Saturday, September 03, 2016

Rapat idREN di Century pada 2 September 2016

Yang hadir : Baria Akhmad Fikri (Enterprise Service Div. Telkom), Adhi Yuniarto (Filkom UI), Achmad Affandi (FT-ITS), Syahril Chaniago (Kabag Umum, Setditjen Belmawa), Abdul Syukur (Kasubbag Kerjasama, Setditjen Belmawa), Tiomega Gultom (Staf Subbag Kerjasama, Setditjen Belmawa), Walanstar Sitorus (Staf Subbag Layanan Informasi, Setditjen Belmawa), Ridwan Roy Tutupoho (Kasubdit Pembelajaran Khusus, Dit. Pembelajaran, Ditjen Belmawa), Uwes Anis Chaeruman (Kasie Pendidikan Jarak Jauh, Dit. Pembelajaran, Ditjen Belmawa), Yunus Khomeini (Kasubbid Infrastruktur, Pusdatin).


Rapat dimulai jam 16.00, diawali dengan paparan Pak Affandi tentang progres idREN hingga saat ini. Dijelaskan, hingga saat ini sudah ada 76 PT yang terhubung dengan idREN, dimana 29 PT diantaranya terhubung dengan Layer 3 jaringan idREN. Rapat kali ini ada 2 agenda, pertama, interkoneksi idREN dengan LAN Gedung D; kedua, persiapan peresmian idREN oleh Menristekdikti pada Jum’at, 16 September 2016. Dalam peresmian idREN tersebut, akan ditampilkan 2 kegiatan, yaitu peluncuran aplikasi SPADA dan Vicon dengan 3 PT (tentatif), tentunya dengan memanfaatkan jaringan idREN.

Sebenernya saya sendiri belum merasakan beda antara jaringan Internet yang selama ini digunakan dengan jaringan idREN. Secara teoritis, dengan jaringan idREN, hop (lompatan) akan diperpendek, sehingga akses akan lebih cepat. Selain itu, dengan idREN, setiap node bisa terhubung ke jaringan internasional TEIN 4. Katanya ada konten spesifik yang bisa dinikmati di TEIN yang tidak ada di Internet. Namun jaringan IdREN tidak bisa digunakan untuk akses semacam Scopus atau Science Direct, selama node atau PT tidak melanggan jurnal tersebut.

Dengan adanya idREN, seolah-olah akan ada 2 gateway, Internet dan idREN. Yang akan melakukan routing adalah PT. Telkom. Untuk mendukung idREN, PT. Telkom memberikan bonus bandwidth 10% dari bandwidth Internasional yang dilanggan oleh suatu node. Meskipun hanya 10%, bandwidth di idREN sangat optimal, karena ASN yang ada di TEIN hanya 15.000 ASN (AS Number). Bandingkan dengan Internet yang memiliki 500.000 ASN.

Untuk mengimplementasikan idREN di Gedung D, akan dilakukan setting, konfigurasi dan testing oleh Tim idREN (mungkin dari UI) pada Senen, 5 Agustus 2016. Setelah proses ini selesai, baru akan dilakukan simulasi penggunakan aplikasi SPADA dan Vicon. Kemungkinan PT yang akan dilibatkan adalah STP Trisakti, Binus, AMIKOM Jogya, Telkom University, UPH, dll yang tergabung dalam jaringan SPADA (dulu PDITT). Kemungkina Vicon akan menggunakan MCU yang ada di Data Center (MZ).

Jika simulasi ini berhasil, akan ada aplikasi lain yang akan diimplementasikan dalam idREN, misal Kredit Transfer dan PIN (Penomoran Ijazah Nasional).

Rapat berakhir pada pk 20.00.

No comments:

Post a Comment