Saturday, April 03, 2010

Control System: Using Octave on Fedora 11

Octave adalah aplikasi semacam MATLAB, namun paket ini berbasis OSS. GNU Octave, version 3.2.3, dikembangkan oleh John W. Eaton dan kawan-kawannya. Untuk instalasi Octave, cukup jalankan perintah baris YUM, yaitu :

# yum install octave

Ada beberapa file yang ikut diinstalasi dengan total ukuran 19 MB. Untuk menjalankan aplikasi ini cukup dengan mengetikkan perintah baris :

$ octave

sampai muncul prompt octave seperti :

octave:1>

Sekarang Octave siap untuk digunakan. Misal, ingin menghitung operasi aritmetika dasar seperti (-1+2+3) x 5-2/3, maka perintah baris yang ditulis di Octave adalah sbb :

octave:1> (-1+2+3)*5-2/3
ans = 19.333

Hasilnya adalah 19.333. Jika ingin mengetahui hasil 2 pangkat 3, maka perintah baris yang ditulis adalah :

octave:2> 2^3
ans = 8

Atau jika ingin menghitung fungsi komposisi exp (sin (pi/2)), maka perintah baris yang ditulis adalah :

octave:3> exp(sin(pi/2))
ans = 2.7183

Namun ketika harus menghitung fungsi transfer untuk keperluan kontrol, seperti :

octave:4> num=[1,6,8];
octave:5> den=[1,0,-1,0];
octave:6> sys=tf(num,den)
error: `tf' undefined near line 6 column 5

muncul pesan kesalahan. Tampaknya paket GNU Octave, version 3.2.3 ini tidak dilengkapi dengan fungsi-fungsi untuk kontrol. Untuk itu tambahkan paket control ke dalam paket Octave dengan menjalankan YUM berikut ini :

# yum install octave-control

Perintah baris ini akan terinstall file-file dengan ukuran total 13 MB-an.

Sekarang coba jalankan lagi Octave dan hitung fungsi alih :

$ octave
octave:1> num=[1,6,8];
octave:2> den=[1,0,-1,0];
octave:3> sys=tf(num,den)
sys =
{
num =

1 6 8

den =

1 0 -1 0

sys =

0 1 0 0

tsam = 0
n = 3
nz = 0
yd = 0
inname =

{
[1,1] = u_1
}

outname =

{
[1,1] = y_1
}

stname =

{
[1,1] = x_1
[1,2] = x_2
[1,3] = x_3
}

}

octave:4>

Contoh lain :
octave:4> sys=tf2sys([2 1],[1 2 1],0.1);
warning: tf2sys is deprecated. Use tf instead.
octave:5> sys=tf([2 1],[1 2 1],0.1);
octave:6> sysout(sys)
Input(s)
1: u_1

Output(s):
1: y_1 (discrete)

Sampling interval: 0.1
transfer function form:
2*z^1 + 1
-----------------
1*z^2 + 2*z^1 + 1
octave:7>

Cara lain dalam menuliskan persamaan di atas :
octave:7> den=[1,0,-1,0];
octave:8> sys=tf(num,den);
octave:9> sysout(sys)
Input(s)
1: u_1

Output(s):
1: y_1

transfer function form:
1*s^2 + 6*s^1 + 8
-------------------------
1*s^3 + 0*s^2 - 1*s^1 + 0
octave:10>

octave:10> rlocus(sys)
warning: create_set is obsolete and will be removed from a future version of Octave, please use unique instead
ans = [](0x0)

octave:11> axis('equal')
octave:12> title('Root Locus Diagram for K (m=4)')


octave:13> grid
octave:14> grid
octave:15> [k,poles]=rlocfind(sys)
error: `rlocfind' undefined near line 10 column 11
octave:16>

Sumber :
Octave <-> Matlab Compatibility Summary di http://users.powernet.co.uk/kienzle/octave/matcompat/HTML/summary.html



Friday, April 02, 2010

Control System: Using MATLAB for Root Locus Analysis

As an example of how to use MATLAB to perform a root locus analysis, consider design problem DP6.4. The block diagram of the closed-loop system is shown below. The goal is to use MATLAB to draw a root locus diagram for the parameter K, given the parameter m = 4.

