Saturday, May 15, 2010

Instruksi Kerja Cek Node Online

Instruksi Kerja ini ditujukan untuk mengetahui jumlah node atau komputer di suatu kawasan kerja atau di suatu satker yang online saat ini. Jadi pengecekan ini bersifat real time. Disamping bisa mengetahui jumlah, bisa juga digunakan untuk mengetahui secara makro status LAN di suatu Gedung atau Satker. Jika ada 3 node saja di suatu Gedung atau Satker, dapat diduga, LAN di Gedung tersebut dinyatakan tidak bermasalah. Soal akses Internetnya bermasalah atau Hotspot-nya bermasalah atau ada salah satu komputer yang bermasalah atau akses Internet-nya melambat, itu masalah lain.

Pengecekan Node di SRP per 32 Subnet VLAN

Interface = ether2_gateway_vlan
Address Range = 192.168.0.0/19
Host = 192.168.0.1 s/d 192.168.31.254 (32 subnet)

Pengecekan Node di SRP per 16 Subnet VLAN

Interface = ether2_gateway_vlan
Address Range = 192.168.0.0/20
Host = 192.168.0.1 s/d 192.168.15.254 (16 subnet)

Interface = ether2_gateway_vlan
Address Range = 192.168.16.0/20
Host = 192.168.16.1 s/d 192.168.31.254 (16 subnet)

Pengecekan Node di SRP per 8 Subnet VLAN

Interface = ether2_gateway_vlan
Address Range = 192.168.8.0/21
Host = 192.168.8.1 s/d 192.168.15.254 (8 subnet)

Interface = ether2_gateway_vlan
Address Range = 192.168.16.0/21
Host = 192.168.16.1 s/d 192.168.23.254 (8 subnet)

Pengecekan Node di SRP per 4 Subnet VLAN

Interface = ether2_gateway_vlan
Address Range = 192.168.8.0/22
Host = 192.168.8.1 s/d 192.168.11.254 (4 subnet)

Interface = ether2_gateway_vlan
Address Range = 192.168.12.0/22
Host = 192.168.12.1 s/d 192.168.15.254 (4 subnet)

Interface = ether2_gateway_vlan
Address Range = 192.168.16.0/22
Host = 192.168.16.1 s/d 192.168.19.254 (4 subnet)

Interface = ether2_gateway_vlan
Address Range = 192.168.20.0/22
Host = 192.168.20.1 s/d 192.168.23.254 (4 subnet)

Jika isian Address Range di luar yang di atas, mungkin akan tampil pesan kesalahan. Misal, Address Range = 192.168.8.0/19. Pesan kesalahan yang tampil adalah :
Wrong Address Range
Error in Address Range - ip address expected!

Berdasarkan pengalaman ini, akan di tata ulang IP Private di setiap kawasan kerja. Pengaturannya kira-kira sebagai berikut :
  1. SRP : 192.168.16.0/20 (16 subnet) atau dari 192.168.16.1 s/d 192.168.31.254
  2. PSJ : 192.168.32.0/21 (8 subnet) atau dari 192.168.32.1 s/d 192.168.39.254
  3. KPB : 192.168.40.0/21 (8 subnet) atau dari 192.168.40.1 s/d 192.168.47.254
  4. YGY : 192.168.48.0/22 (4 subnet) atau dari 192.168.48.1 s/d 192.168.51.254
  5. BDG : 192.168.52.0/23 (2 subnet) atau dari 192.168.52.1 s/d 192.168.53.254
Jika pengaturan ini diberlakukan maka Subnet yang akan mengalami deregulasi IP Address adalah :
  1. PTBN, dari 192.168.10/24 menjadi 192.168.20.0/24
  2. PPIN, dari 192.168.11.0/24 menjadi 192.168.21.0/24
  3. PRPN, dari 192.168.12.0/24 menjadi 192.168.22.0/24
  4. PSJMN, dari 192.168.13.0/24 menjadi 192.168.23.0/24
  5. PTBIN, dari 192.168.14.0/24 menjadi 192.168.24.0/24
  6. PTLR, dari 192.168.15.0/24 menjadi 192.168.25.0/24
  7. SJK, dari 192.168.21.0/24 menjadi 192.168.26.0/24
  8. LAB, dari 192.168.30.0/24 menjadi 192.168.27.0/24
  9. Bantek, dari 192.168.20.0/24 menjadi 192.168.28.0/24
  10. Hotspot : 192.168.29.0/24
Pengaturan seperti ini akan sangat memudahkan melakukan pemantauan menggunakan Router Board.

Kalau mau menghitung Subnet untuk IP Address tertentu, silahkan kunjungi : Subnet Mask Calculator.
Misal kalkulasi untuk IP Address : 192.168.16.0/20, menghasilkan
Address : 192.168.16.0
Netmask : 255.255.240.0
Wildcard : 0.0.15.255
Network Address : 192.168.16.0 /20
Broadcast Address : 192.168.31.255
First Host : 192.168.16.1
Last Host : 192.168.31.254
Total Host Count : 4094

Aplikasi untuk manajemen Wireless Access Point

Hasil kalkulasi di atas dapat digunakan untuk mengatur manajemen Wireless Access Point. Jika sebelumnya konfigurasi Wireless Access Point adalah sbb :
IP Address : 192.168.21.2
Subnet mask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.21.1

Maka sekarang konfigurasi Wireless Access Point menjadi :
IP Address : 192.168.21.2
Subnet mask : 255.255.240.0
Gateway : 192.168.29.1, dimana ini adalah IP Address interface ether4-nya RB1000

Untuk itu interface ether4 dari Mikrotik RB1000 pun harus diubah menjadi satu subnet dengan Wireless Access Point. Jika sebelumnya IP Address dari interface ether4 adalah 172.16.1.1/24, maka sekarang harus menggunakan 192.168.29.1/20.

