Saturday, March 20, 2010

Contoh Transformasi Laplace

Urusannya sangat sederhana, yaitu mencari transformasi Laplace dari fungsi sin (5t + (π/3)). Coba mencari di tabel transformasi Laplace, yang ada adalah L [sin (ωt)] dan L [con (ωt)].

Untuk mencari L [sin (5t + π/3)] ternyata perlu cari rumus lain, yaitu penjumlahan dan pengurangan untuk sinus dan juga cosinus. Dengan kata kunci "sin(a+b)", laman-nya ketemu di http://www.ies.co.jp/math/java/trig/kahote/kahote.html. Dalam laman ini dijelaskan bahwa :
sin (A+B) = sin A cos B + cos A sin B
sin (A-B) = sin A cos B - cos A sin B
cos (A+B) = cos A cos B - sin A sin B
cos (A-B) = cos A cos B + sin A sin B

Sehingga :
sin (5t + π/3) = sin 5t cos π/3 + cos 5t sin π/3,

Karena π/3 = 600 atau π = 1800 maka :
sin (5t + π/3) = sin 5t cos 60 + cos 5t sin 60 = 0,5 sin 5t + 0,866 cos 5t

Sehingga transformasi Laplace-nya menjadi :
L [sin (5t + π/3)] = L [0,5 sin 5t] + L [0,866 cos 5t] = 0,5 [5/(s2 + 25)] + 0,866 [s/(s2 + 25)] = (2,5 + 0,866s)/(s2 + 25).

Kesimpulan :
Untuk menyelesaikan transformasi Laplace fungsi di atas perlu tahu rumus penjumlahan sin dan cos, perlu tahu harga sin dan cos untuk sudut radian, dan punya tabel transformasi Laplace.

Contoh fungsi lain yang bisa dicari menggunakan tabel transformasi Laplace adalah :
1. L [0,03(1 - cos 2t)] = 0,12/(s(s2+4))
2. L [e -0,4t cos 12t] = (s + 0,4)/((s + 0,4)2 + 144)
3. L [tm] = m!/sm+1
4. L [tm eat] = m!/(s-a)m+1

Ke-4 persamaan di atas dapat diselesaikan menggunakan tabel transformasi Laplace, khususnya yang ada di buku "Automatic Control System" nya Prof. Kuo (Edisi 9) dan juga buku "Modern Control Engineering" nya Prof. Ogata (Edisi 4).

Tuesday, March 16, 2010

Awas!!! Bahaya Pencurian Identitas

Kemajuan teknologi telah menjadikan berkomunikasi dan bertransaksi begitu mudah, cepat dan murah, terutam di kota-kota besar. Dalam berbisnis tidak lagi harus membawa uang tunai, namun cukup dengan kartu kredit, ataupun lewat internet yang biasa disebut sebagai e-commerce.

  • Anda tiba-tiba mendapatkan tagihan besar dari Sebuah kartu kredit yang tak pernah Anda apply?
  • Bingung mendapatkan tagihan kartu kredit, padahal selama ini Anda tidak merasa telah menggunakan kartu kredit Anda?
  • Kakek Anda mendapat tagihan hutang dari bank, padahal beliau telah meninggal tiga tahun yang lalu? Dan beliau bukan tipe penghutang?
  • Anda stress karena ternyata rekening Anda terkuras habis tanpa pernah Anda gunakan?
  • Anda mendapatkan surat peringatan agar segera membayar pinjaman di Bank? Padahal Anda tidak pernah mengajukan pinjaman tersebut?
  • Anda telah mentrasfer sejumlah uang lewat e-banking namun tidak kunjung mendapatkan barang yang telah Anda pesan?

Bila menemui hal-hal seperti di atas, mungkin Anda telah menjadi salah satu korban dari Pencurian Identitas (Identity Theft) ataupun Phishing ......

Dengan e-commerce kita bisa memesan sebuah produk apapun tanpa harus melihat atau menyentuh barang yang ingin kita beli, tapi cukup dengan melihat katalog yang ada dalam situs tersebut dan membayarnya lewat internet pula (e-banking).

