Saturday, December 04, 2010

4 Hal Penting Seputar Aki

Klakson yang tidak berbunyi lantang seperti biasanya. lampu yang nyalanya mulai meredup. Ditambah dengan waktu starter mesin yang menjadi lebih lama. Pernahkah kejadian-kejadian ini dialami oleh mobil Anda?
Kondisi di atas biasanya sebuah pertanda bahwa aki mobil sudah mulai rusak atau dikenal juga dengan istilah aki soak. Suatu aki mulai rusak ketika tidak bisa menyimpan arus listrik dengan baik atau tegangan (voltase-nya) turun dari yang seharusnya (12 Volt DC).

Pada umumnya, umur pakai aki seperti aki basah sekitar 1,5 hingga 2,5 tahun. Akan tetapi, hal ini pun tergantung kondisi mobil atau motor. Untuk menjaga agar aki jenis ini tetap bekerja optimal, anda dapat memperhatikan beberapa hal berikut.

Pertama, perhatikan indikator air aki. Jika indikatornya menyatakan kekurangan air, segera tambahkan air aki sesuai dengan takarannya. Anda dapat melakukannya sebelun kendaraan dihidupkan di pagi hari.

Sebaiknya, air aki selalu terjaga di antara tanda low level dan upper level (biasanya tertera pada sisi aki). Sebab, air aki berfungsi untuk membantu mendinginkan sel-sel aki. Jika air aki berkurang, sel-sel di dalam aki bisa menjadi berubah bentuk (melengkung). Setelah diisi dengan air khusus pengisi aki, diamkan beberapa saat, kemudian nyalakan mobil Anda.

Kedua, jaga aki ketika mobil tidak digunakan dalam jangka waktu yang lama. Jika anda akan berpergian dalam jangka waktu yang cukup lama dengan kendaraan umum, tentu mobil akan disimpan di rumah. Agar kondisi akinya tetap terjaga, Anda dapat melepas terminal negatif pada aki. Lalu, kepala aki yang dicopot tersebut dibungkus dengan kain. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar terminal negatif tidak bersentuhan dengan body mobil.

Ketiga, cek secara berkala kondisi aki. Contohnya, Anda dapat memeriksa kondisi terminal aki (positif maupun negatif). Dari situ Anda dapat melihat apakah terjadi korosi atau tidak. Jika terdapat sedikit korosi, Anda dapat membersihkannya dengan menyiramkan sedikit air panas pada kedua terminalnya.

Keempat, hemat tenaga di aki. Salah satu caranya, dapat Anda lakukan dengan mematikan komponen-komponen kelistrikan ketika hendak mematikan mobil. Contohnya adalah, lampu luar, AC, radio/tape, CD, dan charger ponsel. Selamat merawat aki.

Sumber Kompas, Rabu, 24 Nopember 2010, Halaman 34.

Pada hari Rabu, 17 Nopemebr 2010, aki tidak bisa untuk starter. Setelah diukur dengan AVO meter, tegangannya 10 VDC. Kemudian dibawa ke tukang aki untuk diisi. Setelah menunggu 4 jam, aki dipasangkan kembali ke mobil dan dapat digunakan untuk starter. Selama beberapa hari mobil diistirahatkan. Pada Sabtu, 20 Nopember 2010, aki kembali tidak bisa digunakan untuk starter, tapi gagal. Tegangannya turun kembali ke 10 VDC. Dapat diambil kesimpulan jika aki sudah bocor dan tidak bisa digunakan untuk menyimpan listrik. Inilah dasar untuk membeli aki baru, jenis GS Maintenance Free 46B24L (NS60L) seharga Rp 565k.

