Saturday, December 26, 2009

Dieng, negeri di atas awan

Begitulah anggapanku saat muncul keinginan untuk pergi ke sana. Dieng sudah sering aku dengar, namun belum sempat mengunjungi sekalipun. Lokasinya tidaklah terlalu jauh, bahkan ada diantara jalur dari Jakarta ke Yogyakarta. Pergi sendiri, rasanya tidak enak. Tidak bisa berbagi kesenangan bersama. Bahkan terkesan hanya menikmati sendiri. Sementara pergi dengan teman, rasanya sudah sangat sulit. Tidak seperti dahulu. Semuanya telah tenggelam dalam kesibukannya masing-masing dan dengan segala pertimbangannya.

Jika kunjungan ini ditunda terus, rasanya akan menjadi jauh dari kemungkinan untuk ke sana. Akhirnya dengan tanpa rencana yang matang, (rencana standar saja) akhirnya aku sempatkan diri berkunjung dengan mengajak keluarga. Anak-anak terpaksa tidak masuk sekolah selama ke sana. Karena waktu yang aku pilih adalah hari kerja. Agar sinkron dengan waktu penugasanku ke Yogyakarta.

Perencanaan yang tak perlu matang pula yang telah mengantarkan aku bisa mengunjungi negara-negara Asean. Rasanya, perencanaan yang matang hanya membuat berat langkah kaki ini. Entah kenapa. Mungkin terlalu banyak pertimbangan.

Seusai menyelesaikan tugas di Yogyakarta, hari Kamis siang, sekitar tanggal 26 Nopember 2009, aku membulatkan tekad untuk menuju Dieng Plateu. Dengan berbekal informasi sepotong mengenai jalur alternatif, peta lebaran dan Garmin GPSmap 76CSx aku meluncur dengan mobil tua. Karena menggunakan jalur yang gak lazim atau alternatif, maka jurus bertanya di setiap persimpangan menjadi salah satu andalan. Sebelum bertanya tentunya sudah punya ancer-ancer sebagai patoka. GPS tidak selamanya bisa diandalkan, bila yang digunakan jalur alternatif. Jurus bertanya kadang kala juga menyebabkan kita harus balik lagi karena persimpangan terlewat, meski gak sampai 1 km.

Dari Yogyakarta, perjalanan mengarah ke Candi Borobudur. Jadi harus menuju Magelang dulu. Sesampai di Candi Borobudur, bertanya ke penduduk jalan menuju Purworejo. Meski gak perlu sampai Kota Purworejo, namun arahnya saja menuju ke sana (sesuai peta). Tujuan selanjutnya setelah Candi Borobudur adalah Kecamatan Salaman. Sesampai Salaman, patokan selanjutnya adalah Kota Wonosobo. Dengan menggunakan GPS, aku catat beberapa waypoints antara Borobudur dan Wonosobo, yaitu Salaman, Salaman1, Sapuran, Kalikajar, Kertek. Peta ini aku dapatkan dari men-download-nya dari GPS. Garis warna hijau dan biru adalah track yang pernah dilewati. Garis warna merah dan abu-abu adalah track default GPS. Kalau menggunakan Odometer, jarak yang ditempuh mulai dari Hotel Sahid di Sleman, Yogyakarta hingga Dieng adalah 135 km.

Jalan antara Salaman dan Wonosobo berkelok-kelok dan naik turun. Maklum harus melintasi bukit untuk sampi Wonosobo. Sehingga kecepatan kendaraan rata-rata hanya 30 km/jam. Meski jalan hanya selebar 4 meteran, namun karena jarang kendaraan, tidaklah menjadi hambatan. Apalagi jalan berlobang sangat jarang, praktis kondisinya bagus. Dan seperti kebanyakan remote area di Jawa, meski jauh dari pusat kota, tetap saja ada penduduk yang tinggal. Jadi kalau ada masalah, tidaklah sulit meminta bantuan.

Saat memasuki Dataran Tinggi Dieng hari sudah magrib. Terpaksa harus magriban dulu di salah satu Masjid besar di Dieng, meskipun tujuan belum sampai. Satu hal yang menjadi perhatian bagi saya adalah banyaknya masjid. Hampir setiap RT ada masjid atau musholla. Tempat ibadahnya bukan sekedar nya saja, tapi megah, besar, bertingkat dan berarsitektur. Tampaknya masyarakat Dieng cukup makmur dengan hasil pertaniannya.

Kontur tanah Dieng berbukit-bukit. Namun tak ada sejengkal tanahpun yang tidak dimanfaatkan untuk ditanami. Pertanian terasering terlihat dimana-mana. Sejauh mata memandang hanya hijau kebun sayur mayur. Sungguh menyejukkan mata dan tubuh, apalagi memang udaranya sejuk karena berada di ketinggian 2.093 meter di atas permukaan laut (DPL).

