- Instalasi tower triangle 15 meter di Cipanas pada 15 Juni 2012. Grounding sudah terpasang. AP belum dipasang menunggu hasil lelang. Rencananya pakai Senao EOC-2610. Bisa pasang 1 unit atau 2 unit, yang penting bisa melayani 7 wisma. Yang saat ini sudah terlayani adalah Aula, Wisma A, Wisma B, Wisma E dan Wisma F. Yang belum adalah Wisma C dan Wisma D.
Sunday, June 17, 2012
Jangan sampai lupa
Ada kegiatan yang lupa dicatat, yaitu :
Monday, June 11, 2012
Arung Jeram Ciberang
Ciberang terletak di Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten. Dari Serpong, banyak rute yang bisa digunakan untuk mencapai kesana. Salah duanya adalah melalui jalan Tol Jakarta- Merak keluar di Serang Timur dan melalui Bogor - Jasinga. Jika melalui jalan tol, jarak tempuh sekitar 170 km dengan waktu tempuh 3 jam. Sedangkan jika lewat Jasinga, jarak tempuh sekitar 100 km, tapi waktu tempuh lebih lama, 5 jam. Hal ini karena jalan di Jasinga sedang dibeton bahkan ada yang rusak. Jalan harus bergantian (buka tutup) atau harus berjalan pelan.
Monday, June 04, 2012
Melucuti Logika Liberalis
Kemampuan yang paling hebat, dan juga paling mengerikan dari para filsuf, sastrawan, dan penulis amatiran (seperti saya), adalah merangkai kata-kata.. Kemampuan persuasi, yang bisa membuat hal-hal yang sebenarnya koplak, terlihat bijak.. Suatu hal-hal yang jelas salah pun, akan bisa terlihat luar biasa benar, luar biasa masuk akal lengkap dengan argumen yang indah dan berbunga-bunga, yang kedengarannya muncul dari seorang bijak berjanggut yang sedang bersemedi di bawah pohon, lengkap dengan kicauan burung di latar belakang..
Saturday, June 02, 2012
Personal Branding
Jika orang bicara soal personal branding, tidak akan terlepas dari sudut pandang orang yang menjadi panutannya dan tentunya pengalaman pribadinya. Tapi karena saya belum pernah membaca dan mendengar tentang personal branding, saya hanya bisa melihatnya dari sudut pribadi semata, berbasis pengalaman pribadi.
Wednesday, May 30, 2012
Buat Milis di Yahoo

Ini semua bermula dari permohonan seseorang untuk dibuatkan milis di yahoogroups.com. Saya pikir, dengan menggunakan akun saya di yahoo.com, saya bisa buatkan milis seperti yang diminta. Setelah milis selesai dibuat dan semua calon anggota sudah saya invite, tak ada satupun calon anggota yang me-replay. Saya sempat mensimulasikan proses invite ini ke akun email saya yang lain untuk sekedar ingin tahu apa yang terjadi. Tampaknya ada yang janggal, dalam email tersebut, yang meng-invite adalah saya, sementara saya bukan anggota mereka. Jadi wajar, kalau mereka bingung dengan email invite tersebut.
Milis akhirnya saya delete dan mencoba untuk membuat baru dengan owner bukan saya, si pemohon. Karena si pemohon tidak punya akun di mail.yahoo.com, maka harus buat akun terlebih dahulu. Untuk membuat akun, butuh informasi seperti tanggal lahir, sehingga harus cari dulu info tersebut. Setelah info didapat, mulai dibuatlah akun di mail.yahoo.com.
Setelah akun di mail.yahoo.com selesai dibuat, selanjutnya membuat group atau milis. Ada 3 langkah utama dalam membuat milis, yaitu menentukan katagori, mendeskripsikan milis dan mengundang calon anggota. Mementukan katagori mudah-mudah saja, tinggal memilih dari beberapa pilihan yang disediakan oleh Yahoo. Ketika mendiskripsikan milis timbul masalah. Nama milis yang pernah dibuat dan kemudian dihapus, tetap tidak bisa digunakan kembali. Akhirnya saya bedakan dengan karakter underscore.