The characteristic equation of the closed-loop system is 1 + GH(s) = 0 or 1 + KP(s) = 0 . Substituting the transfer functions from the block diagram gives :


The MATLAB commands that produce the root locus diagram are:

>> num=[1,6,8];
>> den=[1,0,-1,0];
>> sys=tf(num,den)

Tampilan di layar jendela "Command Window" adalah :

Transfer function:
s^2 + 6 s + 8
-------------
s^3 - s

Selanjutnya masukkan perintah MATLAB :

>> rlocus(sys)
>> axis('equal')
>> title('Root Locus Diagram for K (m=4)')

Hasil yang diperoleh adalah :


Note that MATLAB does not show the direction of the movement of the poles. It is understood that the movement is from the poles to the zeros of P(s). The “axis” command
ensures that the diagram is shown in its true shape.

Target Regions for Poles

  • The damping ratios and settling times of the poles are determined by their location on the root locus diagram.
  • To ensure a settling time less than Ts, the real parts of all the poles of the system must be to the left of 4/Ts.
  • The damping ratio of each of the complex poles is determined by drawing a vector from the origin to the location of the pole and measuring the angle θ between this vector and the negative real axis.
  • The damping ratio is calculated as ζ = cos (θ). For example, poles that lie below the θ = 45 line have damping ratios ζ > 7 0. See the diagram below.

Parameter Values Associated with Poles in the Target Region

To find parameter values associated with poles within the target region, use the “rlocfind” command in MATLAB. After executing the “rlocfind” command, click on a desirable pole location on one of the branches of the root locus in the root locus plot window. MATLAB automatically picks the point on the branch that is closest to your selection.

The MATLAB commands are :

>> grid
>> [k,poles]=rlocfind(sys)
Select a point in the graphics window

Buka jendela "Figure 1" lalu arahkan kursor ke suatu titik. Perhatikan tampilan pada jendela "Command Window"

selected_point =

-3.9069 + 5.2360i


k =

9.6209


poles =

-3.9073 + 5.2290i
-3.9073 - 5.2290i
-1.8063

>>
Note that MATLAB places a "+" at the location of chosen poles.

Michael S. Sunggiardi : Sekali Lagi Gonjang-ganjing WiMAX

Mengamati gonjang-ganjing penerapan teknologi WiMAX di Indonesia memang sangat menarik, karena semua "unsur keributan" berkumpul dalam satu wadah. Selain platformnya berbeda, juga tidak mempunyai visi dan misi yang sama. Jeleknya lagi, pemerintah tidak mampu menarik satu garis lurus yang tegas agar isu ini tidak menjadi bahan perdebatan dan saling tuding.

Apabila kesalahan ditudingkan ke pemerintah, maka departemen yang bersangkutan langsung berkelit dengan alasan adanya kebijaksanaan dari departemen lain yang mengatur sisi berbeda, dan sudah di luar ranah kewenangan masing-masing departemen. Kalau kita runut lagi, maka sumber masalah sebetulnya adalah ketidaksiapan masyarakat Indonesia untuk membangun industri teknologi tinggi semacam telekomunikasi dan komputer.

Ketidaksiapan ini kalau kita rincikan lagi, maka akan terlihat kenyataan yang ada di masyarakat, khususnya dunia TIK Indonesia, bahwa semua terjadi karena sistem pendidikan di Indonesia tidak menunjang untuk dapat membangun industri dengan baik. Pada saat ini, kebanyakan pebisnisnya hanya memikirkan keuntungan sekejap dan selalu mau melakukan potong kompas untuk dapat memenuhi harapannya.

Pemikiran pebisnis yang mau untungnya sendiri sebetulnya dilatarbelakangi oleh ketidaksiapan SDM untuk menunjang bisnisnya, di samping banyak peraturan yang tidak ditunjang oleh pemerintah daerah atau setempat, sehingga akhirnya menjadi "never ending story".

