Saturday, November 14, 2009

Konversi AVI ke MPG di Fedora 9

Konversi AVI ke MPG di Linux pada umumnya dan Fedora 9 pada khusunya dapat dilakukan manakala anda sudah memiliki paket yang bisa melakukan encoding dan decoding. Dalam kesempatan ini saya menggunakan MEncoder.

Untuk melakukan konversi, sebelumnya install dulu paket MEncoder. Karena saya menggunakan Fedora 9 atau IGOS Nusantara 3, saya bisa memanfaatkan fasilitas YUM. Untuk instalasi paket menggunakan YUM, anda harus menjadi super user.

Perintah baris:
# yum install mencoder

Code :
[root@lenovo ~]# yum install mencoder*
Loaded plugins: refresh-packagekit
livna | 2.4 kB 00:00
http://mirror.unej.ac.id/fedora/releases/9/Everything/i386/os/repodata/repomd.xml: [Errno 12] Timeout:
Trying other mirror.
fedora | 2.4 kB 00:00
rpmfusion-free-updates | 2.4 kB 00:00
rpmfusion-free | 951 B 00:00
http://mirror.unej.ac.id/fedora/updates/9/i386.newkey/repodata/repomd.xml: [Errno 12] Timeout:
Trying other mirror.
updates-newkey | 3.4 kB 00:00
updates | 2.6 kB 00:00
Setting up Install Process
Parsing package install arguments
Resolving Dependencies
--> Running transaction check
---> Package mencoder.i386 0:1.0-0.100.20090204svn.fc9.1 set to be updated
--> Finished Dependency Resolution

Dependencies Resolved

================================================================================
Package Arch Version Repository Size
================================================================================
Installing:
mencoder i386 1.0-0.100.20090204svn.fc9.1 rpmfusion-free-updates 3.0 M

Transaction Summary
================================================================================
Install 1 Package(s)
Update 0 Package(s)
Remove 0 Package(s)

Total download size: 3.0 M
Is this ok [y/N]: y
Downloading Packages:
mencoder-1.0-0.100.20090204svn.fc9.1.i386.rpm | 3.0 MB 06:00
Running rpm_check_debug
Running Transaction Test
Finished Transaction Test
Transaction Test Succeeded
Running Transaction
Installing : mencoder 1/1

Installed:
mencoder.i386 0:1.0-0.100.20090204svn.fc9.1

Complete!
[root@lenovo ~]#

Selanjutnya anda tinggal melakukan konversi file AVI ke MPG. Misal, anda punya file input.avi dan mau dikonversi menjadi output.mpg. Maka perintah baris yang digunakan adalah sbb :

Perintah baris (buat dalam satu baris):
$ mencoder input.avi -of mpeg -mpegopts format=mpeg1:tsaf:muxrate=2000 -o output.mpg -oac lavc -ovc lavc -lavcopts acodec=mp2:abitrate=224:vcodec=mpeg1video:vbitrate=1152:keyint=15:mbd=2:aspect=4/3

Tulislah dalam satu baris.

