Saturday, August 29, 2009

Masalah setelah upgrade distro IGOS Nusantara 3 ke Fedora 11

Beberapa masalah terkait dengan upgrade IGOS Nusantara 3 (IGN3) ke Fedora 11 adalah Wine 1.1.23, XMMS 1.2.11, dan Totem 2.26.3. Inilah masalah yang saya hadapi hingga saat ini. Entah esok. Masalah pada Wine 1.1.23 adalah apabila saya klik ganda ikon exe, aplikasi gak bisa jalan, yang muncul adalah pesan kesalahan yang tidak saya fahami. Masalah pada XMMS 1.2.11 adalah tidak stabil dalam menjalankan sekumpulan MP3. Jika hanya menjalankan MP3 tunggal tidaklah terasa masalahnya. Begitu juga masalah pada Totem 2.26.3, jika sudah menjalankan film MPG lebih dari 4 menit, player mulai tidak stabil. Suara dan gambar terputus-putus.

Untuk atasi masalah pada Wine, saya coba buka properties dari ikon lalu saya ganti aplikasi pembuka dari "Manajer Arsip" ke "Wine Windows Program Loader". Langkahnya adalah sbb : Klik kanan aplikasi -> Properti -> Buka Dengan -> Wine Windows Program Loader -> Close. Setelah menjalankan langkah ini, setiap kali ikon di klik ganda, aplikasi langsung jalan. Aplikasi under Windows yang saya perlukan antara lain adalah RouterOS WinBox 2.2.13. Alhamdulillah.

Untuk atasi tidak normalnya XMMS, sudah dicoba untuk menghapus dengan YUM Erase lalu diinstalsi lagi dengan YUM Install, tetap belum menunjukkan hasil yang diharapkan. Masih ada kemungkinan lain, yatu kemampuan komputernya yang gak bisa multitasking.

Untuk atasi masalah pada Totem, tidak beda dengan mengatasi masalah pada XMMS. Erase lalu Install, namun belumlah membawa hasil. Akan dicoba di komputer dengan processor yang lebih baik. Saya mencoba pada PC HP Compaq d330 dengan RAM 2 GB dan HDD 40 GB dengan distro Fedora 11 yang ber-kernel 2.6.29.6-217.2.8.fc11.i586.

Friday, August 28, 2009

Dial ke Indosat 3G menggunakan modem HSDPA di distro IGOS Nusantara 3. #3 dari 3

Pada distro Nusantara 3, kita bisa melakukan koneksi ke Internet dengan berbagai cara. Misal dengan LAN, Wireless (Wi-Fi), xDSL (Speedy, KabelVision, FirstMedia), 3G (Indosat, Telkomsel), dial-up (Telkomnet, Centrin, CBN, dll).

Dalam kesempatan ini akan dijelaskan metode akses Internet dengan 3G. Untuk melakukan hal ini dibutuhkan modem HSDPA, jenis USB atau PCMCIA. Jika PCMCIA hanya dapat digunakan pada Laptop, maka USB bisa digunakan pula untuk Desktop.

Setelah proses inisialisasi, setting dan konfigurasi modem HSDPA sukses, maka langkah selanjutnya adalah proses dial. Sama dengan proses sebelumnya, dial dilakukan dengan menggunakan perintah baris, yaitu wvdial.

Contoh tampilan proses dial yang berhasil.

[root@lenovo etc]# wvdial
--> WvDial: Internet dialer version 1.60
--> Cannot get information for serial port.
--> Initializing modem.
--> Sending: ATZ
ATZ
OK
--> Sending: ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0
ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0
OK
--> Modem initialized.
--> Idle Seconds = 3000, disabling automatic reconnect.
--> Sending: ATDT*99#
--> Waiting for carrier.
ATDT*99#
CONNECT
--> pppd: ȊM 0�M
--> pppd: ȊM 0�M
--> pppd: ȊM 0�M
--> pppd: ȊM 0�M
--> pppd: ȊM 0�M
--> local IP address 10.205.3.194
--> pppd: ȊM 0�M
--> remote IP address 10.64.64.64
--> pppd: ȊM 0�M
--> primary DNS address 124.195.15.100
--> pppd: ȊM 0�M
--> secondary DNS address 124.195.15.98
--> pppd: ȊM 0�M

Kekuatan sinyal selular sangat bergantung pada fungsi tempat atau lokasi. Sedangkan kecepatan akses juga dipengaruhi atau sebagai fungsi waktu. Artinya, sinyal kuat di suatu area atau sel tidak berarti akan kuat pula di sel lainnya. Kuat di di Jakarta, belum tentu kuat di Parung. Itulah fakta yang aku alami, sehingga akhirnya aku harus mengakhiri langganan akses 3G. Namun bisa jadi sekarang keadaan ini sudah berubah.

