk VPI = 0 dan VCI = 35. Yang berbeda lagi adalah pilihan"Conenction Type". Saya mengikuti default pabrik yaitu "PPPoA VC-Mux". Sementara menurut petugas Speedy, pilihannya adalah "PPP0E LLC".

Tampaknya ada 4 kesalahan pengisian, yaitu :
  1. Username harus lengkap, nomor_speedy@telkom.net, bukan nomor_speedy saja.
  2. Jangan lupa password yang diberikan petugas Speedy saat pemasangan awal. Dokumen aktifasi dan registrasi mohon disimpan yang rapi.
  3. Isian nilai VPI dan VCI. Yang benar adalah VPI = 0 dan VCI = 35.
  4. Pilihan "Connection Type". Yang benar adalah "PPPoE LLC".
Saya tidak tahu apakah isian VPI, VCI dan "Connection Type" ada hubungannya dengan Kandatel. Yang pasti saya masuk Kandatel Bogor. Semoga bermanfaat.

Daftar DNS TelkomNet

Memang pihak telkom memberikan default DNS tiap kota beda-beda agar mereka bisa atur bandwidth-nya tetapi cara sy ini jitu, masukkan semua IP dns-dns telkom ke dns server address anda, dijamin semua domain yg sering di block bisa dibuka krn komputer anda akan mencari di semua dns2nya dan selain itu internet lebih cepat, antaranya:
  1. 202.134.0.155 (nsjkt1.telkom.net.id)
  2. 203.130.196.155 (nsjkt2.telkom.net.id)
  3. 203.130.196.5 (nsjkt3.telkom.net.id) <-- dns untuk semua kota
  4. 202.134.1.10 (nssby1.telkom.net.id)
  5. 202.134.2.5 (nsbdg1.telkom.net.id)
  6. 203.130.208.18 (nssmg1.telkom.net.id)
  7. 203.130.206.250 (nsmdn1.telkom.net.id
  8. 203.130.196.6 (ns1.telkom.net.id)
  9. 222.124.204.34 (ns2.telkom.net.id)
  10. 202.134.1.5 (ns3.telkom.net.id)
Untuk DNS yang dapat memblokir situs-situs terlarang, silahkan gunakan DNS dari Nawala Project. Nawala Project - sangat di sarankan karena akan memblokir situs tidak baik & cukup stabil.
  1. 180.131.144.144 (primary)
  2. 180.131.145.145 (secondary)
DNS dapat dikonfigurasi di 3 tempat, yaitu di modem ADSL, setiap kartu jaringan pada sisi client dan komputer client. Saya kebetulan pakai IGN2010, sama juga dengan Fedora 13, DNS bisa dikonfigurasi di 2 tempat, yaitu kartu jaringan dan jaringan. Mengubah DNS jaringan adalah menu Sistem --> Administrasi --> Jaringan --> tab DNS. Mengubah DNS kartu jaringan adalah menu Sistem --> Administrasi --> tab Perangkat --> pilih kartu jaringannya --> Ubah.

Konfigurasi DNS di kartu jaringan bisa saja dihapus, namun DNS di jaringan tidak boleh dihapus. Setidaknya DNS jaringan diisi dengan alamat IP modem ADSL, misal 192.168.1.1. Konfigurasi ini akan mengarahkan DNS jaringan untuk mengambil DNS di modem ADSL.

Mengubah DNS modem ADSL adalah menu Interface Setup --> LAN --> DNS Relay (pilih salah satu : Use Auto Discovered DNS Server Only atau Use User Discovered DNS Server Only). Jika memilih "Use User Discovered DNS Server Only" jangan lupa memasukkan alamat server DNS-nya, misal server Nawala Project seperti yang di atas tadi.

Tambahan:
Jangan lupa setting NTP Modem anda dengan 203.160.128.178.