Setelah langkah deskripsi selesai dilalui, langkah selanjutnya adalah mengundang calon anggota. Di sini harus hati-hati, soalnya kita harus dua kali meng-klik Submit Invite lalu klik Invite People. Awalnya saya pikir cukup klik Submit Invite saja. Mungkin klik Invite People untuk memastikan semata.
Perhatikan juga email yang masuk ke mailbox si owner, soalnya di situ akan ada pesan jika alamat email yang dimasukkan ternyata salah. Jangan sampai merasa sudah meng-invite tapi gak terdaftar menjadi member. Bisa jadi saat meng-invite telah terjadi kesalahan alamat email.
Kesimpulan :
Milis akhirnya saya delete dan mencoba untuk membuat baru dengan owner bukan saya, si pemohon. Karena si pemohon tidak punya akun di mail.yahoo.com, maka harus buat akun terlebih dahulu. Untuk membuat akun, butuh informasi seperti tanggal lahir, sehingga harus cari dulu info tersebut. Setelah info didapat, mulai dibuatlah akun di mail.yahoo.com.
Setelah akun di mail.yahoo.com selesai dibuat, selanjutnya membuat group atau milis. Ada 3 langkah utama dalam membuat milis, yaitu menentukan katagori, mendeskripsikan milis dan mengundang calon anggota. Mementukan katagori mudah-mudah saja, tinggal memilih dari beberapa pilihan yang disediakan oleh Yahoo. Ketika mendiskripsikan milis timbul masalah. Nama milis yang pernah dibuat dan kemudian dihapus, tetap tidak bisa digunakan kembali. Akhirnya saya bedakan dengan karakter underscore.
Setelah langkah deskripsi selesai dilalui, langkah selanjutnya adalah mengundang calon anggota. Di sini harus hati-hati, soalnya kita harus dua kali meng-klik Submit Invite lalu klik Invite People. Awalnya saya pikir cukup klik Submit Invite saja. Mungkin klik Invite People untuk memastikan semata.
Perhatikan juga email yang masuk ke mailbox si owner, soalnya di situ akan ada pesan jika alamat email yang dimasukkan ternyata salah. Jangan sampai merasa sudah meng-invite tapi gak terdaftar menjadi member. Bisa jadi saat meng-invite telah terjadi kesalahan alamat email.
Kesimpulan :
- Pastikan pemilik atau owner milis adalah bagian dari komunitas milis tersebut, mungkin jika orang lain akan membuat gak nyaman secara psikologis dan membuat bingung.
- Pastikan pemilik memiliki akun di mail.yahoo.com
- Untuk membuat akun baru di mail.yahoo.com pastikan punya informasi terkait dengan identitas pemilik akun baru tersebut. Setidaknya nama lengkap, tanggal lahir, pertanyaan rahasia.
- Pastikan alamat email calon anggota benar, misal dengan tes kirim email ke masing-masing dan perhatikan replay-nya.
Tuesday, May 29, 2012
Uji SITP dari Komplek IAEA Wina
Pada tanggal 28 September 2011, kami mencoba mengontak Pak Sunarko (sunarko at batan.go.id), Staf Bidang Tapak PPEN untuk mencoba akses ke server SITP (Sistem Informasi Tata Persuratan) dari Markas IAEA di Wina. Alamat server yang bisa dicoba adalah http://183.91.x3.y5/sitpbatan/ dan http://183.91.x2.y30:1234/sitpbatan/. Ternyata hasilnya adalah : server pertama negatif, server kedua positif.
