Untuk perangkat Base Station, kandungan lokal TRG WiMax menurut Direktur Standardisasi Azhar Hasyim, telah memenuhi batas 40%. Sementara untuk perangkat terminal Customer Premise Equipment (CPE) Wimax, lanjut dia, 30% sudah penuhi lokal.
"Nilai TKDN yang dikandung seluruh perangkat Wimax yang diproduksi TRG telah lulus sertifikasi dari Surveyor Indonesia," kata dia kepada detikINET, di sela kunjungan pabrik TRG WiMax di Batam Industrial Park, pertengahan pekan ini.
Untuk memproduksi perangkat Wimax, TRG bekerjasama dengan PT Siix Electronic Indonesia (SEI) dan PT Sanwa Engineering Batam (SEB). SEI mengerjakan perakitan rangkaian elektronik, sedangkan SEB untuk memproduksi casing pembungkusnya.
Menurut Direktur TRG, Gatot Tetuko, pabrik di Batam mampu memproduksi 80 Base Station Wimax dan 4000 terminal CPE per bulannya. Kapasitas produksi, lanjut dia, mulai tahun depan bisa ditingkatkan dua kali lipat sesuai permintaan operator Wimax.
"Untuk merancang dan memproduksi perangkat Wimax, kami menggunakan alat pinjaman hasil alokasi dana riset Rp 18 miliar yang digelontorkan Postel," ujarnya.
TRG memilih SEI untuk dijadikan basis mengerjakan perakitan rangkaian komponen Wimax karena bisa diajak bekerja sama untuk memproduksi dengan kapasitas produksi rendah. TRG sendiri mengalokasikan anggaran Rp 60 miliar untuk kerja sama dengan SEI.
Jika skala ekonomi telah tercapai pada kuartal ketiga 2010 nanti, Presiden Direktur TRG, Sakti Wahyu Trenggono bilang akan membangun pabrik Wimax di Jababeka dengan alokasi dana Rp 65 miliar. Pusat riset miliknya di Bandung juga akan diboyong pindah ke kawasan industri tersebut.
Sementara Presiden Direktur SEB Ricky Suhandinata mengatakan, pihaknya menggunakan bahan baku plastik yang bisa tahan 10-15 tahun terhadap sinar ultraviolet matahari, badai hujan dan angin.
SEB merupakan spesialis memproduksi bahan-bahan dari plastik. Selain mengerjakan chasing CPE dan POE untuk perangkat TRG WiMax, SEB juga memproduksi medical product, MicroSD dan casing untuk produk scanner merek Fujitsu.
"Untuk TRG WiMax, kami produksi baru sedikit. Namun, pabrik kami bisa memproduksi hingga 50 ribu unit chasing CPE per bulan," kata Ricky.
Gatot Tetuko mengatakan, untuk memproduksi casing Wimax ini, pihaknya telah berinvestasi dengan cara membeli dua mesin moulding yang ditaruh di pabrik SEB. "Harganya masing-masing US$ 30.000 dan US$ 7000," tandas dia.
Sumber : http://id.news.yahoo.com/dtik/20091101/ttc-postel-wimax-trg-penuhi-syarat-tkdn-3402758.html