Sesampai di terminal Dieng sudah malam sehingga agak kesulitan mencari tempat bermalam. Sebenarnya ada tempat penginapan yang diminati orang -orang bule, namun karena satu dan lain hal, maka diputuskan untuk cari penginapan lain saja. Akhirnya ketemu Home Stay (istilah penginapan di Dieng) Bougenville (0813-2707-2112). Fasilitasnya adalah kamar mandi dalam, air panas dan garasi. Home stay didapat atas petunjuk tukang ojek yang akhirnya menjadi Guide saya saat melihat sunrise dari atas bukit Dieng. Dia menawarkan juga untuk mengantarkan ke lokasi lain seperti Candi Arjuna, Candi Bima, kawah Sikidang, DPT (Dieng Plateu Theater), Museum Kailasa dan Telaga Warna.

Karena esok hari adalah hari raya Idul Adha, maka perlu diatur sedemikian rupa sehingga sunrise bisa dinikmati namun sholah Idul Adha tidak ketinggalan. Sang Guide, Riko, sudah siap sejak jam 0430 untuk mengantarku menikmati sunrise. Dengan menggunakan sepeda motor, akhirnya sampai di lapangan parkir persis di bawah kaki bukit Dieng. Kebetulan bersebelahan dengan danau. Dengan berjalan kaki sejauh 500 meter dari ketinggian 2.133 m hingga 2.230 m, akhirnya sampai juga di posisi yang biasa digunakan untuk melihat sunrise. Ternyata di sana sudah ada turis, termasuk wisman. Dan setelah puas mengambil foto-foto, meski agak susah mendapatkan hasil yang wah, akhirnya aku segera turun agar tidak telah sholat 'Ied. Dengan biaya 50rb rupiah, akhirnya aku bisa menikmati sunrise di Dieng di saat hari yang cerah, padahal musim penghujan.

Sebenarnya aku masih belum puas mengambil gambar saat sunrise dan nuansa danau. Mudah-mudahan di lain waktu bisa mendapatkan gambar yang lebih indah. Gambar sunrise bagusnya diambil jam 5 pagi. Sementara nuansa danau bagusnya diambil di atas jam 10, agar bayangan bukit di atas permukaan danau menjadi terlihat artistik dan simetris. Sebuah jeda waktu yang cukup panjang.

Karena di Dieng ada banyak masjid yang menyelenggarakan sholat 'Ied, saya pilih sholat yang mulainya jam 7-an. Jalan dari lokasi sunrise agak jauh ke penginapan, sekitar 5 km. Dengan terburu-buru dan persiapan seadanya (dengan beberapa lembar koran sebagai sajadah) saya segera menuju lapangan untuk bersama warga menunaikan sholat 'Ied. Kami sholat di lapangan parkir Candi Arjuna. Sang Khotib menjelaskan bagaimana sebaiknya kita bergaul. Dengan siapa bergaul dapat membentuk diri kita. Meskipun udara cukup cerah, tak ada hujan setetespun, namun awan selalu menggelayuti di atas atmosfir Dieng.

Foto-foto silahkan klik di sini.

Waypoints :
Pertigaan ke Borobudur : S 7o 34.035, E 110o 15.524, 341 m DPL
Borobudur : S 7o 36.096, E 110o 12.696, 262 m DPL
Salaman : S 7o 33.655, E 110o 05.243, 453 m DPL
Salaman1 : S 7o 30.054, E 109o 59.894, 576 m DPL
Sapuran : S 7o 27.753, E 109o 58.716, 740 m DPL
Kalikajar : S o 24.777, E 109o 58.287, 832 m DPL
Kertek : S 7o 23.322, E 109o 57.786, 847 m DPL
Garung : S 7o 17.628, E 109o55.342, 1024 m DPL
Kejajar : S 7o 14.872, E 109o 57.182, 1432 m DPL
Dieng : S 7o 12.263, E 109o 54.683, 2093 m DPL
DiengSunrise Parkir : S 7o 14.181, E 109o 55.341, 2131 m DPL
DiengSunrise : S 7o 14.288, E 109o 55.603, 2217 m DPL
KawahSikidang : S 7o 13.203, E 109o 54.321, 2045 m DPL
CandiGatotkaca : S 7o 12.507, E 109o 54.351, 2097 m DPL
CandiArjuna : S 7o 12.326, E 109o 54.405, 2084 m DPL
TelagaWarna : S 7o 12.930, E 109o 54.831, 2082 m DPL

Tugas - Tugas SJK

Tugas yang belum dianggap tuntas

22 Des 2009 : menindaklanjuti beberapa perminataan Sdr. Adji, TU Ka BATAN demi perbaikan TNDE. Permintaan lewat e-mail.

21 Des 2009 : menindaklanjuti permintaan Pak Setiyanto (Ka PTRKN) menegnai account Wi-Fi di kantor pusat yang tidak bisa digunakan. Permintaan ini saya terima ketika ketemu di PTAPB pada 17 Des 2009. Pada tanggal 21 Des 2009 oleh Pak Rahmat sempat dilihat pada Mikrotik KPB bahwa nama tersebut tidak ada. Untuk itu buatkan lagi sesuai alamat e-mail beliau dan segera sampaikan ke beliau melalui saya.