Code :
[root@lenovo ~]# mencoder input.avi -of mpeg -mpegopts format=mpeg1:tsaf:muxrate=2000 -o output.mpg -oac lavc -ovc lavc -lavcopts acodec=mp2:abitrate=224:vcodec=mpeg1video:vbitrate=1152:keyint=15:mbd=2:aspect=4/3
MEncoder SVN-r28461-4.3.0 (C) 2000-2009 MPlayer Team
CPU: Genuine Intel(R) CPU T2300 @ 1.66GHz (Family: 6, Model: 14, Stepping: 8)
success: format: 0 data: 0x0 - 0x1f54c80
AVI file format detected.
[aviheader] Video stream found, -vid 0
[aviheader] Audio stream found, -aid 1
VIDEO: [XVID] 720x480 24bpp 23.976 fps 983.9 kbps (120.1 kbyte/s)
[V] filefmt:3 fourcc:0x44495658 size:720x480 fps:23.976 ftime:=0.0417
==========================================================================
Opening audio decoder: [mp3lib] MPEG layer-2, layer-3
AUDIO: 44100 Hz, 2 ch, s16le, 128.0 kbit/9.07% (ratio: 16000->176400)
Selected audio codec: [mp3] afm: mp3lib (mp3lib MPEG layer-2, layer-3)
==========================================================================
PACKET SIZE: 2048 bytes, deltascr: 221184
Opening video filter: [expand osd=1]
Expand: -1 x -1, -1 ; -1, osd: 1, aspect: 0.000000, round: 1
==========================================================================
Opening video decoder: [ffmpeg] FFmpeg's libavcodec codec family
Selected video codec: [ffodivx] vfm: ffmpeg (FFmpeg MPEG-4)
==========================================================================
Limiting audio preload to 0.4s.
Increasing audio density to 4.
[mpeg4 @ 0xa2dfba0]Invalid and inefficient vfw-avi packed B frames detected
VDec: vo config request - 720 x 480 (preferred colorspace: Planar YV12)
VDec: using Planar YV12 as output csp (no 0)
Movie-Aspect is 1.50:1 - prescaling to correct movie aspect.
videocodec: libavcodec (720x480 fourcc=3167706d [mpg1])
[VE_LAVC] High quality encoding selected (non-realtime)!
New_Face failed. Maybe the font path is wrong.
Please supply the text font file (~/.mplayer/subfont.ttf).
subtitle font: load_sub_face failed.
New_Face failed. Maybe the font path is wrong.
Please supply the text font file (~/.mplayer/subfont.ttf).
subtitle font: load_sub_face failed.
Writing header...1f ( 0%) 0.00fps Trem: 0min 0mb A-V:0.000 [0:0]
INITV: 0.200, 0.158, fps: 23.976
Pos: 0.8s 20f ( 0%) 0.00fps Trem: 2min 0mb A-V:0.057 [0:223]
BUFFER UNDEFLOW at stream 0, raising muxrate to 2200 kb/s, delta_scr: 201076

BUFFER UNDEFLOW at stream 1, raising muxrate to 2420 kb/s, delta_scr: 182796
Pos: 233.9s 5609f (99%) 66.82fps Trem: 0min 39mb A-V:0.068 [1157:223]
Broken frame at 0x393343
Pos: 234.3s 5618f (100%) 66.83fps Trem: 0min 39mb A-V:0.067 [1158:223]
Flushing video frames.
Writing index...

Overhead: 2.030% (821548 / 40462036)
Writing header...

Video stream: 1158.268 kbit/s (144783 B/s) size: 33919261 bytes 234.276 secs 5618 frames

Audio stream: 224.000 kbit/s (27999 B/s) size: 6560182 bytes 234.292 secs
[root@lenovo ~]#


Proses konversi seharusnya sudah berhasil. Sekarang anda tinggal memeriksa apakah file output.mpg sudah terbentuk.

Selamat mencoba.

Sumber :
http://www.linuxforums.org/

Thursday, November 12, 2009

Skandal Iran-Contra

Pendahuluan : Asal Usul Penyidikan oleh Konggres

Pada 3 Nopember 1986, sebuah mingguan Lebanon, melaporkan bahwa AS secara rahasia telah menjual senjata ke Iran. Maksud penjualan adalah untuk membebaskan sandera AS di Lebanon. Laporan ini tampaknya sulit dipercaya: prinsip kebijakan AS di bawah pemerintahan Reagen adalah sangat menolak berhubungan dengan teroris atau menjual senjata ke pemerintah Ayatollah Khomeini.

Meskipun awalnya pemerintah AS menolak laporan tersebut, pertengahan Nopember mulai ada titik terang. AS mengakui telah menjual senjata ke Iran dalam rangka pembebasan sandera warga AS di Lebanon. Meskipun Iran telah menerima senjata, beberapa warga AS masih tetap menjadi sandera. 3 orang dibebaskan, tetapi 3 orang lagi masih disandera selama periode penjualan.

Pada 25 Nopember, Jaksa Agung mengumumkan bahwa hasil penjualan senjata dari Iran telah dialihkan untuk perlawanan di Nicaragua dimana saat itu bantuan militer AS sudah dilarang.

Iran dan Nicaragua - duri dalam daging kebijakan luar negeri pada tahun 1980 - saling mengait dalam krisis yang menimbulkan pertanyaan serius tentang kepatuhan pemerintah kepada proses konstitusi kepemerintahan.

Masyarakat dan anggota Konggres sangat prihatin terhadap kepatutan dan legalitas tindakan anggota Badan Kemanan Nasional (National Security Council = NSC) dan pejabat-pejabat pemerintah lainnya terkait dengan penjualan senjata dan bantuan rahasia kepada Contra.

