Friday, January 29, 2010

Memperbaiki MRTG

Jika grafik MRTG tidak fruktuatif, sudah bisa ditebak, ada masalah dengan perangkat. Biasanya karena community string tidak sesaui lagi atau salah. Ini terjadi jiga perangkat diganti. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan seperlunya.

Langkah-langkah perbaikan yang mungkin bisa dilakukan :
  1. Login ke MRTG Server lalu "su -"
  2. Pindah ke folder /etc/mrtg
  3. Cek Agent "snmpwalk -v 1 -c public 192.168.1.86"
  4. Jalankan "cfgmaker public@192.168.1.86 > /etc/mrtg/lenovo1.cfg"
  5. Edit lenovo1.cfg untuk workdir,
  6. Jalankan "env LANG=C /usr/bin/mrtg /etc/mrtg/lenovo1.cfg" sebanyak 3x
  7. Jalankan "indexmaker --output=/var/www/html/mrtg1/index1.html /etc/mrtg/lenovo1.cfg"
  8. Restart "/etc/rc.d/init.d/snmpd restart"
Ternyata kesalahannya adalah salah menentukan interface yang dipilih. Seharusnya yang dipilih adalah interface ether2, bukannya ether1. Ini terjadi karena ganti perangkat router dari Cisco 28xx ke Mikrotik RB1000. Disamping itu kesalahan terjadi karena salah memasukkan parameter addresss pada SNMP Mikrotik. Seharusnya address SNMP adalah 0.0.0.0/0, bukan IP dirinya sendiri.

Pengubahan pilihan interface dilakukan pada server MRTG pada file /var/www/html/mrtg/index.html. Ganti 172.17.104.58 dengan IP Address dari interface yang benar.

Kesalahan lain adalah nama community string nya masih default, yaitu public. Padahal pada MRTG Server, perangkat dikenal dengan community string yang lain. Untuk merubah community string Mikrotik RB1000, gunakan Winbox.exe. Sebelum mengubah community string, aktifkan SNMP, yaitu klik menu IP - > SNMP -> SNMP Setting -> Enabled = Yes -> Apply. Ubah community string : klik menu IP -> SNMP -> double click baris public -> ganti Name = jakarta, Address = 0.0.0.0/0 dan Read Access = enable -> Apply.

Selengkapnya lihat file konfigurasi MRTG Server dan Client.txt yang ada di flashdisk pada folder Catatan.

Menon-aktifkan Host di Nagios Core 3.2.0 pada Fedora 11

Jika melihat ada host yang bermasalah terus-menerus, sebaiknya di non-aktifkan saja. Ini dilakukan agar pesan "** PROBLEM Host Alert: 84-ipcam is DOWN **" tidak terus menerus dikirimkan ke mailbox kita. Dan setidaknya akan merusak pemandangan pada Nagios kita. Selama dinon-aktifkan, jangan lupa untuk dilakukan perbaikan terhadap host yang bermasalah tersebut. Akan diutarakan langkah-langkah menon-aktifkan sebuah host. Dalam hal ini akan menon-aktifkan host ip-cam dengan ip 202.46.x.xxx.

Langkah-langkahnya :
  1. Login via SSH ke Nagios Server, lalu tingkatkan diri menjadi super user
  2. Edit file konfigurasi localhost.cfg
  3. Edit file konfigurasi nagios.cfg
  4. Jalankan konfigurasi Nagios
  5. Restart Nagios
Selengkapnya adalah sebagai berikut :

1. Login ke Nagios Server, lalu menjadi Root
[msmunir@lenovo ~]$ ssh msmunir@202.46.x.xx
msmunir@202.46.x.xx's password:
Last login: Thu Jan 28 21:53:12 2010 from 110.137.240.228
[msmunir@nms ~]$ su -
Password:
[root@nms ~]#

2. Edit file konfigurasi localhost.cfg
[root@nms etc]# mcedit /usr/local/nagios/etc/objects/localhost.cfg

Hapus host "84-ipcam" pada file konfigurasi localhost.cfg:
define hostgroup{
hostgroup_name linux-servers ; The name of the hostgroup
alias Linux Servers ; Long name of the group
members xhost,71-nms,84-ipcam