21 Des 2009 : menindaklanjuti permintaan Pak Siswanto (Kabag TU PTAPB) tentang penanggulangan spam dan ganti account. Ganti account dari sis-ykt menjadi siswanto. Siswanto yang dulu dah pensiun. Pak Siswanto juga mengalami salah kirim e-mail dengan staf PTAPB. Namun ia belum mem-forward e-mail tersebut.

17 Des 2009 : Meminta laporan status AP di SRP, PSJ dan KPB. Termasuk AP di atas tower Gd. 71

8 Des 2009 : meminta laporan (tertulis, bukan verbal) perkembangan uji coba mikrotik yang dilakukan oleh Subbid SK

6 Nov 2009 : melakukan uji coba video conference dengan IP camera antara SRP, PSJ dan KPB

Tugas yang bisa dilakukan :
  1. Ganti router utama SRP dan PSJ dari Cisco seri 2800 ke Mikrotik RB1000. Namun sebelumnya uji fungsi dulu sebelum di terapkan. Untuk kesekian kali saya sampaikan lagi pada 21 Des 2009.
  2. Melakukan aktifasi kembali 150 unit IP Phone Ristek di seluruh BATAN Serpong dengan Briker Box milik BATAN
  3. Mengganti perwajahan website BATAN setiap 3 bulan
  4. Mengelola website ANSN Newsletter
  5. Memasukkan 1 berita per hari ke website BATAN atau PPIN
  6. Mengganti Video di website BATAN setiap bulan
  7. Mengganti topik polling di website BATAN setiap 3 bulan dan menanyangkan hasilnya di web
  8. Implementasi Negios sebagai sarana pemantau perangkat keras
  9. Membangun Mail Server yang lebih sederhana agar mudah dikelola, namun handal dalam menangkal SPAM
  10. Menambah RAM pada Mail Server, Web Server. Untuk itu cari spek RAM yang sesuai dengan mesin, jumlah keping yang akan ditambah dan besar RAM per keping
  11. Membuat mail server per kawasan (distrubuted)
  12. Melakukan setting sub domain untuk satker untuk keperluan website satker
  13. Membekali Sdr. Agus Juwana dengan pengetahuan jaringan, website dan sistem operasi guna mendukung penugasannya di masa mendatang
  14. Melakukan aktifasi kembali Sdr. Wen agar mau bertugas di KPB
  15. Secara rutin para Kasubbid bisa mengunjungi KPB dan PSJ
  16. Memberdayakan peralatan yang ada sehingga mampu bekerja hingga akhir live time minimal. Live time minimal untuk Server = 10 tahun, switch dan router = 5 tahun, PC dan laptop = 5 tahun, Access Point = 3 tahun,
  17. Merawat secara rutin AC di ruang server SRP, PSJ, KPB setiap 3 bulan.
  18. Membuat server personal website atau personal blog
  19. Mengetahui gedung-gedung di kawasan nuklir serpong yang paling handal dari sisi pasokan listriknya. Perlu didukung data bukan asumsi belaka. Pilihan untuk back-up pasokan listrik bagi NOC serpong adalah Gd. 80 (PTRKN), Gd. 90 (PKTN) dan Gd. 31 (PRSG).
  20. Membangun sistem cascade batere bagi UPS APC jenis rackmount untuk memperpanjang masa power back-up. Agar fungsi generator bisa diambil alih oleh UPS sepenuhnya. Setidaknya UPS bisa bertahan 24 jam. Berapa besar ukuran batere nya yak?
  21. Memantau penggunaan TNDE secara periodik, misal 3 bulan sekali nanyain ke para user.
  22. Memantau dan melakukan tindakan seperlunya jika router dan server mati di luar jam kerja
  23. Meningkatkan kapasitas mailbox secara periodik, misal hingga 1 GB per user
  24. Meningkatkan ukuran attachment file pada webmail, misal hingga 10MB
  25. Agar webmail bisa dioperasikan dengan POP3 dan SMTP dari luar kawasan

Friday, December 25, 2009

Mengatur Waktu Boot Loader di Fedora 11

Waktu boot di Linux yang menjalankan dual boot, kadangkala terasa kecepetan. Baru nengok sebentar aja sudah kelewatan. Tahukah anda, pada dasarnya waktu boot bisa diatur. Secara default, waktu boot ke OS default hanya 5 detik. Namun jika waktu ini dirasa sangat pendek, anda bisa mengubah sesuka hati. Misal waktu boot akan diatur menjadi 30 detik.

Untuk itu login dulu ke Fedora, kemudian masuk ke modus Terminal.

[msmunir@localhost ~]$ su -
Password:
[root@localhost ~]# mcedit /etc/grub.conf


# grub.conf generated by anaconda
#
# Note that you do not have to rerun grub after making changes to this file
# NOTICE: You do not have a /boot partition. This means that
# all kernel and initrd paths are relative to /, eg.
# root (hd0,6)
# kernel /boot/vmlinuz-version ro root=/dev/sda7
# initrd /boot/initrd-version.img
#boot=/dev/sda
default=0
timeout=5
splashimage=(hd0,6)/boot/grub/splash.xpm.gz
hiddenmenu
title Fedora (2.6.29.4-167.fc11.i686.PAE)
root (hd0,6)
kernel /boot/vmlinuz-2.6.29.4-167.fc11.i686.PAE ro root=UUID=b819708c-ea
8b-4fc7-b55f-d4273dbff988 rhgb quiet
initrd /boot/initrd-2.6.29.4-167.fc11.i686.PAE.img
title Other
rootnoverify (hd0,0)
chainloader +1


Yang perlu diatur adalah
timeout=5
menjadi
timeout=30

Kemudian reboot Fedora anda.