Isu dukungan AS terhadap Contra bukanlah hal baru. Presiden dan Konggres sudah terlibat dalam perdebatan sengit mengenai kelayakan kebijakan AS tersebut, dan Konggres telah melarang dukungan kepada operasi militer Contra selama hampir 2 tahun. Selanjutnya, pejabat senior pemerintah telah pula meyakinkan Komite Konggres berulang kali bahwa pemerintah sudah mematuhi hukum.

Skandal Iran-Contra, seperti yang kita ketahui, menyebabkan implikasi serius dalam kebijakan luar negeri AS, dan sesuai aturan main dalam demokrasi, 100 orang anggota Konggress telah bertekad untuk melakukan penyelidikan sendiri terhadap skandal ini.

Permintaan secara resmi dimulai pada 6 Januari 1987, ketika Senat, melalui S. Res. 23, membentuk Komite Bantuan Militer Rahasia kepada Iran dan Oposisi Nicaragua. Esoknya, DPR, melalui H. Res. 12, membentuk Komite untuk Penyelidikan Transaksi Senjata Rahasia dengan Iran. Kedua badan yang diwakili oleh Komite-nya, melakukan penyelidikan 4 macam : penjualan senjata kepada Iran, kemungkinan pengalihan dana untuk membantu Contra, pelanggaran hukum federal, dan keterlibatan anggota NSC dalam kebijakan luar negeri.

Kedua Komite melakukan langkah yang belum pernah dilakukan sebelumnya, yaitu melakukan investigasi dan dengar pendapat gabungan dan berbagi seluruh informasi yang mereka dapatkan. Anggota kedua Komite bekerja sama dan menelaah lebih dari 300.000 dokumen dan melakukan tanya jawab atau menguji lebih dari 500 saksi. Komite melakukan 40 hari dengar pendapat terbuka gabungan dan beberapa sesi eksekutif. Kedua Komite kemudian memutuskan untuk menggabung temuan mereka dalam bentuk laporan gabungan.

Konklusi laporan didasarkan pada catatan yang rusak oleh testimoni yang tidak konsisten dan kegagalan sebagian saksi dalam mengingat hal-hal dan kejadian penting. Terlebih lagi, saksi kunci - Direktur CIA William J. Casey - meninggal, dan anggota NSC menghancurkan dokumen terkait pada musim gugur tahun 1986. Akibatnya, obyektifitas bukti yang inkonsistensi dan kerusakan ingatan ditolak oleh Komite - dan oleh sejarah.

Di bawah sistem AS, Pemerintah harus akuntabel kepada rakyat. Investigasi oleh publik seperti ini akan menjamin bahwa prinsip akuntabilitas dapat memaksa semua pejabat dan kebijakannya. Bahkan akan memperkuat komitmen nasional terhadap nilai-nilai demokrasi yang telah memandu AS selama 2 abad.

Presiden telah berkerja sama dengan penyelidik. Ia tidak memaksakan hak khusus eksekutifnya.; ia memerintahkan badan terkait untuk memebrikan dokumen dan kesaksian; dan ia membuka catatan harian, meski ia menolak permintaan Komite untuk menggunaknnya sebagai acuan laporan guna mencegah preseden kepada presiden di masa mendatang.

Komite juga menerima kerjasama dari negara Israel. Meski tidak berharap untuk mengijinkan pejabat-pejabatnya diuji, pemerintah Israel mengumpulkan dan memberikan kepada Komite dengan materi dan informasi, termasuk informasi yang berpengaruh kepada keamanan nasional.

Komite Penyilidik skandal Iran-Conta bukanlah yang pertama, berikutnya adalah seperti temuan Komite Inteligen Senat dan Badan Telaahan Khusus Presiden (dikenal sebagai Tower Board); dan juga bukanlah yang terakhir, untuk investigasi oleh Pengacara Independen untuk masalah ini terus berlanjut.

Tetapi Komite berharap bahwa laporan ini akan memebrikan kontribusi dalam membantu untuk menjelaskan tentang apa yang terjadi pada skandal Iran-Contra, dan membantu untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap sistem pemerintahan nasional yang konstitusional .

