Dihadapkan pada meningkatnya permintaan akan operasi anti gerilya pasca Perang Dunia II (1939-1945), Australian Army membentuk 1st Special Air Service Company pada 25 Juli 1957. Pada awalnya SAS Company hanya berkekuatan 180 orang. Karena kewalahan, akhirnya personelnya ditambah. Pada 24 Agustus 1964, SAS Company berkembang menjadi SAS Regiment (SASR), dengan 3 Skuadron Tempur Sabre, 1 Skuadron Markas, dan 1 Skuadron Pendidikan. Australian SAS ditugaskan ke Brunei dan Kalimantan pada tahun 1965 untuk mendukung operasi kontra pemberontakan Inggris di sana. Penugasan berikutnya adalah perang Vietnam (1966-1972), berbagai operasi penjaga perdamaian dan kemanusiaan, Perang Teluk (1991), perang Afghanistan (2002) dan perang Irak (2003).
Saat ini SAS memiliki 6 Skuadron, yaitu 3 Sabre Squadron (unit tempur), 152nd Signals Squadron, 1 Base Squadron (perbekalan, peralatan dan administrasi), dan 1 Tranining Squadron. 1 Sabre Squadron selalu siap siaga untuk kontra-terorisme, 2 skuadron lainnya melakukan peran pasukan khusus tradisional seperti infiltrasi, demolisi, pembunuhan, pengintaian, dan serbuan taktis. Seperti halnya British SAS, skuadron dibagi menjadi 4 regu (troops) untuk peran markas, lintas udara, amfibi, dan kendaraan.
Skuadron Sabre yang menangani kontra-terorisme juga memiliki Tactical Assault Group (TAG) dan Offshore Assault Team (OAT). TAG adalah pasukan elite yang mengkhususkan diri dalam menyelamatkan sandera dan serbuan kontra teroris di perkotaan dan sarana transportasi. Tim ini dibentuk dari prajurit yang telah memiliki 2 tahun penugasan dalam SAS. OAT memiliki keahlian dalam bidang yang serupa namun mengkhususkan diri dalm kontra terorisme maritim seperti serbuan ke anjungan minyak, kapal laut dan instalasi pantai. Personil TAG dan OAT memiliki kualifikasi dalam teknik penerjunan High Altitude Low Opening (HALO), dan High Altitude High Opening (HAHO).
Sumber :
McManners, Hugh, Ultimate Special Forces, Jakarta 2009.
http://en.wikipedia.org/
No comments:
Post a Comment