Friday, October 16, 2009

Kebon Botani PUSPIPTEK Serpong

Lahan PUSPIPTEK Serpong awalnya merupakan area perkebunan karet dan pemukiman penduduk, serta lahan BATAN seluas 142,5 Ha yang dipersiapkan untuk pembangunan Reaktor Nuklir (riset) pada tahun 1964. Ketika penduduk meninggalkan lahan pemukiman, tidak ada sebatang pohon pun yang tersisa. Untuk mengatasi lahan yang kering kerontang tersebut, pada tahun 1978, Kementrian Negara Riset dan Teknologi menugaskan Lembaga Biologi Nasional LIPI untuk melaksanakan kegiatan penghijauan.

Agar lahan segera tertutup oleh tumbuhan, kegiatan penghijauan dilakukan denagn memprioritaskan penanaman pohon-pohon jenis cepat tumbuh, seperti akasia (Acasia auriculiformis) dan jeungjin (Albizia falcataria). Namun, kegiatan penghijauan segera terhenti pada tahun 1979.

Pada tahun 1982, terinspirasi oleh keindahan Kebon Raya Bogor yang dikelola oleh Lembaga Biologi Nasional-LIPI, Menteri Negara Riset dan Teknologi kembali menugaskan lembaga tersebut untuk menghijaukan kawasan PUSPIPTEK Serpong. Surat Keputusan Menteri Negara Ristek pada Januari 1983 untuk mengembangkan kawasan hijau PUSPIPTEK Serpong menjadi kawasan Kebun Botani diterima oleh Lembaga Biologi Nasional-LIPI (Sejak tahun 2000, Lembaga Biologi Nasional-LIPI berganti nama menjadi Pusat Penelitian Biologi atau P2 Biologi-LIPI). Untuk pengembangan kebun ini, LIPI melalui Pusat Penelitian Bioteknologi, (P2 Bioteknologi) menempatkan sejumlah pegawainya di PUSPIPTEK.

Selain Kebon Botani di PUSPIPTEK Serpong, LIPI juga mengelola kebon raya di Bogor, Cibodas, Purwodadi dan Bedugul (Bali). Di kebun botani PUSPIPTEK akan anda temukan berbagai pohon, misal Damar, Kleco, Rotan, Kemiri Cina, Duku (Lansium Domesticum), Nibung (Oncosperma tigillarium), Kedaung (Parkia Javanica). Ada sebuah pohon yang mirip dengan nama kecamatan di sisi selatan kebun ini, yaitu pohon sindur (Sindora cochinchinensis). Sisi selatan kebun ini masuk Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. Sementara kebun botani PUSPIPTEK masuk Kecamatan Setu (d/h Kec. Serpong), Kabupaten Tangerang Selatan (d/h Kab. Tangerang).

Lihat juga :
Pusat Penelitian Biologi - LIPI
Pusat Penelitian Bioteknologi - LIPI
Kebon Botani (Propinsi) PUSPIPTEK
Kebon Raya Bali


Contoh Penggunaan Method POST

Dalam mengembangkan aplikasi berbasis web, pengembang dihadapkan pada beberapa pilihan dalam melakukan update, insert atau delete suatu record database. Ini semua diawali dengan penggunaan form dengan berbagai action dan method. Contoh sederhana penggunaan method POST dapat dilihat di bawah ini.

Buat sebuah file dengan nama "latihan4-7.html". Saya menggunakan editor text mcedit pada Linux distro IGOS Nusantara 3. Saya juga mengganti tanda tag HTML "<" dengan "&lt;", dan ">" dengan "&gt;" agar bisa ditampilkan pada blog ini. Kalau gak diganti, tag akan diproses.

<html>
<body>
<form action="latihan4-6.php" method="post">
<table>
<tr>
<td>Name: </td>
<td><input name="nama" type="text"> </td>
</tr>
<tr>
<td>Umur : </td>
<td><input name="umur" type="text"> </td>
</tr>
</table>
<input type="submit">
</form>
</body>
</html>

Selanjutnya, buat juga sebuah file dengan nama "latihan4-6.php".

<html> <body>
Selamat datang : <?php echo $_POST["nama"]; ?>.<br />
umur kamu : <?php echo $_POST["umur"]; ?> tahun.
</body> </html>

Method ini bekerja manakala pengguna menekan tombol submit dengan action sesuai yang telah didefinikan sebelumnya.