Executive Summary

Cerita sebenarnya dari skandal Iran-Contra sangatlah rumit, dan, bagi AS sendiri sangatlah menyedihkan. Dalam laporan yang diterbitkan oleh Komite Konggres AS, dipaparkan sejumlah fakta berdasarkan penyelidikan selama 10 bulan, termasuk dengar pendapat selama 11 minggu. Tetapi fakta itu sendiri tidak bisa menjelaskan bagaimana dan mengapa kejadian itu bisa terjadi. Dalam executive summary yang dikeluarkan Komite, Komite memfokuskan pada isu dan menawarkan konklusinya.

Kesimpulan dari berbagai fakta

Skandal Iran-Contra berpangkal kepada dua revolusi yang tidak saling berhubungan, yaitu di Iran dan Nicaragua. Di Nicaragua, Presiden Jend. Anastasio Somoza Debayle, telah ditumbangkan oleh pemerintahan yang dikendalikan oleh sayap kiri Sandinista di tahun 1979. Di Iran, pemerintahan yang pro barat, Shah Mohammed Riza Pahlavi ditumbangkan oleh fundamentalis Islam pimpinan Ayatollah Khomeini pada tahun 1979. Pemerintahan Khomeini, sangatlah anti AS, dan menjadi pendukung terorisme terhadap warga AS.


Nicaragua

Kebijakan AS terkait dengan revolusi di Nicaragua adalah mendorong Sandinista agar menepati janjinya menjaga plurarisme dan demokrasi. Kenyataannya, rejim Sandinista kian anti AS dan otokratis; mulai membantu sayap kiri di El Salvador; kian condong ke Cuba dan Uni Sovyet untuk politik, militer dan ekonomi. Pada Desember 1981, AS mulai mendukung Contra di Nicaragua, kelompok yang melawan rejim Sandinista.

CIA adalah agen pemerintah AS yang membantu Contra. Sesuai keputusan Presiden AS, dana disetujui oleh Konggres, CIA mempersenjatai, memberikan pakaian, makanan, dan supervisi untuk Contra. Meskipun sudah dibantu, namun Contra gagal memenangkan dukungan luas masyarakat atau mendapatkan kemenangan militer di dalam Nicaragua.

Meski Presiden melanjutkan dukungan kepada Contra, opini menunjukkan bahwa mayoritas publik tidak mendukung. Para penentang kebijakan pemerintah takut kalau keterlibatan AS dengan Contra akan menimbulan Vietnam lain. Pendukung kebijakan takut jika tanpa dukungan AS kepada Contra, Uni Sovyet akan mengambil keuntungan dan situasi di Amerika Tengah.

Konggres melarang bantuan kepada Contra digunakan untuk menumbangkan pemerintah Sandinista pada tahun anggaran 1983, dan membatasi semua bantuan kepada Contra pada tahun anggaran 1984 sebesar US$24 juta.

ntar dilanjutin lagi.... maaf dan tks
....

Sumber :
Inouye, Daniel K. dan Lee H. Hamilton, Report of the Congressional Committees Investigating the Iran-Contra Affair, With the Minority Views, Albridged Edition, Random House Inc., New York 1988. Editor : Joel Brinkley dan Stephen Engelberg.

Maaf nerjemahinnya susah banget... :-)

Workshop Penulisan Karya Tulis Ilmiah Internasional

Pada hari Rabu tanggal 11 Nopember 2009, di PPIN-BATAN, telah diseleng- garakan sebuah workshop tentang cara penulisan karya tulis ilmiah internasional. Workshop ini terkait dengan upaya untuk meningkatkan kualitas penulisan karya tulis ilmiah pada Jurnal Atom Indonesia. Saat ini Jurnal Atom Indonesia telah mendapat akreditasi dari LIPI (terakreditasi A Nomor 683/D/2008) dan Dirjen DIKTI (terakreditasi B Nomor 43/DIKTI/Kep/2008). Acara ini terselenggara berkat kerjasama antara BATAN dan Dirjen DIKTI melalui "Bantuan Jurnal Domestik Terkreditasi Menjadi Jurnal Internasional" tahun 2009.

