Wednesday, September 23, 2009

Stasiun Tanjung Priok

Saat aku kecil, Stasiun Tanjung Priok terlihat tidak terawat, kumuh, bau pesing, jorok, kotor, tempat prostitusi dan rawan kriminal. Stasiun jadi tempat berteduh para pelaku segala macam tindak kriminal, tempat tidur tuna wisma, tempat onggokan kereta rusak. Dan dulu tempat aku membuat pisau-pisauan dari paku dengan cara melindasnya di saat kereta lewat. Stasiun bener-bener tidak terawat. Namun sejak diresmikan oleh Presiden SBY pada 28 April 2009, suasana menjadi sangat berbeda. Gedung menjadi tampak bersih sekali, sangat jauh berbeda dibanding saat dulu.

Stasiun Tanjung Priok dibangun pertama kali pada tahun 1885, satu kilometer di sebelah utara bangunan yang ada sekarang. Kemudian pada tahun 1914 dibangun Stasiun Tanjung Priok yang baru dengan luas lahan 46.930 m2 dan luas bangunan 3.678 m2. Stasiun Tanjung Priok diresmikan pada tanggal 6 April 1925 bersamaan dengan pembukaan jalur Tanjung Priok – Meester Cornellis (Jatinegara).

Untuk ukuran stasiun sebesar ini, masalah terbesar yang dihadapi adalah perawatan dan tuna wisma. Menurut penuturan salah satu petugas, status stasiun kereta masih di bawah Departemen Perhubungan, sehingga pihak pengelola tidak dapat meminta alokasi dana perawatan ke PT. KAI. Jumlah pegawai yang mengoperasikan stasiun ini sekitar 100 pegawai.

Stasiun memiliki 6 jalur dengan alat pemindah jalur yang masih manual. Hampir seluruh bantalan rel sudah diganti dengan bantalan baru yang terbuat dari beton. Yang tidak berubah adalah bangunan induknya. Tampaknya, bangunan induk hanya dibersihkan, dicat dan dibenahi sana-sini, termasuk kaca mozaiknya. Tembok dan besi yang digunakan tampaknya masih cukup kokoh setelah berdiri hampir 80 tahun.

Saat ini di Stasiun Tanjung Priok telah dioperasikan Kereta Api KRL Ekonomi AC Tanjung Priok – Bekasi (berangkat dari Stasiun Tanjung Priok pukul 10.30 dan 17.45 WIB), KRD Tanjung Priok – Cikampek (berangkat dari stasiun Tanjung Priok pukul 09.30 dan 16.20, yang jam 09.30 sampai Purwakarta) dan kereta ekonomi Kertajaya Tanjung Priok – Surabaya (berangkat dari Stasiun Tanjung Priok Pukul 15.20). KA Kertajaya yang menggunakan jalur utara melewati Semarang Poncol, Cepu, Bojonegoro dan berhenti di Pasar Turi. Dulu juga sempat dioperasikan KA jurusan Solo Balapan, nampatnya tidak bertahan lama. Yang pernah aku rasakan adalah naik KRD hingga Purwakarta untuk berkemah di Wanayasa.

Lihat juga :
www.kereta-api.com
MSM Photo Gallery

Iklan yang menggunakan setting atau lokasi di Stasiun Tanjung Priok adalah :
  1. Mizone City Project, lihat pada 12 Peb 2012 jam 18:45 di Trans TV
  2. Ponds (Versi Afgan, Zahir, Dan Andhika)

No comments:

Post a Comment