Konfigurasi DNS dan Virtual Host untuk Satuan Kerja

Selama ini jika ingin mengakses situs (website) satuan kerja (satker) harus mencantumkan www. Untuk membuat agar lebih praktis, gak ada salahnya jika penyebutan alamat diperpendek, at least untuk memudahkan dalam mengingat alamat situs. Misal, jika sebelum alamat situs satker PPIN adalah http://www.batan.go.id/ppin/, maka akan dibuat sedemikian rupa sehingga alamatnya menjadi http://ppin.batan.go.id/

Seperti sudah menjadi kelaziman, untuk membuat agar alamat satker bisa seperti ini, maka konfigurasi perlu dilakukan di 2 server sekaligus, yaitu di server DNS dan di server web. Server DNS katakan saja serpong4, dan server web katakan saja serpong6. Urutan konfigurasi dapat menyebabkan settling time menjadi lebih panjang, bahkan bisa mencapai 1 jam. Namun jika urutannya benar, settling time hanya dalam orde menit.

Intinya, urutan konfigurasinya adalah sbb :
  1. Membuat folder logs di bawah folder home-nya satker
  2. Memberi attribut 775 ke folder logs tersebut
  3. Mengedit file httpd.conf
  4. Me-restart apache
  5. Meng-edit file DNS
  6. Me-restart DNS
Atau langkah sederhananya adalah :
  1. [root@serpong6] ~ # mkdir /home/satker/logs
  2. [root@serpong6] ~ # chmod 755 /home/satker/logs
  3. [root@serpong6] ~ # mcedit /usr/local/etc/apache/httpd.conf
  4. [root@serpong6] ~ # /usr/local/etc/rc.d/apache restart
  5. [root@serpong4] ~ # mcedit /etc/namedb/master/domain.go.id
  6. [root@serpong4] ~ # /etc/rc.d/named restart
Perhatikan prompt-nya. Anda harus menjadi super user atau root dulu agar bisa menjalankan langkah-langkah di atas.

Edit file httpd.conf

Tambahkan baris-baris seperti di bawah ini di bagian akhir file httpd.conf:

<VirtualHost *>
ServerAdmin satker@batan.go.id
ServerName satker.batan.go.id
DocumentRoot /home/satker/www
ErrorLog /home/satker/logs/satker-error_log
CustomLog /home/satker/logs/satker-access_log combined
<Directory "/home/satker/www">
AllowOverride All
Order allow,deny
Allow from all
</Directory>
</VirtualHost>

Edit file DNS di DNS Server (s11)
Tambahkan baris seperti di bawah ini di bagian akhir file /etc/namedb/master/domain.db di DNS Server (s11).
satker     IN     CNAME     serpong6
Restart DNS Server (s11)
[root@s11] ~ # /etc/rc.d/named restart
Stopping named.
Waiting for PIDS: 5203.
Starting named.

Jika tidak tahu dimana named diletakkan, gunakan perintah baris :
[root@s11] ~ # find / -name "named"


Testing
Banyak cara untuk melakukan pengujian untuk mengetahui hasil konfigurasi. Salah satunya adalah dengan perintah baris ping. Misal : ping satker.domain.go.id, lalu lihat hasilnya. Jika sukses, tampilannya akan seperti ini :

[msmunir@localhost ~]$ ping ppin.batan.go.id
PING serpong6.batan.go.id (202.46.3.67) 56(84) bytes of data.
64 bytes from 202.46.3.67: icmp_seq=1 ttl=57 time=79.5 ms
64 bytes from 202.46.3.67: icmp_seq=2 ttl=57 time=78.5 ms
64 bytes from 202.46.3.67: icmp_seq=3 ttl=57 time=84.9 ms
64 bytes from 202.46.3.67: icmp_seq=4 ttl=57 time=83.9 ms
^C
--- serpong6.batan.go.id ping statistics ---
4 packets transmitted, 4 received, 0% packet loss, time 3518ms
rtt min/avg/max/mdev = 78.569/81.772/84.996/2.751 ms
[msmunir@localhost ~]$


Catatan :
  1. Anda harus root atau super user
  2. Ganti satker dengan nama satker
  3. Ganti domain dengan nama lembaga
  4. Selalu berikan sebaris kosong di akhir file httpd.conf dan domain.go.id

Thursday, December 24, 2009

Menguji DNS Server

Menguji DNS diperlukan jika kita telah selesai melakukan setting DNS, atau kita baru selesai melakukan perubahan DNS, atau sekedar ingin tahu apakah DNS server bekerja atau tidak. Soalnya, kalau DNS tidak bekerja, pengguna Internet tidak bisa mengakses web server kita atau sekedar berkirim e-mail ke mail server kita. Jadi, pengujian ini cukup penting juga lho.