Menurut Dr. rer. nat. Evvy Kartini, selaku Ketua Dewan Redaksi Jurnal Atom Indonesia (JAI), jurnal ini sudah ada sejak tahun 1968 hingga 1975, tapi masih menggunakan bahasa Indonesia. Dari tahun 1975 hingga sekarang menggunakan bahasa Inggris dengan terbitan 2 kali setahun. Untuk mendapatkan akreditasi ternyata ada kendala, karena tahun 2005, 2006 dan 2007 sempat vakum. Sehingga disamping mengisi edisi 2008, Dewan Redaksi juga harus mengupayakan edisi-edisi yang kosong tersebut. Melalui workshop ini, diharapkan dari 70 peserta yang hadir, setidaknya 30% nya bisa menerbitkan makalahnya dalam JAI. BATAN adalah satu-satunya lembaga di luar Universitas yang mendapatkan bantuan jenis ini dari Dirjen DIKTI.

Selain itu Dr. Hendig Winarno menjelaskan sedikit banyak tentang kegiatan yang masih terkait dengan JAI, yaitu "Atom Indonesia Best Paper Award". Diharapkan seluruh peserta workshop mau mengikuti lomba ini. Lomba akan ditutup 20 Nopember 2009 jam 15.00. Dan juaranya akan diumumkan pada HUT BATAN tanggal 7 Desember 2009. Dalam lomba ini akan dipilih 6 makalah terbaik dengan total hadiah Rp 11 jt. Keterangan lebih lanjut silahkan lihat di http://digilib.batan.go.id/atom-indonesia/best-paper-award.

Drs. Karsono M.Sc selaku Kapala PPIN BATAN dan juga sebagai Managing Editor JAI, mengharapkan jurnal ini bisa menjadi jurnal yang bisa menginformasikan tentang perkembangan iptek nuklir di Indonesia. Para stake holder, seperti peneliti, para profesional, anggota perhimpunan ilmiah, diharapkan bisa ikut berkontribusi. Sehingga JAI tidak hanya menginformasikan perkembangan nuklir di BATAN saja, namun di Indonesia.

"Workshop Penulisan Karya Tulis Ilmiah Internasional" ini menghadirkan pakar yang sudah banyak berkecimpung dalam penulisan ilmiah Internasional. Pembicara pada workshop ini adalah Dr. Terry Mart dari FMIPA Universitas Indonesia dan Dr. Sunit Hendrana dari Pusat Penelitian Fisika LIPI. Dr. Terry Mart menjelaskan bagaimana cara menulis makalah ilmiah yang baik. Beberapa kiat sukses penulisan karya tulis ilmiah Internasional adalah dengan memperhatikan outline sebuah makalah. Yang pasti, sebuah makalah harus memiliki : judul, abstrak, pendahuluan, material & metode, hasil, diskusi, kesimpulan, ucapan terima kasih, dan daftar acuan. Menurut Dr. Terry Mart, yang sering menjadi masalah dan fokus bagi pemeriksa (Referee) Internasional adalah cara penulisan dan isi dari : pendahuluan, hasil, diskusi, metode dan masalah bahasa Inggris. Meski tidak esensial, bahasa bisa menjadi masalah besar. Masalah lain adalah masalah gambar, ukuran "legend", dan color online. Beberapa tips yang prinsip yang perlu diketahui adalah : menjadi "kewajiban" penulis untuk mempertahankan isi/pendapat di dalam paper, "open minded" terhadap kritikan Referee, dan selalu ingat tujuan kita yaitu "get published!". Dan yang terpenting, mulailah menulis manakala penilitian dimulai.

Sementara itu Dr. Sunit Hendrana mengupas hal yang sama namun dari prespektif yang berbeda. Penulis harus memahami apa jenis dari tulisan yang akan dibuat, apakah basic science, practical, engineering, review atau cutting edge. Sebaiknya, dalam sebuah abstrak ada unsur-unsur : the meaning of title, the method used, the value - if any (result), the reasons, the significance, dan the logical thingking. Dalam abstrak tidak perlu ada rincian atau tahap-tahap eksperimen. Pada beberapa paper, tidak diperlukan abstrak, namun ini hanya berlaku bagi beberapa orang tertentu saja. Selain abstrak, dalam suatu makalah perlu dilengkapi dan diperhatikan baik-baik unsur : introduction, experiments, result & discussion, dan conclusion. Pendahuluan bisa berisi ulasan sejarah singkat, ulasan teori dan praktek saat ini, hasil awal atau hasil survey, acuan yang digunakan (jangan terlalu mundur ke belakang), tujuan dan pendekatan. Eksperimen berisi penjelasan rinciannya (bukan langkah demi langkah), termasuk juga acuan yang digunakan. Hasil dan diskusi berisi tentang hasil kerja, analisis terhadap hasil, tren, korelasi, keterkaitan, dsb. Konklusi harus mengacu kepada diskusi dan tujuan. Konklusi ini berbeda dengan kesimpulan atau summary. Jika kesimpulan menjelaskan apa yang ditemukan, maka konklusi menjelaskan arti penting dari apa yang ditemukan.