Sehingga menjadi:
define hostgroup{
hostgroup_name linux-servers ; The name of the hostgroup
alias Linux Servers ; Long name of the group
members xhost,71-nms

3. Edit file konfigurasi nagios.cfg
[root@nms etc]# mcedit /usr/local/nagios/etc/nagios.cfg

Lakukan remark (#)pada baris host 84-ipcam.cfg :
# Definitions for monitoring the local (Linux) host
cfg_file=/usr/local/nagios/etc/objects/xhost.cfg
cfg_file=/usr/local/nagios/etc/objects/71-nms.cfg
cfg_file=/usr/local/nagios/etc/objects/84-ipcam.cfg

Sehingga menjadi :
# Definitions for monitoring the local (Linux) host
cfg_file=/usr/local/nagios/etc/objects/xhost.cfg
cfg_file=/usr/local/nagios/etc/objects/71-nms.cfg
#cfg_file=/usr/local/nagios/etc/objects/84-ipcam.cfg

4. Jalankan konfigurasi Nagios
[root@nms etc]# /usr/local/nagios/bin/nagios -v /usr/local/nagios/etc/nagios.cfg

5. Restart Nagios
[root@nms etc]# service nagios restart

Masalah lain yang mungkin timbul adalah :
  1. IP Address berubah, misal dari 117 ke 114
  2. Ada service yang harus di-disable, misal service SSH. Cukup remark bagian SSH di file konfigurasinya. Misal men-disable SSH pada 72-mikrotik, maka remark bagian SSH pada file /usr/local/nagios/etc/objects/72-mikrotik.cfg.

Thursday, January 28, 2010

Menambah Font Windows ke Linux

Ketika mau memilih font Courier New, ternyata di OOo 3.1.1 di Fedora 11 tidak tersedia. Mencoba mencari di Google. Namun setelah dicoba, terhenti di tengah jalan. Kemudian mencoba mencari tutorial yang ada di majalah InfoLinux Juni 2007. Pada halaman 48 ada artikel "Menambah Fonts Windows ke Linux". Pada beberapa bagian dalam tutorial tersebut, tidak bisa dijalankan atau terhenti di tengah jalan juga. Akhirnya improvisasi tidak bisa dihindari.

Langkah-langkah menurut artikel :
  1. Salin font yang ada di MS Windows dengan cara menyalin folder c:\windows\fonts ke USB FlashDrive. Nama folder bisa tetap fonts atau ganti menjadi FontTTF. Hapus yang ekstensinya bukan *.ttf. Karena yang dibutuhkan hanya file-file *.ttf.
  2. Masuk ke terminal Fedora, kemudian jadikan diri anda super user
  3. Buat folder baru di /usr/share/fonts/ttf/msfonts.
  4. Salin isi folder FontTTF yang ada di USB FlashDrive ke /usr/share/fonts/ttf/msfonts, hanya file *.ttf saja.
  5. Ubah attribute file-file *.ttf ke 644
  6. Edit file /etc/X11/xresources (perlukah?)
  7. Restart xfs. Jika xfs tidak ada, install dulu xfs
Menjadi super user :
[msmunir@localhost ~]$ su -
Password:

[root@localhost ~]#

Membuat folder baru di /usr/share/fonts/ttf/msfonts.
[root@localhost ~]# mkdir -p /usr/share/fonts/ttf/msfonts

Salin isi folder FontTTF di USB FlashDrive ke /usr/share/fonts/ttf/msfonts :
[root@localhost ~]# cp /media/CORSAIR/FontTTF/*.ttf /usr/share/fonts/ttf/msfonts/

Ubah attribute file-file *.ttf
[root@localhost ~]# chmod 644 /usr/share/fonts/ttf/msfonts/*.ttf

Install dulu xfs
[root@localhost ~]# yum install xfs

Tambahkan letak patch directory /usr/share/fonts/ttf/msfonts/ ke dalam /etc/X11/fs/config

catalogue = /usr/share/fonts/ttf/msfonts/

Restart service xfs
[root@localhost ~]# /etc/init.d/xfs restart
Restarting xfs:
Shutting down xfs: [FAILED]
Starting xfs: [ OK ]
[root@localhost ~]#

Jika langkah di atas tidak membuahkan hasil, coba langkah berikut ini.

