Saturday, May 08, 2010

Instruksi Kerja Menambah User Hotspot

Untuk mengamankan pengguna wireless access point (WAP), maka seluruh WAP di Gedung 71 yang berada di bawah kewenangan (juristiction) PPIN, diintegrasikan dan dikendalikan lewat router Mikrotik RB1000. Ini juga sebagai cara untuk mengetahui unjuk kerja router dengan beban penuh dan beragam. Berhubung semua proses disini mengandalkan program winbox, jadi yakinkan bahwa komputer anda sudah tersedia aplikasi winbox.exe dan bisa terhubung dengan router. Pengguna aplikasi ini juga tidak bisa sembarang orang, hanya administrator.

Menambah Pengguna

Misal akan menambah user Rida sebagai pengguna Wireless Access Point di Gedung 71. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :

Menu IP -> Sub menu Hotspot -> Tab Users -> (+) -> Tab General -> Server : hotspot_gd71, Name : rida, Password : yulli, Profile : user_profile -> Apply.

Selain menambah pengguna, kita juga bisa mengatur ulang berbagai parameter dan variabel terkait, misal nama server dan nama profile. Untuk itu perhatikan langkah-langkahnya di bawah ini.

Ganti nama profile

Misal akan diganti user_prof menjadi user_profile, biar lebih jelas dan tegas. Langkah-langkahnya adalah :

Menu IP -> Sub menu Hotspot -> Tab User Profiles -> Pilih user_prof lalu double click -> Name : user_profile -> Apply.

Ganti nama server

Misal akan mengganti nama hotspot_server dengan hotspot_gd71, karena kebetulan mikrotik ini ada di Gd. 71.

Menu IP -> Sub menu Hotspot -> Tab Servers -> Pilih hotspot_server lalu double click -> Name : hotspot_gd71 -> Apply

Friday, May 07, 2010

Merekam hasil pantauan Internet Camera Server TRENDnet TV-IP422


Selama ini hasil pemantauan menggunakan IP Camera belum disimpan. Untuk itu telah dilakukan uji coba untuk pengaktifannya. Menu yang dicoba untuk diaktifkan adalah Event Server dan Event Config. Pada menu Event Server, saya memilih sub menu FTP. Sub menu Email atau sub menu Network Storage untuk sementara tidak dipilih. Pada sub menu FTP, diisikan parameter sbb :
  1. Host Address : 202.46.x.xx
  2. Port Number : 21
  3. User Name : trendnet
  4. Password : rahasia
  5. Directory Path : serpong
  6. Passive Mode : Enable
  7. FTP Upload With : Pre-event 3 secs Post-event 2 secs
Pada menu Event Config, pilih sub menu General dan sub menu Motion Detect Trigger. Sub menu lainnya yaitu Schedule Profile, Schedule Trigger dan GPIO Trigger diabaikan saja. Pada sub menu General, isikan parameter sbb :
  1. Filename Prefix : workshop
  2. Recording Interval : 20 sec
  3. GPIO Trigger Out Interval : 20 sec
Pada sub menu Motion Detect Trigger, isikan parameter sbb :
  1. Enable : yes
  2. Schedule Profile : always
  3. Action : FTP Upload
Setelah beberapa saat, dilakukan pengecekan di FTP Server, ternyata tidak ada file di maksud. Ada kesalahan dimana? Apakah ada parameter yang terlewat untuk diisi? Apakah harus mendedikasikan sebuah PC untuk sekedar menjadi motion detect trigger? Uji coba akan dilanjutkan esok hari, itupun jika tidak ada rapat.

Thursday, May 06, 2010

Recovery SD Card Digital Camera

Pada dasarnya recovery bisa dilakukan oleh berbagai perangkat lunak, seperti Recover My Files v3.22, OnTrack, MediaRescue Pro Version 4.2(Build 154). Namun setelah dicoba-coba, hanya MediaRescue Pro yang sesuai dengan harapan. Hasil recovery-nya bisa langsung disimpan dalam folder tertentu sesuai keinginan. Jenis file yang bisa diselamatkan adalah Video (3GP, AVI, MOV, MP4, MPEG, RM, WM), Image (BMP, CDR, CRW, DCR, DWG, GIF, ICO, JPEG, MRW, PNG, PSD, PSP, RAF, TIFF, TTF, WMF, XF), Audio (AIF, AU, AVR, DSS, M3U, MIDI, MP3, OGG, RIFF, VOC, WAV, WMA).

Karena yang diselamatkan adalah SD Card dari kamera digital Canon EOS 450D, MediaRescue Pro langsung mengarahkan atau mencontreng ke jenis file JPEG. Namun jika merasa ada jenis file lain, silahkan contreng jenis file tersebut.