Workshop sehari ini akhirnya ditutup oleh Dr. M. Dhandang Purwadi, MT, salah satu Associate Editor Jurnal Atom Indonesia. Peserta yang berasal dari seluruh unit kerja litbang di BATAN, IPB dan Dephan, akhirnya meninggalkan tempat workshop di Lantai 1, Gedung 71, Kawasan PUSPIPTEK Serpong, Tangerang pada pk. 15.25. (MSM)

Tuesday, November 10, 2009

15 Program Prioritas 100 Hari Pertama KIB II

Jakarta - Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II menetapkan 45 program aksi penting untuk 100 hari pertama mereka bekerja. Sebanyak 15 program diantaranya dijadikan program prioritas untuk segera direalisasikan dalam jangka pendek.

Ketetapan ini diambil dalam sidang paripurna ke-2 KIB II, Kamis (5/10/2009), usai rapat selama 6 jam yang dimulai sejak pukul 10.00 WIB pagi tadi di Kantor Presiden.

Berikut 15 program aksi prioritas 100 hari pertama KIB II dibawah pemerintahan SBY-Boediono.
  1. Pemberantasan mafia hukum di semua lembaga negara dan penegakan hukum. Seperti makelar kasus, suap menyuap, pemerasan, jual beli perkara, mengancam saksi, pungutan tidak semestinya dan sebagainya yang rasa keadilan dan kepastian hukum.
  2. Revitalisasi industri pertahanan. Perlu ada rencana induk dan arah revitalisasi sehingga bisa penuhi kebutuhan dalam negeri dan kontak sedang berjalan.
  3. Penanggulangan terorisme. Peningkatan kapasitas dan restrukturisasi lembaga penanggulangan terorisme untuk lebih libatkan seluruh lapisan masyarakat.
  4. Meningkatkan Daya Listrik di seluruh Indonesia. Memastikan terpenuhinya kebutuhan listrik di seluruh Indonesia dalam lima tahun ke depan.
  5. Peningkatan produksi dan ketahanan pangan. Perumusan kembali rencana induk untuk meningkatkan ketahanan pangan yang lebih terintegasi dengan faktor pendukung, irigasi, pupuk dan subsidi khusus bunga bagi petani.
  6. Revitalisasi Pabrik Pupuk dan Gula. Memastikan revitalisasi industri pabrik pupuk dan pabrik gula yang meliputi penggunaan tekologi dan pembiayaannya.
  7. Mengurai Keruwetan Agraria dan Tata Ruang. Terutama sinkroninasi antara UU Kehutanan, UU Pertambangan, UU Lingkungan Hidup serta tata perijinan dan penggunaan di lapangan.
  8. Membangun Infrastruktur. Prioritasnya pematangan rencana pembangunan ruas jalan-jalan yang penting antar propinsi dan di pulau besar. Termasuk fasilitas pelabuhan, dermaga, bandara dan infrastruktur perhubungan dan perikanan.
  9. Pemberdayaan usaha mikro, usaha kecil dan menengah yang dikaitkan dengan KUR. Pemantapan rencana penyaluran KUR senilai Rp 10 trilyun dalam 5 tahun yang libatkan bank, swasta dan lembaga penjaminan.
  10. Mencari solusi Pembiayaan dan Investasi. Mobiliasi sumber pembiayaan di luar APBN & APBD untuk membiayai pembangunan. Ini terkait pembangunan infrastrukture, listrik, ketahanan pangan yang klop dengan segi pembiayaan dan investasi.
  11. Merumuskan Kontribusi Indonesia dalam Isu Perubahan Iklim dan Lingkungan. Yaitu mengintensifkan pemberantasan pembalakan hutan, menjaga hutan lindung dan mencegah kebakaran hutan serta kelestarian terumbu karang.
  12. Reformasi Kesehatan. Prioritasnya bukan lagi berobat gratis melainkan sehat gratis bagi warga miskin. Maka fasilitas kesehatan masyarakat harus lebih diberi penguatan kapasitas dan kapabilitas.
  13. Mensinkronkan antara Pendidikan dan Dunia Kerja. Memastikanya ada keterkaitan antara hasil lembaga pendidikan dengan kebutuhan dunia usaha selaku pasar tenaga kerja.
  14. Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana dengan membentuk satuan khusus dengan segala fasilitas dibutuhkan yang siap setiap saat diterjunkan ke berbagai lokasi bencana.
  15. Sinergi antara pusat dan daerah yang bisa mencegah pemborosan. Sinergi meliputi jajaran pemerintah, kegiatan pembangunan ekonomi, kesejahetraaan, hukum dan keamanan.
Sumber :
www.detiknews.com
Kantor Menko Kesra