Kalau misalnya standar WiMAX 802.16d sudah dijalankan sejak tiga tahun yang lalu, mungkin industri yang berkaitan dengan teknologi WiMAX di Indonesia sudah jalan lancar, dan sangat mudah untuk bergerak ke generasi WiMAX berikutnya, 802.16e. Kalau pemerintah Indonesia cukup sigap mengantisipasi kemajuan teknologi yang ada, mungkin kita tidak akan keteteran seperti sekarang. Lihat saja bagaimana pemerintah Taiwan yang cukup lihai memutar standar 802.16d menjadi 802.16e sebagai standar WiMAX nasionalnya dalam waktu tiga tahun, dan sudah berhasil mengantisipasi masalah utamanya dengan mulus.

Inti dari keinginan kita membangun industri nasional ini sebetulnya adalah meningkatkan kualitas SDM, sekaligus kita meringankan devisa negara untuk pembelian perangkat telekomunikasi, dan komputer tersebut. Meningkatkan kualitas SDM merupakan prioritas nomor satu, karena tanpa ketersediaan SDM yang cukup, kita tidak akan mampu membangun industri yang diharapkan. Pada kenyataannya, saat ini tenaga ahli di bidang industri telekomunikasi dan komputer masih sangat terbatas.

Ketidakpedulian dunia industri akan peningkatan SDM ini menyebabkan kurangnya tenaga ahli madya yang mampu merancang dan membangun sistem dengan baik, sementara pada tingkat menengah kebutuhan teknisi sudah dapat dipenuhi oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Selama ini, teknisi SMK sudah dipandang cukup untuk menjalankan bisnis TIK, karena tahapan kita saat ini hanya di perdagangan saja, belum sampai menjadi produsen.

Sumber : Majalah InfoLinux 04/2010

Budi Rahardjo : Akses Internet Harus Pita Lebar

Baru saja saya memasang sistem operasi Linux dari sebuah distro dengan menggunakan DVD di sebuah komputer. Ternyata, komputer membutuhkan driver tambahan yang b.elum terpasang sebagai bawaan distro Linux tersebut. Saya harus merakit sendiri kernel Linux. Untuk melakukannya, saya harus mengambil kode sumber kernel Linux.

Ternyata ukuran kode sumber kernel dan berkas lain yang harus saya ambil cukup besar, yaitu sekitar 60 Mbytes. Untungnya, pada saat saya memasang Linux ini, saya memiliki akses Internet. Meskipun kecepatannya pas-pasan, biayanya tidak bergantung kepada banyak data yang ditransfer.

Akibat kecepatan yang pas-pasan ini, saya harus menunggu hampir satu jam untuk mendapatkan kode sumber tersebut. Setelah kode sumber diperoleh, baru saya bisa merakit kernel Linux. Untungnya (lagi-lagi), saya tidak perlu mengambil berkas-berkas lain dari Internet sehingga proses rakit-merakit berjalan dengan mulus.

Saya membayangkan betapa sulitnya jika tidak memiliki akses Internet atau kecepatan aksesnya sangat lambat. Mungkin saya tidak dapat memasang Linux dalam satu hari. Bagaimana jikakomputer ini dibutuhkan hari ini juga untuk kegiatan perusahaan? Atau, bisa jadi akses Internet ada, tetapi biayanya sangat mahal sehingga tidak wajar. Jika kita menggunakan layanan wireless dari operator seluler, yaitu Rp 1,-/Kbyte, maka untuk mengambil 60 Mbytes dibutuhkan biaya Rp 60.000,-. Biaya sebesar ini masih terlalu mahal, hanya untuk mendapatkan kode sumber kernel (yang dalam bayangan orang seharusnya gratis, memang gratis kode sumbernya, tapi cara mendapatkannya yang ternyata harus bayar).

