Kami berangkat dengan Suratman dan Agus Juwana, 2 orang staf dari Sub Bidang Pengelolaan Website dan Multimedia. Meskipun tidak sesuai dengan TUSI-nya namun mudah-mudahan bisa menambah wawasan cara penanggulangan masalah di sistem dan jaringan komputer.
Langkah pertama adalah mengevalausi kemungkinan dari penyebab masalah. Karena berdasarkan pengalaman, antara keluhan dan kenyataan di lapangan bisa saja terjadi perbedaan yang signifikan. Untuk itu dibuatlah hipotesa penyebab masalah. Ini nanti nya terkait dengan tools apa yang akan dibawa. Jangan sampai sudah di lokasi, ada tools yang tidak terbawa. Biasanya penyebab kegagalan akses ke Internet karena 2 hal :
- Kabel : konektor, kabel, Switch, Transceiver
- Komputer : setting TCP/IP, setting aplikasi, virus
Jika masalahnya di kabel, maka tools yang dibawa adalah Cable Tester, Crimptool, Cutter UTP Cable, Konektor RJ45, patch cable UTP Cat. 5E ukuran 5 meter, Handy Talky IC-V8 (sepasang), spidol permanent untuk me-labeli kabel (bila perlu bawa Casio Label Printer).
Jika masalahnya di komputer, bukan di perkabelan, maka perlu bawa laptop yang sudah dilengkapi LAN Adapter dan Wireless Adapter, dan data subnet di Gedung 10 PRR. Suatu saat jika dimungkinkan perlu bawa modem 3G. Dengan adanya Laptop, bisa dilakukan pengujian dan memastikan apakah kabel ke ruang tertentu benar-benar OK. Kami menyebutnya sebagai uji coba Layer 7 OSI.
Hasil pengecekan kabel di komputer Bu Ina ke Fast Ethernet Switch 24 port : OK.
Hasil pengecekan kabel antara Fast Ethernet Switch 24 port ke Transceiver FO-UTP : OK.
Hasil pengujian dengan Laptop untuk akses ke Internet : OK
Hasil pengujian Komputer Bu Ina dengan konfigurasi IP sesuai aturan BATANnet : OK
Fast Ethernet Switch 24 port berada di Ruang PKDI. Transceiver FO-UTP berada di Ruang Kapus.
Aturan BATANnet :IP Address : 192.168.19.x, dimana x dapat ditentukan sendiri asalkan lebih besar dari 7 dan tidak konflik.
Subnet Mask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.19.1
DNS Primer : 202.46.2.222
DNS Sekunder : 202.46.1.2
Dari pemantauan di lapangan, PRR juga mengoperasikan akses Internet via Speedy Unlimited. Konfigurasi penggunaan Speedy dengan penggunaan BATANnet adalah mirip, yang berda hanya Gateway, yaitu 192.168.19.10. Saat pemeriksaan, Speedy hanya digunakan secara Standalone, meskipun ada Fast Ethernet Switch 8 port. Penggunaan Speedy untuk akses Internet bersama, sangat tergantung kebijakan. Namun secara teknis bisa diterapkan hanya dengan mengganti setting Gateway.
Saat kunjungan kami, koneksi yang digunakan adalah "Alt 1". Artinya Speedy hanya digunakan untuk sebuah komputer Kapus saja. Jadi wajar saja pengguna lain merasa tidak dapat memanfaatkan Speedy saat idle. Jika Speedy ingin di-share maka alihkan koneksi ke "Alt 2". Yaitu, koneksi dari Speedy dimasukkan dulu ke Switch 8 TP lalu ke komputer Kapus.
Selain melakukan pengecekan komputer Bu Ina, juga dilakukan pengecekan komputer Pak Erwin dan Sekretaris Kapus. Hasil OK. Gak bisa akses Internet hanyalah karena masalah setting konfigurasi TCP/IP.
Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan.