Friday, December 04, 2009

VNC di Linux

VNC adalah aplikasi yang mampu membawa layar komputer di remote ke hadapan kita. VNC dibagi menjadi 2, VNC Server dan VNC Viewer. VNC Viewer under Linux bisa menampilkan VNC Server under Linux dan VNC Server under Windows. Menampilkan VNC Server under Windows di VNC Viewer under Linux tidaklah bermasalah. Namun menampilkan VNC Server under Linux di VNC Viewer under Linux masih bermasalah. Masih ada pesan kesalahan : "unable connect to socket : No route to host (113)".

Pada sisi server
[msmunir@nms ~]$ su -
Password:
[root@nms ~]# rpm -qa | grep vnc
libvncserver-0.9.7-2.fc11.i586
[root@nms ~]#


[root@nms ~]# yum install vnc*

Edit file /etc/sysconfig/vncservers :

Sebelum :
# VNCSERVERS="2:myusername"
# VNCSERVERARGS[2]="-geometry 800x600 -nolisten tcp -nohttpd -localhost"

Sesudah :
VNCSERVERS="2:msmunir"
VNCSERVERARGS[2]="-geometry 1024x768"

[root@nms ~]# vncpasswd
Password:
Verify:
[root@nms ~]#


[root@nms ~]# service vncserver restart

Pada sisi client :
[root@localhost ~]# yum install vnc

Lalu jalankan dari menu Applications -> Internet -> VNC Viewer

Instalasi Nagios di CentOS 5.3

Nagios adalah framework network monitoring system open source yang terbaik. Nagios bersifat modular, mudah digunakan, dan memiliki skalabilitas tinggi. Modul atau plugin pada Nagios sangat sederhana dan Anda pun dapat membuatnya guna melengkapi sistem pengecekan pada Nagios sesuai dengan kebutuhan Anda. Untuk men-download source Nagios klik URL ini http://www.nagios.org/download/

Atau anda juga bisa membuat repo section :
[root@lab008 snmp]# cd /etc/yum.repos.d/

Buat sebuah file seksi dengan nama FAN.repo :
[root@lab008 yum.repos.d]# vi FAN.repo

Isi file FAN.repo adalah sbb :
[root@lab008 yum.repos.d]# more FAN.repo
[FAN]
name=FAN-Base
baseurl=http://cedrictemple.net/FAN/repository/fan2prod/
gpgcheck=1
gpgkey=http://cedrictemple.net/FAN/repository/fan2prod/RPM-GPG-KEY-FAN-1

[root@lab008 yum.repos.d]#

Lakukan update YUM
[root@lab008 yum.repos.d]# yum --disablerepo=\* --enablerepo=local,FAN update
Loaded plugins: fastestmirror
Loading mirror speeds from cached hostfile
FAN | 951 B 00:00
Setting up Update Process
No Packages marked for Update
[root@lab008 yum.repos.d]#


Lalu install via YUM untuk aplikasi PERL dan PHP:
[root@lab008 yum.repos.d]# yum --disablerepo=\* --enablerepo=local,FAN install perl* php*

Lalu install via YUM untuk aplikasi Nagios, dkk :
[root@lab008 yum.repos.d]# yum --disablerepo=\* --enablerepo=local,FAN install nagios-* nagvis* ndo*

jika gagal, karena ada pesan :

--> Missing Dependency: libmcrypt.so.4 is needed by package nagios-nsca-client-2.7.2-fan.7.i386 (FAN)
nagios-nsca-2.7.2-fan.7.i386 from FAN has depsolving problems
--> Missing Dependency: libmcrypt.so.4 is needed by package nagios-nsca-2.7.2-fan.7.i386 (FAN)
Error: Missing Dependency: libmcrypt.so.4 is needed by package nagios-nsca-client-2.7.2-fan.7.i386 (FAN)
Error: Missing Dependency: libmcrypt.so.4 is needed by package nagios-nsca-2.7.2-fan.7.i386 (FAN)


jalankan :

[root@lab008 yum.repos.d]# yum --disablerepo=\* --enablerepo=local,FAN --exclude=nagios-nsca* install nagios-* nagvis* ndo*

