Friday, August 07, 2009

Uji download di Linux dengan WGET

Kami punya LAN yang ada di 3 kawasan. Beberapa client di salah satu kawasan mengeluh, akses ke Internet lambat. Untuk merasakannya, kami mencoba melakukan uji download antar 3 kawasan tersebut dengan client Linux. Perintah baris yang kami gunakan cukup "wget". Dengan perintah ini akan terlihat bandwidth rata-rata yang digunakan. Dalam kesempatan ini akan dilakukan uji download terhadap 2 jenis file, yaitu file yang berukuran 19M dan 47M.

Uji #1

File dan lokasi download yang digunakan :
  1. SRP : ftp://202.46.3.77/array1/VOL1/source_linux/jre-6u11-linux-i586-rpm.bin (19M)
  2. PSJ : http://202.46.3.114/download/jre-6u11-linux-i586-rpm.bin (19M)
  3. KPB : http://202.46.3.98/download/jre-6u11-linux-i586-rpm.bin (19M)

Client tempat menguji :
  1. SRP : 202.46.3.66 (serpong5)
  2. PSJ : 202.46.3.114 (psjumat2)
  3. KPB : 202.46.3.98 (kuningan2)

Perintah baris yang digunakan :
msmunir@serpong5:~ # wget -dc http://202.46.3.114/download/jre-6u11-linux-i586-rpm.bin
msmunir@serpong5:~ # wget -dc http://202.46.3.98/download/jre-6u11-linux-i586-rpm.bin

[msmunir@psjumat2:~] # wget -dc ftp://202.46.3.77/array1/VOL1/source_linux/jre-6u11-linux-i586-rpm.bin
[msmunir@psjumat2:~] # wget -dc http://202.46.3.98/download/jre-6u11-linux-i586-rpm.bin

[msmunir@kuningan2:~ ] # wget -dc ftp://202.46.3.77/array1/VOL1/source_linux/jre-6u11-linux-i586-rpm.bin
[msmunir@kuningan2:~ ] # wget -dc http://202.46.3.114/download/jre-6u11-linux-i586-rpm.bin

Hasil pengujian pada tanggal 7 Agustus 2009 jam 03.00

Client SRP PSJ KPB
SRP X 406,25kB/s 1,10MB/s
PSJ 450,98kB/s X 444,51kB/s
KPB 1,12MB/s 438,74kB/s X


Uji #2

File dan lokasi download yang digunakan :
  1. SRP : ftp://202.46.3.77/array1/VOL1/source_linux/AdobeReader_enu-8.1.2-1.i486.rpm (47M)
  2. PSJ : http://202.46.3.114/download/AdobeReader_enu-8.1.2-1.i486.rpm (47M)
  3. KPB : http://202.46.3.98/download/AdobeReader_enu-8.1.2-1.i486.rpm (47M)

Client tempat uji download :
  1. SRP : 202.46.3.66 (serpong5)
  2. PSJ : 202.46.3.114 (psjumat2)
  3. KPB : 202.46.3.98 (kuningan2)

Perintah baris yang digunakan :
msmunir@serpong5:~ # wget -dc http://202.46.3.114/download/AdobeReader_enu-8.1.2-1.i486.rpm
msmunir@serpong5:~ # wget -dc http://202.46.3.98/download/AdobeReader_enu-8.1.2-1.i486.rpm

[msmunir@psjumat2:~] # wget -dc ftp://202.46.3.77/array1/VOL1/source_linux/AdobeReader_enu-8.1.2-1.i486.rpm
[msmunir@psjumat2:~] # wget -dc http://202.46.3.98/download/AdobeReader_enu-8.1.2-1.i486.rpm

[msmunir@kuningan2:~ ] # wget -dc ftp://202.46.3.77/array1/VOL1/source_linux/AdobeReader_enu-8.1.2-1.i486.rpm
[msmunir@kuningan2:~ ] # wget -dc http://202.46.3.114/download/AdobeReader_enu-8.1.2-1.i486.rpm

Hasil pengujian pada tanggal 7 Agustus 2009 jam 03.20

Client SRP PSJ KPB
SRP X 434,93kB/s 1,12MB/s
PSJ 456,23kB/s X 440,44kB/s
KPB 1,12MB/s 445,63kB/s X


Kesimpulan :
Akses dari dan ke PSJ setengah lebih rendah dari dan ke SRP dan KPB.