Friday, December 03, 2010

Status LAN di Bandung Desember 2010

Local Area Network (LAN) digunakan sejak lama (2004) untuk melayani berbagai keperluan, salah satunya adalah akses ke Internet, baik server internal maupun server publik. Komponen LAN terdiri dari Server, backbone, active device, gateway, akses Internet. Kondisi masing-masing komponen akan dijelaskan di bawah ini.
Server : Mail dan Web
Backbone : sejak 2004 sudah menggunakan kabel serta optik (Fiber Optic = FO) jenis multimode, yang menghubungkan antara :
  1. Gedung A dengan Gedung B : beroperasi
  2. Gedung A dengan Gedung C : beroperasi
  3. Gedung A dengan Gedung D : tidak beroperasi, diganti kabel UTP yang diambil dari Gedung C. Tampaknya ada masalah kompatibilas antar media converter yang berbeda tipe meskipun masih satu vendor, Allied Telesyn. Satu sisi menggunakan Media Converter AT-FS201, sementara sisi lain menggunakan tipe baru yaitu Media Converter AT-MC101XL. Belum dicoba untuk menggunakan Media Converter AT-MC101XL di kedua sisi meskipun sudah tersedia 2 buah.
  4. Gedung A dengan Gedung F : beroperasi
Active Device yang digunakan adalah Router Indoor Mikrotik RB750, Fast Ethernet Switch, Media Converter, wireless Access Point. Selengkapnya adalah sbb :
  1. Ruang Server, Gd. A, Lt. 1, kode ruang : A1.023, switch AT-FS724L, 8 online, 20 terkoneksi, 24 port
  2. Ruang Server, Gd. A, Lt. 1, kode ruang : A1.023, switch AT-GS908GB, 8 online, 8 terkoneksi, 8 port
  3. Ruang Staf Subbid O&P Reaktor, Gd. A, Lt. 1, kode ruang : A1.026, switch 3C16701, 5 online, 8 terkoneksi, 8 port
  4. Ruang Bp. Hengky, Gd. A, Lt. 3, switch TP-Link TL-SF1008D, 2 online, 3 terkoneksi, 8 port
  5. Ruang Bp. Khasairin, Gd. B, Lt. 1, kode ruang : B1.009, switch AT-FSW724, 6 online, 6 terkoneksi, 24 port
  6. Ruang Perpustakaan, Gd. B, Lt. 1, kode ruang : B1.019, switch AT-FSW724, 13 online, 15 terkoneksi, 24 port
  7. Ruang Humas Dokil, Gd. B, Lt. 2, kode ruang : B2.011, switch 3C16471B, 9 online, 11 terkoneksi, 24 port
  8. Ruang Kepegawaian, Gd. B, Lt. 2, kode ruang : B2.017, switch EDIMAX, 2 online, 4 terkoneksi, 8 port
  9. Ruang Ibu Muhayatun, Gd. C, Lt. 1, switch AT-FS724L, 3 online, 3 terkoneksi, 24 port
  10. Ruang Ibu Marlina, Gd. C, Lt. 2, switch AT-FS724L, 7 online, 19 terkoneksi, 24 port
  11. Ruang Bp. Joko Prakoso, Gd. D, Lt. 1, kode ruang : D1.003, switch 3C16471B, 8 online, 12 terkoneksi, 24 port
  12. Ruang Pak Dani, Gd. F, Lt. 2, kode ruang : F1.18B, switch AT-FS724L, 8 online, 10 terkoneksi, 24 port
  13. Ruang Ibu Rini Heroe, Gd. F, Lt. 2, kode ruang : F2.14B, switch AT-FSW724, 6 online, 8 terkoneksi, 24 port
  14. Ruang Bp. Ricky (Kelompok Biodinamika), Gd. F, Lt. 1, kode ruang : F1.17, switch D-Link, 0 online, 5 terkoneksi, 8 port
  15. Ruang Bp. Agus Rakhim, Gd. H, Lt. 1, switch Linksys SR224, 9 online, 17 terkoneksi, 24 port
  16. Ruang Bp. Muhaimin, Gd. L, Lt. 1, switch 3C16471B, 2 online, 2 terkoneksi, 24 port
  17. Router Indoor Mikrotik RB750 di Gd. A
  18. Router Indoor Mikrotik RB750 di Gd. C
  19. Router Indoor Mikrotik RB750 di Gd. B
  20. Router Indoor Mikrotik RB750 di Gd. F
  21. Router Indoor Mikrotik RB750 di Gd. H sebagai cadangan
Tabel 1. Sebaran Fast Ethernet Switch beserta kapasitas terpasang maksimum, jumlah pengguna real (online) dan jumlah koneksi.