Aktifkan sistem :
[root@lab008 yum.repos.d]# service httpd start
[root@lab008 yum.repos.d]# service nagios start
[root@lab008 yum.repos.d]# service ndo2db start


Lihat Nagios :
http://192.168.30.108/nagios/
Masukkan username nagiosadmin dan password nagios admin

Mengkonfigurasi Nagios untuk menambah obyek pengecekan :
[root@lab008 yum.repos.d]# cd /etc/nagios/
[root@lab008 nagios]# cd objects/
[root@lab008 objects]# cp localhost.cfg serpong3.cfg
[root@lab008 objects]# vi serpong3.cfg


Isi file serpong3.cfg yang mengalami perubahan :
# Define a host for the local machine

define host{
use linux-server ; Name of host template to use
; This host definition will inherit all variables tha
t are defined
; in (or inherited by) the linux-server host template
definition.
host_name serpong3
alias serpong3
address 192.168.30.1
}

# Define an optional hostgroup for Linux machines

define hostgroup{
hostgroup_name gateway ; The name of the hostgroup
alias Cisco Router ; Long name of the group
members serpong3 ; Comma separated list of hosts that belong to this group
}

# Define a service to "ping" the local machine

define service{
use local-service ; Name of service template to use
host_name serpong3
service_description PING
check_command check_ping!100.0,20%!500.0,60%
}


[root@lab008 objects]# vi /etc/nagios/nagios.cfg

Tambahkan sebaris pada file /etc/nagios/nagios.cfg
# Definitions for monitoring the local (Linux) host
cfg_file=/etc/nagios/objects/localhost.cfg
cfg_file=/etc/nagios/objects/serpong3.cfg



[root@lab008 objects]# service nagios reload
Running configuration check...done.
Reloading nagios configuration...done
[root@lab008 objects]#


Lain-lain :
[root@lab008 yum.repos.d]# history |grep yum

[root@lab008 yum.repos.d]# !101

Mengenal Editor vi

Editor vi adalah editor yang pasti ada di setiap Linux, untuk itu mengetahuinya sedikit banyak akan sangat berarti, apalagi dalam keadaan kepepet. Beberapa perintah yang perlu diketahui antara lain :

Mengganti frasa :
[Esc]:%s/frasa_yang_mau_diganti/frasa_penggantinya/

Memberikan nomor baris :
[Esc]:set number

Menuju nomor baris tertentu, katakan 101 :
[Esc]:101

Mencari kata "jaringanku" :
[Esc]:/jaringanku

Mulai mengedit :
[Esc]:i

Menyimpan :
[Esc]:w

Menyimpan dan keluar
[Esc]:wq

Keluar tanpa menyimpan :
[Esc]:q!


Lain-lain :
[Esc]dd = hapus satu baris
[Esc]yy = copy
[Esc]p = paste
[Esc]10dd = hapus 10 baris
[Esc]u = undo


Lihat juga
http://www.cs.rit.edu/~cslab/vi.html

Cara Install X Windows di CentOS 5.3

Dalam satu kesempatan saya mencoba menginstalasi CentOS 5.3 dan ternyata sudah beberapa kali instalasi tetap saja X Win tidak mau terinstal. Akhirnya X Win diinstalasi secara manul saja.

Cek Paket Yum yang berhubungan dengan X Windows.

[root@lab008 ~]# yum --disablerepo=\* --enablerepo=local grouplist
Loaded plugins: fastestmirror
Loading mirror speeds from cached hostfile
Setting up Group Process
Loading mirror speeds from cached hostfile
Installed Groups:
Administration Tools
Authoring and Publishing
DNS Name Server
Dialup Networking Support
Editors
GNOME Desktop Environment
GNOME Software Development
Games and Entertainment
Graphical Internet
Graphics
Java
Mail Server
Network Servers
Office/Productivity
Printing Support
Server Configuration Tools
Sound and Video
System Tools
Text-based Internet
Web Server
X Software Development
X Window System
Available Groups:
Base
Cluster Storage
Clustering
Development Libraries
Development Tools
Emacs
Engineering and Scientific
FTP Server
Java Development
KDE (K Desktop Environment)
KDE Software Development
Legacy Network Server
Legacy Software Development
Legacy Software Support
MySQL Database
News Server
OpenFabrics Enterprise Distribution
PostgreSQL Database
Ruby
Virtualization
Windows File Server
Done
[root@lab008 ~]#


