Untuk merasakan kedua jalan tadi, diatur agar saat pergi melalui jalan tol dan saat pulang melalui Jasinga. Rombongan lain mencoba jalan lain, yaitu Leuwiliang - Rumpin - Gunung Sindur (Prumpung) - Serpong. Jalan Leuwiliang - Rumpin ternyata kondisi lebih parah dari pada jalan di Jasinga. Jalan ini hanya direkomendasikan untuk off roader saja. Melalui Tol Serang Timur memang terasa jauh, namun jalan mulus dan nyaman.
Meskipun jalan melalui Tol Serang Timur mulus, namun pada beberapa persimpangan perlu berhati-hati agar tidak salah jalan. Kita juga harus cara bertanya dan tahu kata kunci pertanyaannya. Selain itu perhatikan petunjuk jalan dari Dinas LLAJ. Kalau bisa tanya tujuan terdekat, ketimbang tujuan akhir. Misal, saat di Kota Pandeglang, bertanyalah kemana arah ke Rangkasbitung, bukan kemana arah ke Kecamatan Cipanas. Nanti setelah sampai di Rangkasbitung, baru bertanya kemana arah ke Cipanas. Setelah sampai di Cipanas, bertanyalah kemana arah ke Ponpes Latanza. Dari Ponpes ini tinggal 7 km lagi.
Saat yang paling asyik berarung jeram atau rafting adalah saat ketinggian air atau debit air pada posisi normal, yaitu pada bulan Desember hingga Maret. Jeramnya bisa membuat andrenalin mengalir deras, sederas air sungainya. Bulan Juni seperti sekarang ini, debit air agak berkurang sehingga perahu sering terjebak atau tersangkut di bebatuan. Perahu perlu didorong. Di sini lain, kondisi ini aman bagi para rafter pemula.
Saat sampai lokasi Starting Point, kita disuguhi gorengan. Lumayan untuk mengisi perut yang belum sarapan. Soalnya dari rumah berangkat jam 5 pagi untuk menuju titik kumpul di Serpong. Rencana berangkat jam 6 sulit dipenuhi karena ada 3 anggota yang kayaknya akan terlambat datang. Akhirnya ketiga tim baru bisa berangkat dari Serpong sekitar jam 7 pagi dengan 3 kendaraan.
Meskipun arust sedang kurang bagus, namun di setiap tim atau setiap perahu ada yang sempat tercebur. Namun karena sudah dilengkapi pelampung dan helm, tidak sampai ada yang cidera. Dalam arung jeram, keselamatan menjadi prioritas. Selain keselamatan, kekompakan dan kepatuhan tidak boleh diabaikan. Jika kapten atau skipper mengatakan kiri, maka yang pendayung kanan harus bergeser ke kiri. Jika skipper mengatakan dayung mundur, semua harus ikut mendayung mundur. Jika skipper mengatakan stop, semua berhenti mendayung. Sederhana namun tetap harus dipatuhi, meski usia skipper lebih muda dari kita-kita.
Jeram-jeram yang dilewati ada sekitar 16, yaitu Jeram Atut, Jeram Welcome, Jeram Brimob, Jeram Panjang, Jeram Agung, Jeram Garang, Jeram BL, Jeram Rotan, Jeram Duren, Jeram Ranting, Jeram Lisung, Jeram Dam Blender, Jeram Zig-zag, Jeram Pelopor, Jeram Gajah, dan Jeram Good By. Kesemua dilalui dalam 3 jam-an. Entah jika arus sedang di tingkat kesulitan kelas III. Sampai di Finish Point sudah tersedia minuman kelapa dan juga tahu goreng. Sementara untuk mandi dan makan siang disediakan di Starting Point. Untuk menuju ke titik awal disediakan angkutan truk.
Arung jeram di Sungai Ciberang adalah arung ke 6 setelah sebelumnya mengarungi Kali Progo di Magelang; Sungai Cisadane di Rancamaya, Bogor; Sungai Cianten di Leuwiliang, Bogor; dan Sungai Citarik di Sukabumi (2 kali). Selanjutnya akan menjajal sungai-sungai lain seperti Sungai Cicatih di Sukabumi; Sungai Cisangkuy di Pangalengan, Bandung Selatan; Sungai Pekalen di Probolinggo; Sungai Serayu di Sigaluh, Banjarnegara.