Jika sinyal sedang sangat bagus, modem 3G akan mendapatkan protokol HSDPA (High-Speed Downlink Packet Access). Jika sinyal sedang bagus, modem 3G akan menangkap protokol UMTS (Universal Mobile Telecommunication System). Namun jika sinyal sedang normal, modem 3G hanya akan mendapatkan protokol GPRS (General Packet Radio Service).

GPRS dikenal juga dengan teknologi 2G. UMTS dikenal sebagai teknologi 3G. Sedangkan HSDPA dikenal sebagai teknologi 3.5G. Dalam waktu dekat akan ada teknologi 4G, misal WiMAX dan LTE.

Inisialisasi, Setting dan Konfigurasi modem HSDPA pada distro IGOS Nusantara 3. #2 dari 3

Jika anda ingin mengakses Internet via jaringan Indosat 3G menggunakan modem HSDPA USB tipe BandLuxe C120, maka jalankan perintah baris wvdial. Sebelum menjalankan wvdial, sebaiknya lakukan inisialisasi, setting dan konfigurasi.

Inisialisasi dilakukan dengan cara menjalankan perintah baris dmesg. Sebagian tampilan saat menjalankan perintah baris dmesg adalah sbb:
[root@lenovo ~]# dmesg | grep usb
usb 5-1: GSM modem (1-port) converter now attached to ttyUSB0
usb 5-1: GSM modem (1-port) converter now attached to ttyUSB1
usb 5-1: New USB device found, idVendor=1a8d, idProduct=1002
usb 5-1: New USB device strings: Mfr=1, Product=2, SerialNumber=20
usb 5-1: Product: BandLuxe 3.5G HSDPA Adapter
usb 5-1: Manufacturer: BandRich, Inc.
usb 5-1: SerialNumber: 0359074012326635
Untuk melakukan setting, jalankan perintah baris wvdialconf sehingga akan terbentuk sebuah file wvdial.conf. Isi file wvdial.conf sebelum dilakukan konfigurasi adalah sbb :
[Dialer Defaults]
Init1 = ATZ
Init2 = ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0
Modem Type = Analog Modem
; Phone =
ISDN = 0
; Password =
; Username =
Modem = /dev/ttyUSB0
Baud = 9600

Untuk melakukan konfigurasi, hapus seluruh isi file wvdial.conf di atas dan ganti dengan seperti di bawah ini. Isi file /etc/wvdial.conf adalah sbb :
[Dialer Defaults]
Baud = 460800
Modem = /dev/ttyUSB0
Init1 = ATZ
Init2 = ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0
Phone = *99#
Username = indosat
Password = indosat
Ask Password = 0
Dial Command = ATDT
Stupid Mode = 0
Idle Seconds = 3000
ISDN = 0
Auto DNS = 1
Meskipun DNS yang terlihat di atas dibuat auto, namun pada prakteknya, kalau DNS belum disetting, anda gak bisa mengakses Internet, kecuali pakai IP Address. Untuk mengecek apakah DNS pada Nusantara 3 anda sudah diset, cek dengan perintah baris "nslookup localhost". Lihat penggunaannya di bawah ini :
[root@lenovo ~]#

Tanpa ada DNS :
[root@lenovo ~]# nslookup localhost
;; connection timed out; no servers could be reached

[root@lenovo ~]#
Dari tampilan di atas, terlihat bahwa DNS belum diset. Tampilan DNS yang sudah diset ke Nawala Project adalah sbb:
[root@lenovo ~]# nslookup localhost
Server: 203.34.118.10
Address: 203.34.118.10#53

Non-authoritative answer:
Name: localhost
Address: 208.67.216.132

[root@lenovo ~]#
DNS Nawala Project adalah 203.34.118.10 (untuk Primary DNS) dan 203.34.118.12 (untuk Secondary DNS).