Karena kebetulan X Windows sudah terinstall, maka tidak terlihat di kelompok "Available Groups". Anggap saja ada X Win belum terinstall. Untuk itu perlu di-install :
  1. X Windows System
  2. X Software Development
  3. GNOME Desktop Environment
  4. GNOME Software Development
Untuk install X Windows System dan temen-temennya:

[root@lab008 ~]# yum --disablerepo=\* --enablerepo=local groupinstall "X Windows System"

[root@lab008 ~]# yum --disablerepo=\* --enablerepo=local groupinstall "X Software Development"

[root@lab008 ~]# yum --disablerepo=\* --enablerepo=local groupinstall "GNOME Desktop Environment"

[root@lab008 ~]# yum --disablerepo=\* --enablerepo=local groupinstall "GNOME Software Development"

Setelah terinstall, lakukan setup
[root@lab008 ~]# setup

Ikuti peunjuk di layar.

Menjalankan X Windows :
[root@lab008 ~]# startx

Lain-lain :
Untuk menghapus group, misal grup "GNOME Software Development" :
[root@lab008 ~]# yum --disablerepo=\* --enablerepo=local groupremove "GNOME Software Development"

Isi setting repo yang digunakan :

[root@lab008 ~]# more /etc/yum.repos.d/CentOS-Media.repo
# CentOS-Media.repo
#
# This repo is used to mount the default locations for a CDROM / DVD on
# CentOS-5. You can use this repo and yum to install items directly off the
# DVD ISO that we release.
#
# To use this repo, put in your DVD and use it with the other repos too:
# yum --enablerepo=c5-media [command]
#
# or for ONLY the media repo, do this:
#
# yum --disablerepo=\* --enablerepo=c5-media [command]

#[c5-media]
#name=CentOS-$releasever - Media
#baseurl=file:///media/CentOS/
# file:///media/cdrom/
# file:///media/cdrecorder/
#gpgcheck=1
#enabled=0
#gpgkey=file:///etc/pki/rpm-gpg/RPM-GPG-KEY-CentOS-5

[local]
name=CentOS-$releaser - Media
baseurl=http://192.168.30.101/repo
gpgcheck=0
enabled=0
gpgkey=file:///etc/pki/rpm-gpp/RPM-GPG-KEY-CentOS-5

[root@lab008 ~]#

Thursday, December 03, 2009

Menambah RAM dan ukuran swap di Linux

Saya kebetulan pakai distro IGOS Nusantara 3 (setara Fedora 9) di laptop Lenovo 3000 v100. Secara default RAM yang terpasang adalah 512 MB. Karena saya kesulitan menjalan virtual machine Sun xVM VirtualBox, kayaknya saya harus menambah SoDIMM RAM.-nya Akhirnya RAM laptop saya tambah dari 512 MB menjadi 2,5 GB. Konsekuensinya, swapnya pun rasanya perlu ditambah juga. Mudah-mudahan nantinya proses bisa lebih cepat. Lagipula, besarnya swap adalah 2 x ukuran RAM.

Cek dulu RAM dan swap yang ada :
[msmunir@lenovo ~]$ free
total used free shared buffers cached
Mem: 2585372 839772 1745600 0 21328 375152
-/+ buffers/cache: 443292 2142080
Swap: 1015800 0 1015800
[msmunir@lenovo ~]$

Program yang akan kita gunakan ialah ‘dd’, yang berfungsi untuk mengubah dan menggandakan (duplikat) suatu file. Namun untuk menjalankannya perlu menjadi Super User terlebih dahulu. Dan kali ini kita akan menambah file swap sebesar 4.096 Mb.