Thursday, May 13, 2010

Republik Tatarstan

Republik Tatarstan mungkin masih aneh terdengan di kuping kita. Wajar saja karena ini adalah salah satu republik di bawah Republik Federasi Russia. Republik ini cukup kecil wilayahnya, 68.000 km persegi dengan jumlah penduduk tidak lebih dari 4 juta jiwa. Menarik karena di wilayah sekecil ini bermukim berbagai industri strategis Russia, seperti industri pesawat terbang (Tupolev), helikopter (Mi), truk militer (Kamaz), amunisi (POZIS), optikal-mekanikal (KOMZ), elektronik, jam Vostok, kimia, dll.

Salah satu pesawat yang telah dikenal oleh dunia adalah pesawat Tupolev dan helikopter Mi. Meski terkesan terbelakang, industri pesawat Tupolev mampu membangun pesawat terbang kelas dunia. Sebagai contoh Tu-144 adalah setara dengan Corcorde. Atau Tu-206 setara dengan Boeing 747. Atau Tu-204-500 setara dengan Boeing 737-500. Ada lagi, helikopter tempur Mi-35 setara dengan Apache AH-64 milik AS. Heli angkut berat Mi-17 pun dipabrikasi di Republik Tatarstan.

Karena republik ini masih diwarnai budaya timur tengah sejak tempo doeloe, maka nama-nama pejabat republik tidak aneh di telinga kita. Misal Presiden Rustam Minnikhanov, Perdana Menteri Ildar Khalikov, Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Militer Russia Jenderal AD Makhmut Akhmetovich Gareyev, Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Professor Mansur Khasanov Khasanovich. Yang menakjubkan adalah jumlah penduduk yang praktis tidak meningkat sejak tahun 1994. Jumlah penduduk hanya 4 jt-an untuk daerah seluas setengah Pulau Jawa. Padahal jumlah penduduk di setengah Pulau jawa bisa mencapai 50 jt-an.

Pada tanggal 15 Mei 2010, pesawat F3 Tornado dari Royal Air Force Inggris mencegat pesawat-pesawat pembom nuklir strategis Russia jenis Tupolev Tu-160 Blackjack. Dalam formasi pesawat pembom Russia, tampak pula pembom Tu-95 Bear. Tu-95 diproduksi pertama kali tahun 1952. Tu-160 pertama kali masuk resimen bomber 184 Russia tahun 1987.

Lihat juga :
http://en.wikipedia.org/wiki/Tatarstan
http://en.wikipedia.org/wiki/Tupolev_Tu-144
http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_Prime_Ministers_of_Tatarstan
http://www.dailymail.co.uk/
http://www.airforce-technology.com/projects/tu160/
http://en.wikipedia.org/wiki/Tupolev_Tu-95


Jasa Saluran Internet untuk Instansi Pemerintah

Pemerintah Republik Indonesia bisa menentukan tarif berbagai jasa yang diberikan oleh lembaga pemerintah. Salah satunya adalah jasa saluran Internet, khususnya saluran Internet untuk instansi pemerintah sendiri. Tarif ini dituangkan dalam suatu Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2008 tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Tarif bisa dilihat pada romawi VI "Jasa Jaringan Informasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi", huruf B "Jasa Saluran Internet untuk Instansi Pemerintah" angka 2 "Sewa saluran Internet".

Tarif selengkapnya adalah :
  1. 64 kbps = Rp 2.275.000,- per bulan atau Rp 27.300.000,- per tahun
  2. 128 kbps = Rp 3.250.000,- per bulan atau Rp 39.000.000,- per tahun
  3. 256 kbps = Rp 5.850.000,- per bulan atau Rp 70.200.000,- per tahun
  4. 512 kbps = Rp 11.750.000,- per bulan atau Rp 140.400.000,- per tahun
  5. 1.024 kbps = Rp 22.750.000,- per bulan atau Rp 273.000.000,- per tahun
  6. 2.048 kbps = Rp 42.250.000,- per bulan atau Rp 507.000.000,- per tahun
  7. 3.096 kbps = Rp 61.750.000,- per bulan atau Rp 741.000.000,- per tahun
  8. 4.128 kbps = Rp 81.250.000,- per bulan atau Rp 975.000.000,- per tahun
  9. 5.120 kbps = Rp 100.750.000,- per bulan atau Rp 1.209.000.000,- per tahun
  10. 6.144 kbps = Rp 120.250.000,- per bulan atau Rp 1.443.000.000,- per tahun
  11. 7.168 kbps = Rp 139.750.000,- per bulan atau Rp 1.677.000.000,- per tahun
  12. 8.192 kbps = Rp 159.250.000,- per bulan atau Rp 1.911.000.000,- per tahun
  13. 9.216 kbps = Rp 178.750.000,- per bulan atau Rp 2.145.000.000,- per tahun
  14. 10.240 kbps = Rp 198.250.000,- per bulan atau Rp 2.379.000.000,- per tahun
Jika diasumsikan bahwa biaya ini termasuk juga local loop, maka harga di atas menjadi wajar dan kompetitif. Apalagi jika bisa dikeluarkan surat yang menyatakan tidak dikenakannya PPN pada setiap PNBP.

Gambar di atas di ambil dari http://internet-batan.iptek.net.id/traffic_batan.html pada tanggal 13 Mei 2010 jam 11:42 WIB. Tampak dalam gambar, bahwa traffic Internasional sempat menembus 24 Mbps pada Rabu, 12 Mei 2010.

Lihat juga :
PP 36/2008 asli
PP 36/2008 lengkap