Ket :
PSJ = Pasar Jum'at
SRP = Serpong
KPB = Kantor Pusat BATAN Kuningan

FreeBSD

Untuk sistem operasi FreeBSD, Anda tidak akan menemukan perintah baris wget, sebagai gantinya adalah fetch.

$ fetch http://repo.igos-nusantara.or.id/iso/2010/R5.2/IGN2010-LiveCD-R5.2.ISO
IGN2010-LiveCD-R5.2.ISO 100% of 698 MB 1543 kBps 00m00s
$



Tuesday, August 04, 2009

Candi-candi di Jawa

Ada beberapa candi yang masih berdiri di Jawa, antara lain :
  1. Candi Borobudur, Magelang
  2. Candi Mendut, Mungkid, Magelang
  3. Candi Pawon, Magelang
  4. Candi Prambanan, Sleman, Yogyakarta
  5. Candi Sari, Sleman, Yogyakarta
  6. Candi Kalasan, Yogyakarta
  7. Candi Sambisari, Yogyakarta
  8. Candi Plaosan, Klaten
  9. Candi Dieng, Wonosobo
  10. Candi Gedong Songo, Ambarawa, Semarang
  11. Candi Sukuh, Karangpandan, Tawangmangu
Lihat juga : http://candi.pnri.go.id/

Candi Borobudur











Candi Mendut












Candi Pawon















Candi Prambanan























Candi Sari














Candi Kalasan

Jalan Raya Pos Anjer-Panaroekan

Pada tahun 1808 - 1811, masa pemerintahan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels yang hanya 3 tahun 4 bulan, telah membuat sebuah milestone bagi perkembangan Indonesia khususnya di Jawa. Di era tersebut, Daendels sudah berpikir bahwa jalan adalah hal utama untuk bisa meng-eksplorasi P. Jawa yang kaya akan hasil bumi, seperti kopi, gula, padi. Panjang jalan tersebut, dari Anyer sampai Panaroekan, gak tanggung-tanggung 1000 km.

Indonesia yang sudah merdeka sekian lama ternyata belum mampu menyamai prestasi Daendels. Jalan tol trans Jawa yang direncanakan sejak lama, belum juga terwujud. Mungkin ini karena kita menganut demokrasi, sementara Daendels menganut otoriter, entahlah. Menurut catatan sejarah, korban meninggal akibat pembuatan jalan raya pos (de Groote Postweg) tersebut mencapai 12.000 orang. Namun mantan Gubernur Jawa Bagian Timur Laut Nicolaus Engelhard menyatakan hanya ribuan. Entahlah.

Kalau inget jalan Daendels, inget Pangeran Kornel atau Pangeran Kusumadinata IX dari Sumedang. Ia pernah jengkel dan mendatangi Daendels dan menyalaminya dengan tangan kiri. Tangan kanannya memegang keris sebagai tanda protes. Akhirnya Daendels memahami keinginan Pangeran Kornel dan mengganti tenaga kerja pribumi dengan tentara Belanda. Ini terjadi di Ciherang yang kita kenal dengan Cadas Pangeran, jalannya terlalu sulit untuk dibangun. Di sini pulalah Belanda memperkenalkan pertama kali sekop atau scoop sebagai alat pertukangan. Desanya diberi nama Desa Singkup.

Sunday, August 02, 2009

Sertifikasi dari Ubuntu

Kolaborasi antara Canonical dan Hewlett-Packard terus berlanjut. Sebagai tindak lanjut dari kerja sama yang telah diumumkan bulan Februari lalu, minggu ini diungkapkan bahwa Ubuntu 9.04 Server Edition kini resmi menyokong hardware seri terbaru HP ProLiant G6 servers. Secara keseluruhan, saat ini telah tersedia total 17 konfigurasi untuk energy-efficient HP ProLiant yang semuanya disokong Canonical dengan menyediakan dukungan komersil: Ubuntu Server Edition support.

Sertifikasi terhadap seri server HP Proliant G6 untuk edisi server dari Sistem Operasi Ubuntu 9.04, merupakan hasil dari pengujian ekstensif di pusat riset Canonical. Canonical kini tidak sekedar melakukan validasi, tapi telah memberikan sertifikasi terhadap semua server Hewlett-Packard yang teruji dan selanjutnya diverifikasi oleh Hewlett-Packard.