[msmunir@lenovo ~]$ su -
Password:
[root@lenovo ~]# dd if=/dev/zero of=/swapbaru bs=1024 count=4096000
4096000+0 records in
4096000+0 records out
4194304000 bytes (4,2 GB) copied, 175,331 s, 23,9 MB/s
[root@lenovo ~]#


Keterangan :
if=/dev/zero, /dev/zero sebagai file input
of=/swapbaru, tulis file output ke /swapbaru
ibs=1024, ibs sebesar 1024
count=4096000, hanya meng’copy 4096Mb blok untuk input

Buatlah folder swapbaru :
[root@lenovo ~]# mkswap /swapbaru
Menbuat swapspace versi 1, ukuran = 4194299 kB
tidak terdapat label, UUID=721fcb0f-5b9d-492b-b26b-ec6eb03a4ba2
[root@lenovo ~]#

Aktifkan swapbaru tersebut :
[root@lenovo ~]# swapon /swapbaru

Agar swapbaru diaktifkan setiap kali komputer dihidupkan, editlah file /etc/fstab dan tambahkan sebaris di bawah ini di baris terakhir file.
[root@lenovo ~]# vi /etc/fstab

Baris yang ditambahkan di /etc/fstab :
/swapbaru none swap sw 0 0

Lihat ukuran swap setelah ditambah file /swapbaru :
[root@lenovo ~]# free -o
total used free shared buffers cached
Mem: 2585372 2425256 160116 0 12168 1936556
Swap: 5111792 48 5111744
[root@lenovo ~]#


Selamat mencoba.

Wednesday, December 02, 2009

Rilis Ubuntu 9.10

Setelah melewati enam versi alpha, versi beta, dan release candidate, akhirnya pada 29 Oktober 2009 lalu, tim developer Ubuntu mengumumkan rilis Ubuntu 9.10 (Karmic Koala). Rilis kesebelas dari sistem operasi Ubuntu ini, akan memiliki layanan dukungan dari pihak Ubuntu selama 18 bulan untuk versi server dan desktop.

Versi terbaru dari distro Ubuntu ini telah menyertakan sejumlah fitur menarik. Beberapa di antaranya, waktu boot yang itelah dipercepat, penggunaan boot splash yang baru, penggunaan file system ext4 sebagai default, file system untuk proses instalasi, halaman login yang telah diperbarui, penggunaan boot loader baru, penyertaan file kompresi XZ, layanan penyimpanan dan kolaborasi file dengan Ubuntu One, Ubuntu Software Center, dan penggunaan Empathy Instant Messenger sebagai pengginti Pidgin.

Sumber : Majalah bulanan InfoLinux 12/2009

Promosi dari U.S. Department of Defense

Memo terbuka dari Departemen Pertahanan AS (DoD), menyatakan bahwa perangkat lunak open source tidak lebih buruk daripada perangkat lunak komersial. Dari memo yang ditulis oleh David M. Wennegren, DoD Chief Information Officer, Departemen Pertahanan AS, perlu mengambil langkah lebih cepat pada peningkatan perawatan dan pemeliharaan infrastruktur perangkat lunak, dimana open source dapat memberi keuntungan lebih.

Dalam memo tersebut, Wennegren merekomendasikan untuk mengambil yang terbaik dari open source software untuk menentukan produk-produk pasar terbaik mana yang dapat diambil untuk menyelesaikan permasalahan.

Wennegren menyatakan kasusnya, dengan tujuh argumen untuk open source, yakni: (1) Banyaknya ulasan yang dapat memberikan kestabilan dan keandalan; (2) adaptasi terhadap perubahan kondisi; (3) kemerdekaan dari ketergantungan pengembang tunggal; (4) tidak dibatasi perizinan; (5) biaya pertumbuhan mitigasi; (6) berbagi peluang pemeliharaan; (7) dapat membuat percobaan dan prototipe yang lebih cepat.

Sumber : Majalah bulanan InfoLinux 12/2009

Richard M. Stallman Berkunjung ke Jakarta

Pada tanggal 28 Oktbber 2009, Richard M. Stallman (RMS), pendiri Free Software Foundations (FSF), bertandang ke Jakarta untuk menjadi pembicara utama pada Global Conference on Open Source 2009. Dalam acara yang diadakan di Gedung II BPPT, Jakarta Pusat, RMS mengambil tema "The Free Software Movement and the GNU Linux Operating System". Acara yang dipandu oleh Mario Alisjahbana (pemimpin umum majalah InfoLINUX), dan Rusmanto (pemimpin redaksi majalah InfoLINUX), berjalan cukup lancar dan dihadiri oleh ratusan aktivis Linux dan pelajar.

