Cloud computing mulai
terasa manfaatnya sejak tahun 2008 ketika AS mengalami krisis
ekonomi. Dengan cloud computing, Capex (Capital Expenditure) bisa
ditekan, bahkan jumlah staf IT juga bisa diminimalkan. Pemberi
layanan e-book, e-mall atau e-commerce tidak harus punya server, data
center atau orang IT sendiri. Ia bisa meminta layanan kepada pemberi
layanan cloud computing.Dengan Cloud Computing, akan bisa menurunkan TCO (Total Cost of Ownership). Entah dengan Opex-nya :-)
Ada 8 keuntungan
menggunakan cloud computing :
- Menghemat biaya dan waktu. Untuk menbuat sebuah server, cukup dalam orde menit. Tidak harus beli server terlebih dahulu.
- Mendapatkan dukungan pakar dibidangnya
- Dukungan 24 jam dari provider
- Resiko yang minimal karena ditanggung oleh provider
- Fleksibel, penambahan prosesor, RAM, hard disk sangat mudah di cloud
- Bisa fokus ke bisnis, tidak harus memikirkan masalah IT
- Downtime yang sangat minim, tentunya jika memilih provider yang tepat
- Efisien
Pada dasarnya cloud dan
virtualisasi itu beda. Yang pasti virtualisasi adalah bagian dari
cloud. Cloud ada 2 jenis, private cloud dan public cloud. Private
cloud dibagi lagi menjadi internal private cloud dan hosted private
cloud. Contoh hosted private cloud adalah layanannya Lintasarta, yang
dikenal dengan istilah Paas (Private as a Service). Layanan PaaS bisa
berbentuk sewa server, bisa juga berbentuk sewa aplikasi. Kalau sewa
aplikasi, istilahnya menjadi SaaS (Software as a Service).
Pemerintah Singapura
mengembangkan cloud untuk keperluan pemerintah sendiri, yang diberi
nama G-Cloud. Ini mulai diperkenalkan tahun 2012. Cisco menerapkan
cloud computing untuk mereduksi Capex. Sehingga di setiap negara
tidak harus punya server, cukup router dan bandwidth ke Internet yang
besar. Semua aplikasi ditangani oleh Cisco pusat di AS. Bahkan staf
IT di setiap negara menjadi nol. Kerusakan bisa ditangani oleh pihak
lain.
Ada contoh penggunaan
cloud computing, yaitu untuk keperluan DR atau Data Recovery. Sebuah
sistem yang ideal, selain punya server, ia juga membutuhkan server
lain sebagai mirror atau backup-up nya. Dengan cloud computing, data
recovery bisa menggunakan server sewaan. Tidak harus membangun data
center di kota lain sebagai DRC-nya.
Dengan cloud computing,
sebagaian besar resiko dialihkan ke provider. Misal firewall layer 4
hingga layer 7, website monitoring, IDS, IPS, honeypot, proteksi
terhadap DDoS. Sehingga client bisa mendapatkan clear traffic.
Kondisi DDoS di dunia,
dapat dipantau melalui web http://www.digitalattackmap.com/
No comments:
Post a Comment