Begitu mudahnya mengatakan merakyat, namun lupa ada konsekuensi yang mengikutinya. Bagaimana mungkin mengatakan merakyat, jika nginep saja maunya di hotel berbintang. Atau makan maunya di resto, atau kesana-kemari musti dianter. Jauh sedikit sudah pusing kalau nggak dapet penerbangan. Jengah kalo harus naik moda transportasi massal kelas orang awam. Saya rasa kata "merakyat" akhirnya hanyalah menjadi lips service belaka. Namun demikian saya yakin, ybs tidak mau dibilang seperti itu. Ia pasti punya seribu satu penjelasan.
Friday, September 21, 2012
Menangnya Sebuah Pencitraan
Dalam beberapa saat yang lalu, kita menyaksikan kemenangan pasangan Jokowi-Ahok terahdap pasangan Foke-Nara dalam pemilukada DKI Jakarta. Sebenarnya bagi saya, gak ada urusan dan gak ada pentingnya membahas hal ini. Toh saya bukan lagi warga Jakarta. Sekarang sudah menjadi warga Jawa Barat. Namun proses ini menyisakan sebuah fenomena baru. Pencitraan ternyata masih bisa mengangkat pamor seseorang dan mampu menyihir sebagian pemilih. Demokrasi yang berbasis pemilihan langsung, sangat bergantung kepada kekuatan massa, khususnya massa mengambang. Ini lebih kuat ketimbang peran kepartaian.
Tuesday, September 18, 2012
Latihan Satuan Lanjutan Pasmar-2
Dalam rangka Memelihara dan meningkatkan kesiapan mental fisik serta kemampuan tempur prajurit setingkat Kompi dan Baterai, Pasmar-2 menggelar Latihan Satuan Lanjutan (LSL)-1 Darat (LSL-Da) di kawasan Cianjur, Jonggol, Bogor dan sekitarnya. (Dalam gambar tampak pergeseran pasukan sedang melintasi jalur Puncak, Bogor menuju lokasi latihan).
Bahan Diskusi dengan Ka BATAN
2. Video conference, saya mendengar dari pak Hajaz sudah diuji coba, maka sebaiknya kita manfaatkan sehingga teman-teman Jogja, Bandung atau Serpong dan Ps Jumat tidak harus ke Pusat bila ada pertemuan. Bahkan fasilitas ini bisa dimanfaatkan untuk keadaan darurat.
Pengadaan video conference sudah diagendakan di DIPA PPIN Tahun 2013. PPIN sudah mengalokasikan 2 unit video conference antara Serpong dan Kantor Pusat senilai 200jt. Monitor video conference berupa TV layar lebar (46 inch), sudah dialokasikan pada DIPA PPIN Tahun 2012 senilai 50jt. Dari sisi bandwitdh Fiber Optic sudah cukup, namun jika ditambah lagi akan sangat mendukung.
Sunday, September 16, 2012
Kenangan Saat Pemakaman Pak Harto
Pada suatu kesempatan, teman mengajak untuk ke RSPP (Rumah Sakit Pusat Pertamina) Jakarta untuk sekedar melihat secara langsung kondisi Pak Harto, Presiden ke 2 Republik Indonesia. Waktu itu kalau tidak salah 19 janauri 2008. Beberapa saat kemudian, tepatnya tanggal 27 Januari 2008, mendengar kabar dari radio bahwa Pak Harto telah wafat. Saat itu saya baru saja pulang dari kondangan di Kota Bogor. Setelah sempat berpikir 15 menit antara pergi ke Cendana atau tidak, akhirnya meluncur juga dengan motor ke arah Cendana.
Andalan
Kolonel Dolfi Rondonuwu, mantan Asisten 2/Operasi Pangkolakops Timor Timur. Berhenti karena peristiwa 12 November 1991 di Dilli. Ia melakukan enam kali tour of duty di Timor Timur dan salah satunya ialah operasi lintas udara Nanggala 8 untuk merebut Suai dengan jabatan Wadan Karsayudha 82.
Kolonel Binsar Aruan, mantan Asisten 6/Sospol merangkap Dan Sektor C. Berhenti karena peristiwa 12 November 1991 di Dilli.
Sintong Panjaitan, "Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando". 2009.
http://dwitaka.blogspot.com/2009/01/abituren-akmil-1968.html
Kolonel Binsar Aruan, mantan Asisten 6/Sospol merangkap Dan Sektor C. Berhenti karena peristiwa 12 November 1991 di Dilli.
Sintong Panjaitan, "Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando". 2009.
http://dwitaka.blogspot.com/2009/01/abituren-akmil-1968.html