Salah satu solusinya adalah dengan menyiapkan semua berkas yang dibutuhkan secara offline, misalnya dalam bentuk DVD atau harddisk. Sayangnya, metode ini kurang efektif jika perubahan (update) sering terjadi, seperti yang lazim terjadi di dunia open source. Meskipun demikian, penyediaan kode sumber melalui DVD, seperti yang disertakan dalam majalah, masih tetap harus dilakukan. Memang lebih baik lagi apabila ada akses Internet.

Ini mengingatkan saya pada sebuah kejadian. Pada satu saat, saya terlibat diskusi tentang Internet (atau lebih umumnya telekomunikasi) masuk desa. Para perancang program ini menganggap bahwa orang di desa tidak membutuhkan akses Internet pita
lebar. Akses Internet-nya hanya asal ada saja. Saya tidak sepakat dengan pendekatan ini.

Apa bedanya penduduk desa dengan penduduk kota? Mereka kan sama-sama ingin ngoprek Linux juga. Untuk itu, penduduk desa membutuhkan akses Internet pita lebar juga. Tentu saja harganya harus murah juga. Akan aneh jika penduduk kota bisa mendapatkan kode sumber dengan murah, sementara penduduk desa harus membayar lebih mahal. Jika demikian, jurang digital divide akan semakin lebar. Apa kata dunia?

Pada akhirnya, bisa disimpulkan bahwa akses Internet harus pita lebar, dan murah biayanya. Bahkan, saya masih ingin mengatakan bahwa Internet pita lebar merupakan hak asasi manusia Indonesia. Terlalu berlebihan tidak, ya?
Sumber : Majalah InfoLinux 04/2010

Thursday, April 01, 2010

Kerja Sama Novell & Citrix

Novell dan Citrix, telah mengumumkan kalau mereka telah melakukan kerja sama untuk meningkatkan interopabilitas di bidang virtualisasi. Dengan kerja sama baru ini, Novell telah memberikan sertifikasi ke SUSE Linux Enterprise Server (SLES) sebagai "Guest OS Sempurna" yang dapat berjalan di Citrix XenServer.

Menurut Novell, dalam kerja sama ini, lebih dari 4.500 aplikasi Enterprise yang telah mendapat sertifikasi Novell Ready untuk SLES, kini juga siap untuk mendapatkan sertifikasi Citrix Ready, yang akan diverifikasi ketika menjalankan SLES guest virtual machine (VM) di XenServer.

Kedua perusahaan juga akan menyediakan dukungan teknis dan layanan konsumen untuk SLES yang berjalan di XenServer. Sebagai tambahan, Citrix juga akan berpatisipasi dalam program penilaian yang diadakan oleh Novell, yakni Novell PlateSpin Recon.

Sebagai informasi. Xen merupakan mesin virtual yang ditujukan untuk platform x86, x86-64, Itanium, dan PowerPC. Xen dapat menjalankan beberapa Guest OS untuk dapat berjalan pada sebuah hardware secara bersamaan. Pada tahun 2003, XenSource, Inc., diakuisi oleh Citrix System.

Sumber : Majalah InfoLinux 04/2010

Masa Depan OpenSolaris

Setelah sempat muncul isu kalau proyek OpenSolaris tidak akan bersifat terbuka lagi setelah Sun Microsystem diakuisi oleh Oracle, Dan Roberts, eksekutif Oracle, membuat pernyataan tentang masa depan OpenSolaris yang disampaikan pada pertemuan tahunan OpenSolaris.

Pernyataan yang tersedia sebagai log rapat, yang dipimpin oleh Peter Tribble, telah mengungkapkan keprihatinan pada kurangnya komunikasi, sehingga membuat kesimpulan bahwa kematian dari project OpenSolaris terlalu dilebih-lebihkan.

Dalam pernyataan yang diberikan, Roberts menvatakan kalau Oracle akan terus membuat OpenSolaris tersedia sebagai open source, dan Oracle akan terus secara aktif berpatisipasi dalam masyarakat. Hal ini memiliki arti kalau Oracle akan terus melanjutkan rilis OpenSolaris, termasuk rilis OpenSolaris 2010.03 beberapa bulan mendatang.