Inisialisasi modem HSDPA USB BandLuxe C120 pada distro IGOS Nusantara 3. #1 dari 3

Langkah-langkah inisialisasi modem HSDPA USB BandLuxe C120:
  1. Cek kernel, jika belum 2.6.27.19, silahkan update dulu.
  2. Cek handshake antara modem dan komputer, jika belum berhasil, segera tambahkan driver BandLuxe C120. Jangan lupa download dulu dari situs vendor
  3. Reboot
  4. Cek ulang handshake antara modem dan komputer

Cek kernel :
[root@localhost etc]# uname -a
Linux localhost.localdomain 2.6.27.19-78.2.30.fc9.i686 #1 SMP
Tue Feb 24 20:09:23 EST 2009 i686 athlon i386 GNU/Linux
[root@localhost etc]#
Jika masih di bawah kernel 2.6.27.19, silahkan update dulu.

Cek handshake antara modem dan komputer.
Ini contoh yang belum berhasil
[root@localhost etc]# dmesg | grep usb
usbcore: registered new interface driver usbfs
usbcore: registered new interface driver hub
usbcore: registered new device driver usb
usbcore: registered new interface driver hiddev
usbcore: registered new interface driver usbhid
usbhid: v2.6:USB HID core driver
usb usb1: configuration #1 chosen from 1 choice
usb usb1: New USB device found, idVendor=1d6b, idProduct=0002
usb usb1: New USB device strings: Mfr=3, Product=2, SerialNumber=1
usb usb1: Product: EHCI Host Controller
usb usb1: Manufacturer: Linux 2.6.27.19-78.2.30.fc9.i686 ehci_hcd
usb usb1: SerialNumber: 0000:00:0b.1
usb usb2: configuration #1 chosen from 1 choice
usb usb2: New USB device found, idVendor=1d6b, idProduct=0001
usb usb2: New USB device strings: Mfr=3, Product=2, SerialNumber=1
usb usb2: Product: OHCI Host Controller
usb usb2: Manufacturer: Linux 2.6.27.19-78.2.30.fc9.i686 ohci_hcd
usb usb2: SerialNumber: 0000:00:0b.0
SELinux: initialized (dev usbfs, type usbfs), uses genfs_contexts
usb 2-2: new full speed USB device using ohci_hcd and address 2
usb 2-2: configuration #1 chosen from 1 choice
usb 2-2: New USB device found, idVendor=1a8d, idProduct=1000
usb 2-2: New USB device strings: Mfr=1, Product=2, SerialNumber=3
usb 2-2: Product: USB Mass Storage
usb 2-2: Manufacturer: BandRich, Inc.
usb 2-2: SerialNumber: 000000000002
usbcore: registered new interface driver usb-storage
usb-storage: device found at 2
usb-storage: waiting for device to settle before scanning
usb-storage: device scan complete
usb 2-2: reset full speed USB device using ohci_hcd and address 2
[root@localhost etc]#
Download driver BandLuxe C120 dari situs vendor, yaitu file "EeePC patch.zip". Alamat situsnya adalah http://www.bandrich.com/db/download/driver/EeePC%20patch.zip.

Setelah "EeePC patch.zip" diekstrak, menghasilkan file :
  1. bandluxe-eeepc.tar.bz2
  2. Eee PC installation procedure-English edition-V2.pdf
  3. Eee PC �w�-�B�J-���լ�-V2.pdf
File "bandluxe-eeepc.tar.bz2" diekstrak, menghasilkan folder bandluxe-eeepc yang isinya adalah file-file :
  1. 10-bandluxe.rules --> copy ke /etc/udev/rules.d/
  2. bandluxe.fdi --> copy ke /usr/share/hal/fdi/preprobe/20thirdparty/
  3. eeepc3g.sh
  4. option-bandluxe.ko
  5. README
  6. vidpid.sed

Tambahkan driver BandLuxe C120 ke Fedora 9 anda.
  1. Salin file 10-bandluxe.rules ke folder /etc/udev/rules.d/
  2. Salin file bandluxe.fdi ke folder /usr/share/hal/fdi/preprobe/20thirdparty/