Sementara pada saat yang sama Pak Dudit dan Pak Sestama belum bisa mengakses kedua server tersebut. Meskipun mereka berada di Markas IAEA, namun gedung mereka berbeda dan status mereka berbeda. Pak Sunarko mencoba dari Gedung A dengan status pegawai. Sedangkan Pak Dudit mencoba dari Gedung M (= Meeting) dengan status tamu. IP yang digunakan oleh Pak Sunarko adalah 161.5.131.42 dengan hostname : linux-ha1.iaea.org. Sementara IP yang digunakan Pak Dudit saya lupa mencatat.
Tampaknya IAEA menggunakan berbagai ISP (Internet Service Provider) untuk berbagai gedung. Yang dapat saya ketahui adalah
Uji coba ini dilakukan karena ada permintaan dari Pak Dudit yang sedang di Wina sejak 26 September 2011. Namun uji coba ini akhirnya di-pending entah kenapa.
Sementara pada saat yang sama Pak Dudit dan Pak Sestama belum bisa mengakses kedua server tersebut. Meskipun mereka berada di Markas IAEA, namun gedung mereka berbeda dan status mereka berbeda. Pak Sunarko mencoba dari Gedung A dengan status pegawai. Sedangkan Pak Dudit mencoba dari Gedung M (= Meeting) dengan status tamu. IP yang digunakan oleh Pak Sunarko adalah 161.5.131.42 dengan hostname : linux-ha1.iaea.org. Sementara IP yang digunakan Pak Dudit saya lupa mencatat.
Tampaknya IAEA menggunakan berbagai ISP (Internet Service Provider) untuk berbagai gedung. Yang dapat saya ketahui adalah
- Gedung M menggunakan ISP UPC Austria GmbH. Pak Dudit menggunakan fasilitas publik.
- Gedung A yang memberikan IP 79.170.210.172 (lokasi laptop Pak Sunarko) menggunakan ISP WNT Telecommunication GmbH. Pak Sunarko menggunakan fasilitas publik, bukan fasilitas pegawai.
- Gedung A yang memberikan IP 161.5.131.42 (lokasi desktop Pak Sunarko) menggunakan ISP International Atomic Energy Centre (IAEA). Pak Sunarko menggunakan fasilitas pegawai.
Uji coba ini dilakukan karena ada permintaan dari Pak Dudit yang sedang di Wina sejak 26 September 2011. Namun uji coba ini akhirnya di-pending entah kenapa.
Friday, May 25, 2012
Jangan Sampai Menjadi Personal Interest
Seyogyanya setiap kegiatan kedinasan mempunyai pola tetap, baku dan teragendakan, meskipun itu hanyalah sebuah kegiatan yang bersifat sosial belaka. Jadi tidak suka-suka, tergantung kepada yang punya usul dan ide awal. Terkesan "kedinasan" karena pada akhirnya menggunakan dana dan waktu kantor. Kalau sudah demikian halnya, sebaiknya dipikirkan agar terpola, baku, teragendakan dan bahkan bila perlu ada protap-nya. Semua pegawai yang masuk dalam katagori, berhak mendapatkan hak yang sama. Jika kegiatan tak berpola, nanti ada kesan hanya kegiatan cari muka semata dan personal interest. Seingatnya saja.
Kalau kegiatannya bersifat pribadi meski melibatkan kolega-kolega se kantor, tidak menjadi masalah jika bersifat atau dilakukan secara acak dan suka-suka. Toh dana dan waktu tuk kegiatan pribadi ini tidak mengambil jatah kantor dan tidak dilakukan dalam jam kantor.
Alasan kegiatan sosial kedinasan memang slalu ada sih. Namun bagi saya pribadi, pada beberapa kasus, masih terkesan dicari-cari untuk pembenaran atau justifikasi belaka. Kenapa saya bisa bilang begitu? Karena kita tidak terlalu bodoh untuk mengamati dan menganalisa.
Kegiatan sosio dinas yang saya maksud antara lain adalah pelepasan purnabakti, ulang tahun someone, jalan santai, piknik, bakti sosial, pengumpulan sumbangan untuk meringankan yang kena musibah, menjenguk si sakit (bezoek), pemakaman, dll. Ini adalah contoh-contoh kegiatan yang saya ingat. Mungkin masih ada beberapa lagi, sambil jalan akan saya coba ingat kembali.
Jika belum mampu membuat pola baku, agenda ataupun protap, mendingan tidak dilaksanakan atau ditunda saja. Karena jika dilaksanakan secara parsial, bisa menimbulkan kecemburuan dan iri hati. Kenapa jika si ini dirayakan, tapi pas si itu tidak. Memang sih, jika sudah bicara pola, pekerjaan menjadi jauh lebih susah dan sulit. Namun disinilah seninya, ada tantangan yang harus dihadapi dan dicarikan solusinya. Belum lagi masalah kepastian pendanaannya.
Jika kegiatan tersebut berasal dari dana yang gak pasti, maka akan membuat repot pejabat selanjutnya. Kegiatan sudah terlanjur diagendakan, sementara sumber dana tidak pasti. Mustinya sumber dana juga harus dipolakan, tidak hanya kegiatannya saja yang dipolakan. Jadi, jika kegiatan dan sumber dana belum bisa dipolakan, mendingan tidak usah diadakan dulu.
Yang sudah berjalan baik adalah kegiatan ulang tahun lembaga, ulang tahun unit dan hari kemerdekaan RI, pelepasan purnabakti, santunan K5D, santunan GNOTA.
Kalau kegiatannya bersifat pribadi meski melibatkan kolega-kolega se kantor, tidak menjadi masalah jika bersifat atau dilakukan secara acak dan suka-suka. Toh dana dan waktu tuk kegiatan pribadi ini tidak mengambil jatah kantor dan tidak dilakukan dalam jam kantor.
Alasan kegiatan sosial kedinasan memang slalu ada sih. Namun bagi saya pribadi, pada beberapa kasus, masih terkesan dicari-cari untuk pembenaran atau justifikasi belaka. Kenapa saya bisa bilang begitu? Karena kita tidak terlalu bodoh untuk mengamati dan menganalisa.
Kegiatan sosio dinas yang saya maksud antara lain adalah pelepasan purnabakti, ulang tahun someone, jalan santai, piknik, bakti sosial, pengumpulan sumbangan untuk meringankan yang kena musibah, menjenguk si sakit (bezoek), pemakaman, dll. Ini adalah contoh-contoh kegiatan yang saya ingat. Mungkin masih ada beberapa lagi, sambil jalan akan saya coba ingat kembali.
Jika belum mampu membuat pola baku, agenda ataupun protap, mendingan tidak dilaksanakan atau ditunda saja. Karena jika dilaksanakan secara parsial, bisa menimbulkan kecemburuan dan iri hati. Kenapa jika si ini dirayakan, tapi pas si itu tidak. Memang sih, jika sudah bicara pola, pekerjaan menjadi jauh lebih susah dan sulit. Namun disinilah seninya, ada tantangan yang harus dihadapi dan dicarikan solusinya. Belum lagi masalah kepastian pendanaannya.
Jika kegiatan tersebut berasal dari dana yang gak pasti, maka akan membuat repot pejabat selanjutnya. Kegiatan sudah terlanjur diagendakan, sementara sumber dana tidak pasti. Mustinya sumber dana juga harus dipolakan, tidak hanya kegiatannya saja yang dipolakan. Jadi, jika kegiatan dan sumber dana belum bisa dipolakan, mendingan tidak usah diadakan dulu.
Yang sudah berjalan baik adalah kegiatan ulang tahun lembaga, ulang tahun unit dan hari kemerdekaan RI, pelepasan purnabakti, santunan K5D, santunan GNOTA.