Ada 4 cara untuk menguji DNS Server. Misal, kita akan menguji server www.batan.go.id. Pengujiannya adalah :
  1. dig www.batan.go.id any
  2. nslookup www.batan.go.id
  3. host www.batan.go.id
  4. ping www.batan.go.id
Di bawah ini akan diberikan contoh hasil pengujian yang berhasil. Sebagai contoh adalah host www.detik.com

Pengujian dengan DIG :
[root@serpong4] /etc/namedb # dig www.detik.com any

; <<>> DiG 9.3.2-P2 <<>> www.detik.com any
;; global options: printcmd
;; Got answer:
;; ->>HEADER<<- opcode: QUERY, status: NOERROR, id: 16852 ;; flags: qr rd ra; QUERY: 1, ANSWER: 1, AUTHORITY: 2, ADDITIONAL: 3 ;; QUESTION SECTION: ;www.detik.com. IN ANY ;; ANSWER SECTION: www.detik.com. 79752 IN CNAME detik.com. ;; AUTHORITY SECTION: detik.com. 79628 IN NS ns1.duniadetik.com. detik.com. 79628 IN NS ns1.detik.net.id. ;; ADDITIONAL SECTION: ns1.detik.net.id. 79789 IN A 203.190.240.131 ns1.detik.net.id. 79789 IN AAAA 2402:a000:0:3::131 ns1.duniadetik.com. 81530 IN A 202.158.66.17 ;; Query time: 0 msec ;; SERVER: 202.46.1.2#53(202.46.1.2) ;; WHEN: Thu Dec 24 14:32:38 2009 ;; MSG SIZE rcvd: 164 [root@serpong4] /etc/namedb #

Pengujian dengan NSLOOKUP :
[root@serpong4] ~ # nslookup www.detik.com
Server: 202.46.1.2
Address: 202.46.1.2#53

Non-authoritative answer:
www.detik.com canonical name = detik.com.
Name: detik.com
Address: 203.190.241.201
Name: detik.com
Address: 202.158.66.92
Name: detik.com
Address: 203.190.241.43

[root@serpong4] ~ #
Pengujian dengan HOST :
[root@serpong4] ~ # host www.detik.com
www.detik.com is an alias for detik.com.
detik.com has address 203.190.241.43
detik.com has address 203.190.241.201
detik.com has address 202.158.66.92
www.detik.com is an alias for detik.com.
www.detik.com is an alias for detik.com.
detik.com mail is handled by 10 mail3.agrakom.com.
[root@serpong4] ~ #
Pengujian dengan PING :
[root@serpong4] ~ # ping www.detik.com
PING detik.com (203.190.241.201): 56 data bytes
64 bytes from 203.190.241.201: icmp_seq=0 ttl=60 time=1.775 ms
64 bytes from 203.190.241.201: icmp_seq=1 ttl=60 time=0.980 ms
64 bytes from 203.190.241.201: icmp_seq=2 ttl=60 time=1.339 ms
64 bytes from 203.190.241.201: icmp_seq=3 ttl=60 time=1.363 ms
^C
--- detik.com ping statistics ---
4 packets transmitted, 4 packets received, 0% packet loss
round-trip min/avg/max/stddev = 0.980/1.364/1.775/0.282 ms
[root@serpong4] ~ #

Untuk pembanding, akan ditampilkan hasil pengujian yang tidak sukses. Dalam kesempatan ini akan diuji host www.batan.go.id.

Pengujian dengan DIG :
[root@serpong4] ~ # dig www.batan.go.id any

; <<>> DiG 9.3.2-P2 <<>> www.batan.go.id any
;; global options: printcmd
;; Got answer:
;; ->>HEADER<<- opcode: QUERY, status: SERVFAIL, id: 12984 ;; flags: qr rd ra; QUERY: 1, ANSWER: 0, AUTHORITY: 0, ADDITIONAL: 0 ;; QUESTION SECTION: ;www.batan.go.id. IN ANY ;; Query time: 0 msec ;; SERVER: 202.46.1.2#53(202.46.1.2) ;; WHEN: Thu Dec 24 13:50:53 2009 ;; MSG SIZE rcvd: 33 [root@serpong4] ~ #


Pengujian dengan NSLOOKUP :

[root@serpong4] ~ # nslookup www.batan.go.id
Server: 202.46.1.2
Address: 202.46.1.2#53

** server can't find www.batan.go.id: SERVFAIL

[root@serpong4] ~ #


Pengujian dengan HOST :
[root@serpong4] ~ # host www.batan.go.id
Host www.batan.go.id not found: 2(SERVFAIL)
[root@serpong4] ~ #


Pengujian dengan PING :
[root@serpong4] ~ # ping www.batan.go.id
ping: cannot resolve www.batan.go.id: No address associated with name
[root@serpong4] ~ #



File DNS : /etc/namedb/master/batan.go.id
Daemon : /etc/rc.d/named

Saat menjalankan daemon named, coba cek apakah ada kesalahan. Untuk itu buka file /var/log/messages. Karena file ini cukup besar, lihat ekornya saja, atau tail-nya.