Pindah ke home folder Anda, kemudian buat sebuah folder baru dengan nama .fonts
[msmunir@localhost ~]$ cd /home/msmunir
[msmunir@localhost ~]$ mkdir .fonts

Salin isi folder FontTTF di USB FlashDrive ke /usr/share/fonts/ttf/msfonts :
[msmunir@localhost ~]# cp /media/CORSAIR/FontTTF/*.ttf /home/msmunir/.fonts/.

Asumsi, xfs sudah terinstalasi. Restart service xfs
[root@localhost ~]# /etc/init.d/xfs restart
Restarting xfs:
Shutting down xfs: [FAILED]
Starting xfs: [ OK ]
[root@localhost ~]#


Sumber :
Menambah Fonts Windos di Linux
Contoh Font TTF

Sunday, January 24, 2010

Membagi Bandwidth Secara Adil dengan Mikrotik

Uji coba pembatasan bandwidth dengan router Mikrotik RB1000. Asumsinya adalah akan dibuat sedemikian rupa sehingga bandwidth bisa dibatasi pada suatu level, misal 128 kbps, 256 kbps, 512 kbps dan lainnya. Tindakan ini akan membatasi pengguna dalam menggunakan bandwidth. Dengan menggunakan queue type pcq di Mikrotik, kita bisa membagi bandwidth yang ada secara adil dan merata untuk para user, saat jaringan pada posisi puncak. Misal, interface yang mengarah ke upstream ISP diberi nama ether1 dimana IP addressnya 202.46.x.x2/27, dan interface yang mengarah ke downstream pengguna diberi nama ether2 dimana network address-nya 192.168.2.0/24. Perintah yang harus dijalankan di Terminal Mikrotik adalah (saya menggunakan program Winbox v3.28 yang dijalankan di Fedora 9) :

ip firewall mangle add chain=forward src-address=192.168.2.0/24 action=mark-connection new-connection-mark=users-con
ip firewall mangle add connection-mark=users-con action=mark-packet new-packet-mark=users chain=forward


queue type add name=pcq-download kind=pcq pcq-classifier=dst-address

queue type add name=pcq-upload kind=pcq pcq-classifier=src-address

queue tree add name=Download parent=ether2 max-limit=256000

queue tree add parent=Download queue=pcq-download packet-mark=users


queue tree add name=Upload parent=ether1 max-limit=256000

queue tree add parent=Upload queue=pcq-upload packet-mark=users


queue tree add parent=ether2 queue=pcq-downlo
ad packet-mark=users
queue tree add parent=ether1 qu
eue=pcq-upload packet-mark=users

Untuk memastikan bahwa proses pembatasan bandwidth berjalan, maka perlu membuka dua layar. Satu layar untuk memantau unjuk kerja Mikrotik, dan satu layar lagi untuk menguji upload dan download. Upload dan download dilakukan dari belakang ether2, kebetulan menggunakan komputer Fedora 11 dengan IP 192.168.2.2. Perintah baris untuk menguji pembatasan bandwidth downlaod adalah:

[msmunir@msmunir temp]$ wget -dc http://202.46.x.x1/lagu/Ada_Band-Manusia_Bodoh.mp3

Maksud perintah baris di atas adalah memerintahkan komputer lokal melakukan download file Ada_Band-Manusia_Bodoh.mp3 dari komputer remote dengan IP 202.46.3.x1.

Perintah baris untuk menguji pembatasan bandwidth upload adalah :

[msmunir@msmunir temp]$ scp Kahitna\ -\ Track\ 10.mp3 msmunir@202.46.x.x7:.*.*

Maksud perintah di atas adalah memerintahkan komputer lokal agar mengirim file Kahitna\ -\ Track\ 10.mp3 ke komputer remote dengan IP 202.46.x.x7.

Jika bandwidth tidak dibatasi, kedua perintah di atas akan mengambil bandwidth sesukanya. Tapi karena dibatasi pada level 128 kbps, maka komputer lokal akan mendapatkan bandwidth maksimal 128 kbps.

Tampilan layar Mikrotik saat proses download dan upload berlangsung :


Sumber:http://www.kutukupret.com/