RecoverMyFiles pada dasarnya bisa untuk menyelamatkan jenis file Graphics (psd, dwg, dxf, bmp, crw, cdr, eps, emf, fon, raf, gif, shp, gue, gmp, jp2, jpg, jpeg, lwo, lws, pcx, scr, psp, max, png, ppm, pgm, pbm, qxd, swf, sdr, sdt, tif, tiff, epx, nef, wmf, xar), Documents (max, adp, pmd, p65, ppj, zdp, ctw, shw, d2s, ftw, paf, ff7, hlp, htm, html, shtml, phtml, php, jtd, ...), Archives, Multimedia, Email, Databases and Financials. Meskipun begitu banyak jenis file yang bisa diselamatkan, RecoverMyFiles hanya berhasil menyelamatkan 1 file JPG saja. Bandingkan dengan MediaRescue Pro yang mampu menyelematkan 1271 file JPG dari SD Card yang berukuran 4GB. Tampaknya RecoverMyFiles hanya mampu menyelamatkan file yang masih baru banget terhapusnya.

Setup menghasilkan file MediaRescuePro.exe yang berukuran 1.699kB. Overwrite file ini dengan file MediaRescuePro.exe lainnya yang memiliki ukuran 564kB. 

Tuesday, May 04, 2010

Instruksi Kerja Pengelolaan LAN di Wisma Cipanas

Untuk mengantisipasi gagal operasi (malfunction) sistem LAN (Local Area Network) di Cipanas, perlu ada sedikit panduan untuk melakukan diagnostik awal. Dan diagnostik awal ini bisa dilakukan oleh seorang awam sekalipun. Diagnostik ini meliputi perangkat wired dan wireless. Perangkat wired meliputi modem ADSL dan Fast Ethernet Switch. Perangkat wireless meliputi Access Point di 2 titik. Selain perangkat, diagnostik juga bisa dilakukan terhadap perkabelan, konektor RJ45, arrester, kabel power, adaptor, kabel ekstensi power.

Beberapa hal yang perlu diyakinkan (make sure) sebelum melakukan pengecekan hardware dan software adalah :
  1. Apakah pembayaran sempat terlambat? Tanyakan ke pengelola Wisma
  2. Apakah langganan bulanan sudah dilunasi? Cek ke Telkom Sindanglaya, Cianjur di Nomor Telpon ............ atau secara online di situs ..........
  3. Apakah jalur Speedy untuk No. Speedy : xxxxx dalam keadaan normal?
Pengecekan lanjutan :
  1. Cek LED Modem ADSL TP-LINK TD-8817. Ada 5 LED, yaitu USB, LAN, ADSL, Internet dan Power. Modem ADSL ada di Ruang Musholla.
  2. Cek LED Fast Ethernet Switch 3Com 3CFSU08. Perhatikan LED yang ada koneksi LAN-nya saja. Switch terletak di Ruang Musholla, bersebelahan dengan modem ADSL.
  3. Cek LED Wireless Access Point yang ada di Ruang Aula dan Ruang Wisma A.

Beberapa hal yang juga perlu diperhatikan :
  1. Peralatan yang dibutuhkan untuk pengecekan lebih lanjut : Crimptool RJ45, LAN Tester, UTP Cable Tester, Multimeter, Handy Talky, Toolkit, Modular RJ45, Laptop, WD-40.
  2. Pada beberapa kasus, perlu juga membawa bor, kabel rol, switch cadangan, WAP cadangan, RJ45, kabel UTP.
  3. Utility yang digunakan : ping dan traceroute. Ping dilakukan secara berjenjang, dari PC ke WAP, lalu PC ke modem, dan PC ke Internet.
  4. Untuk konfigurasi modem ADSL dan Access Point, perlu account tertentu. Tanyakan kepada Administrator.

Monday, May 03, 2010

Instruksi-instruksi Kerja terkait dengan Bidang Sistem dan Jaringan Komputer

Bidang Sistem dan Jaringan Komputer terdiri dari 3 Sub Bidang yang saling terkait, yaitu Sub Bidang Komunikasi Data, Sub Bidang Pengelolaan Website dan Multimedia dan Sub Bidang Sistem Komputer. Beberapa instruksi kerja (IK) yang terkait dengan Sistem dan Jaringan Komputer antara lain :
  1. Membuat account email.
  2. Menambah anggota milis
  3. Menambah kuota email
  4. Merubah waktu di Server
  5. Setting Virtual Host
  6. Cek keluhan client
  7. Setting sub domain
  8. Setting Personal Website
  9. Setting Proxy di Mikrotik
  10. Panduan awal instalasi Mikrotik
  11. Instalasi Nagios
  12. Konfigurasi IP Phone Briker Tel
  13. Setting Wireless Access Point Linksys WRT350N
  14. Menguji DNS Server
  15. Setting FTP Server
  16. Trouble shooting Nagios
  17. Sistem peringatan dini berbasis email