Dalam kuliah singkat yang diberikan, RMS banyak membicarakan prinsip dasar mengenai free software, dan beragam isu yang berkaitan dengan free software. Menurutnya, free oftware menjadi penting, karena menyangkut prinsip kebebasan untuk dapat secara bebas mengakses source code, bebas mempelajari, bebas memodifikasi, dan bebas berbagi source code kembali menjadi free software. RMS juga menyatakan kalau proprietary software sangat berbahaya digunakan oleh kalangan pemerintahan, karena sangat dimungkinkan adanya back-door yang dibuat oleh pembuat proprietary software bersangkutan.

RMS juga sangot menyikapi perbedaan istilah antara GNU/Linux dan Linux, serta istilah free software dan open source. Menurut RMS, istilah Linux yang kini semakin populer, sangat tidak adil jika tidak ditambahkan istilah GNU di depannya. Istilah free software dan open source, menurutnya juga rnemiliki perbedaan sangat mendasar, yang terletak pada prinsip dan cara pandang.

Sumber : Majalah bulanan InfoLINUX 12/2009

Bisnis IBM dan Canonical

IBM dan Canonical telah bekerja sama dalam pembuatan kumpulan paket software perusahaan yang ditargetkan untuk paket aplikasi produktivitas untuk perkantoran. Dari kerja sama dua penghasil software ini, telah terbundel IBM Client for Smart Work di atas sistem operasi Ubuntu yang dibuat oleh Canonical.

Bib Picciano, IBM Lotus Software, menjelaskan kalau langkah kerja sama ini dapat menjadi solusi untuk perusahaan dalam mencari platform baru, namun tidak ingin terkait dengan masalah lisensi dan biaya migrasi, atau upgrade hardware yang tidak dibutuhkan untuk implementsi Windows 7.

Dari pihak Canonical, Mark Shuttleword, Ubuntu danCanonical CEO, mengatakan kalau Canonical merasa bangga untuk bermitra dengan IBM, untuk membuka jalan ke pasar desktop Amerika dengan menggunakan Ubuntu.

Sumber : Majalah bulanan InfoLinux 12/2009

Algoritma LZMA dan XZ

Para pengguna Ubuntu 9.10 dan Fedora 12, akan menemukan metode format kompresi baru, yakni metode kompresi LZMA (Lempel-Ziv-Markov chain-Algorithm) dan XZ. Dari halaman file manager Nautillus, pengguna dapat memilih folder atau file yang ingin dikompresi, lalu pilih ekstensi .tar. xz untuk menggunakan metode kompresi XZ, atau pilih ektensi .tar.lzma untuk menggunakan metode kompresi LZMA.

Algoritma LZMA yang dikembangkan sejak 1998, dapat melakukan kompresi data dengan tingkat kompresi yang tinggi. Dengan ini, akan dihasilkan file yang berukuran kecil. Jika diambil rata-rata, perkiraan besar file yang dihasilkan antara .tar.gz dengan .tar.lzma, maka format .tar.lzma memiliki ukuran sampai 1/2 dari ukuran .tar.gz. Pada sisi lainnya, algoritma XZ merupakan algoritma baru yang dibuat berdasarkan algoritma LZMA, dan didesain untuk dapat menggantikan algoritma LZMA. Algoritma XZ memiliki kecepatan yang lebih baik, dan dapat menghasilkan file kompresi yang lebih baik daripada LZMA.

Sumber : Majalah bulanan InfoLinux 12/2009

2011, Kantor Pemerintahan Adopsi Open Source

Pada acara Konferensi Open Source Internasional Global Conference on Open Source, di Hotel Shangri-La, 26 Oktober 2009, Menkominfo, Tifatul Sembiring, menekankan bahwa akan meneruskan dukungannya terhadap teknologi open source, dan menargetkan seluruh institusi pemerintahan akan bebas dari software bajakan, dan mengadopsi open source pada tahun 2011.