Selisih antara Jumlah Terkoneksi (151) dan Jumlah Online (96) kemungkinan adalah jumlah koneksi yang sudah tidak terpakai lagi.

Stok Media Converter (Transceiver) : 2 buah AT-MC101XL (tidak diketahui statusnya) dan 2 buah AT-FS201 (rusak, tapi kadang kala bisa juga dipakai). Media converter dipasang di :
  1. Gd. A = 6 buah, AT-FS201 (5 buah), AT-FS232 (1 buah)
  2. Gd. B = 1 buah, AT-FS201
  3. Gd. C = 1 buah, AT-FS201
  4. Gd. F = 1 buah, AT-FS201
Wireless Access Point (WAP) :
  1. Gd. H, Linksys tipe ......
  2. Gd. A, Linksys tipe ......
  3. Gd. B,
  4. Gd. TOF, digandeng dengan AP Gd. A melalui WDS, untuk SSID-nya disamakan dengan SSID WAP di Gd. A. Firmware sudah di-upgrade dengan DD-WRT
PR :
  1. Cek FO antara Gd. A dan Gd. D
  2. Cek transceiver AT-MC101XL
  3. Ganti transceiver backbone antara Gd. A dan Gd. D dalam rangka mengaktifkan kemandirian Gd. D.
  4. Menambah stok Switch
  5. Menambah stok transceiver
  6. Menambah stok kabel UTP
  7. Menambah stok konektor RJ45
  8. Merampingkan jumlah switch hingga seminimal mungkin melalui penataan ulang kabel UTP.
  9. Aktifasi backbone antara Gd. A dan Gd. H dengan wireless
  10. Cek kepemilikan dan fungsi transceiver AT-FS232 yang ada di Ruang Server, kabel FO nya tidak terhubung kemana-mana.
  11. Menggunakan satu router indoor RB750 untuk seluruh LAN, dimana setiap port di-assign ke suatu gedung.
  12. Penggunaan lebih sedikit wireless access point, namun mampu menjangkau seluruh kawasan kerja. Semakin sedikit perangkat, perawatan dan pengendalian akan semakin mudah.
  13. Upgrade firmware Wireless Access Point Linksys
  14. Mengetahui trend kerusakan perangkat beserta penyebabnya
  15. Mengetahui unjuk kerja Internet sebelum memasuki 2011
Perampingan jumlah switch :
  1. Gd. A cukup menggunakan 2 x 24 port switch. 1 unit untuk sistem, 1 unit untuk client hingga Lantai 3.
  2. Gd. B cukup menggunakan 2 x 24 port switch. 1 unit untuk melayani client di Lantai 1. 1 unit untuk melayani client di Lantai 2.
  3. Gd. C cukup menggunakan 1 x 24 port switch dan diletakkan di Lantai 2. Client di Lantai 1 dapat mengambil dari switch yang berada di Lantai 2.
  4. Gd. D tetap menggunakan 1 x 24 port switch
  5. Gd. F cukup menggunakan 1 x 24 port switch.
  6. Gd. H tetap menggunakan 1 x 24 port switch.
  7. Gd. L dapat mengambil dari Gd. H.
Total switch yang dapat dioperasikan : 8 x 24 port switch.