Wednesday, May 23, 2012
Penjelasan Tentang Radiasai Alam di Bangka
Menangapi berita yang dimuat di Bangka Pos pada tanggal 10 Mei 2012, terkait dengan apparan radiasi alam yang ada di Pulau Bangka, maka Kepala Bapeten telah menyurati Gubernur Bangka Belitung untuk memebrikan penjelasan. Penjelasan ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan tenteram kepada masyarakat. Penjelsan Kepala Bapeten tertuang dalam surat nomor 1400/KS 00 01/K/V-2012 tertanggal 11 Mei 2012.
Dalam mengemban amanat Undang-Undang No. 10 tahun 1997 tentang Ketenaganukliran, BAPETEN sebagai Badan Pengawas Tenaga Nuklir mempunyai fungsi dan kewajiban menjamin kselamatan pekerja, masyarakat dan lingkungan hidup dari potensi bahaya yang mungkin dapat ditimbulkan dari kegiatan di bidang ketenaganukliran. Salah satu instrumen mengenai program pengelolaan lingkungan, adalah data dari rioaktivitas lingkungan. Data radioaktivitas lingkungan ini dikumpulkan untuk menggambarkan dan menentukan status dan kondisi radioaktivitas lingkungan pada daerah tertentu. Data radioaktivitas lingkungan inilah yang dapat dipergunakan sebagai dasar dalam mengevaluasi, mengendalikan dan memverifikasi seluruh aktivitas yang kemungkinan dapat berdampak terhadap lingkungan akibat adanya kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir.
Dari satu lokasi ke lokasi lain di Indonesia, tingkat paparan radiasi yang berasal dari alam sangat bervariasi di mulai kurang dari 0,02 mikrosievert/jam sampai ada yang melampui 2.0 mikrosievert/jam. Peluang untuk mendapatkan data sebagaimana yang diberitakan tersebut realtif mudah ditemukan di wilayah Bangka Belitung, Kalbar, Kalteng, Sumut, Sulbar, dll. Namun peluang untuk mendapatkan nilai itu di Pulau Jawa termasuk di Jepang akan sulit karena secara umum atau sebagian besar di wilayah itu nilainya kurang dari 0,1 mikrosievert/jam. Paparan radiasi alam tersebut tidak membahayakan bagi kehidupan.
BAPAETEN telah melakukan kegiatan pemantauan radioaktivitas lingkungan yang dilakukan pada akhir Pebruari 2012 (27 Pebruari - 2 Marat 2012). Dalam kegiatan tersebut dilakukan pengukuran terhadap tingkat radioaktivitas lingkungan dan konsentrasi radionuklida dalam media lingkungan (air, tanah dan tanaman) pada 17 lokasi yang tersebar di daerah Muntok, Kab. Bangka Barat. Dari kegiatan pemantauan terhdap radioaktivitas lingkungan tersebut diperoleh hasil pengukuran paparan radiasi pada sumber air di beberapa lokasi di sungai Tembelok, sungai Bertumpak dan beberapa sumur di desa Air Putih diperoleh nilai sebesar 0.08 - 0,15 mikroSv/jam. Sedangkan milai laju paparan radiasi di beebrapa desa antara lain daerah desa Air Putih, Menjelang Baru, Jati, Pemuhun adalah sebesar 0,09 - 0,2 mikroSv/jam.
Terkait dengan pengawasan terhadap Technologically-Enhanced, Naturally-Occurring Radioactive Material (TENORM) sebagai pemantauan terhadap dampak ikutan akibat pengelolaan bijih timah, BAPETEN telah melaksanakan inspeksi Additional Protocol (Protokol Tambahan) secara rutin setiap tahun ke beberapa perusahaan timah di Provinsi Bangka Belitung. Inspeksi terakhir dilakukan tanggal 14 - 16 September 2011 di perusahaan pengolah bijih timah yaitu PT. Koba Tin, PT. Bukit Timah, PT. Timah Tbk, PT. Bangka Putra Karya, PT. Mutiara Prima Sejahtera, CV. Donna Kembara Jaya, CV. Vnus Inti Persada dan CV. DS. Jaya Abadi. Kegiatan selama inspeksi Additional Protocol yang dilakukan adalah dengan memeriksa keberadaan dan paparan radiasi terhadap monasit, tin slag, Ilminite, Zirkonkum. Dari hasil inspeksi tersebut diperoleh data paparan radiasi tinggi terjadi karena dilakukan pengukuran di lokasi permukaan timbunan monasit.