Steve George, Director of Commercial Services at Canonical, atas sertifikasi tersebut mengatakan, kalau pihaknya berkomitmen untuk memberi sertifikasi Ubuntu Server Edition di platform hardware yang dipilih oleh penggunanya. Dengan adanya sertifikasi ini, pengguna dapat mulai membangun pusat data yang ingin mereka gunakan, mulai dari pusat data biasa, hingga yang berbasiskan cloud -berbasiskan platform Ubuntu Server.

Sumber : Majalah InfoLinux 08/2009

Fedora 11

Dua minggu sesudah jadwal resmi, akhirnya leonidas sebagai rilis nomor sebelas dari sistem operasi Fedora resmi diluncurkan pada 9 Juni 2009. Fedora 11 datang tidak hanya dengan penampilan anyar, tapi juga dilengkapi banyak fitur-fltur Linux terbaru seperti OpenOffice.org 3.1 dan Firefox 3.5 yang barangkali tidak lama lagi akan disusul oleh distro-distro lainnya.

Fitur baru yang paling mencolok adalah dukungan terhadap Kernel-based Mode-Setting (KMS) bersama chipset Intel dengan fitur grafis terintegrasi, termasuk semua produk Radeon. Walaupun Fedora 10 sebelumnya dengan beberapa versi Radeon telah mendukung teknologi ini, diklaim bahwa dibantu menggunakan fitur kernel dimungkinkan kendali lebih luas terhadap GPU (Graphics Processing Unit) yang juga bertanggungjawab terhadap penyetelan monitor termasuk resolusinya.

Kecepatan booting yang acap dijadikan parameter terhadap distro-distro baru, juga mendapat perhatian khusus para pengembang Fedora. Leonidas diklaim mampu lompat dari awal dalam waktu 20 detik. Selain itu, Fedora 11 secara default telah menggunakan file system Ext4 yang memiliki banyak kelebihan ketimbang Ext3.

Sumber : Majalah InfoLinux 08/2009

Software Pemilu 0pen Source dari Belgia

Pemerintah Belgia membebaskan software pemilu yang pada 7 Juni lalu digunakan untuk pemilihan calon Parlemen Eropa. Perangkat lunak yang telah berulang-ulang digunakan dalam beberapa periode pemilu sebelumnya, terdiri dari paket software bernama Digivote dan Jites.

Baik kode sumber maupun dokumentasi tentang format pertukaran data, dapat di-download dari Website Directorate General of the Elections. Dokumentasi yang disertakan menjelaskan spesifikasi tentang proses bagaimana data yang dikumpulkan komputer pemilu digital tersebut disampaikan ke server utama di pusat data.

Menteri Dalam Negeri Belgia, Guido De Padt, baru-baru ini telah meluncurkan kampanye guna mempromosikan kesadaran untuk pemilihan yang benar dan sah (valid). Untuk itu, sistem pemilihan digital ini tidak memberi peluang terhadap pilihan yang tidak sah, tapi pilihan 'golput' (blank vote) masih dimungkinkan. Meski demikian, komputer yang berfungsi sebagai mesin pemilihan ini, tidak luput dari masih ditemukannya kekeliruan pada kode programnya.

Ketentuan lisensi untuk kode sumber dari software yang dipublikasikan, tidak disertakan secara ekplisit. Namun salah satu dari berkas kode sumbernya memberlakukan lisensi GNU/GPL-2, dan diasumsikan bahwa seluruh software yang dibebaskan menganut lisensi yang sama.

Ywein Van den Brande, salah seorang pakar dalam bidang spesialiasi lisensi software dari Belgia, mengatakan kalau membuat software tersedia untuk di-download merupakan bentuk dari distribusi. Hal ini memiliki arti, kalau pemerintah seharusnya menambahkan lisensi GNU GPL dan mencetak pernyataan hak cipta yang sesuai.

Sumber : Majalah InfoLinux 08/2009

Firefox 3.5

Setelah sekian lama menunggu, akhirnya pada 30 Juni 2009 lalu, Mozilla Foundation akhirnya telah merilis Firefox 3.5. Versi yang pada awalnya ini menyandang nama Shiretoko, kini sudah tersedia bebas untuk di-download.

Salah seorang pengembang Mozilla, John Slater, mengungkapkan, kerja keras tim di blog-nya, kalau tim Mozilla telah bekerja keras untuk membuat fitur, meningkatkan performa, dan menambah sejumlah fltur menarik lainnya di Firefox 3.5, dan mereka senang dapat berbagi aplikasi ini dengan pengguna di seluruh dunia.