Tuesday, October 13, 2009

Wireless Access Point di Pasar Jum'at

Untuk melayani koneksi ke LAN, CAN. WAN atau Internet, kami telah menyebarkan beberapa wireless Access Point, selanjutnya di sebut WAP saja. Selain kami, masih ada beberapa satker yang juga memasang WAP untuk keperluan Internal. Meskipun cukup riskan dari aspek keamanan komputer (sesuai petunjuk IAEA), namun apa daya. Kami belum bisa melayani secara maksimal kebutuhan akses Internet. Kami masih terkendala dengan perangkat bandwidth limiter. Meskipun saat ini kami sudah mengajukan pengadaan alat tersebut, namun kami masih menunggu beberapa saat agar perangkat bisa sampai ke meja dan bisa segera diuji coba. Langkah awal dilakukan adalah mengalokasikan bandwidth Internasional sebesar 256 kbps dan bandwidth IIX sebesar 512 kbps per satker. Perangkat akan menggunakan Mikrotik RouterBoard RB450G dan RB1000.

Sekedar informasi mengenai keadaan WAP di Pasar Jum'at.

1. Mesin : Linksys WRT350N
Milik : PPIN
SSID :
Lokasi : PPGN Gd. 50 Lt. 1 Hall
Internet IP Address :
Gateway :
Host Name :
Local IP Address :
DHCP users :
Radio Band :
Standard Channel :

2. Mesin : Linksys WRT350N
Milik : PPGN
SSID :
Lokasi : PPGN Gd. 50 Lt. 1 Ruang Rapat
Internet IP Address :
Gateway :
Host Name :
Local IP Address :
DHCP users :
Radio Band :
Standard Channel :

3. Mesin : Linksys WRT54GX
Milik : PPIN
SSID :
Lokasi : PPGN Gd. 55 Lt. 2
Internet IP Address :
Gateway :
Host Name :
Local IP Address :
DHCP users :
Radio Band :
Standard Channel :

4. Mesin : Linksys WRT300N
Milik : PPIN
SSID :
Lokasi : Pusdiklat Gd. 57 Lt. 2
Internet IP Address :
Gateway :
Host Name :
Local IP Address :
DHCP users :
Radio Band :
Standard Channel :

5. Mesin : Linksys WRT350N
Milik : PPIN
SSID :
Lokasi : PDIN Lt. 2 Ruang Server
Internet IP Address :
Gateway :
Host Name :
Local IP Address :
DHCP users :
Radio Band :
Standard Channel :

6. Mesin : Linksys WRT54GL
Milik : PATIR
SSID :
Lokasi : PATIR Keselamatan Lt. 1
Internet IP Address :
Gateway :
Host Name :
Local IP Address :
DHCP users :
Radio Band :
Standard Channel :

7. Mesin : Airlive WL-5460AP
Milik : PTKMR
SSID :
Lokasi : PTKMR Gd. B Lt. 1
Internet IP Address :
Gateway :
Host Name :
Local IP Address :
DHCP users :
Radio Band :
Standard Channel :

8. Mesin : Airlive WL-5460AP
Milik : PTKMR
SSID :
Lokasi : PTKMR Gd. B Lt. 2
Internet IP Address :
Gateway :
Host Name :
Local IP Address :
DHCP users :
Radio Band :
Standard Channel :

9. Mesin : D-Link DWL-2100AP
Milik : PTKMR
SSID :
Lokasi : PTKMR Gd. B Lt. 3
Internet IP Address :
Gateway :
Host Name :
Local IP Address :
DHCP users :
Radio Band :
Standard Channel :

10. Mesin : D-Link DWL-2100AP
Milik : PTKMR
SSID :
Lokasi : PTKMR Gd. A Lt. 2
Internet IP Address :
Gateway :
Host Name :
Local IP Address :
DHCP users :
Radio Band :
Standard Channel :

11. Mesin : D-Link DWL-2100AP
Milik : PTKMR
SSID :
Lokasi : PTKMR Gd. C Lt. 2 (Perpus)
Internet IP Address :
Gateway :
Host Name :
Local IP Address :
DHCP users :
Radio Band :
Standard Channel :

12. Mesin : D-Link DWL-2100AP
Milik : PTKMR
SSID :
Lokasi : PTKMR Gd. C Lt. 2 (R. Kapus)
Internet IP Address :
Gateway :
Host Name :
Local IP Address :
DHCP users :
Radio Band :
Standard Channel :

Sunday, October 11, 2009

Mencari Sosok Pengelola Sistem dan Jaringan Komputer

Untuk mendapatkan seorang yang mampu dan mau melanjutkan pengelolaan sistem dan jaringan komputer (SJK) sungguh-sungguh berat. Apalagi jika standar yang dipakai adalah standar tertentu. Sebuah standar yang tercipta bersama dengan pengalaman mengelola sistem dan jaringan komputer selama puluhan tahun. Jika menggunakan standar 10 tahun lalu, tentunya sudah sangat usang dan bisa jadi ketinggalan jaman. Saat ini teknologi, cakupan area, jumlah peralatan, kompleksitas topologi, tuntutan pengguna, usia pengelola, motivasi pengelola, menjadikan standar harus disesuaikan. Tidak semua orang mampu bertahan bila setiap saat dan setiap waktu terus menerus menghadapi tantangan, cobaan dan ujian. Yang tidak tahan terhadap kontaminasi jaman, motivasi bisa jadi akan meluruh.

