Tuesday, September 18, 2012

Bahan Diskusi dengan Ka BATAN


2. Video conference, saya mendengar dari pak Hajaz sudah diuji coba, maka sebaiknya kita manfaatkan sehingga teman-teman Jogja, Bandung atau Serpong dan Ps Jumat tidak harus ke Pusat bila ada pertemuan.  Bahkan fasilitas ini bisa dimanfaatkan untuk keadaan darurat.

Pengadaan video conference sudah diagendakan di DIPA PPIN Tahun 2013. PPIN sudah mengalokasikan 2 unit video conference antara Serpong dan Kantor Pusat senilai 200jt. Monitor video conference berupa TV layar lebar (46 inch), sudah dialokasikan pada DIPA PPIN Tahun 2012 senilai 50jt. Dari sisi bandwitdh Fiber Optic sudah cukup, namun jika ditambah lagi akan sangat mendukung.

Perlu dicatat, baru kali ini Bidang SJK membeli perangkat dengan nilai ratusan juta rupiah. Sebuah investasi yang mewah untuk saat ini. Namun jika outcome-nya sepadan, tantunya tidak menjadi mahal lagi. Selama ini Bidang SJK menghindari investasi peralatan dengan nilai besar mengingat live time peralatan tidak bisa lebih dari 5 tahun, kecuali server. Selain itu kondisi ini juga disesuaikan dengan keterbatasan alokasi dana untuk infrastruktur fisik.

Jika saja bisa menemukan perangkat video conference dengan nilai per unitnya di bawah 50jt, saya rasa masih sepadan dengan kemungkinan outcome yang akan didapatkan. Yang penting sistem video conference ini bisa menampilkan gambar dan suara yang masih layak untuk didengar dan dilihat. Tidak harus dengan gambar yang tajam atau beresolusi tinggi.

3. Website, meskipun ini berkaitan dengan BKHH, tapi saya ingin supaya  website BATAN lebih menjawab pertanyaan masyarakat bukan sekedar acara seremoni kita saja yang diekspos.

Untuk meningkatkan partisipasi, apakah sebaiknya tidak diberikan insentif bagi pegawai yang memasok informasi. Misal 25rb per lembar atau per artikel. Untuk membangun halaman web yang lebih nyaman dilihat masyarakat, bisa memanfaatkan disainer luar. Sebenarnya sih tidak terlalu mahal, sekitar 2,5jt per halaman disain. Content dan coding bisa dilakukan oleh staf PPIN. Perubahan disain tidak perlu sering dilakukan, bisa per semester atau per triwulan.

4. email, sudah saatnya mendorong seluruh karyawan BATAN mempunyai email batan.go.id untuk kedinasan, dan menertibkan email yang sudah non aktif di BATAN.

Saat ini sedang dikerjakan mail server ke 2, atau mail2 berbasis Zimbra. Hal ini sudah mulai dijalankan oleh tim Pak Lasno. Mail baru ini memiliki fitur yang lebih baik dari yang sudah ada. Misal versi mobile dan chat. Namun sayangnya data dari mail server lama, atau mail1 tidak kompatibel dengan mail2. Kendala lain adalah masalah routing email address.

Langkah-langkah mulai 1 Oktober 2012 :
  1. PPIN secara resmi akan menyurati BSDM untuk menanyakan siapa pegawai yang pensiun dan mutasi.
  2. PPIN akan menyebarkan alamat per satker ke setiap satker untuk mendapatkan klarifikasi status kepegawaian pemilik email.
  3. Mengaktifkan server mail2 dengan segala masalah dan resikonya.
Perlu ada semacam aturan untuk penggunaan alamat email dinas setelah sang pegawai purnabakti atau mutasi antar instansi. Pada dasarnya sistem email BATAN sudah bisa membuat semacam auto replay apabila ada email masuk ke inbox sang pegawai yang sudah purnabakti. Dalam auto replay tersebut akan dikirim informasi tentang alamat email baru sang pegawai yang sudah purnabakti. Mekanisme ini sudah dicoba untuk Kepala PPIN sudah baru saja purnabakti.

6. IGOS, saya pengalamam mencoba IGOS dan beberapa distro linux, namun kalau bukan computer freak, kesulitannya adalah...environment tidak mendukung...entah driver tidak ada...update aplikasi susah..kadang tidak kompatibel dengan windows.  Mungkinkah kita melakukan kegiatan secara bertahap sehingga kendala tersebut kita kurangi?

Sejak tahun 2006, distro IGOS sudah mengalami 7 kali evolusi, yang terakhir adalah distro IGN 7.2. Versi-versi awal distro IGOS sangat menjengkelkan. Namun yang saya rasakan sekarang adalah, distro IGN 7.2 lebih mudah digunakan hingga orang awam, termasuk proses intalasi driver dan update paket. Namun tetap saja menunya khas Linux, tidak semirip windows. Kalau tampilan desktopnya mirip, nanti bisa-bisa di-klaim oleh Windows (kalee). Kayak Samsung di-klaim oleh Apple. Untuk mempermudah migrasi ke IGOS, PPIN bisa saja memberikan pelatihan dan bimbingan secara in-house dan pendampingan kepada siapapun (atau kelompok manapun) yang serius ingin bermigrasi.

Untuk instalasi driver dan atau paket (baca: aplikasi), bisa dilakukan secara remote. Asalkan IP Address dan akunnya diinformasikan terlebih dahulu kepada petugas Help Desk IGOS.

Perlu diketahui, untuk tahun 2013, agenda IGOS sudah kami anggap selesai dan kami alihkan untuk penguatan keamanan informasi. Ini semata-mata terkait dengan masalah pendanaa saja. Jika ada alokasi dana lain, kita siap menghidupkan kembali program IGOS sehingga kita bisa mematuhi surat edaran Kemen PAN & RB agar pada akhir 2014 sudah menggunakan FOSS secara menyeluruh.

IGOS membutuhkan semacam perubahan budaya dan mind set, saya pikir disinilah sulitnya. Namun dengan enforce dari pimpinan, bisa saja kendala ini diminimalkan.


No comments:

Post a Comment