Reboot

Cek ulang handshake antara modem dan komputer
Ini contoh yang sudah berhasil
[root@localhost ~]# dmesg | grep usb
usbcore: registered new interface driver usbfs
usbcore: registered new interface driver hub
usbcore: registered new device driver usb
usbcore: registered new interface driver hiddev
usbcore: registered new interface driver usbhid
usbhid: v2.6:USB HID core driver
usb usb1: configuration #1 chosen from 1 choice
usb usb1: New USB device found, idVendor=1d6b, idProduct=0002
usb usb1: New USB device strings: Mfr=3, Product=2, SerialNumber=1
usb usb1: Product: EHCI Host Controller
usb usb1: Manufacturer: Linux 2.6.27.19-78.2.30.fc9.i686 ehci_hcd
usb usb1: SerialNumber: 0000:00:0b.1
usb usb2: configuration #1 chosen from 1 choice
usb usb2: New USB device found, idVendor=1d6b, idProduct=0001
usb usb2: New USB device strings: Mfr=3, Product=2, SerialNumber=1
usb usb2: Product: OHCI Host Controller
usb usb2: Manufacturer: Linux 2.6.27.19-78.2.30.fc9.i686 ohci_hcd
usb usb2: SerialNumber: 0000:00:0b.0
usb 2-2: new full speed USB device using ohci_hcd and address 2
usb 2-2: configuration #1 chosen from 1 choice
usb 2-2: New USB device found, idVendor=1a8d, idProduct=1000
usb 2-2: New USB device strings: Mfr=1, Product=2, SerialNumber=3
usb 2-2: Product: USB Mass Storage
usb 2-2: Manufacturer: BandRich, Inc.
usb 2-2: SerialNumber: 000000000002
SELinux: initialized (dev usbfs, type usbfs), uses genfs_contexts
usbcore: registered new interface driver usb-storage
usb-storage: device found at 2
usb-storage: waiting for device to settle before scanning
usb-storage: device scan complete
usb 2-2: reset full speed USB device using ohci_hcd and address 2
usb 2-2: reset full speed USB device using ohci_hcd and address 2
usb 2-2: reset full speed USB device using ohci_hcd and address 2
usb 2-2: USB disconnect, address 2
usb 2-2: new full speed USB device using ohci_hcd and address 3
usb 2-2: configuration #1 chosen from 1 choice
usb-storage: device found at 3
usb-storage: waiting for device to settle before scanning
usb 2-2: New USB device found, idVendor=1a8d, idProduct=1002
usb 2-2: New USB device strings: Mfr=1, Product=2, SerialNumber=20
usb 2-2: Product: BandLuxe 3.5G HSDPA Adapter
usb 2-2: Manufacturer: BandRich, Inc.
usb 2-2: SerialNumber: 0359074012326635
usbcore: registered new interface driver usbserial
usbserial: USB Serial support registered for generic
usbcore: registered new interface driver usbserial_generic
usbserial: USB Serial Driver core
usbserial: USB Serial support registered for GSM modem (1-port)
usb 2-2: GSM modem (1-port) converter now attached to ttyUSB0
usb 2-2: GSM modem (1-port) converter now attached to ttyUSB1
usbcore: registered new interface driver option
usb-storage: device scan complete
[root@localhost ~]#

Setelah proses inisialisasi berhasil, lanjutkan dengan proses :
  1. Setting
  2. Konfigurasi
  3. Dial-up
  4. Cek DNS
  5. Siap akses Internet

Perintah-perintah di Router Cisco

Beberapa perintah yang perlu diketahui bagi operator Router Cisco adalah perintah untuk melihat konfigurasi, melihat flash, melihat uptime, mengubah waktu, mengubah password, menghapus konfigurasi.

Untuk melihat konfigurasi, gunakan "sh run".
Router#show running-config
Building configuration...