Penggunaan acuan beberapa tahun ke belakang sangatlah tidak arif. Jaman terus bergerak. Dan ini menyebabkan acuan atau referensi ikut bergerak. Sehingga jika kita tidak ikut bergerak, maka kecepatan relatif kita terhadap acuan tersebut bisa jadi negatif. Kita bergerak saja, bisa jadi kecepatan relatifnya nol. Ini akan terjadi bilamana kecepatan kita sama dengan kecepatan acuan.

Dalam keadaan normal, semua orang bisa mengelola sistem dan jaringan komputer.(SJK). Namun yang dibutuhkan adalah orang yang mampu berlaku normal meskipun keadaan sedang kritis. Dalam keadaan kritis inilah karakter orang dan perilaku dasar orang tersebut dapat dibaca dan dikenali dengan mudah (prinsip outbond). Kita dapat melihat apakah ia jenis SDM yang selamatkan diri masing-masing (egois) atau mendahulukan orang lain. Idealnya sih selamatkan dua-duanya. Namun yang ideal hanya ada dalam ide belaka.

Memahami dan melihat karakter dapat dilakukan dengan kegiatan outbond. Dengan teknik tertentu, instruktur bisa menilai karakter peserta. Dengan diketahuinya titik lemah karakter seseorang, diharapkan akan dapat dibantu untuk mencapai karakter yang dibutuhkan dan sesuai dengan bidang penugasannya. Sebagai contoh, untuk menjadi personil pasukan linud, pilot atau sniper di US Army, selalu dilakukan tes dimana situasinya dibuat kacau balau. Hal ini untuk menilai kemampuan personil dalam mengatasi situasi yang sangat-sangat kritis.

Beberapa karakter yang dibutuhkan untuk mengelola sistem dan jaringan komputer adalah mendahulukan kepentingan publik, mau berkorban segalanya untuk tugas (waktu, uang, keluarga, kesempatan sekolah, kesempatan training), pantang mengemis fasilitas, siap menerima cercaan jika gagal dalam melayani, siap tidak menerima perhargaan dan perhormatan atau apapun meskipun berhasil dalam menyelesaikan tugas (mission accomplished), siap dikenal olah semua orang, pantang menepuk dada, selalu merendah di hadapan slient, pantang menyembunyikan ilmu (karena hanya akan menyulitkan diri sendiri suatu saat kelak), mau berbagi ilmu dengan siapa saja, mau belajar kepada siapa saja (termasuk kepada yang lebih muda), selalu bekerja berdasarkan prosedur baku guna mempertahankan kualitas hasil kerja, mau belajar secara mandiri (otodidak) meski tak ada fasilitas, siap lembur (overtime meski tak dibayar), siap kurang tidur, selalu menemukan peluang di setiap rintangan dan tantangan. Wah.... kaya malaikat aja. Namun inilah yang aku rasakan.

Ini akan menjadi repot, jika apa yang saya utarakan di atas terkait dengan sebuah sistem nilai individu. Jika sistem nilai yang dianut oleh seseorang bersifat terbuka, maka ia akan mudah mengikuti keinginan jaman. Namun jika sistem nilai yang dianut aten dan tidak selaras dengan sistem nilai-nilai di bidang sistem dan jaringan komputer, maka proses perekrutan akan menjadi rumit.

Mess with the best, die like the rest.

Siapkah anda??? Silahkan berkomentar :-) Karena bisa jadi pikiran saya ngawur.

Pembagian Tugas di Bidang Sistem dan Jaringan Komputer

Agar para pengguna layanan dan jasa jaringan komputer dan Internet mudah mendapatkan layanan,gangguan, sebaiknya memperhatikan mekanisme yang ada di Bidang Sistem dan Jaringan Komputer (SJK). Dengan mengetahui ini, permintaan layanan diharapkan akan tepat sasaran. Jadi tidak merasa diping-pong atau tidak dilayani.