[root@serpong4] ~ # tail /var/log/messages
Dec 24 13:56:28 serpong4 named[83214]: running
Dec 24 14:13:30 serpong4 named[83214]: stopping command channel on 127.0.0.1#953
Dec 24 14:13:30 serpong4 named[83214]: exiting
Dec 24 14:13:37 serpong4 named[84318]: starting BIND 9.3.2-P2 -4 -c /etc/namedb/named.conf -t /var/named -u bind
Dec 24 14:13:37 serpong4 named[84318]: command channel listening on 127.0.0.1#953
Dec 24 14:13:37 serpong4 named[84318]: zone 3.46.202.in-addr.arpa/IN: loading master file master/3.46.202.in-addr.arpa: file not found
Dec 24 14:13:37 serpong4 named[84318]: dns_master_load: master/batan.go.id:129: isc_lex_gettoken() failed: unexpected end of input
Dec 24 14:13:37 serpong4 named[84318]: dns_master_load: master/batan.go.id:129: unexpected end of input
Dec 24 14:13:37 serpong4 named[84318]: zone batan.go.id/IN: loading master file master/batan.go.id: unexpected end of input
Dec 24 14:13:37 serpong4 named[84318]: running
[root@serpong4] ~ #


Dari pesan diatas, coba diekstrak. Ada 4 baris kesalahan, yaitu :
zone 3.46.202.in-addr.arpa/IN: loading master file master/3.46.202.in-addr.arpa: file not found
dns_master_load: master/batan.go.id:129: isc_lex_gettoken() failed: unexpected end of input
dns_master_load: master/batan.go.id:129: unexpected end of input
zone batan.go.id/IN: loading master file master/batan.go.id: unexpected end of input


Monday, December 21, 2009

Perlukah kita ngotot?

Ngotot bisa jadi adalah bentuk lain dari keinginan kuat untuk memperjuangkan sesuatu yang diyakini. Sehingga ngotot memang sangat diperlukan. Apalagi untuk memperjuangkan sesuatu kebenaran. Yang sulit adalah menentukan kapan ngotot itu harus berhenti. Disinilah setiap orang punya sistem nilai sendiri-sendiri untuk menentukan batasan ngotot. Pada sementara orang, batasan ngotot sangatlah simple atau sederhana. Bagi sementara orang yang lain, batasan tersebut kadangkala cukup komplek. Lagi-lagi tingkat kompleksitas akan berbeda-beda antara satu orang dengan orang lain. Tergantung pengalaman bathin dan suasana kebathinan saat itu. (Gak ada yang eksak dalam hidup sosial).

Bisa saja orang lain bilang, "ayo, ngotot dong". Namun jika ybs merasa batas ngotonya sudah tercapai, pantaslah jika ybs tidak perlu ngotot lebih jauh. Meski orang lain menganggap ia belum cukup ngotot, namun jika isyarat bathin ybs mengatakan "it's enough", yaaa ... mau apa lagi. Bagi saya batasan upaya tersebut sudah dipenuhi jika unsur penjelasan logis sudah dilakukan, analogi sudah dikemukakan, perumpamaan sudah dijelaskan, dan intonasi suara sudah ditinggikan (gak enak kalau sudah terlalu tinggi). Jika melalui keempat cara ini, lawan kita tetap juga tidak mau faham, yaaa..... mau apa lagi. Sebenarnya masih tersisa satu lagi yang bisa diupayakan, DO'A.

Pernah suatu kali saya tetap memaksakan "ngotot" saya dan akhirnya berhasil. Di lubuk hati terdalam terbersit rasa gak galau, campur aduk. Seolah-olah seperti jual beli tapi kedua belah pihak tidak ikhlas. Dalam agama saya, jual beli semacam ini tidaklah sah. Lagi pula menang yang rada maksa tidaklah elegant, apalagi untuk jangka panjang.

That's mine, mau apa lagi.... gak suka my way, no problem.... silahkan....

Tulisan ini aku buat untuk sekedar mengekspresikan bagaimana jika aku harus menghadapi masa-masa pembagian kue anggaran yang aku rasa belumlah adil dan proporsional (menurut kaca mataku). Masih sama rasa dan sama rata. Khususnya bagi rekan sekerjaku yang mungkin gak puas dengan caraku yang tidak sesuai dengan keinginan dan jalan pikirannya. That's mine, pal. Yaaa..... mau apa lagi....

Di saat-saat semua orang butuh layanan Internet dan dukungan OSS, peningkatan belanja untuk keperluan tersebut praktis stagnant. Mungkin bagi orang lain, belanja yang ada sudah cukup besar. Di sinilah arti sebenarnya dari relatif. Ukuran sangat ditentukan acuan yang dipakai. Sementara acuan bisa jadi sesuatu yang sangat debatable. Repot kan....

Instruksi Kerja Setting domain "aij" di FreeBSD

Akan diutarakan langkah-langkah setting domain aij.xxxxx.yy.id. Sebelumnya domain ini memiliki alamat di http://digilib.xxxxx.yy.id/atom-indonesia/journal/. Agar mudah diingat orang, nama alamat perlu diperpendek menjadi http://aij.xxxxx.yy.id/. Setting dilakukan di 2 (dua) server, yaitu :
  1. ns1.xxxxx.yy.id, sebagai server DNS utama
  2. digilib.xxxxx.yy.id, sebagai server dimana web aij berada
Kebetulan kedua server ini menggunakan sistem operasi FreeBSD.

