Tim dibentuk karena ada tugas yang tidak terakomodasi dalam struktural yang ada. Anggota Tim bisa saja diambil dari berbagai organ dari dalam struktur maupun dari dalam struktur sesuai dengan spesialisasinya. Bisa jadi beberapa anggota Tim diambil dari organ yang sama, dimana orang-orang tersebut adalah komandan dan anak-anak buahnya. Namun jika status dalam Tim adalah sama-sama anak buah, maka secara etika (menurut saya), sang Komandan tidak bisa begitu saja memerintahkan anak buahnya. Yang dapat memerintah hanyalah Komandan Tim. Jika sang atasan, yang nota bene adalah anggota Tim juga, juga ikut memerintah, berarti akan ada dualisme kepemimpinan dalam suatu saat yang bersamaan. Ia kalau perintahnya sejalan. Nah, kalau instruksinya bertolak belakang, kan jadi berabe. Mau ikuti yang mana???
Etika inilah yang membuat saya tidak pernah melakukan intervensi ke anak buah yang pada saat yang sama, sama-sama menjadi anggota Tim. Tugas yang dibebankan Tim kepada anak buah menjadi tanggung jawab pribadinya kepada Tim, bukan kepada atasan strukturalnya. Sebenernya gatel juga bisa anak buah tidak jua menyelesaiakan tugas tim, tapi karena komitmen, mau apa di kata.
Dengan etika ini bukan berarti yang tidak sejalan dengan etika ini menjadi salah. Tidak ada urusan dengan salah dan benar untuk opini ini.
No comments:
Post a Comment