Tuesday, April 16, 2013

Fasilitas Iradiasi di PATIR

Sejak tahun 1968, PATIR (dulu PAIR) dikenal dengan kemampuan melakukan iradiasi. Makanya nama unit ini adalah pusat aplikasi isotop dan radiasi. Fasilitas iradiasi atau radiasi di PATIR ada 6 unit, 4 unit diantaranya memanfaatkan sinar gamma dan 2 unit lainnya memanfaatkan elektron. Yang memanfaatkan sinar gamma adalah Iradiator Karet Alam (IRKA), Iradiator Panorama Serbaguna (IRPASENA), Iradiator Gamma Chamber, Iradator Gamma Cell. Sedangkan yang memanfaatkan berkas elektron adalah Mesin Berkas Elektron GJ-2 dan iradiator elektron EPS-300. Iradiator Gamma Cell dan Iradiator Elektron EPS-300 sudah tidak digunakan lagi.Untuk melayani industri, yang digunakan adalah IRKA. IRPASENA, Gamma Chamber dan MBE digunakan hanya untuk penelitian saja.


FASILITAS IRADIASI DI PATIR

IRADIATOR KARET ALAM (IRKA)
    - Sumber radiasi: Co-60 (aktivitas maks. : 300 kCi;  aktivitas saat ini : 110 kCi)
    - Kategori: IV
    - Aplikasi : Litbang dan Industri

IRADIATOR PANORAMA SERBAGUNA (IRPASENA)
    - Sumber radiasi: Co-60 (aktivitas maks. : 80 kCi;  aktivitas saat ini : 20 kCi)
    - Kategori: II
    - Aplikasi: Litbang

IRADIATOR GAMMA CHAMBER 4000A
    - Sumber radiasi: Co-60  (aktivitas maks. : 10 kCi;  aktivitas saat ini : 0,7 kCi)
    - Kategori: I
    - Aplikasi : Litbang

IRADIATOR GAMMA CELL 220AECL
    - Sumber radiasi: Co-60 (aktivitas maks. : 11 kCi;  aktivitas saat ini : 0,03 kCi)
    - Kategori: I
    - Aplikasi: ---

IRADIATOR ELEKTRON (MBE GJ-2)
    - Tegangan tinggi: 2 MV (energi 2 MeV)
    - Arus berkas elektron: 10 mA
    - Kategori: II
    - Aplikasi : Litbang

IRADIATOR ELEKTRON (EPS - 300)
    - Tegangan tinggi: 0,3 MV (energi 0,3 MeV)
    - Arus berkas elektron: 50 mA
    - Kategori: I
    - Aplikasi : ---

Kunjungan Tim Komputasi ke fasilitas-fasilitas ini bertujuan untuk mencari kontribusi Teknologi Informatika pada umumnya dan bidang Komputasi pada khususnya kepada salah satu iradiator yang dioperasikan oleh PATIR. Kontribusi bisa berupa pembuatan simulasi dan pemodelan, optimasi proses bisnis yang sudah berjalan. Kalau kontribusi kepada optimasi sisi perangkat keras, bukan domain Pusat Pengembanagn Informatika Nuklir (PPIN), namun sudah mengarah kepada domain Pusat Perangkat Nuklir dan Rekayasa (PRPN).

Rasanya kunjungan yang baru sekali ini belum bisa menemukan sumbangsih yang konkrit, memiliki nilai tambah bagi PATIR dan sesuai peran PPIN. Perlu melakukan kunjangan bahkan melibatkan diri dengan proses bisnis yang terjadi sehari-hari. Hal ini dapat dilakukan 3 hari atau lebih. Untuk kunjungan yang singkat ini, tampaknya sumbangan yang mungkin bisa diberikan untuk IRKA adalah :
  1. Penentuan dosis yang tepat dan optimal di sisi user melalui perangkat lunak
  2. Optimasi peletakan obyek yang diradiasi di bilik radiasi.
Sebenernya ide ini masih samar-samar, perlu diklarifikasi lagi ke lokasi. Apakah memang perlu di optimasi kedua hal tersebut di atas.

Saat melakukan kunjungan ke PATIR, dari 6 iradiator yang dioperasikan oleh PATIR, kami hanya sempat mengunjungi 2 di antaranya. Fasilitas yang sempat kami kunjungi adalah Iradiator Karet Alam (IRKA) dan Mesin Berkas Elektron GJ-2. Sementara yang selalu digunakan untuk layanan kepada masyarakat adalah IRKA. Mungkin tipe inilah yang akan dibangun di Surabaya.

Berdasarkan tanya jawab dengan operator IRKA, Bp. Cahyono dan Bp. Supandi, pelanggan/user/masyarakat yang akan melakukan iradiasi sudah sejak awal menentukan berapa dosis iradiasi yang akan diberikan dalam satuan kilo Grey, dan berapa lama waktu iradiasinya dalam satuan jam. Hal ini tertuang dalam Formulir Radiasi yang ahrus diisi oleh pelanggan/user/masyarakat.

Operator IRKA tinggal menentukan agenda peng-iradiasi-annya. Sebelum di-iradiasi, operator perlu mengecek apakah packing/kardus yang digunakan sudah sesuai standar.

Berdasarkan rule of thumb, operator akan meletakkan obyek di ruang iradiator sesuai kebiasaan/look up table dan melakukan rotasi susunan obyek setiap 30 menit guhna mendapatkan dosis iradiasi yang merata di semua bagian dari obyek. Dengan menggunakan teknik simulasi, mungkin konfigurasi peletakan barang-barang dalam ruang iradiasi bisa diperkirakan terlebih dahulu, guna mendapatkan dosis yang sesuai dengan lama waktu yang optimal.

Tujuan pelanggan melakukan iradiasi karena menginginkan barangnya lebih awet. Lebih awet ini ditentukan oleh jumlah bakteri di dalam barang tersebut. Dengan adanya iradiasi, jumlah bakteri bisa diperkecil hingga sebuah  nilai tertentu. Nilai ini didapat dari eksperimen di laboratorium milik pelanggan. Bagi pelanggan yang tidak memiliki laboratorium, bisa memanfaatkan laboratorium yang ada di PATIR. Mungkin dengan teknis simulasi, pelanggan bisa melakukan simulasi berapa dosis iradiasi yang sebaiknya diberikan kepada barangnya.
Pak Dr. Nada Marnada, M.Eng., Kepala Balai Iradiator (IEI) PATIR
Suasana presentasi dan penjelasan tentang fasilitas iradiator oleh Pak Nada Marnada
Konsol IRKA
Ruang Iradiasi IRKA. Di dalam kerangkeng berisi sumber radiasi Co-60 yang disimpan di dalam kolam air berat. Kotak logam semacam alumunium di latar belakang adalah tempat meletakkan barang yang akan diradiasi.
Accelerating Tube untuk menghasilkan elektron kepada Mesin berkas Eleketron MBE GJ-2
Ban berjalan tempat meletakkan barang yang akan diiradiasi
Konsol Mesin Berkas Elektron MBE GJ-2






 

No comments:

Post a Comment