Sebuah standar memenuhi syarat sebagai standar terbuka jika spesifikasinya tersedia dengan atau tanpa perlu mengeluarkan biaya. Selanjutnya, izin pakai untuk teknologi yang telah dipatenkan diperlukan untuk dapat tersedia tanpa membutuhkan royalti. Pada draft awal kebijakan, pada paragraf yang sama mengatakan kalau teknologi yang dipatenkan berdasarkan "FRAND" ("Fair, Reasonable And Non-Discriminatory") juga dapat dipertimbangkan. Anggota komunitas open source India juga dipersilahkan untuk memberi klarifikasi dan lebih menyeimbangkan versi final dari kebijakan tersebut.
Meski sudah berminat untuk menerapkan standar terbuka, namun kebijakan tersebut tidak sepenuhnya mengesampingkan lisensi FRAND. Di Eropa, pelobi masih berdebat tentang definisi standar terbuka. Dalam diskusi yang dilakukaai pada bulan Oktober 2010 lalu, Free Software Foundation Europe (FSFE) menuduh Business Software Alliance (BSA) menghambat inovasi dan persaingan dengan permintaan penemuan paten yang akan disertakan dalam tandar terbuka. Diskusi tersebut juga membahas seputar revisi European Interoperability Framework (EIF).
Sumber : Majalah bulanan InfoLINUX 01/2011
No comments:
Post a Comment