Namun dibalik kemudahan teknologi itu terdapat celah bahaya yang mengancam atas pemanfaatan teknologi itu sendiri, seperti Pencurian Identitas (Identity Theft) atau juga `Pemancingan' data pribadi seseorang atau perusahaan (Phishing) yang bisa menyebabkan kerugian besar secara finansial bagi pemilik identitas aslinya.

Identity Theft
Pencurian identitas (Identity Theft) bisa diartikan sebagai tindakan yang dilakukan untuk mengetahui atau menggunakan secara tidak sah atas identitas seseorang seperti nama, alamat rumah/kantor/e-mail, nomor PIN (Personal Identity Number), nomor kartu kredit, password, ataupun informasi personal lainnya.

Phishing
Phishing adalah usaha untuk mendapatkan suatu informasi penting, misalnya sandi lewat atau informasi kartu kredit, dengan cara memanfaatkan seseorang atau sebuah perusahaan bisnis yang sudah dikenal dan dipercaya oleh masyarakat, seperti bank, online retailer, dan perusahaan penerbit kartu kredit ternama. Melalui sarana tersebut korban dikendalikan untuk menyerahkan informasi-informasi rahasia yang diinginkan.

Beberapa cara yang mereka lakukan guna mendapatkan data diri Anda antara lain :
  • Mengambil data dari perusahaan yang menyimpan data Anda. Seperti bank, perusahaan asuransi, properti can lalnnya.
  • Berpura-pura jadi seseorang petugas suatu kantor. Seperti kantor pajak, survey perbankan, dan lainnya agar memperoleh data lengkap Anda.
  • Nyari-nyari di tempat sampah di mana biasa dibuang berbagai dokumen bekas.
  • Melalui telepon undian berhadiah palsu dan Anda adalah pemenangnya.
  • Melalui transaksi e-commerce di internet atas sebuah pesanan barang dan lainnya.

Tips untuk menghindari Cyber Fraud :
  • Lindungi nomor kode PIN rahasia Anda, pastikan hafal semua PIN Anda
  • Bila travelling jangan membawa kartu bank
  • Jangan ceroboh membuang sampah yang berisi dokumen pribadi.
  • Waspadai telepon/sms tidak jelas
  • Lindungi data-data penting Anda di internet
  • Segera laporkan jika Anda menemukan adanya transaksi aneh.
  • Hati-hati dengan orang di sekitar ketika menggunakan PIN
  • Jangan menggunakan Warnet untuk transaksi online
  • Fotocopy semua data Anda, dan simpan copy-an
  • Bila telah bepergian cek balance ke bank Anda

Anda telah menjadi korban Cyber Fraud?
Sebenarnya Anda telah berhati-hati, namun pencurian identitas dapat saja terjadi. Apa yang harus Anda lakukan bila benar-benar telah menjadi korban?
  • Bila Anda curiga data pribadi Anda telah dicuri untuk penipuan dan pencurian, segera bertindak dan catat korespondensi anda, lalu segera lapor Polisi!
  • Bila Polisi tidak dapat menangkap pencuri identitas tersebut, berkas laporan polisi dapat membantu anda berurusan dengan kreditur sebagai bukti telah terjadi tindak kriminal. Buat salinan berkas laporannya.
  • Segera bicarakan dengan customer service, bagian keamanan atau bagian penipuan dari masing-masing kreditur, tindak lanjuti dengan surat. (Yang dimaksud kreditur adalah
  • perusahaan kartu kredit, perusahaan telepon dan perusahaan sarana umum lainnya, bank atau pernberi kredit lainnya)
  • Tutup segera rekening Anda yang telah tercemar, dan buka rekening baru dengan PIN yang tidak mudah ditebak, seperti tanggal lahir, nama anak, nomor ponsel atau juga nomor yang berpola.
  • Hubungi kantor pos dan laporkan pada petugas pos, bila pencuri identitas mengambil surat Anda untuk mendapatkan kartu kredit baru, tagihan kartu kredit dan tagihan bank,tawaran kartu kredit atau inforrnasi pajak atau jika pencuri identitas menyalahgunakan formulir ganti alamat.
insan, Internet Sehat Aman
Internet Sehat Aman (INSAN) adalah program nasional, yang dimotori oleh Tim Sosialisasi Internet Sehat (TSIS) yang ditujukan untuk mensosialisasikan penggunaan internet secara sehat dan aman ke berbagai kalangan sehingga internet dapat memberi manfaat dan nilai tambah bagi masyarakat.