Pada sesi tanya jawab, seorang peserta bertanya, apakah Oracle akan meneruskan teknologi pengembangan berbasis terbuka? Roberts menjawab, kalau pada beberapa hal Oracle memilih untuk tidak maju bersama open source, sama halnya seperti mengelola project MySQL yang tidak open source di beberapa bagian.

Sumber : Majalah InfoLinux 04/2010

Kerja Sama Hak Paten Microsoft dan Amazon

Pada 22 Februari 2010, Microsoft Corp., telah mengumumkan penandatanganan penggunaan hak paten bersama Amazon.com Inc. Persetujuan ini meliputi akses bagi kedua perusahaan untuk menggunakan produk paten, dan menjangkau lebih luas penggunaan produk dan teknologi, termasuk produk Amazon: e-reading, Kindle, yang berbasis open source, dan komponen peranti lunak Amazon, serta menggunakan server Amazon berbasis Linux. Microsoft tidak menyebutkan berapa lama kerja sama ini. Namun, Microsoft mengindikasikan kalau Amazon akan membayar mereka sejumlah uang yang tak disebutkan dari kerja sama ini.

Horacio Gutierrez, Corporate Vice President and Deputy General Counsel for Intellectual Property and Licensing Microsoft, menyatakan kalau Microsoft sangat bahagia dapat membuat kesepakatan penggunaan hak paten bersama Amazon. Hak paten Microsoft merupakan industri peranti lunak terbesar dan terkuat, dan persetujuan ini menunjukan penghargaan HaKI sebagaimana kemampuan Microsoft mengapai solusi pragmatis untuk masalah HaKI, berdasarkan keterlibatan peranti lunak resmi atau open source.

Kerja sama hak paten ini merupakan contoh lain dari cara penting menggunakan HaKI dalam ekosistem TI yang sehat dan semangat. Sejak Microsoft meluncurkan program paten HaKI pada Desember 2003, perusahaan ini telah masuk ke lebih dari 600 perjanjian pematenan, dan melanjutkan pembuatan program yang dibuat sebisa mungkin untuk konsumen, rekan, dan kompetitor untuk mengakses portofolio HaKI.

Dalam setahun terakhir, Microsoft telah masuk ke kesepakatan sejenis dengan perusahaan lain, termasuk Apple Inc., HP, LG Electronics, Nikon Corp., Novell Inc., Hoya Corp. PENTAX Imaging Systems Division, Pioneer Corp., Samsung Electronics Co. Ltd, dan Fuji Xerox Co. Ltd.

Sumber : Majalah InfoLinux 04/2010

MonoDevelop Dukung MeeGo

Miguel de Icaza, developer utama pengembangan Mono di Novell, telah memberi sebuah posting ke sebuah blog di http://tirania.org, yang memberikan indikasi kalau MonoDevelop, tool pengembangan open source .NET, akan mendukung pengembangan aplikasi-aplikasi MeeGo. MeeGo, merupakan sebuah proyek untuk menggabungkan platform mobile Moblin dan Maemo. Proyek MeeGo dirilis pada acara Mobile World Congress (MWC) yang berlangsung di Barcelona, Spanyol.

MeeGo ditujukan untuk high-end mobile computer. Hampir sama dengan Maemo, MeeGo menggunakan GUI Qt, dan beragam aplikasi yang terdapat pada platform baru ini, juga akan dijual pada jaringan Nokia's Ovi Store. Menurut Nokia, pada tahun 2011, 20% dari semua perangkat Nokia akan menjalankan platform MeeGo.

Sebelum mendukung MeeGo, Novell juga telah terjun di dunia mobile, ketika Novell mengenalkan MonoTouch, software untuk pengembangan aplikasi berbasis NET untuk Apple iPhone. Posting-an lain de Icaza yang terdapat pada situs Blog yang sama, juga menyatakan kalau para pengembang Mono juga bekerja pada versi Mono untuk sistem operasi Google Android, yang bernama MonoDroid.