Versi utama sebelumnya, yakni Firefox 3.0, diluncurkan satu tahun lampau pada pertengahan Juni 2008, dan merupakan versi yang telah memecahkan rekor dunia dalam hal paling banyak di unduh. Yakni, melampaui delapan juta downloads dalam kurun waktu 24 jam. Firefox 3.5 menyokong lebih dari 70 bahasa sejagad, termasuk bahasa Indonesia. Ia tampii mengemas fitur, memperbaiki pengaturan data pribadi termasuk fitur 'Private Browsing Mode'. Diklaim memiliki kinerja dan stabilitas lebih baik dengan mesin JavaScript TraceMonkey yang anyar dan sebagainya.

Sumber : Majalah InfoLinux 08/2009

BackTrack 4 Sokong CUDA

Sebagai tindak lanjut rilis Beta distro sekuriti BackTrack-4 empat bulan sebelumnya, tim Remote Exploit belum lama ini telah merilis versi Pre-Final dengan diberi nama "pwnsauce". BackTrack-4 menyediakan lebih banyak jenis utiliti yang dapat membantu pemelihara dan adminitrator sistem dalam hal pengamanan sistem termasuk aplikasi web, dan juga untuk menguji coba sistem RFID.

Selain itu tersedia juga utiliti untuk menyusup ke LAN dan WLAN, pembobol password, scanner pencari kelemahan jaringan, termasuk perangkat Expioit-Framework Metasploit, dan banyak perkakas lainnya.

Untuk kali pertama, BackTrack 4 menyokong percepatan membongkar password menggunakan bantuan tenaga dari kartu grafis. Perkakas WPA: Pyrit yang disertakan dalam distribusi kali ini mendukung pemanfaatan kartu grafis CUDA buatan NVidia. Agar lebih efektif, BackTrack 4 juga dipersenjatai dengan Multihash CUDA Brute Forcer.

BackTrack 4 dilengkapi dengan kernel Linux 2.6.29.4, dan sebagai LiveSystem memanfaatkan sistem berkas Advanced Multi Lagered Unification Filesystem Versi 2 (AUFS 2) bersama SquashFS sebagai modul Kernel.

Sumber : Majalah InfoLinux 08/2009

Linux, 0S Pertama Dukung USB 3.0

Gadis "geekess" pengembang kernel Linux dan karyawati Intel Sarah Sharp telah mengumumkan ketersediaan driver untuk perangkat masa depan USB 3.0. Seperti disebutkan di halaman blog-nya, driver yang dikembangkannya itu mendukung Extensible Host Controller Interface (xHCI) guna memenuhi persyaratan standardisasi USB 3.0 yang disepakati industri dan disetujui lembaga standar di November 2008 lalu.

Upaya Sarah Sharp selama satu setengah tahun berhasil membuat Linux sebagai sistem operasi pertama yang mampu dan memenuhi standar yang mendukung USB 3.0. Greg Kroah-Hartman yang selama ini bertanggung jawab dalam bidang ini di tim pengembang kernel disebutkan telah menyerahkan patches ini untuk nantinya dipasang di Kernel 2.6.31. Jadi, andaikan tiada aral melintang maka Linux sudah bisa melayani atau mendukung USB 3.0 pada September 2009.

USB 3.0 meningkatkan kecepatan komunikasi antar perangkat yang menurut perhitungan di atas kertas mencapai sekitar 5 GByte/s. Tapi pada kenyataannya, diperkirakan kecepatan puncaknya lebih rendah. Di samping itu, standar baru USB 3.0 yang utamanya dikembangkan oleh Intel ini, menyediakan catu daya lebih kuat dan peningkatan dalam hal pengelolaannya. Hal ini dimungkinkan antara lain dengan mengeliminasi proses polling. Bersama generasi USB 3.0, konsep dari Hub juga berbeda di mana sebuah hub terdiri atas dua hub turunan yang satu bertugas menangani modus baru Super-Speed, sedangkan yang lainnya untuk kecepatan tipe USB sebelumnya, yaitu Low-Speed, Full-Speed, dan High-Speed.

Kode sumber dari driver yang dikembangkan gadis ini, dapat ditemukan di repositori git.kernel.org di berkas atas namanya (sharp). Menurut Sharp, perusahan NEC Electronics akan meluncurkan host controller pertama di dunia untuk USB 3.0 yang mengadopsi spesiflkasi xHCI asal pengembangan Intel.

Sumber : Majalah InfoLinux 08/2009