Setting di server ns1.xxxxx.yy.id adalah :
1. edit file /etc/namedb/master/xxxxx.yy.id
# vi /etc/namedb/master/xxxxx.yy.id

;Tambahan untuk aij 21 Desember 2009
aij IN CNAME serpong8


2. Restart /etc/rc.d/named
# /etc/rc.d/named restart
Stopping named.
Starting named.
#


Setting di server digilib.xxxxx.yy.id adalah :
1. buat folder public_html dan logs di /home/aij
$ cd /home/aij
$ mkdir public_html
$ chmod 775 public_html/
$ mkdir logs
$ chmod 775 logs/

2. buat symbolic link public_html ke www
$ cd /home/aij
$ ln -s public_html/ www


3. Edit file /usr/local/etc/apache/httpd.conf

# vi /usr/local/etc/apache/httpd.conf

Lalu tambahkan script di bawah ini ke dalam file httpd.conf, taro aja di paling bawah:

<VirtualHost *:80>
ServerAdmin admin@xxxxx.yy.id
DocumentRoot /home/aij/www
ServerName aij.xxxxx.yy.id
ErrorLog /home/aij/logs/aij-error_log
CustomLog /home/aij/logs/aij-access_log combined
<Directory "/home/aij/www">
AllowOverride All
Order allow,deny
Allow from all
</Directory>
</VirtualHost>


4. Restart /usr/local/etc/rc.d/apache
# /usr/local/etc/rc.d/apache restart
Stopping apache.
Waiting for PIDS: 88349.
Starting apache.
#


Testing di server ns1.xxxxx.yy.id adalah :
# nslookup
> aij
Server: 202.46.1.2
Address: 202.46.1.2#53

aij.batan.go.id canonical name = serpong8.xxxxx.yy.id.
Name: serpong8.xxxxx.yy.id
Address: 202.46.x.yy


Testing di server digilib.xxxxx.yy.id adalah :
# ping aij
PING serpong8.xxxxx.yy.id (202.46.x.yy): 56 data bytes
64 bytes from 202.46.3.69: icmp_seq=0 ttl=64 time=0.033 ms
64 bytes from 202.46.3.69: icmp_seq=1 ttl=64 time=0.038 ms
64 bytes from 202.46.3.69: icmp_seq=2 ttl=64 time=0.032 ms
^C
--- serpong8.xxxxx.yy.id ping statistics ---
3 packets transmitted, 3 packets received, 0% packet loss
round-trip min/avg/max/stddev = 0.032/0.034/0.038/0.003 ms
#

Catatan :
  1. Testing ini berhasil setelah menunggu hampir 40 menit-an. Jadi setelah setting selesai, sistem tidak langsung bereaksi.
  2. Di bawah folder /home/aij/logs, akan terbentuk 2 file secara otomatis, yaitu file aij-access_log dan aij-error_log. Jadi gak perlu meng-create segala.

Sunday, December 20, 2009

Editor file PDF di Linux

Kalau di Windows, untuk mengedit file PDF biasanya menggunakan Adobe Acrobat. Namun kalau sudah pakai Linux, mungkin bisa menggunakan paket pdfedit untuk mengedit file PDF. Aplikasi ini berbasis GUI. Diharapkan, paket ini dapat digunakan untuk memotong sebuah file PDF menjadi beberapa file, atau menggabung beberapa file PDF menjadi sebuah file PDF, atau menukar susunan halaman file PDF.

Install di Fedora 11:
# yum install pdfedit

Setelah proses instalasi selesai, paket ini diletakkan di kelompok menu Aplikasi lalu Perkantoran.

Tampaknya menu untuk menghapus sebuah halaman tidak tampak. Namun icon untuk menghapus atau menukar posisi halaman tersedia. Jadi menghapus sebuah halaman atau menukar posisi halaman dilakukan melalui icon. Jika sebuah halaman sudah dihapus, undelete tidak bisa dilakukan. Untuk itu berhati-hatilah.

Sumber :
Nix Craft

Komplek Percandian Prambanan (Loro Jonggrang)

Candi Loro Jonggrang yang sering disebut Candi Prambanan terietak persis di perbatasan propinsi Daerah istimewa Yogyakarta dan propinsi Jawa Tengah, kurang lebih 17 km ke arah timur dari kota Yogyakarta atau kurang lebih 53 km sebelah barat Solo. Komplek Percandian Prambanan ini masuk kedalam 2 wilayah yakni komplek bagian barat masuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan bagian timur masuk wilayah Propinsi Jawa Tengah. Percandian Prambanan berdiri. di sebelah Timur sungai Opak kurang lebih 200 m sebelah utara Jalan Raya Yogya - Solo.

ASAL USUL NAMA

Gugusan candi ini dinamakan "PRAMBANAN" karena terletak di daerah Prambanan. Nama "LORO JONGGRANG" berkaitan dengan legenda yang menceritakan tentang seorang dara yang jonggrang atau gadis jangkung putri Prabu Boko.