Sumber : Majalah InfoLinux 04/2010

Biaya Pengembangan Kernel Linux

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di University of Oviedo di Spanyol, perkiraan total nilai dari kernel Linux 2.6.30, yang dirilis pada bulan Juni 2009, memiliki nilai lebih dari 1 miliar euro.

Menggunakan sejarah pengembangan Kernel dari versi 2.6.11 ke 2.6.30, para peneliti melakukan perhitungan biaya dengan menggunakan model COCOMO 81, dan mengambil rata-rata gaji tahunan untuk para pengembang pada tahun 2006 di Uni Eropa sebagai parameternya (yang menurut Eurostat sekitar 31.000 euro).

Algoritma COCOMO melakukan perhitungan nilai dari software dengan menggunakan beberapa matriks tertentu, terutama jumlah baris kode yang ditulis. Studi ini melihat perkiraan tahunan biaya penelitian dan pengembangan dari rilis kernel, dan menunjukan kalau biaya pengembangan tahunan kernel Linux telah mengalami peningkatan yang sangat berarti pada tahun 2008.

Antara tahun 2005 dan 2006, biaya tahunan penelitian dan pengembangan kernel Linux diperkirakan antara 72 hingga 94 juta euro. Pada tahun 2008, biaya ini meningkat menjadi 228 juta euro.

Sumber : Majalah InfoLinux 04/2010

IIPA Berupaya Menjatuhkan Open Source

Organisasi pelobi IIPA (International Intellectual Property Alliance) asal AS, yang memantau dan berurusan d,engan HaKI (Hak atas Kekayaan Intelektual), meminta pemerintah AS untuk meningkatkan peringkat pengawasan terhadap negara yang mensyaratkan atau menyaran an penggunaan software open source.

IIPA yang berasosiasi dengan Business Software Alliance (BSA), Motion Picture Association for America (MPAA), dan Recording Industry Association of America (RIAA), yaitu asosiasi terkait dengan industri software, film, dan musik di AS, berpendapat bahwa penyebarluasan open source merupakan ancaman serius terhadap HaKI.

Menurut dosen bidang hukum Universitas Edinburg, Andres Guadamuz, disebutkan bahwa negara-negara yang diminta IIPA agar pengawasannya diperketat, di antaranya: Indonesia, Brasil, dan India, yang dimasukkan ke daftar "Special 301 Watchlist" karena menyarankan penggunaan software open source. Daftar pantauan yang merupakan bagian dari Special 301 Report 2009, merinci negara-negara yang dianggap kurang memperhatikan kesepakatan internasional tentang HaKI, paten, dan merek dagang.

Jumlah negara yang beralih ke software open source kian hari meningkat pesat. Beberapa negara bahkan mewajibkan penggunaan software bebas melalui undang-undang, apabila tersedia aplikasi yang dibutuhkan.

Alasan menggunakan open source bukan semata soal biaya, namun open source diakui lebih menjamin kedaulatan pengguna, berkat sifatnya yang mewajibkan ketersediaan kode sumber, dan tidak ada ketergantungan terhadap vendor tunggal.

Keuntungan yang diperoleh pengguna software open source yang pada prinsipnya bebas pungli itu, ternyata dinilai IIPA merupakan ancaman yang dianggap melemahkan industri software di negara bersangkutan, atau paling tidak berdampak terhadap industri software di Amerika.

Sumber : Majalah InfoLinux 04/2010

Usefull Links

Cara Menggunakan iPad 2

HP Compaq d330 menggunakan NIC Broadcom Corporation Netxtreme BCM5782 Gigabit Ethernet. Driver dapat di-download di : http://www.broadcom.com/support/ethernet_nic/. Ada driver untuk Win 2000, Win XP, Win Server 2003, Win Vista, Win Server 2008, Win 7, Linux (kayaknya gak perlu, karena oleh Fedora 11 sudah dikenali).