Yang belum :
  1. Pengecekan Wireless Access Point, server, router, VLAN, keamanan jaringan, bandwidth, lalu-lintas data
  2. Memasukkan berita, running text, video, artikel iptek nuklir, polling, berita nuklir, FAQ, ANSN Newsletter ke situs BATAN
  3. Pembuatan account website satker : SSH, FTP, SQL

Sunday, May 02, 2010

1800-1811, Jawa di bawah kekuasaan Perancis

Pada suatu masa, Jawa pernah berada di bawah kekuasaan Pemerintah Perancis. Masa itu adalah antara tahun 1808 - 1811, yaitu saat Hindia Timur di bawah kekuasaan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels. Meskipun Daendels orang Belanda, namun sebenarnya ia adalah Jenderal Tentara Revolusioner Perancis sejak tahun 1795. Sebelum dikirim oleh Raja Belanda Louis (Lodewijk) Napoleon, adik Kaisar Perancis Napoleon Bonaparte, Daendels adalah tuan tanah di Veluwe. Daendels dikirim ke Jawa untuk menyelamatkannya dari serangan Inggris.

Dengan semangat revolusi Perancis liberte, egalite, fraternite (kebebasan, persamaan, persaudaraan), Maarschalk Herman Willem Daendels tiba di Anyer, Banten, pada 5 Januari 1808. Pada tanggal 14 Januari 1808, ia menggantikan posisi Gubernur Jenderal Albertus Henricus Wiese sebagai pimpinan tertinggi di Hindia Belanda.

Perjalanan Daendels dari Eropa menuju Jawa cukup sulit. Karena semua lautan sudah dikuasai armada Kerajaan Inggris, Daendels harus kucing-kucingan. Pergi ke Pelabuhan Bordeaux, laut sudah diblokade Inggris. Jalur alternatif melewati Lisabon di Portugal pun terhadang blokade laut Inggris. Daendels harus menyamar dan memalsukan identitas agar dapat meloloskan diri.

Akhirnya Daendels meninggalkan Portugal dan tiba di Maroko. Di Maroko, Daendels sempat dirampok bajak laut sehingga kehilangan semua dokumen. Untuk mencari kapal ke Asia, Daendels harus meloloskan diri ke Kepulauan Kanari di lepas pantai barat Afrika - kini wilayah Spanyol. Di Pulau Kanari inilah Daendels berhasil menyewa kapal Virginia. Kapal Amerika inilah yang kemudian mengantarkannya menyelinap ke Pulau Jawa. Butuh waktu 10 bulan untuk perjalanan dari Eropa ke Jawa, yaitu sejak 18 Pebruari 1807 hingga 5 Januari 1808.

Perilaku Daendels yang terlalu keras, otoriter, kejam, yang jelas-jelas berlawanan dengan semboyan Revolusi Perancis yang dibangga-banggakannya, terdengar juga ke Negeri Belanda. Lawan-lawan politik Daendels menuduh Daendels terlalu mencari keuntungan sendiri, "terlalu kasar menusukkan pisau ke dalam luka", dan sering mengambil tindakan-tindakan keras, dan ebrtindak sangat kejam dalam melaksanakan rencana-rencana pembuatan jalan dan benteng.

Daendels pun harus meninggalkan segala proyeknya yang belum selesai di Jawa. Daendels dipanggil pulang ke negerinya dan diterima kembali sebagai Jenderal Divisi dalam Tentara Besar Kaisar Napoleon di Paris. Setelah kekaisaran Perancis jatuh, Daendels dikirim Raja Belanda sebagai Gubernur di Gold Coast, Afrika dan meninggal di sana pada tahun 1818.

Keberhasilan Daendels selama di Jawa adalah pembangunan Jalan Raya Pos (Grote Postweg) antara Anyer dan Panarukan sepanjang kurang-lebih 1000 km yang memakan ribuan korban jiwa. Ide ini diinspirasi oleh Jalan Raya Pos yang dibangun Imperium Romawi yang dikenal dengan nama Curcus Publicus (lembaga perposan waktu itu). Kekaisaran Romawi membangun jalan-jalan raya yang menghubungkan Roma dengan kota-kota jajahannya yang meliputi hampir seluruh Eropa Barat.

Gubernur Jenderal Hindia Belanda semasa kekuasaan Napoleon :
  1. Pieter Gerardus van Overstraten (1 Januari 1800 - 22 Agustus 1801)
  2. Johannes Siberg (22 Agustus 1801 - 1805)
  3. Albertus Hendricus Wiese (1805 - 4 Januari 1808)
  4. Herman Willem Daendels (5 Januari 1808 - 15 Mei 1811)
  5. Jan Willem Janssens (11 November 1810 - 18 September 1811)

Sumber :
Ekspedisi Anjer-Panaroekan, Laporan Jurnalistik Kompas, 200 Tahun Anjer-Panaroekan, Jalan (untuk) Perubahan. Jakarta 2008.

Lihat juga :
Daftar Penguasa Hindia Belanda