Hal-hal yang perlu diketahui :
  1. Kunci Rak : Dirak 1333
  2. Kunci FO Wallmount (Termiantion Box)

Friday, November 26, 2010

Harga Koneksi Internet di Jakarta

Harga koneksi Internet baik Internasional maupun IIX sangat beragam antara satu ISP dengan ISP lainnya. Beberapa informasi yang dapat direkam tampak di bawah ini. Asumsi yang digunakan adalah lokasi Jakarta, bandwidth simetris antara upstream dan downstream, CIR 1:1, media transmisi fiber optic (FO), CPE RJ45/Ethernet, harga belum termasuk PPN 10%.

ISP #1
Internasional 30 Mbps = 46 jt/bulan
IIX 30 Mbps = 0,5 jt/bulan
Total per tahun = 558 jt

ISP #2
Internasional 40 Mbps = 30 jt/bulan
IIX 10 Mbps = 10 jt/bulan
Total per tahun = 480 jt

ISP #3
Internasional 30 Mbps = 26,5 jt/bulan
IIX 9 Mbps = 2,4 jt/bulan
Total per tahun = 347 jt

ISP #4
Internasional 30 Mbps = 42,9 jt/bulan
IIX 100 Mbps = 5 jt/bulan
Total per tahun = 575 jt

ISP #5
Internasional 30 Mbps = 73,5 jt/bulan
IIX 9 Mbps = 6,8 jt/bulan
Total per tahun = 960 jt

ISP #6
Internasional 30 Mbps = 39 jt/bulan
IIX 9 Mbps = 11,5 jt/bulan
Total per tahun = 606 jt

Tampak dari data di atas, kisaran harga bandwidth Internasional 30 Mbps antara 26,5 jt - 73,5 jt per bulannya. Sementara kisaran harga bandwidth IIX antara 0,5 jt - 11,5 jt per bulan. Sedangkan total biaya per tahun mulai dari 347 jt - 960 jt. Sebuah spent yang sangat lebar.

Thursday, November 25, 2010

Cara Akses Pustaka Iptek / Science DIrect

Sejak 9 Nopember 2010, Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) telah meluncurkan layanan akses ke jurnal Internasional, dalam hal ini melalui ScienceDirect. Untuk mendapatkan layanan ini, pengguna harus menjadi pegawai di salah satu LPNK di lingkungan Kementrian Ristek. LPNK di bawah Ristek adalah BAKOSURTANAL, BAPETEN, BATAN, BPPT, BSN, LAPAN, dan LIPI. Kemudian mengirimkan data pribadi ke Administrator Pustaka Iptek tingkat LPNK. Data pribadi yang dibutuhkan hanya 5 jenis, yaitu nama lengkap, NIP, satker, alamat e-mail dan nomor telpon/HP.

Langkah-langkah yang biasa saya lakukan untuk mencari artikel di Pustaka Iptek atau ScienceDirect :

1. Buka situs http://pustaka.ristek.go.id/

2. Klik menu LOGIN lalu sub menu MASUK

3. Memasukkan username dan password pada form login. Jika berhasil akan ada pesan "login berhasil" yang berwarna merah.

4. Sekarang tampilan situs Pustaka Iptek berubah, ada menu baru yaitu AKSES JURNAL dan LOGOUT.

5. Klik menu AKSES JURNAL, sehingga akan muncul jendela baru, yaitu jendela ScienceDirect.

6. Jika saya mau mencari artikel dengan kata kunci "firewall", maka saya memasukkan kata kunci ini ke kolom "All fields". Setelah saya memasukkan kata kunci ini, langsung saja saya klik tombol "Search ScienceDirect".

7. Hasil pencarian akan ditampilkan di kolom tengah website ScienceDirect per 100 hasil pencarian per halaman.

8. Saya hanya mendownload artikel yang memiliki ikon Hijau ketimbang Abu-abu, karena ikon Abu-abu hanya abstraknya saja yang bisa dilihat.Contoh hasil pencarian saya dengan kata kunci "firewall":

1 Using IT to assess IT: Towards greater authenticity in summative performance assessment Original Research Article
Computers & Education, Volume 56, Issue 2, February 2011, Pages 388-402
C. Paul Newhouse
Open Show preview | PDF (475 K) | Related articles | Related reference work articles