Motherboard Intel DG41RQ menggunakan NIC 10/100/1000 Mbits/sec LAN subsystem using Realtek RTL8111D Gigabit Ethernet Controller. Driver dapat di-download di :
http://www.realtek.com.tw/downloads/downloadsView.aspx?Langid=1&PNid=5&PFid=5&Level=5&Conn=4&DownTypeID=3&GetDown=false#RTL8111B/RTL8168B/RTL8111/RTL8168%3Cbr%3ERTL8111C/RTL8111CP/RTL8111D%28L%29%3Cbr%3ERTL8168C/RTL8111DP/RTL8111E%3Cbr%3ERTL8105E


Setting quota di Fedora 11 bisa merujuk ke :
http://catatanlepas.com/komputer/37-aplikasi-linux/65-menerapkan-quota-di-centos-5.html

Download free engineering lectures notes, PPT, PDF, slides, ebooks, seminars :
http://engineeringppt.blogspot.com/search/label/Automatic%20Controls

Download film gratis di http://cinema3satu.blogspot.com/

Tes password : http://www.oxid.it/cain.html

Unsecure : speedy, 222 web, 222 ftp, 70 zftp, 71 vsftp, 73 briker, 74 cam, 75 ftp, 78 sipl, 77 ftp
Secure : yahoo, blogspot, 65 cisco, 70 vnc, 72 rb1000, 72:5940 cam, 72:5950 sip, ssh,
Half secure: stat_litbang,

MATLAB, Octave dan Scilab

Teknik Pengaturan atau lebih dikenal dengan terminologi sistem kontrol atau sistem kendali (dalam bahasa Inggris: control system, control theory, control engineering, process control) merupakan mata pelajaran utama pada perguruan tinggi yang berbasis teknik ( engineering), seperti teknik mesin, teknik elektro dan elektronik, teknik kimia, teknik fisika, dan sebagainya.

Kelangkaan (baca: mahalnya)software (dalam hal ini Matlab, dari MathWorks, http://www. mathworks. com) yang dapat digunakan untuk menyimulasikan proses-proses yang terjadi pada sistem teknik pengaturan tersebut, sewajarnyalah tidak memberikan kendala bagi para mahasiswa tersebut untuk belajar lebih lanjut. Sifat yang mengekalkan pembajakan hak cipta, sudah waktunya untuk dihindari di negeri ini. Untuk itu, marilah kita tilik perangkat simulasi teknik pengaturan yang berbasiskan Open Source Software (OSS).

Kalangan pendukung OSS, khususnya pengguna Linux dan FreeBSD dihadapkan pada dua pilihan software yang kurang lebih berfungsi sama dengan Matlab, yaitu GNUOctave dan Scilab. GNU Octave (http:// www.octave.org) dikembangkan di Dept. of Chemical Eng., Univ. of Winsconsin, Amerika,sedangkan Scilab (http://www.scilab.org/products/scilab/download) dikembangkan oleh INRIA/ENPC Cergrene, Prancis. SciLab bersifat open source (tidak didaftarkan dengan lisensi GNU) dan diperkenalkan sejak 1994.

HP BladeSystem c-Class Interconnect Components

Pernah beli HP Server Blade Enclosure (cangkangnya server blade) dan HP Server Blade. Sayangnya, ketika server blade dipasang di enclosure, gak bisa koneksi ke jaringan. Kalau lihat di situs HP Server Blade Enclosure Blc3000 tampaknya ada komponen atau modul yang terbeli. Rekanan pengen untung tapi mengorbankan kepentingan user. Mentang-mentang user gak menuliskan spesifikasi yang jelas, interconnect gak dibeli. Padahal ini adalah pra syarat agar server blade bisa berfungsi. Dasar rekanan. Setidaknya rekanan bilang terus terang aja. Namanya juga rekanan atau partner, bukan musuh.