SEJARAH

Candi Prambanan adalah kelompok percandian Hindu yang dibangun oleh raja-raja Dinasti Sanjaya pada abad IX. Ditemukannya tulisan nama Pikatan pada candi ini menimbulkan pendapat bahwa candi ini dibangun oleh Rakai Pikatan yang kemudian diselesaikan oleh Rakai Balitung berdasarkan prasasti berangka tahun 856 M "Prasasti Siwargrha" sebagai manifest politik untuk meneguhkan kedudukannya sebagai raja yang besar. Terjadinya perpindahan pusat kerajaan Mataram ke Jawa Timur berakibat tidak terawatnya candi-candi di daerah ini ditambah terjadinya gempa bumi serta beberapa kali meletusnya Gunung Merapi menjadikan candi Prambanan runtuh tinggal puing-puing batu yang berserakan. Sungguh menyedihkan itulah keadaan pada saat penemuan kemballi candi Prambanan.

Usaha pemugaran yang dilaksanakan pemerintah Hindia Belanda berjalan sangat lamban dan akhirnya pekerjaan pemugaran yang sangat berharga itu diselesaikan oleh bangsa Indonesia.

Pada tanggal 20 Desember 1953 pemugaran candi induk Loro Jonggrang secara resmi dinyatakan selesai oleh Dr. Ir. Sukamo sebagai Presiden Republik Indonesia pertama.

Sampai sekarang pekerjaan pemugaran dilanjutkan, yaitu pemugaran candi Brahma dan Candi Wisnu. Candi Brahma dipugar mulai tahun 1977 dan selesai serta diresmikan pada tanggal 23 Maret 1987. Sedangkan candi Wisnu mulai dipugar pada tahun 1982, selesai dan diresmikan oleh Bapak Presiden Soeharto pada tanggal 27 April 1991.

DESKRIPSI BANGUNAN

Komplek percandian Prambanan terdiri atas latar bawah, latar tengah dan latar atas (latar pusat) yang makin ke arah dalam makin tinggi letaknya. Berturut-turut luasnya : 390 meter persegi, 222 meter persegi dan 110 meter persegi. Latar bawah tak berisi apapun. Di dalam latar tengah terdapat reruntuhan candi-candi Perwara.

Apabila seluruhnya telah selesai dipugar, maka akan ada 224 buah candi yang ukurannya semua sama yaitu luas dasar 6 meter persegi dan tingginya 14 meter. Latar pusat adalah latar terpenting di atasnya berdiri 16 buah candi besar dan kecil. Candi-candi utama terdiri atas 2 deret yang saling berhadapan. Deret pertama yaitu candi Siwa, candi Wisnu, dan candi Brahma. Deret kedua yaitu candi Nandi, candi Angsa dan candi Garuda. Pada ujung-ujung lorong yang memisahkan kedua deretan candi tersebut terdapat candi apit. Delapan candi lainnya lebih kecil. Empat diantaranya candi Kelir dan empat candi lainnya disebut candi Sudut. Secara keseluruhan percandian ini tendiri atas 240 buah candi.

PT KAI Permudah Pembelian Tiket Melalui Telepon

Liputan6.com, Semarang: PT Kereta Api Indonesia memberikan kemudahan kepada calon penumpang yang akan membeli tiket bisa memesan terlebih dahulu melalui telepon sehingga tak harus mengantre panjang lagi. Masyarakat cukup menelepon dengan tarif premium ke nomor 13897 atau 021-23507000 atau bebas pulsa di 121.

"Jika sebelumnya harus mengantre, kemudian lesehan di stasiun, sekarang bisa dihindari cukup dengan menelepon untuk pemesanan tiket," kata Kepala Humas PT KA Daop IV Semarang, Warsono, di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (19/12) seperti dikutip ANTARA. Penelepon cukup memberikan informasi soal nama, alamat, nama kereta, asal dan tujuan pemberangkatan, serta waktu.

Pembelian tiket melalui telepon merupakan pengembangan dari pemesanan tiket secara langsung di loket stasiun, kantor pos, dan melalui anjungan tunai mandiri. Dengan kemudahan ini diharapkan dapat membantu penumpang yang tidak memiliki waktu banyak datang ke stasiun dalam waktu cepat.

"Ada batasan waktunya. Bagi mereka yang telah memesan, jika sampai tiga jam setelah pemesanan melalui telepon tidak ada tindaklanjut, maka secara otomatis pembelian tiket dianggap tidak jadi," katanya. Warsono menambahkan, saat ini sudah banyak masyarakat yang memanfaatkan jasa pembelian tiket melalui telepon.

Menyambut libur panjang, pihak KA telah mempersiapkan diri dengan menambah rangkaian kereta, misalnya awal rangkaian tujuh kereta menjadi 10 kereta. Untuk kereta ke arah Bandung dan Surabaya yakni Harina dan Rajawali dari sebelumnya satu rangkaian empat kereta akan ditambah menjadi lima kereta.(JUM)

Sumber : http://id.news.yahoo.com/