Tim Sosialisasi Internet Sehat diinisiasasi oleh Depertamen Komunikasi dan Informatika dengan melibatkan berbagai komponen masyarakat dan terbuka untuk partisipasi berbagai
pihak yang memiliki kepedulian terhadap penggunaan internet yang sehat dan aman.

Gerakan untuk menciptakan lingkungan internet yang sehat dan aman sendiri telah dimulai di Jerman pada tahun 1998 dan saat ini telah menjadi gerakan global, khususnya di Eropa.

Informasi lengkap mengenai Internet Sehat Aman (INSAN) dapat diperoleh melalui situs www.insan.or.id

Hubungi kami
aptel@depkominfo.go.id
info@insan.or.id
Tel: 021-344 1491

Tim Sosialisasi Internet Sehat bersama
Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika
Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia

Monday, March 15, 2010

Error pada Socket Programming

Saat meng-compile file echo_cli.c ada pesan kesalahan sbb :

[msmunir@kasihw pemrograman jaringan]$ gcc -o echo_cli echo_cli.c
echo_cli.c: In function ‘main’:
echo_cli.c:35: warning: incompatible implicit declaration of built-in function ‘exit’
echo_cli.c:39: warning: incompatible implicit declaration of built-in function ‘bzero’
echo_cli.c:44: warning: incompatible implicit declaration of built-in function ‘exit’
echo_cli.c:46: warning: incompatible implicit declaration of built-in function ‘bcopy’
echo_cli.c:50: warning: incompatible implicit declaration of built-in function ‘exit’
[msmunir@kasihw pemrograman jaringan]$

Dari hasil googling (http://gcc.gnu.org/ml/gcc/2006-03/msg00785.html), didapat informasi bahwa ada masalah dengan source code :
#include <stdio.h>
#include <unistd.h>
#include <sys/types.h>
#include <sys/socket.h>
#include <netinet/in.h>
#include <netdb.h>
#define SER_PORT 49494

Tambahkan
#include <stdlib.h>

Sehingga menjadi :
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
#include <unistd.h>
#include <sys/types.h>
#include <sys/socket.h>
#include <netinet/in.h>
#include <netdb.h>
#define SER_PORT 49494

Saat di-compile ulang, pesan kesalahan menjadi :
[msmunir@kasihw pemrograman jaringan]$ gcc -o echo_cli echo_cli.c
echo_cli.c: In function ‘main’:
echo_cli.c:40: warning: incompatible implicit declaration of built-in function ‘bzero’
echo_cli.c:47: warning: incompatible implicit declaration of built-in function ‘bcopy’
[msmunir@kasihw pemrograman jaringan]$

Dari hasil googling untung masalah 'bzero' didapat informasi (http://www.linuxquestions.org/questions/linux-software-2/warning-incompatible-implicit-declaration-of-built-in-function-bzero-635670/) bahwa perlu ditambah include string.h. Sehingga source code menjadi :

#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
#include <string.h>
#include <unistd.h>
#include <sys/types.h>
#include <sys/socket.h>
#include <netinet/in.h>
#include <netdb.h>
#define SER_PORT 49494

Cek port yang digunakan server :
[msmunir@svec pemrograman jaringan]$ netstat -nlptu | grep echo_ser
(Not all processes could be identified, non-owned process info
will not be shown, you would have to be root to see it all.)
tcp 0 0 0.0.0.0:49494 0.0.0.0:* LISTEN 7047/echo_ser
[msmunir@svec pemrograman jaringan]$


Cek port yang digunakan client :
-bash-4.0# yum install tcpdump
-bash-4.0# tcpdump -nte



Sunday, March 14, 2010

Balada keledai Lukman Hakim

Lukman Hakim memerintahkan anaknya mengambil seekor keledai. Sang anak memenuhinya dan membawanya ke hariban sang ayah. Lukman menaiki keledai itu dan memerintahkan anaknya untuk menuntun keledai.