Current configuration : 2496 bytes
!
version 12.4
service timestamps debug datetime msec
service timestamps log datetime localtime
service password-encryption
!
hostname Router
!
boot-start-marker
boot-end-marker
!
logging buffered 4096 debugging
enable secret 5 $1$glpB$B74mHmNYpUDZX3i5rzvXM/
!
no aaa new-model
!
resource policy
!
ip cef
!
!
!
--More--


Untuk melihat isi flash memory, gunakan "sh flash"
Router#show flash
-#- --length-- -----date/time------ path
1 218313 Apr 23 2009 08:37:48 +00:00 crashinfo_20090423-083749
2 27126196 Aug 26 2006 08:00:02 +00:00 c2801-adventerprisek9-mz.124-7.bin

36663296 bytes available (27348992 bytes used)

Router#


Untuk mengubah waktu, gunakan "clock set hh:mm:ss dd MMM YYYY". Sedangkan untuk melihat waktu "show clock"
Router#show clock
*09:00:51.024 UTC Fri Aug 28 2009
Router#clock set 16:03:00 28 Aug 2009
serpong3#show clock
16:03:02.083 UTC Fri Aug 28 2009
Router#



Untuk mengubah password enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#enable secret gumarang
Router(config)#exit
Router#copy run startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration...
[OK]
Router#



Untuk mengubah password telnet
Router(config)#line vty 0 4
Router(config-line)#login
Router(config-line)#password gumarang



Untuk menghapus konfigurasi, gunakan "erase startup" dan "erase nvram"
Router#erase startup
atau
Router#erase nvram

Untuk mengubah hostname
Router#configure terminal
Router(config)#hostname Router1
Router1(config)#exit
Router1#copy running-config startup-config

Semoga bermanfaat.

Tuesday, August 25, 2009

Konfigurasi Repository Intranet

Agar instalasi dengan YUM anda bisa diarahkan ke Server Repositori Intranet, sebaiknya ganti konfigurasi repositori di folder /etc/yum.repos.d/ anda dengan contoh dibawah ini. Server Repositori Intranet dapat digunakan pula untuk instalasi berbagai paket yang menggunakan distro IGOS DwiWarna (IDW), IGOS Nusantara 3 (IGN3), Fedora 7 hingga Fedora 11.

Untuk menggunakan Server Repositori Intranet, ada 2 cara yang bisa dilakukan :
  1. Download konfigurasi repositori sesuai dengan distro yang digunakan (IDW, IGN3, F7, F8, F9, F10 dan F11) yang dapat di-download di http://202.46.3.66:9090/oss-repo/linux/konfig_yum/. Misalnya jika menggunakan IDW maka yang di download adalah paket :

    DwiWarna-repositori-19.06-1.noarch.rpm

    Jika menggunakan Fedora 7, Fedora 8, Fedora 9 dan IGN3, maka paket yang di-download adalah :

    fedora-under-10-release-1.01-1.noarch.rpm

    Jika menggunakan Fedora 10 dan Fedora 11, maka download lah :

    fedora-10_and_Uper-release-19.06-1.noarch.rpm

  2. Setelah di-download, lakukan instalasi dengan perintah "rpm -ivh". Namun sebelumnya harus login sebagai root dan dilanjutkan dengan masuk ke direktori dimana file konfigurasi repository yang di-download berada :

    #rpm -ivh DwiWarna-repositori-19.06-1.noarch.rpm

Setelah berhasil di install, berarti komputer yang kita gunakan sudah siap melakukan instalasi aplikasi menggunakan Server Repository Intranet.

Monday, August 24, 2009

Ujung Genteng

Ketika mendengar nama tempat Ujung Genteng, maka yang tersirat di kepala ini adalah sebuah tempat yang sunyi dan sepi. Tempat penyu bertelur dan pelepasan anak penyu (tukik). Bahkan kalau dilihat pada peta, untuk menuju kesana harus melewati daerah Jampang Kulon. Dan Jampang Kulon dikenal dengan daerah black magic. Jadi bisa dibayangkan ngerinya kalau pergi ke Ujung Genteng.

Ketika kami sampai di Pelabuhan Ratu, keinginan untuk pergi ke sanapun muncul lagi. Untuk itu aku berusaha mengumpulkan berbagai informasi, khususnya kepada petugas Hotel yang aku tempati, Hotel Mustika Ratu. Dari penuturan petugas hotel tersebut, tampaknya tidaklah terlalu serem amat. Dan aku memilih waktu siang hari untuk menuju ke sana. Jika menghadapi kendala di jalan, akan mudah untuk minta tolong.