Dari hasil inspeksi Protokol Tambahan yang dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan bahwa bahan sumber di Provinsi Bangka Belitung sudah berada dalam pengawasan BAPETEN dan hasil pengawasan Protokol Tambahan ini dilaporkan secara rutin kem IAEA. Upaya yang dilakukan oleh BAPETEN tersebut adalah dalam rangka melindungi masyarakat, pekerja, dan lingkungan hidup, sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-undang pada BAPETEN.
Penjelasan ini disampaikan oleh Kepala BAPETEN, Dr. Ir. As Natio Lasman. Tembusan ditujukan kepada Menristek, Kepala BATAN, Bupati Bangka Barat dan Redaksi Bangka Pos.
Lihat : Warga Muntok Minta Bentuk Zona Bebas dari Radiasi
Dalam mengemban amanat Undang-Undang No. 10 tahun 1997 tentang Ketenaganukliran, BAPETEN sebagai Badan Pengawas Tenaga Nuklir mempunyai fungsi dan kewajiban menjamin kselamatan pekerja, masyarakat dan lingkungan hidup dari potensi bahaya yang mungkin dapat ditimbulkan dari kegiatan di bidang ketenaganukliran. Salah satu instrumen mengenai program pengelolaan lingkungan, adalah data dari rioaktivitas lingkungan. Data radioaktivitas lingkungan ini dikumpulkan untuk menggambarkan dan menentukan status dan kondisi radioaktivitas lingkungan pada daerah tertentu. Data radioaktivitas lingkungan inilah yang dapat dipergunakan sebagai dasar dalam mengevaluasi, mengendalikan dan memverifikasi seluruh aktivitas yang kemungkinan dapat berdampak terhadap lingkungan akibat adanya kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir.
Dari satu lokasi ke lokasi lain di Indonesia, tingkat paparan radiasi yang berasal dari alam sangat bervariasi di mulai kurang dari 0,02 mikrosievert/jam sampai ada yang melampui 2.0 mikrosievert/jam. Peluang untuk mendapatkan data sebagaimana yang diberitakan tersebut realtif mudah ditemukan di wilayah Bangka Belitung, Kalbar, Kalteng, Sumut, Sulbar, dll. Namun peluang untuk mendapatkan nilai itu di Pulau Jawa termasuk di Jepang akan sulit karena secara umum atau sebagian besar di wilayah itu nilainya kurang dari 0,1 mikrosievert/jam. Paparan radiasi alam tersebut tidak membahayakan bagi kehidupan.
BAPAETEN telah melakukan kegiatan pemantauan radioaktivitas lingkungan yang dilakukan pada akhir Pebruari 2012 (27 Pebruari - 2 Marat 2012). Dalam kegiatan tersebut dilakukan pengukuran terhadap tingkat radioaktivitas lingkungan dan konsentrasi radionuklida dalam media lingkungan (air, tanah dan tanaman) pada 17 lokasi yang tersebar di daerah Muntok, Kab. Bangka Barat. Dari kegiatan pemantauan terhdap radioaktivitas lingkungan tersebut diperoleh hasil pengukuran paparan radiasi pada sumber air di beberapa lokasi di sungai Tembelok, sungai Bertumpak dan beberapa sumur di desa Air Putih diperoleh nilai sebesar 0.08 - 0,15 mikroSv/jam. Sedangkan milai laju paparan radiasi di beebrapa desa antara lain daerah desa Air Putih, Menjelang Baru, Jati, Pemuhun adalah sebesar 0,09 - 0,2 mikroSv/jam.