Types of interconnect modules available: (up to 4 per enclosure)
  • Ethernet Interconnect Switches from Cisco & Blade Network Technologies (BNT)
  • Ethernet Pass-Thru modules
  • Virtual Connect Ethernet modules (requires VC Management firmware v1.20 or greater)
  • Fibre Channel Interconnect Switches from Brocade & Cisco
  • Virtual Connect Fibre Channel modules
  • Fibre Channel Pass-Thru module.
  • InfiniBand Switch modules
  • For additional HP BladeSystem c-Class Interconnect Component information, please visit: http://h18000.www1.hp.com/products/quickspecs/12524_div/12524_div.html
Paket speedy, lihat di sini. Saya sendiri di rumah pakai Paket Socialia dengan biaya + PPN sebesar Rp 215.000,-. Dengan paket ini saya dapet line speed 384 kbps. Mestinya kalau sudah melampui kuota 3 GB, line speed turun ke 64 kbps. Tapi nyatanya tetap aja mesti kuota sudah mencapai 11 GB. Thanks Telkom. Untuk tes line speed speedy, coba klik di sini. Sebagai pembanding uji kecepatan, silahkan gunakan speedtest.net.

Military Aircraft from 1900 - 2019, klik di sini.

Kreatif dengan filter, klik di sini.

Tambah running text cpns di BATAN Web Content Management (Webcoma) : http://www.batan.go.id/wcm/
Tambah menu cpns di header, ubah file header.php di /home/webmaster1/public_html.
Folder CPNS : /home/cpns/
Counter per Website :
2 Okt 2010 Jam 08:00 = 335.305
3 Okt 2010 Jam 22:20 = 399.960

Sunday, March 28, 2010

GYachE Improved di Fedora 11

Pidgin adalah aplikasi Internet messenger setara dengan Yahoo Messnger (YM). Namun untuk komunikasi berbasis webcam, paket Pidgin 2.6.6-2.fc11 masih belum bisa melakukannya. Untuk bisa melihat webcam ganti paket Pidgin anda dengan paket GYachE. GYachE Improved punya kemampuan untuk mengirim video dan melihat video lawan. Mungkin seperti video chatting.

Install GYachE Improved dengan menjalankan perintah baris :
# yum install gyachi

Untuk memastikan webcam anda berfungsi, jalankan paket Cheese 2.26.3. Pastikan bahwa pada menu Edit - Preferences - Camera dan Resolution sesuai dengan kamera USB yang anda miliki. Jika dengan aplikasi Cheese Webcam Booth ini kamera belum menghasilkan gambar, upayakan sampai berhasil. Di Fedora 11, aplikasi Cheese Webcam Booth biasanya masuk kelompok menu Sound & Video.

Setelah kamera dinyatakan berfungsi, jalankan aplikasi GYachE Improved. di Fedora 11, aplikasi ini masuk kelompok Internet. Masukkan account YM anda ke dalam aplikasi ini. Jika ingin ganti account, klik menu Connection - Disconnect, lalu klik menu Connection - Connect. Agar lawan chatting kita bisa melihat webcam kita, kita yang harus aktif dengan mengirim undangan.

Langkah pertama adalah mengaktifkan webcam dengan klik menu Actions - Start My Webcam.... Tunggu sampai gambar video tampil dan ada tulisan Broadcasting, bukan Not Broadcastiong.

Langkah kedua adalah mengirim undangan dengan klik menu Actions - Send Webcam Invitation... - masukkan user yang dituju - OK. Pada lawan chatting, pertanyaan yang tampil adalah "The yahoo user xxxx has invited you to view their webcam. Do you want to accept?". Lawan chatting harus menanggapi undangan ini dengan meng-klik Yes. Jika langkah pertama belum kita lakukan, maka di layar lawan chatting akan muncul pop-up "The user dows not have their webcam online".

Langkah ketiga adalah menangapi hasil jawaban lawan chatting. Jika lawan sudah menjawab positip, pada layar sisi kita akan muncul jendela pertanyaan "Can user xxxx view your webcam?". Jawablah "YES".

Maka komunikasi berbasis webcam sudah bisa berlangsung, meski tidak ada voice, hanya video dan text. Gambar di sebelah ini adalah tampilan webcam lawan.

Kalau menginginkan agar saat chatting ada semua unsur, yaitu video, voice dan text, anda bisa menggunakan Skype. Skype juga ada versinya di Linux.