Layanan-layanan yang biasa diberikan oleh Bidang Sistem dan Jaringan Komputer (SJK) adalah :
  1. Koneksi via wired (kabel), termasuk kabel UTP, kabel serat optik.
  2. Koneksi via wireless (tanpa kabel), termasuk didalamnya pengaturan ijin dan account untuk mengakses Hot Spot.
  3. Penggantian perangkat aktif jaringan yang rusak, misal ethernet switch, wireless access point, router, server, kabel, anti petir, transceiver. Entah IP Phone ?
  4. Informasi status jaringan komputer, seperti LAN gedung, CAN kawasan, WAN antar kawasan, Internet, Wireless Access Point.
  5. E-mail kedinasan, termasuk didalamnya pembuatan account e-mail, penggantian password, kuota mailbox, spam, keamanan e-mail, webmail.
  6. Milis kedinasan, termasuk pembuatan milis, penambahan anggota, penghapusan anggota, pengubahan moderator.
  7. Repositori, termasuk didalamnya penyimpanan file-file untuk keperluan banyak orang, baik yang bersifat public, restricted, maupun classified.
  8. Monitoring status server-server kedinasan, termasuk Digilib, NHC, NMS, Repository, CCTV, proxy, database.
  9. Monitoring pengguna Internet.
  10. Website kedinasan, termasuk didalamnya manajemen running text, berita, artikel, menu utama, FAQ, video, website satker, website keperluan khusus, keamanan website.
  11. Pembuatan video kegiatan dalam format FLV.
  12. Monitoring isi webserver kedinasan, termasuk Digilib, NHC.
  13. Help desk IGOS Nusantara.
  14. Pemblokiran situs, orang, komputer, perangkat, jaringan di suatu lantai, jaringan di suatu gedung, jaringan di suatu kawasan
Kesemua layanan ini sudah dibagi ke dalam 3 sub bidang, yaitu :
  1. Sub Bidang Komunikasi Data, pada dasarnya melayani koneksi, penggantian alat, informasi status jaringan. Kontak : Pak Rahmat Saleh, rakhmats@batan.go.id.
  2. Sub Bidang Sistem Komputer, pada dasarnya melayani e-mail, milis, repositori, monitoring status server-server. monitoring pengguna. Kontak : Pak Sulasno, sulasno@batan.go.id.
  3. Sub Bidang Pengelolaan Website dan Multimedia, pada dasarnya melayani website, monitoring isi webserver kedinasan, pembuatan video. Kontak : Pak Suratman, suratman@batan.go.id.
Dengan memahami pembagian tugas di atas, diharapkan para pengguna layanan dan jasa jaringan komputer akan bisa menghubungi orang yang tepat sesuai dengan layanan yang ingin didapatkan. Namun jika mengalami kesulitan untuk mediagnose masalah yang dihadapi, dapat mengontak Muh. Sirojul Munir, msmunir@batan.go.id atau SMS ke 0813-8503-0748 (kalau pas aktif, he he he).

Untuk memudahkan pemberian layanan, sebaiknya pengguna juga mengetahui apa yang disebut dengan self diagnostic. Self Diagnostic adalah kemampuan untuk mengenali masalah yang sedang dihadapi. Dengan dikuasainya self diagnostic, maka akan sangat membantu Bidang SJK dalam membantu pengguna karena keterbatasan personil yang dimiliki. Self diagnostic yang perlu diketahui atau dikuasai antara lain :
  1. Mengetahui IP Address komputer kita, komputer sebelah kanan, kita komputer sebelah kiri kita, dan Gateway. Ini seperti menegtahui nomor telpon para tetangga kita untuk memastika bahwa hanya telpon kita yang bermasalah.
  2. Penggunaan perintah ping.
  3. Penggunaan perintah ipconfig (untuk Windows) atau ifconfig (untuk Linux).
  4. Penggunaan perintah tracert (untuk Windows) atau traceroute (untuk Linux).
Tugas Pengecekan (Rutin):
  1. Server-server (Proxy, Web, SIPL, NHC, Digilib, Repo, FTP, NMS) : Sub Bidang Sistem Komputer
  2. Isi Website BATAN, Website Satker, NHC, Digilib : Sub Bidang Pengelolaan Website dan Multimedia
  3. Traffic VLAN di setiap kawasan, termasuk Wireless Access Point : Sub Bidang Komunikasi Data
  4. Traffic Internet di 3 kawasan : Tim. Print MRTG setiap Senin Pagi.
Tugas Petugas :
  1. Segera laporkan bila menemukan kegagalan sub sistem.
  2. Siap melaporkan jika diminta laporan.
  3. Upayakan aplikasi berbasis web untuk memantau status secara real time
  4. Buat sistem peringatan dini menggunakan indikator yang mudah dilihat mata, misal lampu berkedip jika ada kegagalan sub sistem.

Akronim :
CAN = Campus Area Network
CCTV = Close Circuit Television
FAQ = Frequency Ask uestion
IGOS = Indonesia Go Open Source
LAN = Local Area Network
NHC = Nuclear Health Center
NMS = Network Monitoring Server
UTP = Unshielded Twisted Pair
WAN = Wide Area Network

Semoga bermanfaat