2 Key aspects of the UNICORE 6 security model Original Research Article
Future Generation Computer Systems, Volume 27, Issue 2, February 2011, Pages 195-201
Krzysztof Benedyczak, Piotr Bała, Sven van den Berghe, Roger Menday, Bernd Schuller
Open Show preview | PDF (456 K) | Related articles | Related reference work articles

9. Untuk mendownload artikel "Using IT to assess IT: Towards greater authenticity in summative performance assessment" yang saya klik bukan link judul artikel tapi link "PDF (475 K)". Keliatan ada ikon "Adobe Reader"

10. Setelah saya klik link "PDF (475 K)" akan muncul jendela baru, dan saya pilih untuk menyimpannya ketimbang hanya membukanya. Karena biasanya saya akan membuka setelah download selesai saja. Tunggu beberapa saat hingga download selesai.

11. Saya cek file hasil donwload di folder download dan kemudian saya buka untuk saya baca dengan Adobe Reader.

12. Selesai.

Thursday, November 18, 2010

Mereset TRENDnet TV-IP422

Karena satu dan lain hal, saya lupa IP Address yang ada di IP camera saya, yaitu merek TRENDnet tipe TV-IP422. Saya coba lihat dimanual, tertera 192.168.10.x. Di scan juga tidak terlihat. Di coba direset dengan cara menekan tombol reset selama 5 detik juga tidak bisa. Setelah dibaca manual secara lebih seksama, ternyata secara default, TV-IP422 diset sebagai DHCP Client. Untuk itu yang dibutuhkan adalah sebuah DHCP Server agar bisa memberi sebuah IP Address kepada TV-IP422. Kebetulan PC yang saya gunakan sudah dilengkapi DHCP Server, sehingga tinggal mengaktifkan saja.

Mengaktifkan DHCP Server
[root@svec ~]# /etc/rc.d/init.d/dhcpd restart
Memulai dhcpd: [ OK ]
[root@svec ~]#


Jangan lupa lihat file /etc/dhcp/dhcp.conf.
[root@svec ~]# more /etc/dhcp/dhcpd.conf
...
subnet 192.168.2.0 netmask 255.255.255.0 {
option routers 192.168.2.1;
option subnet-mask 255.255.255.0;
range dynamic-bootp 192.168.2.100 192.168.2.110;
}
...

Dalam file /etc/dhcp/dhcpd.conf terlihat bahwa DHCP Server akan memberikan IP Address dari 192.168.2.100 s/d 192.168.2.110.

Setelah DHCP Server diaktifkan atau di restart, reset juga TV-IP422 selama 5 detik, dan tunggu hingga IP Camera kembali normal. Setelah normal lakukan scanning IP Address di subnet 192.168.2.0/24. Ini dia hasil scanning-nya.

[root@svec ~]# nmap -sP 192.168.2.0/24

Starting Nmap 5.21 ( http://nmap.org ) at 2010-11-18 07:58 WIT
Nmap scan report for 192.168.2.1
Host is up (0.00021s latency).
MAC Address: 00:0C:42:52:A2:99 (Routerboard.com)
Nmap scan report for 192.168.2.2
Host is up.
Nmap scan report for 192.168.2.87
Host is up (0.029s latency).
MAC Address: 00:0D:19:03:43:7E (Robe Show Lighting)
Nmap scan report for 192.168.2.103
Host is up (0.014s latency).
MAC Address: 00:02:FD:D5:58:C0 (Cisco Systems)
Nmap scan report for 192.168.2.104
Host is up (0.00062s latency).
MAC Address: 00:14:D1:F0:6B:9A (Trendware International)
Nmap scan report for 192.168.2.254
Host is up (0.018s latency).
MAC Address: 3C:DF:1E:B6:74:AC (Cisco Systems)
Nmap done: 256 IP addresses (8 hosts up) scanned in 5.03 seconds
[root@svec ~]#


Tampak dalam tayangan di atas, TV-IP422 mendapat IP Address = 192.168.2.104.

