Saturday, June 26, 2010

Kreatif dengan filter

Fotografi digital telah membawa kemudahan pada rekayasa gambar secara digital. Namun, salah satu kreativitas paling menarik dari seni fotografi adalah mampu melakukan rekayasa pada sisi optiknya. Sri Sadono menjelasakan bagaimana berkreasi dengan filter close-up, neutral density, polarisasi dan star.
Filter CLOSE-UP

Saat melihat detail-detail kecil di sekeliling kita, terkadang banyak hal menakjubkan yang dapat dijadikan sebagai objek pemotretan. Namun, supaya hasilnya optimal, objek tersebut harus diambil dari jarak yang sa­ngat dekat. Masalahnya, tidak semua lensa mampu melakukan hal tersebut. Anda perlu lensa makro yang memiliki jarak fokus terdekat mulai dari 1 – 10 cm.

Gambar yang diambil dengan lensa Canon EF-S 18-55mm yang memiliki jarak fokus terdekat 25 cm yang memiliki magnifikasi maksimal 0,34x hanya mampu menghasilkan detail buah yang terlalu kecil. Dengan menambah filter close-up di depannya, jarak fokus terdekat lensa Canon EF-S 18-55mm menjadi sekitar 8 cm. Magnifikasi lensa pun meningkat sehingga detail objek pun terlihat lebih optimal. Selengkapnya klik disini. Filter rekomendasi : Kenko PRO1D - AC Close-Up No.3. JPC Kemang menyediakan jenis Hoya Close-up Set 58mm = Rp 689.000.

Filter neutral Density

Kesan dinamis pada gambar dapat diciptakan dengan cara menambahkan efek gerakan. Efek tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan teknik slow-shutter terhadap ge­rakan objek. Masalahnya, saat intensitas cahaya yang diguna­kan dalam pemotretan terlalu kuat, kita akan kesulitan untuk mendapatkan kecepatan shutter yang cukup lambat.

Saat intensitas cahaya terlalu kuat, biasanya mode pemotretan otomatis akan mengatur kamera pada kecepatan shutter tinggi. Hal tersebut akan menciptakan efek beku (freeze) pada gerakan. Dengan mode Aperture Priority (Av), kecepatan shutter dapat diperlambat dengan mengatur aperture pada bukaan terkecil. Namun, saat intensitas terlalu tinggi, hasilnya sering kali belum optimal. Filter Neutral Density (ND) yang berfungsi untuk mengurangi intensitas cahaya yang masuk ke lensa efektif untuk memperlambat kecepatan shutter. Filter Visico ND8 dapat menurunkan pencahayaan hingga 3 stop. Selengkapnya klik disini.

Filter rekomendasi : Visico ND8. JPC Kemang menyediakan jenis

  1. Kenko ND8X 58mm = Rp 245.000.
  2. Hoya ND 8X 58mm = Rp 299.900
  3. Kenko Zeta ND8x 58mm = Rp 599.000
Filter polarizer

Salah satu cara manual yang masih sering digunakan dalam fotografi digital adalah penggunaan filter pola­rizer. Filter tersebut sering menjadi andalan fotografer yang menyukai pemotretan outdoor.

Untuk lensa dengan sistem autofokus yang sekarang ini lebih banyak digunakan di era digital, direkomendasikan untuk menggunakan filter tipe circular polarizer (CPL). Filter CPL terdiri dari dua lapisan optik, di mana optik bagian depan dapat diputar secara bebas untuk mendapatkan efek yang diinginkan. Efek tersebut akan terlihat secara bertahap di viewfinder.

Filter polarizer digunakan karena dapat mengu­rangi­ refleksi cahaya yang ditimbulkan permukaan objek yang bersifat reflektif, seperti permukaan air, kaca atau daun. Dengan demikian, permukaan objek tersebut akan terekam dengan detail yang lebih baik dan saturasi warnanya menjadi lebih kuat. Hanya saja, penggunaan filter polarizer dapat menurunkan tingkat pencahayaan sekitar 1,5 stop. Karena itu, filter CPL kurang cocok di situasi minim cahaya. Selengkapnya klik disini.

Filter rekomendasi : Kenko PRO1D Wide Band C-PL dan Visico C-PL.
JPC Kemang menyediakan filter sejenis dengan jenis :
  1. Kenko Pro-1 D CPL (Slim) 58mm = Rp 500.000
  2. Kenko (CPL) Digital 58mm = Rp 270.000
  3. Kenko Zeta CPL 58mm = Rp 700.000
  4. Hoya CPL (Mix) CIR-PL Slim Frame 58mm = Rp 300.000
  5. Hoya CPL (Mix) Super CPL 58mm = Rp 600.000
Filter star

Dengan menambahkan filter star, seperti filter Pro1D R-Cross Screen (W) dari Kenko, setiap sumber cahaya yang terekam ke dalam gambar akan mengeluarkan efek bintang yang menjadikan gambar terlihat lebih dramatis. Filter seperti ini sangat ideal untuk dipakai pada pemotretan landscape di malam hari yang melibatkan banyak elemen lampu. Dengan memasang filter tersebut, secara otomatis efeknya akan muncul pada sumber cahaya. Pengaturan ha­nya perlu dilakukan pada pola rotasi efek bintang dengan memutar ring filternya.

Karena juga dapat menciptakan efek bintang pada titik refleksi cahaya, filter PRO1D R-Cross Screen (W) efektif untuk menciptakan kesan mewah pada saat digunakan untuk memotret perhiasan. Selengkapnya klik disini. Filter rekomendasi : Kenko PRO1D R-Cross Screen. JPC menyediakan filter sejenis dengan jenis :
  1. Kenko Pro-1D R-CrossScreen(W) 58mm = Rp 329.000
  2. Kenko Cross Screen (4 Point) 58 mm = Rp 255.000
  3. Hoya Cross Screen 4x 58mm = Rp 255.000
Menurut buku Travel Photography, untuk fotografi perjalanan membutuhkan filter tambahan yaitu filter skylight atau UV dan filter polarisasi. Berdasarkan data yang ada di JPC Kemang, produk yang ditawarkan adalah :
  1. Filter UV : Hoya UV (Mix) HMC UV(O) 58mm = Rp 265.000
  2. Filter polarisasi : Kenko Pro-1 D CPL (Slim) 58mm = Rp 500.000
Filter Ultraviolet

Filter Ultraviolet UV dari Hoya adalah filter serba guna. Filter untuk cuaca yang baik ini, dirancang untuk mengoptimalkan fotografi. Filter UV akan menyerap cahaya ultraviolet yang sering membuat hasil pemotretan luar menjadi kabur dan tidak jelas. Sebaiknya filter UV harus selalu terpasang di lensa untuk meningkatkan kecerahan dan kesetimbangan cahaya. Disamping untuk melindungi lensa Anda. Filter Hoya ini sangat cocok untuk kamera SLR digital dan SLR 35mm, termasuk untuk fotografi hitam putih.

Sumber :
  1. Majalah Chip Foto Video Digital edisi 02/2010, halaman 86
  2. Jakarta Photographic Center, Jl. Kemang Raya 47C, Jakarta 12730.

No comments:

Post a Comment