Dalam wawancara pers yang dilakukan, ia menjelaskan kalau upaya adopsi open source di seluruh institusi pemerintah tidak akan semudah seperti membalik telapak tangan. Untuk mencapainya, memang butuh proses yang bertahap. Indonesia sendiri, kata Tifatul, ingin mencontoh kesuksesan Brazil dan India.

Lebih lanjut, Tifatul mengatakan bahwa dukungan pemerintah kepada open source sebenarnya sudah dilakukan sejak lama, yakni sejak tahun 2005, ketika ada edaran Menkominfo untuk mengembangkan open source. Tak hanya itu, dengan open source, aksesabilitas data-data dan informasi pemerintahan bisa lebih terjamin.

Dari anggaran belanja pemerintahan di bidang ICT yang mencapai Rp 7 triliun, Rp 3,5 miliar di antaranya dianggarkan untuk pengembangan open source. Lebih dari 100 Pemda di seluruh Indonesia, 20%-nya dilaporkan sudah mengadopsi open source.

Kemal Prihatman, Asisten Deputi Urusan Pengembangan dan Pemanfaatan TI Ristek mengatakan bahwa dengan menggunakan open source, diperkirakan pemerintah bisa melakukan penghematan anggaran negara sekit 40% hingga 60%. Hingga kini, beberapa kantor pemerintah yang tel4h menerapkan teknologi open source, antara lain pemerintah daerah Aceh, Pekanbaru, Gorontalo, Bengkulo, Kementerian PAN, Ristek, Polri, d4n TNI.

Sumber : Majalah bulanan InfoLinux 12/2009

Kwik Kian Gie dan Ceritanya soal "Profesor Kodok"

JAKARTA, KOMPAS.com — Ekonom Kwik Kian Gie berpendapat, alasan bail-out Bank Century karena kekhawatiran akan menimbulkan dampak sistemik terhadap sistem perbankan hanya sebuah kamuflase. Dampak sistemik akan terjadi jika bank yang dibiarkan bangkrut meninggalkan utang dalam jumlah besar terhadap bank-bank lain. Kenyataannya, berdasar data yang ia miliki, Century justru memiliki tagihan pada bank-bank lain.

Pernyataan seorang profesor (tanpa menyebut nama), bahwa dampak sistemik berkaitan dengan psikologis bank dan nasabah, dikritik keras oleh mantan Menteri Ekuin ini. Ia menyebut hal itu sebagai pernyataan seorang "profesor kodok" yang hanya tahu teori dan tidak mengerti kondisi yang sebenarnya.

Kwik lantas menganalogikannya dalam sebuah cerita. "Di pinggir kali, ada anak berusia 5 tahun, seorang profesor, dan anak jalanan berumur 14 tahun yang setiap hari ada di pinggir kali itu. Anak 5 tahun tanya ke profesor, 'Berapa kali lompatan yang dibutuhkan kodok untuk melompat ke seberang kali?" tuturnya, pada diskusi Membongkar Skandal Bank Century, Kamis (19/11) di Gedung DPR, Jakarta.

Ia melanjutkan, "Si profesor kodok menjawab, 'Kita lihat lebar diukur berapa senti kemudian dikalikan dengan panjangnya, baru tahu berapa lompatannya'. Jawaban profesor ini dibantah oleh anak 14 tahun. Anak itu bilang, 'Bapak salah, yang saya lihat hanya dua kali. Karena, setelah melompat sekali dan menyentuh air, kodoknya akan berenang. Kemudian, dia melompat sekali lagi ke daratan," papar Kwik.

Dari cerita tersebut, Kwik ingin menggambarkan bahwa si anak yang berusia 14 tahun lebih mengetahui dari apa yang dilihatnya di lapangan dibandingkan sang profesor. "Menteri yang profesor kodok, tanpa tahu lapangan, cuma tahu hitung-hitungan. Saya enggak tahu, pura-pura bodoh atau bodoh betul," katanya.

Kemudian, ia menguraikan, hanya bank-bank tertentu yang jika dibiarkan bangkrut akan berdampak sistemik. Bank-bank tersebut di antaranya bank multi-nasional. "Kalau Bank Century, tidak ada bank-bank lain yang menempatkan uangnya di sana sehingga tidak mungkin ada dampak sistemik," kata Kwik.