Sekarang IP Camera bisa disetting dan dikonfigurasi sesuai keinginan melalui web browser.

DHCP Server di MikroTik RB450G

Penah dicoba juga untuk memanfaatkan DHCP Server (di-enable) yang sudah menyatu dengan MikroTik RB450G, namun tidak berhasil. Artinya, IP Address untuk IP Camera sudah didapatkan, katakan saja 192.168.2.160. Namun IP Camera tidak bisa di-PING atau diakses lewat Web Browser. IP Camera tidak memberi tanggapan. Hal ini dilakukan meski DHCP Server yang berbasis linux sudah di stop (service dhcpd) dan IP Camera sudah di restart.

Wednesday, November 17, 2010

Topik PKL

Topik yang bisa dilaksanakan oleh mahasiswa PKL dalam rangka membantu tugas satker adalah aktifasi SIP Phone. SIP Phone perlu diaktifkan karena dapat menggantikan fungsi telpon ekstensi (4 angka) di kawasan Puspiptek yang pernah beroperasi beberapa waktu yang lalu. Sebenarnya telpon ekstensi ini sudah disebar diseluruh lab di kawasan Puspiptek. Namun karena Wireless Backbone sedang bermasalah hingga sekarang, maka interkoneksi antar laboratorium belum normal. Di tempat kami berfungsi karena kami mengadakan sendiri IP PBX Server, Briker Box. Pada dasarnya Briker Box bisa juga digunakan sebagai jembatan untuk menelpon ke luar, dengan menekan kode tertentu tentunya.
Kegiatan terkait aktifasi SIP Phone adalah :
  1. Aktifasi SIP Phone di PSJMN
  2. Aktifasi SIP Phone di PRPN
  3. Aktifasi SIP Phone diPTLR
  4. Aktifasi SIP Phone diPTBIN
  5. Aktifasi SIP Phone diPTRKN
  6. Aktifasi SIP Phone diPKTN
  7. Aktifasi SIP Phone diPTBN
  8. Aktifasi SIP Phone diPRR
  9. Aktifasi SIP Phone diPRSG
Aktifasi SIP Phone meliputi :
  1. Pemetaan lokasi
  2. Pengecekan status dan kondisi : kable UTP, koneksi, SIP Phone, IP Address, SIP Number
  3. Membuat simulasi LAN atau extended LAN suatu Satker di Lab. Ini akan memudahkan pengujian SIP Phone tanpa harus ke lokasi.
  4. Penambahan No. Ekstensi di IP PBX Briker Box
  5. Setting dan konfigurasi ulang SIP Phone
  6. Pemasangan SIP Phone di lokasi
  7. Pengujian
  8. Membuat buku telpon dan manual singkat penggunaannya.
  9. Membuat label No. Telpon se-satker dan ditempel di handset SIP Phone
Topik lain yang bisa diimplementasikan
  1. Menyimpan hasil pemantauan IP Camera dari Trendnet TV-IP422, berikut pemasangan IP Camera baru.
  2. Uji coba Proxy menggunakan Mikrotik RB450G yang ditambah MicroSD. Selama ini menggunakan Squid.
  3. Mengganti VLAN berbasis Catalyst 2950 dengan RB1100. Cek interkoneksi antar segmen
  4. Monitoring suhu ruang server secara online
  5. Meminimalkan penggunaan jumlah Wireless Access Point(WAP) . Semakin banyak WAP akan semakin sulit manajemennya. Misal di Kantor Pusat, cukup menggunakan 1 unit WAP + antena sectoral 120 deajat yang diletakkan di depan kantor di pagar depan.
  6. Alarm pada Nagios dialihkan ke rotary lamp.
Kegiatan Siswa PKL :
  1. Monitoring Winbox seluruh kawasan kerja
  2. Mendata pemakaian bandwidth per satker per minggu
  3. Monitoring CCTV Server, mengecek space hard disk, menghapus file jika kepenuhan
  4. Monitoring IP PBX Server
  5. Monitoring Nagios
  6. Lengkapi data pengguna webmail
  7. Lain-lain, cek disini.
Istilah IP Phone, SIP Phone dan VoIP (Voice over Internet Protocol) pada dasarnya sama saja. SIP (Session Initiation Protocol) adalah salah satu protokol yang digunakan oleh VoIP selain protokol H.323 yang telah digunakan sejak lama. Jadi, SIP dan H.323 hanyalah masalah protocol belaka. SIP standar dari IETF sementara H. 323 standar dari ITU. Penggunaan kedua protocol akan terkait dengan port TCP/IP yang perlu dibuka di Firewall.