Jarak antara Pelabuhan Ratu dan Ujung Genteng cukup jauh, sekitar 70 km. Karena jalan yang dilalui berkelok-kelok di atas punggung bukit, waktu tempuhnya pun bisa 3 kali lipat dibandingkan kalau jalannya lurus dan mendatar. Beberapa tempat menarik yang dilewati dari Pelabuhan Ratu ke Ujung Genteng antara lain Pantai Loji (6 km), Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa (10 km), Pantai Sangrai Wayang (12 km), Kecamatan Simpenan (28 km). Ada juga fasilitas LIPI yaitu UPT Loka Uji Teknik Penambangan di Jampang Kulon (18 km). Setelah melalui Kecamatan Simpenan, perjalanan harus melalui Kiara Dua. Aku lupa mencatat jarak antara Pelabuhan Ratu ke Kiara Dua atau antara Simpenan dan Kiara Dua. Mudah-mudahan lain waktu aku bisa mengulanginya kembali.

Kanan kiri jalan antara Pelabuhan Ratu, Simpenan dan Kiara Dua akan ditemui perkebunan teh dan hutan-hutan mahoni dan kaliandra di bawah pengelolaan Perum Perhutani Unit III Jabar dan Banten, KPH Sukabumi. Sepanjang jalan akan disuguhi pemandangan indah menawan nan hijau, sejauh mata memandang. Ini tentunya menyegarkan mata yang setiap waktu memandangi monitor :-)

Dari pertigaan Kiara Dua, ke Surade masih berjarak 35 km. Dan di sepanjang jalan ke Surade ini juga akan disuguhi pemandangan perkebunan teh dan karet milik PT. Bojong Asih. Ada juga perkebunan teh Surangga milik PT. Perkasa Nusa Guna (anak perusahaan Comexindo International). Beberapa kilometer sebelum Jampang Kulon, aku menyempatkan lihat Curug Pasir Piring. Keingintahuan ini dipicu oleh informasi yang terpampang di Kantor Dinas Pariwisata Sukabumi saat di Pelabuhan Ratu. Meskipun informasinya kurang jelas, namun akhirnya ketemu juga curug tersebut. Curug kurang terasa indah mengingat debit yang kecil akibat musim kemarau. Namun yang menarik justru menujunya. Kami harus melewati jalan-jalan setapak yang tampaknya jarang sekali dilewati sehingga kami harus menebas perdu agar bisa lewat. Curug tersebut terlihat bertingkat-tingkat. Jika dari jalan utama, curug tidaklah begitu terlihat jika mata kita tidak awas dan tidak dipandu oleh orang lokal. Dengan berjalan sekitar setengah jam, akhirnya sampai juga ke curug tersebut. Kelelahan selama berjalan kaki terbayar sudah. Apalagi saat kembali ke atas, harus melewati sawah yang bertingkat-tingkat (terasering). Lagi-lagi pemandangan nan hijau.

Sebelum sampai di Surade, kami istirahat dulu di Jampang Kulon, sekalian sholat dzuhur dan makan siang di warung makan dekat masjid.

Dari Surade, kami masih harus menempuh perjalanan sejauh 25 km hingga sampai ke Ujung Genteng. Jika sebelumnya kami disuguhi hijaunya perkebunan teh, sekarang kami disuguhi oleh hijaunya perkebunan kelapa. Untuk memasuki Pantai Wisata Ujung Genteng, pengunjung tidak dikenai retribusi. Yang dikenai adalah kendaraan, Motor = 1.000, sedan/jeep = 4.000, minibus = 5.000, mikrobus = 7.000, dan bus = 10.000. Cukup murah juga. Agar kesinambungan pembangunan tetap berjalan, sebaiknya kita membayar retribusi tersebut. Sesampai di Ujung Genteng, yang terlihat adalah perahu-perahu nelayan yang sedang ditambatkan. Ada juga yang sedang diperbaiki. Saat bertanya-tanya dengan penduduk, kami ditawari penginapan. Dan kalau mau lihat penyu bertelur bisa dengan ojek dengan tarif 45rb per orang.