Keduanya berjalan melewati kerumunan orang banyak. Tiba-tiba orang-orang mengecam seraya berkata, “Anak kecil itu berjalan kaki, sedangkan orang-tuanya nangkring di atas keledai, alangkah kejam dan kasarnya ia.” Lukman bertanya kepada anaknya, “Bagaimana tanggapan orang-orang wahai anakku?” Sang anak menyampaikan tanggapan mereka.

Kemudian, Lukman turun menuntun keledai. Sang anak ganti menaiki keledai. Keduanya lalu berjalan melewati keramaian di tempat lain. Tiba-tiba mereka mencemooh sang anak seraya berkata, “Anak muda itu menaiki keledai, sedangkan orang tuanya berjalan kaki, alangkah jelek dan kurang ajar sang anak.” Lukman bertanya kepada anaknya, “Bagaimana tanggapan orang-orang wahai anakku?” Sang anak menyampaikan tanggapan mereka.

Kemudian, Lukman dan anaknya sama-sama menaiki keledai berboncengan. Keduanya melewati keramaian di tempat lain, tiba-tiba orang-orang mencerca keduanya seraya berkata, “Betapa kejam kedua orang itu, mereka menaiki seekor keledai, padahal mereka tidak sakit, dan tidak pula lemah.” Lukman bertanya kepada anaknya, “Bagaimana tanggapan orang-orang wahai anakku?” Sang anak menyampaikan tanggapan mereka.

Akhirnya, Lukman dan anaknya turun dari keledai. Keduanya berjalan kaki sambil menuntunnya melewati keramaian di tempat lain. Tiba-tiba orang-orang mengecam seraca berkata, “Subhanallah… seekor himar yang sehat dan kuat berjalan? sementara kedua orang itu berjalan menuntunnya, alangkah baiknya jika salah satu dari mereka menaikinya.” Lukman bertanya kepada anaknya, “Bagaimana tanggapan orang-orang wahai anakku?” Sang anak menyampaikan tanggapan mereka.

Kemudian, Lukman menasihati anaknya: “Wahai anakku, bukankah aku telah berkata kepadamu, kerjakanlah pekerjaan yang membuat engkau menjadi saleh dan janganlah menghiraukan orang lain. Dengan peristiwa ini saya hanya ingin memberi pelajaran kepadamu.”

Sumber : http://blog.ardyansah.com/

Garam dan Telaga

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia.

Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu ke dalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba minum ini, dan katakan bagaimana rasanya…”, ujar Pak tua itu.

“Pahit. Pahit sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah ke samping. Pak Tua itu sedikit tersenyum. Ia lalu mengajak tamunya untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu.

Pak Tua tersebut lalu kembali menaburkan segenggam garam ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu. “Coba ambil air dari telaga ini, dan minumlah. Saat tamu itu selesai mereguk air itu, Pak Tua berkata lagi, “Bagaimana rasanya?”.

“Segar”, sahut tamunya. “Apakah kamua merasakan garam di dalam air itu?”, tanya Pak Tua lagi. “Tidak”, jawab si anak muda.

Dengan bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan bersimpuh di samping telaga itu. “Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama dan memang akan tetap sama. Tapi, kepahitan yang kita rasakan akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu”.

Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat. “Hatimu adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.

Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar dari hal itu. Dan Pak Tua, si orang bijak itu kembali menyimpan ’segenggam garam’ untuk anak muda yang lain, yang sering datang padanya membawa keresahan jiwa.

Di ambil dari berbagai sumber :
http://dwiheriyanto.wordpress.com/2008/02/01/garam-dan-telaga/
http://indonesia.heartnsouls.com/cerita/j/c987.shtml
http://yafiz-syam.blogspot.com/2009/12/garam-dan-telaga.html
http://www.emotivasi.com/2008/03/16/garam-dan-telaga/