Monday, November 09, 2009

Kebenaran relatif, mungkinkah ada dalam kasus Bibit-Chandra?

Akhir-akhir ini media massa, baik elektronik maupun cetak, tak henti-hentinya memberitakan kasus Bibit-Chandra. Berbagai komponen bangsa ikut terlibat dan melibatkan diri dalam penangan kasus ini. Ada MK, ada Kepolisian, ada Kejaksaan, ada DPR (Komisi III), ada TPF, ada LPSK, ada mahasiswa, ada masyarakat, bahkan ada komunitas dunia maya. Media massa juga gak mau ketinggalan dan ikut melibatkan diri dalam mengungkapkan fakta di balik kekisruhan. Dari berbagai pendapat dan pandangan, tampaknya ada suatu misteri yang belum terpecahkan. Pendapat satu pihak dan lainnya malah terasa bersilangan. Padahal masing-masing sudah bersumpah-sumpah segala. Aneh juga ya....

Peristiwa ini mengingatkan saya pada kasus Priok pada beberapa dekade silam. Kasus Priok, kalau gak salah, terjadi pada malem Kamis, 12 September 1984. Malam itu ada ceramah di dekat Bioskop Permai. Biasanya saya ikut mendengarkan ceramah. Saya sepmat dateng ke Masjid Al-Husna di Jalan Enggano, kalau gak salah 2 kali. Isi ceramah sangatlah provokatif, panas di kuping. Yang diserang antara lain azas tunggal Pancasila, Soeharto, Ali Murtopo, kafir, dll.

Malam itu saya dilarang oleh Ortu untuk gak perlu ikut dengerin. Dan ternyata ada kejadian tersebut. Karena waktu itu mdia belum sebebas sekarang ini dalam memberitakan, saya akhirnya pagi-pagi mencoba keliling sendiri. Dengan menggunakan sepeda mini, saya menyusuri Pasar Permai dan sekitarnya. Saya melihat ada sekitar 3 (tiga) bendera kuning di tempat-tempat yang berbeda. Kemungkinan korban tewas akibat kerusuhan tadi malam, pikir saya.

Pagi itu saya melihat petugas pemadam kebakaran membersihkan jalan Yos Sudarso yang dekat SMPN 30, entah kotor karena apa. Pembersihan dengan menggunakan semprotan dari mobil pemadam kebakaran.

Malam itu juga saya mendengar kabar bahwa ada Pak Try dan Pak Benny gak jauh dari rumahku (deket warung pojok). Mereka turun langsung mengendalikan situasi. Tapi sekali katanya saja. Soalnya kami bener-bener gak boleh keluar dari komplek. Jadi gak bisa tahu keadaan secara persis.

Pada hari kamis, 13 September 1984 jam sepuluhan, ada berita di TV. Panglima ABRI, Jend. LB. Moerdani, didampingi Pangdam Jaya (Try Sutrisno) mengadakan jumpa pers. Dalam jumpa pers dikatakan bahwa korban peristiwa Priok adalah 9 orang meninggal. Sementara rumor yang berkembang, korban mencapai ratusan. Tentunya hal ini sungguh membingungkan. Masak pejabat berbohong. Dan masak masyarakat juga berbohong.