Topik PKL dan TA :

  1. Instalasi Nagios
  2. Instalasi MRTG
  3. Instalasi IP PBX
  4. Instalasi IP Camera di NOC
  5. Instalasi DVR
  6. Instalasi Proxy
  7. Instalasi IDS
  8. Instalasi OSSIM
  9. Instalasi Load Balancing untuk Mail Server
  10. Instalasi Tele Conference

Sunday, November 14, 2010

Proyek Mageia

Setelah beberapa kali dihempas kabar tak sedap akibat situasi keuangan yang tidak kunjung membaik, beberapa pengembang dan komunitas aktif Mandriva berniat untuk pergi meninggalkan proyek Mandriva, dan memulai pembuatan distro alternatif turunan Mandriva yang bernama proyek Mageia.

Dari catatan yang terdapat pada website Mageia, tujuan dibuatnya proyek Mageia lebih dikarenakan tidak adanya kepastian akan masa depan Mandriva, dan kelanjutan dukungan terhadap komunitas Mandriva. Sebagian besar karyawan yang bekerja pada distro Mandriva juga ada yang di PHK, saat perusahaan ini nantinya dilikuidasi.

Saat ini, sudah terdapat puluhan kontributor Mandriva dan mantan karyawan Mandriva pada situs Mageia, yang dikabarkan terlibat dalam pengembangan proyek Mageia. Tim ini akan melanjutkan ide-ide dan prinsip-prinsip Mandriva, dan mengambil tempat proyek yang ditinggalkan. Karena masih dalam tahap awal, tim ini sedang melakukan organisasi dan mencari hosting dan server untuk memulai pembuatan proyek. Proyek Mageia sendiri nantinya akan menjadi distro yang berbasis pada komunitas, dan menjadi organisasi yang bersifat non-profit.

Sumber : Majalah bulanan InfoLINUX 11/2010

The Document Foundation

The Document Foundation merupakan organisasi baru yang didirikan dengan tujuan untuk menjadikan paket aplikasi perkantoran OpenOffice.org tetap bersifat free software, dan dapat dikembangkan oleh komunitas luas. The Document Foundation didukung oleh sejumlah perusahaan, seperti Google, Novell, dan Red Hat. Organisasi ini juga membuat LibreOffice, yakni aplikasi turunan dari OpenOffice.org.

Asal mula didirikannya The Document Foundation adalah karena adanya rasa khawatir komunitas OpenOffice.org terhadap komitmen Oracle terhadap proyek OpenOffice.org, setelah mereka mengakuisisi Sun Microsystems. Baru-baru ini, terdapat berita preview Oracle tentang paket aplikasi perkantoran berbasis komputasi awan, sehingga menambah momentum komunitas untuk membuat proyek OpenOffice.org yang independen.

Meski proyek ini hanya sebagai upaya untuk membuat proyek OpenOffice.org yang bersifat bebas, namun merupakan upaya pertama yang memiliki dukungan dari komunitas. LibreOffice juga mendapat dukungan dari sejumlah pihak, seperti FSF, OSI, OASIS, dan Canonical. Paket LibreOffice dapat di-download di url www.documentfoundation.org.

