JAKARTA, KOMPAS.com — Ekonom Kwik Kian Gie berpendapat, alasan bail-out Bank Century karena kekhawatiran akan menimbulkan dampak sistemik terhadap sistem perbankan hanya sebuah kamuflase. Dampak sistemik akan terjadi jika bank yang dibiarkan bangkrut meninggalkan utang dalam jumlah besar terhadap bank-bank lain. Kenyataannya, berdasar data yang ia miliki, Century justru memiliki tagihan pada bank-bank lain.
Pernyataan seorang profesor (tanpa menyebut nama), bahwa dampak sistemik berkaitan dengan psikologis bank dan nasabah, dikritik keras oleh mantan Menteri Ekuin ini. Ia menyebut hal itu sebagai pernyataan seorang "profesor kodok" yang hanya tahu teori dan tidak mengerti kondisi yang sebenarnya.
Kwik lantas menganalogikannya dalam sebuah cerita. "Di pinggir kali, ada anak berusia 5 tahun, seorang profesor, dan anak jalanan berumur 14 tahun yang setiap hari ada di pinggir kali itu. Anak 5 tahun tanya ke profesor, 'Berapa kali lompatan yang dibutuhkan kodok untuk melompat ke seberang kali?" tuturnya, pada diskusi Membongkar Skandal Bank Century, Kamis (19/11) di Gedung DPR, Jakarta.
Ia melanjutkan, "Si profesor kodok menjawab, 'Kita lihat lebar diukur berapa senti kemudian dikalikan dengan panjangnya, baru tahu berapa lompatannya'. Jawaban profesor ini dibantah oleh anak 14 tahun. Anak itu bilang, 'Bapak salah, yang saya lihat hanya dua kali. Karena, setelah melompat sekali dan menyentuh air, kodoknya akan berenang. Kemudian, dia melompat sekali lagi ke daratan," papar Kwik.
Dari cerita tersebut, Kwik ingin menggambarkan bahwa si anak yang berusia 14 tahun lebih mengetahui dari apa yang dilihatnya di lapangan dibandingkan sang profesor. "Menteri yang profesor kodok, tanpa tahu lapangan, cuma tahu hitung-hitungan. Saya enggak tahu, pura-pura bodoh atau bodoh betul," katanya.
Kemudian, ia menguraikan, hanya bank-bank tertentu yang jika dibiarkan bangkrut akan berdampak sistemik. Bank-bank tersebut di antaranya bank multi-nasional. "Kalau Bank Century, tidak ada bank-bank lain yang menempatkan uangnya di sana sehingga tidak mungkin ada dampak sistemik," kata Kwik.
Sumber : Kamis, 19 November 2009 | 15:27 WIB
Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary
http://bisniskeuangan.kompas.com/