Entah kenapa mengingat nama-nama orang, temen, tetangga, saudara yang pernah berinteraksi saat kecil dahulu terasa sulit. Begitu juga sulit untuk mengingat nama-nama tempat dan nama-nama lain yang detail. Saat kecil yang dimaksud adalah saat sekolah di SD s/d SMA. Bahkan temen kuliah pun banyak yang sudah terlewat karena jarangnya berinteraksi. Hanya orang yang sering ketemu saja, yang cenderung mudah diingat.
Bagi sementara orang, pasti akan menebak hal ini karena faktor usia. Namun saya pribadi tidak bisa menerima alasan itu. Saya merasa, sebagian memori saya lebih baik saya gunakan untuk mengingat command di dunia komputer. Lebih berguna mengingat hal-hal penting yang memang digunakan di keseharian. Seperti seorang ahli hukum, yang tidak harus membuka KUHAP bila mana akan mensitir sebuah pasal hukum.
Namuna mungkin juga ada benarnya karena faktor usia. Entahlah...
Yang pasti saya sangat membutuhkan sekali memori di kepala ini untuk mengingat semua prosedur bilamana menghadapi masalah jaringan komputer. Mungkin jika saya sudah tidak terlibat banyak di dunia profesi ini, memori akan saya gunakan untuk mengingat nama. Namun keterlibatan terhadap profesi tampaknya tidak dapat dihindari. Karir struktural yang tidak pasti, mengharuskan untuk terus mengasah kemampuan teknis.
Kebutuhan akan memori yang tidak dapat ditampung oleh neuron, memaksa untuk memanfaatkan komputer, berbagai gadget (HP, PDA, Tablet), flickr dan blog. Ini membuat ketergantungan dengan akses Internet menjadi tinggi. Selama income sepadan, tidak ada ruginya berlangganan akses Internet dengan berbagai variannya.
Pada akhirnya, semoga tetap bisa menikmati sisa waktu yang diberikan Tuhan untuk membantu sesama. Tak apa kehilangan satu teman, semoga ada seribu teman lain yang mau menerima saya.
Dibawah sasarpun rasanya ingin melupakan masa lalu, apalagi yang nggak ngenakin, yang menyusahkan. Ibarat menghapus tulisan di dinding, cara yang dilakukan adalah menghapus dengan meniban (overwrite). Kadangkala ada bagian lain di dinding yang ikut terhapus.
Berbahagialah yang punya masa lalu yang masih bisa dikenang.
No comments:
Post a Comment