Sumber : Majalah bulanan InfoLINUX 11/2010

Rencana Novell Menjual SUSE Linux

Novell, perusahaan yang berada di belakang kesuksesan distro SUSE Enterprise Linux, beberapa tahun ini tidak terdengar lagi akan melakukan langkah yang besar. Gosip terbaru bahkan mengatakan kalau Novell sedang berusaha untuk menjual bisnis Linux yang dimilikinya, dimana VMware menjadi salah satu penawar yang paling serius.

Menurut berita yang didapat dari Wall Street Journal, Novell telah melakukan pembicaraan dengan sejumlah perusahaan, dimana dua perusahaan serius untuk mengakuisisi sebagian aset milik Novell. Sebelumnya, Novell sedang mencari pembeli yang tertarik untuk mengakuisisi Novell sepenuhnya. Tampaknya, VMware sangat tertarik dengan SUSE Linux yang dimiliki oleh Novell. Sebelumnya, VMware sudah memiliki kesepakatan dengan Novell, dan telah bekerja sama dengan baik untuk dapat menjalankan SUSE Linux di VMware atau sebaliknya, sehingga setelah proses akuisisi nanti, diharapkan tidak akan kesulitan yang berarti.

Meski tertarik untuk membeli SUSE Linux, VMware tidak tertarik untuk menjual SUSE Linux secara langsung. Nantinya, VMware akan mengintegrasikan SUSE Linux dengan produk miliknya yang sudah ada di dunia virtualisasi. SUSE Linux akan ditawarkan oleh VMware sebagai pilihan untuk guest machine (komputer guest) kepada para klien yang menginginkannya.

Seperti diketahui bersama, Novell mengakuisisi SUSE Linux pada tahun 2003 dengan nilai akuisisi sebesar US$ 210.000.000. Diluar bisnis Linux, meski Novell bukan perusahaan yang aktif atau inovatif, namun Novell masih banyak mendapatkan pemasukan produk jaringan yang dulu pernah dibuatnya, yakni dari paket aplikasi Novell Netware.

Hingga berita ini dibuat, belum ada berita lanjutan hasil pembicaraan kedua pihak mengenai akuisisi SUSE Linux, seperti bagaimana pembagian aset perusahaan, besar nilai akuisisi dan sebagainya. Jadi kita tunggu saja hingga ada pengumuman resmi yang dikeluarkan oleh kedua pihak mengenai proses akuisisi ini.

Sumber : Majalah bulanan InfoLINUX 11/2010

Opsview 3.9.0

Opsera, vendor yang berada di belakang proyek Opsview, telah mengumumkan rilis dari Opsview Community versi 3.9.0 yang telah menyertakan sejumlah fitur terbaru, beberapa peningkatan fitur, dan peraikan sekitar 40 bug. Opsview adalah aplikasi monitoring infrastruktur TI yang terintegrasi, dan memiliki dukungan komersial, relatif mudah untuk dikembangkan, dan telah dilengkapi dengan sebuah konsol untuk memanajemeni dan memonitor sistem terdistribusi.

Saat ini, Opsera telah menjual divisi layanan enterprise ke lxxus untuk lebih berfokus dalam menangani sumber daya pada Opsview. Aplikasi Opsview sendiri tersedia sebagai versi komunitas yang bersifat FOSS atau dalam versi berlangganan yang memiliki dukungan, namun bersifat komersial.

Opsview 9.0 telah menyertakan konfigurasi API terbaru yang menyediakan tampilan REST, peningkatan kinerja viewport yang baru dengan grafik sparkline, update dinamis untuk penampilan viewport, opsi ekspor CSV untuk grafik dan monitoring Slicehost Server atau Amazon Elastic Cloud. Versi binari Opsview Community 3.9. telah tersedia untuk platform RHEL 5 dan CentOS 5, Debian, Ubuntu dan Solaris, untuk platform AMD64 dan i386, dan dapat di-download di url www.opsview.com.

Sumber : Majalah bulanan InfoLINUX 11/2010