Sambil lihat-lihat suasana pantai, kami melanjutkan perjalanan. Kali ini jalannya tidaklah terawat. Untuk itu aku jalan pelan-pelan saja. Sempat juga tersasar, namun karena sering bertanya, gak terlalu jauh tersasarnya. Tujuan kami adalah penginapan atau losmen Batu Besar. Ternyata tempatnya jauh juga dari Ujung Genteng, kira-kira 7 km, jalan rusak dan berbatu. Meskipun tempatnya agak jauh, namun sangat dekat dengan lokasi penangkaran penyu. Losmen ini adalah losmen yang mematuhi aturan pendirian bangunan, dimana bangunan harus berjarak 300 meter dari bibir pantai. Meskipun tempatnya sunyi dan terpencil, namun over book. Tarif per kamurpun cukup tinggi bagiku, 550 rb. Karena dana cekak, akhirnya kami balik ke arah ujung genteng untuk mencari penginapan yang terjangkau kantong. Saat istirahat di warung, kami ditawari penginapan di salah satu rumah warga. Tampaknya pola yang terjadi adalah setiap rumah warga biasa dijadikan penginapan manakala penginapan sudah kepenuhan. Ada Losmen Cowboy, Pondok Hexa, dll.

Sekitar jam 9 malem kami dijemput oleh 4 ojek. Satu orang diangkut oleh satu motor. Tarifnya adalah 25rb. Kami dibawa ke lokasi penangkaran. Jalan menuju ke lokasi sangat-sangat jelek, apalagi jika musim penghujan. Hanya kendaraan kelas rover yang layak melewatinya. Setalah berojek di kegelapan malam selama 15 menit-an, sampailah kami di lokasi. Di lokasipun suasana dibuat segelap mungkin, karena penyu yang mau bertelur di pantai tidak menyukai cahaya. Ternyata di lokasi, kami tidaklah sendirian, ada ratusan orang yang ingin melihat proses penyu bertelur. Dan hampir setiap orang menggunakan ojek. Bisa dibayangkan riuhnya suara motor dengan knalpotnya. Tampaknya ojek menjadi salah satu cara memberdayaan masyarakat Ujung Genteng. Untuk melihat penyu bertelur, kita harus bersabar menunggu aba-aba petugas. Hanya dia yang tahu kapan penyu naik ke pantai.

Sambil berjalan di kegelapan malam tanpa lampu senter dan penerangan, kami mencoba mengikuti kemana petugas berjalan. Setalah jalan kaki selama 15 menit-an sambil melihat bintang di alngit, sampailah ke tempat penyu bertelur. Tampaknya semua orang ingin mencoba mengabadikan momen yang langka ini, padahal petugas sangat melarang penggunaan segala jenis lampu termasuk lampu blitz, karena akan menakuti penyu lain yang akan mendarat. Kalau mau pakai blitz, sebaiknya diarahkan ke pantai, bukan ke laut. Aku pikir, penyu memilih pantai ini karena pasirnya sangat lembut sekali. Ini akan sangat memudahkan kedua tangan penyu untuk menggali dan menyembunyikan telurnya. Jika pasir kita injak, kaki kita bisa terbenam hingga 10 - 15 cm. Ada sepanjang 10 km pantai Pangumbahan yang biasa dijadikan lokasi penyu untuk bertelur. Namun sebagian besar pantai tertutup untuk umum dengan pengawasan Dep. Kelautan dan Perikanan. Kami kembali ke pondokan sekitar jam 11 malem.

Ada satu peristiwa yang luput untuk diabadikan, yaitu pelepasan tukik atau anak penyu ke laut bebas. Pelepasan tukik dilakukan pada sore hari ketika para predator sudah kenyang. Sementara saya harus kembali pulang siang hari. Next time, I'll back again.

Foto-foto klik sini.

Way Point GPS dari Garmin GPSmap 76CSx:
Pantai Loji : S 070 02.423'; E 1060 33.585'
Kiara Dua : S 070 07.876'; E 1060 37.332'
Curug Pasir Piring atau Curug Gentong : S 070 11.178'; E 1060 36.988'
Jampang kulon : S 070 14.454'; E 1060 37.521'
Surade : S 070 20.154'; E 1060 34.301'
Ujung Genteng : S 070 22.349'; E 1060 24.195'
Pangumbahan : S 070 19.776'; E 1060 23.851'