Upaya pembebasan 10 sandera BATAN di Gd. 90 dimulai jam 0600 dan selsai dalam waktu 10 menit. Upaya negosiasi sudah dilakukan sejak sejam sebelumnya melalui Puskodal di R. Rapat PPIN. Pasukan Sat-81 Gultor melakukan infiltrasi dari dua arah, yaitu melalui udara dan darat. Infiltrasi udara dilakukan dengan menggunakan 2 heli Bell 205 milik Skuadron 11/Serbu Penerbad TNI-AD (Lanud Ahmad Yani, Semarang). Satu heli membawa Tim Aksi Khusus dan satu heli lagi membawa Tim Cakra (anjing pelacak). Sementara infiltrasi darat dilakukan menggunakan lebih dari 4 kendaraan taktis (Rantis) jenis CASPIR dan PAKCI. Dukungan juga diberikan oleh berbagai unsur, misal tim kesehatan, tim penjinak bom, tim pemadam kebakaran, tim penembar runduk (bakduk), tim bantuan teknik (komunikasi dan jaringan komputer).
Setelah seluruh operasi pembebasan sandera selesai dilakukan, pasukan digeser dari kawasan Puspiptek menuju Mako Cijantung pada jam 0800 dengan menggunakan lebih dari 15 kendaraan.
Mungkin istilah 81 diambil dari peristiwa keberhasilan operasi pembebasan sandera di atas pesawat komersial Garuda DC-9 Woyla di Bandara Don Muang, Bangkok, Thailand pada tanggal 31 Maret 1981. Saat awal dibentuk pada 30 Juni 1982, kesatuan ini diberi nama Detasemen 81 (Den-81) Kopassandha. Namun sekarang berganti nama menjadi Sat-81/Gultor, personil yang terlibat lebih besar dari sekedar sebuah detasemen. Malahan Sat-81/Gultor bisa disetarakan dengan sebuah Resimen.
Foto : klik di sini
No comments:
Post a Comment