Terkait dengan pengawasan terhadap Technologically-Enhanced, Naturally-Occurring Radioactive Material (TENORM) sebagai pemantauan terhadap dampak ikutan akibat pengelolaan bijih timah, BAPETEN telah melaksanakan inspeksi Additional Protocol (Protokol Tambahan) secara rutin setiap tahun ke beberapa perusahaan timah di Provinsi Bangka Belitung. Inspeksi terakhir dilakukan tanggal 14 - 16 September 2011 di perusahaan pengolah bijih timah yaitu PT. Koba Tin, PT. Bukit Timah, PT. Timah Tbk, PT. Bangka Putra Karya, PT. Mutiara Prima Sejahtera, CV. Donna Kembara Jaya, CV. Vnus Inti Persada dan CV. DS. Jaya Abadi. Kegiatan selama inspeksi Additional Protocol yang dilakukan adalah dengan memeriksa keberadaan dan paparan radiasi terhadap monasit, tin slag, Ilminite, Zirkonkum. Dari hasil inspeksi tersebut diperoleh data paparan radiasi tinggi terjadi karena dilakukan pengukuran di lokasi permukaan timbunan monasit.
Dari hasil inspeksi Protokol Tambahan yang dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan bahwa bahan sumber di Provinsi Bangka Belitung sudah berada dalam pengawasan BAPETEN dan hasil pengawasan Protokol Tambahan ini dilaporkan secara rutin kem IAEA. Upaya yang dilakukan oleh BAPETEN tersebut adalah dalam rangka melindungi masyarakat, pekerja, dan lingkungan hidup, sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-undang pada BAPETEN.
Penjelasan ini disampaikan oleh Kepala BAPETEN, Dr. Ir. As Natio Lasman. Tembusan ditujukan kepada Menristek, Kepala BATAN, Bupati Bangka Barat dan Redaksi Bangka Pos.
Lihat : Warga Muntok Minta Bentuk Zona Bebas dari Radiasi
Wednesday, May 09, 2012
Perbedaan Blue Coat ProxySG
Blue Coat mengeluarkan berbagai seri ProxySG, yaitu seri 300, 600, 900, dan 9000. Perbedaan diantaranya adalah besarnya hard disk, RAM dan NIC. Di bawah seri sebenarnya ada versi, misal SG300-5, SG300-10, dan SG300-15. Atau untuk seri SG600, ada versi SG600-10, SG600-20, dan SG600-35. Yang akan dibandingkan disini adalah versi tertinggi di setiap seri.
Untuk seri 900 ada versiSG900-10B, SG900-20, SG900-30, dan SG900-45. Sedangkan untuk seri 9000 ada versi SG9000-20B, SG9000-30, dan SG9000-40.
Yang sulit diketahui adalah price list untuk masing-masing seri dan versinya.
Type | Hard disk | RAM | NIC | User |
SG300 | 250 GB | 4 GB | 3 | Unlimited |
SG600 | 500 GB | 4 GB | 3 | Unlimited |
SG900 | 4000 GB | 16 GB | 4 | Unlimited |
SG9000 | 15000 GB | 64 GB | 4 | Unlimited |
Untuk seri 900 ada versiSG900-10B, SG900-20, SG900-30, dan SG900-45. Sedangkan untuk seri 9000 ada versi SG9000-20B, SG9000-30, dan SG9000-40.
Yang sulit diketahui adalah price list untuk masing-masing seri dan versinya.
Monday, May 07, 2012
Rencana Perjalanan 14-27 Mei 2012
Singapura :
- NUS (National University of Singapore)
- Nanyang University
- Sentosa Island
- Merlion
- Universal Studio
- Nyoba MRT dan Bus
- Nyoba City Sightseeing Bus
- Masjid Sultan
- Orchid Road
- Sim Lim Square
- Hostel
Subscribe to:
Posts (Atom)