Sumber :
Kamis, 19 November 2009 | 15:27 WIB
Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary
http://bisniskeuangan.kompas.com/

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), ada 5 unsur pengendalian yang perlu dilakukan oleh setiap instansi pemerintah. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) diberi kewenangan untuk melakukan pemantauan penerapan SPIP di setiap instansi pemerintah. Dan baru-baru ini telah dilakukan survey nasional untuk melihat sejauh mana kondisi awal yang ada di setiap instansi.

5 unsur pengendalian intern tersebut adalah :
  1. Lingkungan Pengendalian
  2. Penilaian Resiko
  3. Kegiatan Pengendalian
  4. Informasi dan Komunikasi
  5. Pemantauan
Dalam setiap unsur, kemudian dirinci lagi. Dan secara garis besarnya adalah sbb :

1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian berkaitan dengan sikap manajemen, kesadaran, dan tindakan terhadap lingkungan pengendalian
  1. Penegakan integritas dan nilai etika;
  2. Komitmen terhdap kompetensi;
  3. Kepemimpinan dan kondusif;
  4. Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan;
  5. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat;
  6. Penyusunan dan penerapan kebijakan yang tepat tentang pembinaan sumber daya manusia;
  7. Perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif; dan
  8. Hubungan kerja yang baik dengan instansi Pemerintah terkait.
2. Penilaian Resiko
Penilaian resiko berkaitan dengan bagaimana manajemen mempertimbangkan risiko yang relevan dengan tujuan instansi pemerintah dan bagaimana memuluskan tindakan untuk mengatasi risiko tersebut.
  1. Identifikasi risiko; dan
  2. Analisis risiko.
3. Kegitan Pengendalian
Kegiatan pengendalian berkaitan dengan kebijakan dan prosedur yang memebrikan keyakinan bahwa arahan menajemen telah diikuti dan terdokumentasi. Kegiatan pengendalian intern instansi pemerintah umumnya meliputi :
  1. Review atas kinerja instansi pemerintah yang bersangkutan;
  2. Pembinaan sumber daya manusia;
  3. Pengendalian atas pengelolaan sistem informasi;
  4. Pengendalian fisik atas asset;
  5. Penetapan dan review atas indikator dan ukuran kinerja;
  6. Pemisahan fungsi;
  7. Otorisasi atas transaksi dan kejadian penting;
  8. Pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas transasksi dan kejadian;
  9. Pembatasan akses atas sumber daya dan pencatatannya;
  10. Akuntabilitas terhadap sumber daya dan pencatatannya; dan
  11. Dokumentasi yang baik atas sistem pengendalian intern serta transaksi dan kejadian penting.
4. Informasi dan Komunikasi
  1. Bentuk dan sarana komunikasi; dan
  2. Manajemen sistem informasi dan komunikasi.
5. Pemantauan
  1. Pemantauan berkelanjutan;
  2. Evaluasi terpisah; dan
  3. Tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan review lainnya.

Tuesday, December 01, 2009

Lain-lain, dibuang sayang

Biaya bulanan telpon satelit untuk area Timur Tengah dengan downlink 256 kbps, uplink 64 kbs, ratio 5:1 sekitar US$ 465. Lebih lanjut coba cek di :
http://www.ts2.pl/en/Internet-in-Iraq-and-Afghanistan

Artikel Menarik dari InfoLinux edisi 12/2009

Artikel yang ada dalam majalah bulanan InfoLinux selalu menarik bagi saya. Karena pekerjaan sehari-hari saya sangat dibantu dengan ulasan yang ada dalam majalah tersebut. Sejak awal kemunculan majalah ini di tahun 2001, saya sudah mulai mengkoleksi majalah ini untuk kebutuhan bahan pustaka dan men-scan-nya menjadi file PDF. Saya sudah menghimbau dan mewajibkan rekan sekerja untuk membaca isi majalah ini guna menjadi bahan rujukan untuk membantu penyelesaian masalah (saya bantu melanggankannya). Namun sayang, mereka belumlah sepersepsi. Mudah-mudahan suatu saat mereka sadar akan hal itu. Bagi pejabat fungsional pranata komputer, seharusnya majalah ini bisa menjadi ladang yang tak terbatas dalam menggali angka kredit.