Way Points :
Pertigaan ke Ciberang : S 06o 33.118', E 106o23.984', elevasi 204 mdpl
Ponpes Latanza : S 06o33.706', E 106o24.401', elevasi 221 mdpl
Kantor Camat Lebakgedong : S 06o34.897', E 106o24.603', elevasi 334 mdpl
Ciberang Starting Point : S 06o36.203', E 106o24.568', elevasi 310 mdpl
Ciberang Finish Point : S 06o33.883', E 106o24.582', elevasi 223 mdpl
Meskipun jalan melalui Tol Serang Timur mulus, namun pada beberapa persimpangan perlu berhati-hati agar tidak salah jalan. Kita juga harus cara bertanya dan tahu kata kunci pertanyaannya. Selain itu perhatikan petunjuk jalan dari Dinas LLAJ. Kalau bisa tanya tujuan terdekat, ketimbang tujuan akhir. Misal, saat di Kota Pandeglang, bertanyalah kemana arah ke Rangkasbitung, bukan kemana arah ke Kecamatan Cipanas. Nanti setelah sampai di Rangkasbitung, baru bertanya kemana arah ke Cipanas. Setelah sampai di Cipanas, bertanyalah kemana arah ke Ponpes Latanza. Dari Ponpes ini tinggal 7 km lagi.
Saat yang paling asyik berarung jeram atau rafting adalah saat ketinggian air atau debit air pada posisi normal, yaitu pada bulan Desember hingga Maret. Jeramnya bisa membuat andrenalin mengalir deras, sederas air sungainya. Bulan Juni seperti sekarang ini, debit air agak berkurang sehingga perahu sering terjebak atau tersangkut di bebatuan. Perahu perlu didorong. Di sini lain, kondisi ini aman bagi para rafter pemula.
Saat sampai lokasi Starting Point, kita disuguhi gorengan. Lumayan untuk mengisi perut yang belum sarapan. Soalnya dari rumah berangkat jam 5 pagi untuk menuju titik kumpul di Serpong. Rencana berangkat jam 6 sulit dipenuhi karena ada 3 anggota yang kayaknya akan terlambat datang. Akhirnya ketiga tim baru bisa berangkat dari Serpong sekitar jam 7 pagi dengan 3 kendaraan.
Meskipun arust sedang kurang bagus, namun di setiap tim atau setiap perahu ada yang sempat tercebur. Namun karena sudah dilengkapi pelampung dan helm, tidak sampai ada yang cidera. Dalam arung jeram, keselamatan menjadi prioritas. Selain keselamatan, kekompakan dan kepatuhan tidak boleh diabaikan. Jika kapten atau skipper mengatakan kiri, maka yang pendayung kanan harus bergeser ke kiri. Jika skipper mengatakan dayung mundur, semua harus ikut mendayung mundur. Jika skipper mengatakan stop, semua berhenti mendayung. Sederhana namun tetap harus dipatuhi, meski usia skipper lebih muda dari kita-kita.
Jeram-jeram yang dilewati ada sekitar 16, yaitu Jeram Atut, Jeram Welcome, Jeram Brimob, Jeram Panjang, Jeram Agung, Jeram Garang, Jeram BL, Jeram Rotan, Jeram Duren, Jeram Ranting, Jeram Lisung, Jeram Dam Blender, Jeram Zig-zag, Jeram Pelopor, Jeram Gajah, dan Jeram Good By. Kesemua dilalui dalam 3 jam-an. Entah jika arus sedang di tingkat kesulitan kelas III. Sampai di Finish Point sudah tersedia minuman kelapa dan juga tahu goreng. Sementara untuk mandi dan makan siang disediakan di Starting Point. Untuk menuju ke titik awal disediakan angkutan truk.
Arung jeram di Sungai Ciberang adalah arung ke 6 setelah sebelumnya mengarungi Kali Progo di Magelang; Sungai Cisadane di Rancamaya, Bogor; Sungai Cianten di Leuwiliang, Bogor; dan Sungai Citarik di Sukabumi (2 kali). Selanjutnya akan menjajal sungai-sungai lain seperti Sungai Cicatih di Sukabumi; Sungai Cisangkuy di Pangalengan, Bandung Selatan; Sungai Pekalen di Probolinggo; Sungai Serayu di Sigaluh, Banjarnegara.
Way Points :
Pertigaan ke Ciberang : S 06o 33.118', E 106o23.984', elevasi 204 mdpl
Ponpes Latanza : S 06o33.706', E 106o24.401', elevasi 221 mdpl
Kantor Camat Lebakgedong : S 06o34.897', E 106o24.603', elevasi 334 mdpl
Ciberang Starting Point : S 06o36.203', E 106o24.568', elevasi 310 mdpl
Ciberang Finish Point : S 06o33.883', E 106o24.582', elevasi 223 mdpl
No comments:
Post a Comment