Pikir punya pikir, akhirnya saya berkesimpulan sendiri, bahwa kedua pihak sebenarnya sama-sama benar. Kenapa? Saat LB. Moerdani mengeluarkan statement, seharusnya belum pakai titik tapi masih koma. Sehingga, menurut saya, statement lengkapnya adalah "Korban peristiwa Priok adalah 9 orang meninggal, yang dikembalikan kepada keluarganya". Begitulah pikirku. Faktanya, korban di sekitar Permai ada 3 orang. Lalu korban di Koja (akibat Apotik yang dibakar massa) ada sekitar 5 orang (1 keluarga). Satu lagi korban tewas adalah Amir Biki (gak jauh dari rumah saya). Jadi hitungan saya klop lah, 9 orang-an yang meninggal.

Jadi saya pikir, para aktor dalam kasus Bibit-Chandra, sudah mengatakan yang benar. Namun belum sepenuhnya benar. Entah kenapa???

Memang dunia ini fuzzy, gak selamanya digital. Jika digital, maka lawan dari benar adalah salah. Lawan jujur adalah bohong. Namun dalam dunia fuzzy ada semacam membership function, misal : benar sekali, benar, agak benar, mungkin benar mungkin salah, agar salah, salah, dan salah sekali. That's fuzzy world, not whacky world... he he he

Mohon maaf, ada bagian-bagian yang harus dikaburkan, dhilangkan sebagain atau seluruhnya untuk alasan keselamatan dan keamanan.

Mengenal Pembangkit Listrik di Sekitar Jakarta

Ada beberapa pembangkit listrik yang beroperasi di sekitar Jakarta. Dalam konsep pembangunan di masa lalu, setiap pembangunan harus memandang berbagai aspek, yaitu ipoleksosbudhankam. Untuk itulah, karena Jakarta sangat vital, berbagai upaya perlu dilakukan agar Jakarta mendapat dukungan berbagai utilitas untuk kelangsungan hidup kota Jakarta. Dalam kesempatan ini akan menginventarisasi pembangkit listrik yang ada di sekitar Jakarta. Ini terkait dengan masalah pasokan listrik untuk Jakarta dan sekitarnya. AAkhir-akhir ini, warga Jakarta dan sekitarnya sempat mendapat giliran pemadaman. Meski demikian, komplek saya gak kebagian giliran kecuali kalau pas hujan, he he he...

Pembangkit listrik di sekitar Jakarta antara lain :
  1. PLTP Gunung Salak = 375 MW (deket Taman Nasional Gunung Halimun)
  2. PLTGU Muara Karang = 1.200 MW (deket Tanjung Priok)
  3. PLTGU Muara Tawar = 920 MW (deket rumah Ortu, di Marunda dan pasti lewat sini)
  4. PLTU Ancol = ? (deket sekolah adikku, SMPN 114 Jakut)
  5. PLTA Kracak = (3 x 6,3 MW = 18,9 MW (saya pernah ke sini untuk arung jeram)
PLTP Gunung Salak, Jawa Barat dioperasikan oleh PT. Chevron Geothermal Salak. Saat ini sudah memproduksi listrik dengan kapasitas 330 MW. Proyek ini merupakan proyek listrik swasta pertama dan memproduksi panas bumi dengan kapasitas terbesar di Indonesia. Sejak 1994, PLTP Gunung Salak sudah beroperasi sekitar 110 MW. Pada 1997, kapasitas PLTP tersebut kemudian ditambah menjadi 220 MW, dan 330 MW pada 2002. Pada beberapa literatur, kapasitas PLTP Gunung Salak sebesar 375 MWe. Pengen juga ke PLTP ini sambil lihat konservasi elang jawa.

Beberapa pembangkit listrik lain yang diarahkan untuk memasok kebutuhan Jakarta antara lain :
  1. PLTA Ir. H. Juanda Jatihulur (6 x 25 MW = 150 MW)
  2. PLTA Cirata
  3. PLTA Saguling (4 x 178,8 MW = 715,2 MW)
Jika ada waktu luang, saya akan coba lakukan verifikasi kapasitas pembangkit listrik yang telah saya sebutkan di atas. Namun setidaknya, warga di Jabodetabek sudah seyogyanya tidak perlu mendapatkan pemadaman bergilir. Ironis kan, ibukota negara koq masih ada pemadaman bergilir.

Sumber :
Chevron Geothermal
Berita dari Pos Kota
PLTN Terkendala
"Industry Visit 2009" Teknik Fisika 2007
Unit Bisnis Pembangit Saguling
Unit Bisnis Pembangkit Priok