Strategi Pembangunan Iptek
Dengan arah kebijakan Iptek tersebut di atas, maka strategi pembangunan Iptek dilaksanakan melalui dua prioritas pembangunan yaitu:
- Penguatan Sistem Inovasi Nasional (SIN) yang berfungsi sebagai wahana pembangunan Iptek menuju visi pembangunan Iptek dalam jangka panjang.
- Peningkatan Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Iptek (P3 Iptek) yang dilaksanakan sesuai dengan arah yang digariskan dalam RPJPN 2005-2025.
Litbang ketenaganukliran dan pengawasan
Litbang ketenaganukliran dan pengawasan mencakup penelitian dan pengembangan dalam bidang energi dan nonenergi. Bidang energi mencakup litbang bahan galian nuklir, elemen bahan bakar nuklir, reaktor nuklir, serta penaanganan limbah nuklir. Bidang nonenergi mencakup litbang aplikasi isotop dan radiasi untuk bidang pertanian, industri, dan kesehatan.
Keluaran kegiatan litbang nuklir dalam bidang energi diarahkan untuk.
- persiapan pembangunan PLTN pertama di Indonesia, yang antara lain mencakup persiapan tapak dan lingkungan, studi kelayakan, penyusunan detail desain, serta evaluasi teknis dan ekonomi;
- penyusunan data teknis potensi Th dan uranium di Indonesia, paket teknologi pengolahan bijih uranium, paket teknologi bahan bakar nuklir, studi kelayakan konversi bahan bakar nuklir, paket teknologi pengelolaan limbah radioaktif dan prarancangan instalasi pengolah limbah cair padat yang dihasilkan dari operasi PLTN;
- penyelesaian desain konseptual reaktor riset inovatif; desain konseptual teras, sistem konversi dan sistem keselamatan reaktor daya maju kogenerasi serta evaluasi teknologi dan keselamatan teras, serta sistem keselamatan dan keandalan reaktor daya PWR.
- mendukung ketahanan pangan dengan target menghasilkan (1) beberapa varietas unggul tanaman pangan (padi dan kedelai) yang memiliki spesifikasi genjah (padi <>10 ton/ha GKP dan kedelai > 4 ton/ha), tahan hama dan memiliki nilai vitamin/gizi yang tinggi; (2) sarana produksi pertanian yang berupa pupuk hayati dan pestisida alami, desain detail iradiator gamma untuk iradiasi produk pascapanen dan teknologi iradiasi untuk pengawetan makanan siap saji; (3) vaksin untuk kesehatan dan pencegahan penyakit ternak ruminansia, layanan teknologi Kit RIA untuk penentuan kadar hormon progesteron dan formula suplemen pakan ternak multinutrisi berbasis bahan lokal; serta (4) model pertanian dan peternakan terpadu berbasis iptek nuklir;
- mendukung penyedian teknologi untuk kesehatan dengan target menghasilkan (1) bahan vaksin malaria dan teknologi deteksi dini new emerging deseases (flu burung dan flu babi); (2) paket teknologi penatalaksanaan kanker payudara, dan serviks, dokumen teknis metode pembuatan kandidat bahan vaksin malaria tropika (plasmodium falciparum) iradiasi stadium eritrositik, prototipe sistem carbone monitoring radiasi, metode standardisasi dan kalibrasi radiasi, peta radioaktivitas lingkungan dan laboratorium metrologi radiasi; (3) biomaterial bahan pengganti untuk keperluan pascaoperasi (tulang, gigi, mata, dll); (4) serta perangkat Brachyterapy Medium Doserate untuk kanker serviks, prototipe pesawat sinar X fluoroscopy dan prototipe pesawat sinar-x Mamography;
- membuat prototipe mesin berkas elektron (MBE) untuk industri berbasis lateks karet alam dan dokumen teknis rancangan detail siklotron 13 MeV untuk pembuatan radiofarmaka dan pengembangan obat;
Informatika dan komunikasi
Informatika dan komunikasi yang mencakup kegiatan litbang dalam bidang informasi dan komunikasi; elektronika dan telekomunikasi, serta informatika yang diarahkan untuk menghasilkan
- sistem, baik perangkat keras maupun perangkat lunak dan teknologi yang dipersiapkan untuk mendukung kemampuan industri telekomunikasi informasi dan komunikasi (TIK) untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri, berkompetisi dalam menghadapi berbagai persaingan, baik dalam pasar dalam negeri maupun luar negeri;
- pengembangan WiMAX dan sistem komunikasi nirkable lain;
- mengembangkan lebih lanjut perangkat lunak berbasis open source, IGOS.
Di bidang teknologi informasi dan komunikasi telah berhasil dikembangkan aplikasi IGOS (Indonesia Go Open Source) yang siap dimanfaatkan untuk kebutuhan administrasi. Saat ini aplikasi berbasis open source tengah dikembangkan untuk keperluan-keperluan penelitian, seperti pengolah sintesis DNA, dan simulasi protein. Selain itu, telah berhasil dikembangkan rangkaian penerima ’Chip Wimax’, suatu sistem komunikasi generasi modern dengan frekuensi 2.3 GHz dan 3.3 Ghz, serta sistem technical assistance pengembangan E-Government, paket aplikasi SIMDA.
Sumber : http://bappenas.go.id/
No comments:
Post a Comment